cerita sex ngentot kakak ipar
ᐅVideo Bokep Jepang Kaka Ipar Selingkuh XXX Free Porn. sexmov/video-bokepipar-selingkuh/1. bokep durasi panjang. [04:12] perkosa kakak ipar seksi yang sedang tidur. bokep durasi panjang. japanese. [03:24] Dokter Mesum Selingkuh DenganSuster Cantik Korea.
CeritaDewasa Kesepian Kakak Ipar - Sebut namaku Dede, semasa kuliah aku tinggal bersama kakakku Deni dan istrinya Dina. Cerita ngentot (2,062) Cerita onani (82) Cerita Porno (1,591) Cerita Sex (1,402) Comments Off on Cerita Sex Aku Dengan Polwan Cantik Yang Mengambil Perjakaku. Kisah Sex Main Dengan Dukun Demi Lolos PNS. July 7, 2022.
CeritaDewasa, Cerita Sex, Cerita Ngentot Terbaru. Cerita Dewasa SKANDAL ABG TUKER PASANGAN. Cerita dewasa - Aqu terbangun karena hp ku berdering.Kulihat Meydita, abg yg kugarap tadi malam, masih terlelap. Buah dadanya yg montok bergerak seiring dgn tarikan nafasnya. umurnya 18 tahun tinggi badan gw 153 cm dan kakak gw 172 cm dan berat gw
NgentotKakak Ipar. admin 3 March, 2020 Cerita Malam Leave a comment 1,238 kaka aku yang sebenarnya punya rumah di dekat universitasku,kaka aku bernama feri dia orangnya suka banget yang namanya Sex,"cerita sex sedarah terbaru"karena aku diam-diam sering buka laptop kak feri dan terrnyata isi bokepnya banyak,dan aku kaget ketika aku
minh thương dễ tránh yêu thầm khó phòng.
Di artikel ini saya akan berbagi cerita ngentot kakak ipar yang awalnya cuma mimpi kini menjadi saja, berikut adalah untuk bercinta dengan kakak iparku yang cantik tiba-tiba menjadi kenyataan. Dimulai dari weekend yang tak terlupakan di rumahnya, hubungan affair kami kian hangat…Bermula pada saat beberapa tahun yang lalu, ketika aku masih berpacaran dengan istriku. Aku diperkenalkan kepada seluruh keluarga kandung dan keluarga besarnya. Dan dari sekian banyak keluarganya, ada satu yang menggelitik perasaan kelaki-lakianku; yaitu kakak perempuannya yang bernama Ima sebut saja begitu. Ima dan aku seusia, dia lebih tua beberapa bulan saja, dia sudah menikah dengan suami yang super sibuk dan sudah dikaruniai 1 orang anak yang sudah duduk di sekolah dasar. Dengan tinggi badan 160 cm, berat badan kurang lebih 46 kg, berkulit putih bersih, memiliki rambut indah tebal dan hitam sebahu, matanya bening, dan memiliki suara agak cempreng tapi menurutku seksi, sangat suatu hari, aku dan istri beserta mertuaku berdatangan ke rumahnya untuk weekend di rumahnya yang memang enak untuk ditinggali. Dengan bangunan megah berlantai dua, pekarangannya yang cukup luas dan ditumbuhi oleh tanaman-tanaman hias, serta beberapa pohon rindang membuat mata segar bila memandang kehijauan di pagi hari. Letak rumahnya juga agak jauh dari tetangga membuat suasana bisa lebih private. Sesampainya disana, setelah istirahat sebentar rupanya istriku dan mertuaku mengajak untuk berbelanja keperluan bulanan. Tetapi aku agak mengantuk, sehingga aku meminta ijin untuk tidak ikut dan untungnya Ima memiliki supir yang dapat dikaryakan untuk sementara. Jadilah aku tidur di kamar tidur tamu di lantai setengah jam aku mencoba untuk tidur, anehnya mataku tidak juga terpejam, sehingga aku putus asa dan kuputuskan untuk melihat acara TV dahulu. Aku bangkit dan keluar kamar, tetapi aku agak kaget ternyata Ima tidak ikut berbelanja. Ima menggunakan kaus ketat berwarna pink dan rok mini dengan warna senada, memperlihatkan kakinya yang putih mulus. Rambut hitamnya dikepang dua, bikin dia tambah imut.“Lho..kok nggak ikut ?” tanyaku sambil semilir kuhirup wangi parfum yang dipakainya, harum dan menggairahkan, “Tauk nih..lagi males aja gue..” sahutnya tersenyum dan melirikku sambil membuat sirup orange dingin di meja makan, “Anto kemana..?” tanyaku lagi tentang suaminya, “Lagi keluar negeri, biasa..urