cerita sex tak sengaja
BacaanSex Menarik: Novel Cerita Dewasa Gadis Dara Berjilbab Ngewe Tapi kebengalanku tidak membuat teman-temanku menjauh karena terus terang saja aku tak memiliki penampilan fisik yang sungguh-sungguh baik , padahal tak jelek-jelek sekali Cerita dewasa ini pun dimulai saat aku pulang sekolah lebih awal, karena memang minggu ini kami menjalani
insidentidak disengaja yang baru terjadi beberapa malam yang lalu. Insiden yang tidak disengaja yang membangunkan sesuatu yang tanpa kusadari telah ada di dalam diriku. Kamis malam kemarin temanku yang bernama Lilo mampir untuk mengobrol, minum dan nonton TV di rumahku. Lilo bekerja di kantor yang sama denganku. Hari Jumat keesokannya adalah hari libur untuk
Kucupankucupan cinta yang bernafsu kembali bertaut CERITA LUCAH MENANTU sebenarnya sex experience aku bermula dari form 3 lagik, Azman bekerja sebagai penyelia syarikat dan sentiasa bekerja di berbagai cawangan aku dah tak dah tak tahan, sperma aku dah sedia nak memancut keluar aku dah tak dah tak tahan, sperma aku dah sedia nak memancut
Semakinsulit aku mengatur nafas manakal ujung jari ku menyentuh sisi payudaranya. Dan seperti sengaja, aku berlama-lama mengusapkan handuk itu di situ"Den..",teguran ibu menyadarkanku. Namun karena ia tak menyuruhku berhenti, aku lalu memindahkan usapan tanganku ke bagian depan tubuh ibu, yaitu perutnya yang masih tertutup sarung.
CeritaSex - Cerita Sex Ngentot Pembantu Muda Masih Perawan, Aku adalah seorang ayah dari 2 orang anak lelaki yang berusia 9 dan 4 tahun, Isteriku bekerja sebagai Direktur di suatu prusahaan swasta Cerita Sex Terbaru Si Dukun CabulVivi tidak bisa menerima sikap dan tindakan Ardi akhir-akhirini yang ia lihat sudah melupakan dan membiarkan
minh thương dễ tránh yêu thầm khó phòng. Umur aku 52 tahun dan punya dua orang cucu dari anak pertamaku dan satu cucu dari anak ketighanya sudah tinggal tak jauh dari perkebunan teh dan aku membuka warung makanan untuk sarapan pagi dan makan malam. Setiap pagi ada saja orang hotel yang berkantong tipis datang makan ke warungku, bahkan pegawai hotel juga termasuk orang-orang berduit yang mau mencicipi makanan pedesaan yang khas aku jual. Kakakku punya beberapa cucu dan salah seorang di antaranya, tinggal bersamaku setelah dia tamat SMA,untuk membantuku. Orangnya rajin dan suka menolong dan tidak pernah rewel dalam mengerjakan apapun juga. Lukman berusia 21tahun, bertubuh tinggi seperti ayahnya dan ubun-ubungku hanya sampai bahunya saja. Kami tinggal di rumah di sebuah ketinggian yang dingin berkisar 2 Km dari warungku. Pukul Wib, kami sudah pulang ke rumah yang kecil mungil dan asri. Sebenarnya sejak kedatanganLukman, aku sudah tertarik kepadanya, bukan sebagai nenek dengan cucunya, tapi lebih dari itu,dia memang beroto dan aku pernah membayangkan kalau dia mau menyetubuhiku. Tapi pikiranku itu segera kutepis, karena dia adalah cucu kakakku, berarti dia juga adalah cucuku. Setelah dua bulan tinggal bersamaku, dimana keinginanku semakin menggebu, walau aku sudah setahun hampir tidak haid lagi, mungkin inilah puber aku meyakini apa yang kuinginkan dan mulanya kutepi,karean tubuhku yang besar dan perutku yang berlipat karean berat tubuhku berkisar 88 Kg, akhirnya kuyakini, aku bisa mendapatkan cucuku ini. Saat aku membungkuk dan mengambil beberapa bumbu saat itu, aku melihat mata LUkman mengintip buah dadaku yang amat besar dari leher dasterku yang memang longgar. Persis ketika itu aku tidak memakai Bra. Nah ini dia pikirku. Kesempatan bagiku. Tapi bagaimana caranya aku mendapatkan kesempatan itu? Ketika aku mandi sore dan mau berangkat ke warung, selama ini aku tidak sadar, baru aku sadar setelah aku melihat tanda-tanda mencium aroma kretek. Aku rupanya diintip oleh Lukam ketika akui mandi. Jadi LUkman suka mengintipku selama ini. Aroma kretek yang menyengat itu,membuatku sangat yakin aku diintip. Begitu keluar dari kamar mandi, aku mendapatkan puntung orkok kretek di sebuah sudut dan aku melihat tapak sendal Lukman pada lantai semen yang basah. Dan setelah kuteliti, aku melihat sebuah lubang kecil. Aku tersenyum. Pagi sekali saat mau jualan sarapan ke warung aku mandi dulu, dan aku yakini lagi Lukman mengintipku pula. Sejak sat itu setiap kali di rumah, aku mulai memakai daster longar tanpa bra dan tanpa celana dalam. Aku ingin Lukman benar-benar bernafsu,hingga dia mau sengaja duduk sembarangan hinga pahaku yang besar, walau berkerut membuatnya keblinger. Benar saja, matanya mulai mulai memancingnya, walau sebenarnya aku sangat berat memulainya. “Kamu suka ya melihat sesuatu dari tubuhku?” kataku lembut dengan suara gemetar, karena perasaan tak menentu. LUkman tersipu.“Nenek tau, kalau selama ini kamu mengintip nenek waktu mandi,” kataku lebih lembut lagi dan semakin berani. Secara perlahan rasa grogiku mulai hilang.“Jadi nenek tau?” katanya agak kemalu-maluan.“Ya, nenek tau…” kataku lagi. Lukman diam tak mengeluarkan kata-kata apapun juga dan kami sama-sama mempersiapkan bumbu makanan untuk jualan malam hari dan biasanya pukul kami sudah berada di warung dan siap- siap.“Kamu sudah pernah begituan sama perempuan?” tanyaku seperti aku bertanya kepada anak kecil saja.“Belum” jawabnya singkat. “Lho…”“Kenapa Nek?”“Sebagai laki-laki kamu harus tau,”kataku lagi. Kami agak bebas berbicara, karean rumah kami paling di atas dibandingkan dengan rumah pebnduduk lain dan tetangga kami berkisar antara 50sampai 70 meter dari tempat ada yang datang ke rumah kami, kami pasti melihatnya karena kami berada di atas mereka. Lukan tertunduk. Apakah dai malu atau apa akui sendiri tidak mengetahuinya. Kuraih tengkuknya dan kurangkul. Inilah kesempatan itu atau tidak sama sekali, bathinku
Arsip TagCerita Sex Tidak Sengaja Pengalamanku Memijat Buah Dada Tante Tanpa Baju Cerita Tante Haus Sek Cerita Sex – setelah sebelumnya ada kisah Berawal Dari Kepergok Tante Lagi Nonton Bokep, kini ada cerita Pengalamanku Memijat Buah Dada Tante Tanpa Baju. selamat membaca dan menikmati sajian khusus bacaan terbaru cerita sex bergambar yang hot dan di jamin seru meningkatkan nafsu birahi seks ngentot. Cerita sex skandalku dengan tante ini terjadi di rumahLanjutkan membaca “Pengalamanku Memijat Buah Dada Tante Tanpa Baju Cerita Tante Haus Sek”
Cerita Sex Indonesia – Cersex Daun Muda Tak Sengaja Kuremas Buah Dada Pembantuku Aku adalah seorang ayah dari 2 orang anak lelaki yang berusia 9 dan 4 tahun. Isteriku bekerja sebagai Direktur di suatu prusahaan swasta. Kehidupan rumah tanggaku harmonis dan bahagia, kehidupan seks-ku dengan isteriku tidak ada hambatan sama sekali. Kami memiliki seorang pembantu, Summy namanya, berumur kurang lebih 23 tahun, belum kawin dan masih lugu karena kami dapatkan langsung dari desanya di Jawa Timur. Wajahnya biasa saja, tidak cantik juga tidak jelek, kulitnya bersih dan putih terawat, badannya kecil, tinggi kira-kira 155 cm, tidak gemuk tapi sangat ideal dengan postur tubuhnya, buah dadanya juga tidak besar, hanya sebesar nasi di Kentucky Fried Chicken. Cerita ini berawal ketika aku pulang kantor kurang lebih pukul 1400, jauh lebih cepat dari biasanya yang pukul 1900. Cersex Daun Muda Tak Sengaja Anakku biasanya pulang dengan ibunya pukul 1830, dari rumah neneknya. Seperti biasanya, aku langsung mengganti celanaku dengan sarung kegemaranku yang tipis tapi adem, tanpa celana dalam. Pada saat aku keluar kamar, nampak Summy sedang menyiapkan minuman untukku, segelas besar es teh manis. Pada saat dia akan memberikan padaku, tiba-tiba dia tersandung karpet di depan sofa di mana aku duduk sambil membaca koran, gelas terlempar ke tempatku, dan dia terjerembab tepat di pangkuanku, kepalanya membentur keras kemaluanku yang hanya bersarung tipis. Spontan aku meringis kesakitan dengan badan yang sudah basah kuyup tersiram es teh manis, dia bangun membersihkan gelas yang jatuh sambil memohon maaf yang tidak henti-hentinya. Semula aku akan marah, namun melihat wajahnya yang lugu aku jadi kasihan, sambil aku memegangi kemaluanku aku berkata, “Sudahlah nggak pa-pa, cuman iniku jadi pegel”, sambil menunjuk kemaluanku. “Sum harus gimana Pak?” tanyanya lugu. Aku berdiri sambil berganti kaos oblong, menyahut sambil iseng, “Ini musti diurut nih!” “Ya, Pak nanti saya urut, tapi Sum bersihin ini dulu Pak!” jawabnya. Cersex Daun Muda Tak Sengaja Aku langsung masuk kamar, perasaanku saat itu kaget bercampur senang, karena mendengar jawaban pembantuku yang tidak disangka-sangka. Tidak lama kemudian dia mengetuk pintu, “Pak, Mana Pak yang harus Sum urut..” Aku langsung rebah dan membuka sarung tipisku, dengan kemaluanku yang masih lemas menggelantung. Sum menghampiri pinggir tempat tidur dan duduk. “Pake, rhemason apa balsem Pak?” tanyanya. “Jangan.. pake tangan aja, ntar bisa panas!” jawabku. Lalu dia meraih batang kemaluanku perlahan-lahan, sekonyong-konyong kemaluanku bergerak tegang, ketika dia menggenggamnya. “Pak, kok jadi besar?” tanyanya kaget. “Wah itu bengkaknya mesti cepet-cepet diurut. Kasih ludahmu aja biar nggak seret”, kataku sedikit tegang. Dengan tenang wajahnya mendekati kemaluanku, diludahinya ujung kemaluanku. “Ah.. kurang banyak”, bisikku bernafsu. Kemudian kuangkat pantatku, sampai ujung kemaluanku menyentuh bibirnya, “Dimasukin aja ke mulutmu, biar nggak cape ngurut, dan cepet keluar yang bikin bengkak!” perintahku seenaknya. Perlahan dia memasukkan kemaluanku, kepalanya kutuntun naik turun, awalnya kemaluanku kena giginya terus, tapi lama-lama mungkin dia terbiasa dengan irama dan tusukanku. Aku merasa nikmat sekali. “Akh.. uh.. uh.. hah..” Kulumannya semakin nikmat, ketika aku mau keluar aku bilang kepadanya, “Sum nanti kalau aku keluar, jangan dimuntahin ya, telan aja, sebab itu obat buat kesehatan, bagus sekali buat kamu”, bisikku. “Hepp.. ehm.. HPp”, jawabnya sambil melirikku dan terus mengulum naik turun. Akhirnya kumuncratkan semua air maniku. “Akh.. akh.. akh.. Sum.. Sum.. enakhh..” Pada saat aku menyemprotkan air maniku, dia diam tidak bergerak, wajahnya meringis merasakan cairan asing membasahi kerongkongannya, hanya aku saja yang membimbing kepalanya agar tetap tidak melepas kulumannya. Setelah aku lemas baru dia melepaskan kulumannya, “Udah Pak?, apa masih sakit Pak?” tanyanya lugu, dengan wajah yang memelas, bibirnya yang basah memerah, dan sedikit berkeringat. Aku tertegun memandang Sum yang begitu menggairahkan saat itu, aku duduk menghampirinya, “Sum kamu capek ya, apa kamu mau tahu kalau kamu diurut juga kamu bisa seger kayak Bapak sekarang!” “Nggak Pak, saya nggak capek, apa bener sih Pak kalo diurut kayak tadi, bisa bikin seger? tanyanya semakin penasaran. Aku hanya menjawab dengan anggukan dan sambil meraih pundaknya kucium keningnya, lalu turun ke bibirnya yang basah dan merah, dia tidak meronta juga tidak membalas. Aku merasakan keringat dinginnya mulai keluar, ketika aku mulai membuka kancing bajunya satu persatu, sama sekali dia tidak berontak hingga tinggal celana dalam dan Bh-nya saja. Tiba-tiba dia berkata, “Pak, Sum malu Pak, nanti kalo Ibu dateng gimana Pak?” tanyanya takut. Cersex Daun Muda Tak Sengaja “Lho Ibu kan baru nanti jam enam, sekarang baru jam tiga, jadi kita masih bisa bikin seger badan”, jawabku penuh nafsu. Lalu semua kubuka tanpa penutup, begitu juga aku, kemaluanku sudah mulai berdiri lagi. Dia kurebahkan di tepi tempat tidur, lalu aku berjongkok di depan dengkulnya yang masih tertutup rapat, “Buka pelan-pelan ya, nggak pa-pa kok, aku cuma mau urut punya kamu”, kataku meyakinkan, lalu dia mulai membuka pangkal pahanya, putih, bersih dan sangat sedikit bulunya yang mengitari liang kewanitaannya, cenderung botak. Dengan ketidaksabaranku, aku langsung menjilat bibir luar kewanitaannya, tanpa ampun aku jilat, sesekali aku sodokkan lidahku ke dalam, “Akh.. Pak geli.. akh.. akuhhfh..” Klitorisnya basah mengkilat, berwarna merah jambu. Aku hisap, hanya kira-kira 5 menit kulumat liang kewanitaannya, lalu dia berteriak sambil menggeliat dan menjepit kepalaku dengan pahanya serta matanya terpejam. “Akh.. akh.. uahh..” teriakan panjang disertai mengalirnya cairan dari dalam liang kewanitaannya yang langsung kujilati sampai bersih. “Gimana Sum, enak?” tanyaku nakal. Dia mengangguk sambil menggigit bibir, matanya basah kutahu dia masih takut. “Nah sekarang, kalau kamu sudah ngerti enak, kita coba lagi ya, kamu nggak usah takut!”. Kuhampiri bibirnya, kulumat bibirnya, dia mulai memberikan reaksi, kuraba buah dadanya yang kecil, lalu kuhisap-hisap puting susunya, dia menggelinjang, lama kucumbui dia, hingga dia merasa rileks dan mulai memberikan reaksi untuk membalas cumbuanku, kemaluanku sudah tegang. Kemudian kuraba liang kewanitaannya yang ternyata sudah berlendir dan basah, kesempatan ini tidak kusia-siakan, kutancapkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya, dia berteriak kecil, “Aauu.. sakit Pak!”. Lalu dengan perlahan kutusukkan lagi, sempit memang, “Akhh.. uuf sakit Pak..”. Melihat wajahnya yang hanya meringis dengan bibir basah, kuteruskan tusukanku sambil berkata, “Ini nggak akan lama sakitnya, nanti lebih enak dari yang tadi, sakitnya jangan dirasain..” tanpa menunggu reaksinya kutancapkan kemaluanku, meskipun dia meronta kesakitan, pada saat kemaluanku terbenam di dalam liang surganya kulihat matanya berair mungkin menangis tapi aku sudah tidak memikirkannya lagi, aku mulai mengayunkan semua nafsuku untuk si Sum. Hanya sekitar 7 menit dia tidak memberikan reaksi, namun setelah itu aku merasakan denyutan di dalam liang kewanitaannya, kehangatan cairan liang kewanitaannya dan erangan kecil dari bibirnya. Cersex Daun Muda Tak Sengaja Aku tahu dia akan mencapai klimaks, ketika dia mulai menggoyangkan pantatnya, seolah membantu kemaluanku memompa tubuhnya. Tak lama kemudian, tangannya merangkul erat leherku, kakinya menjepit pinggangku, pantatnya naik turun, matanya terpejam, bibirnya digigit sambil mengerang, “Pak.. Pak terus.. Pak.. Sum.. Summ..Sum.. daapet enaakhh Pak.. ahh..” mendengar erangan seperti itu aku makin bernafsu, kupompa dia lebih cepat dan.. “Sum.. akh.. akh.. akh..” kusemprotkan semua maniku dalam liang kewanitaannya, sambil kupandangi wajahnya yang lemas. Aku lemas, dia pun lemas. “Sum aku nikmat sekali, habis ini kamu mandi ya, terus beresin tempat tidur ini ya!”, suruhku di tengah kenikmatan yang kurasakan. “Ya Pak”, jawabnya singkat sambil mengenakan pakaiannya kembali. Ketika dia mau keluar kamar untuk mandi dia berbalik dan bertanya, “Pak.. kalo pulang siang kayak gini telpon dulu ya Pak, biar Sum bisa mandi dulu, terus bisa ngurutin Bapak lagi”, lalu ngeloyor keluar kamar, aku masih tertegun dengan omongannya barusan, sambil menoleh ke sprei yang terdapat bercak darah perawan Sum. Saat ini Sum masih bekerja di rumahku, setiap 2 hari menjelang menstruasi datang bulannya sangat teratur, aku pulang lebih awal untuk berhubungan dengan pembantuku, namun hampir setiap hari di pagi hari kurang lebih pukul 5, kemaluanku selalu dikulumnya saat dia mencuci di ruang cuci, pada saat itu isteriku dan anak-anakku belum bangun.
cerita sex tak sengaja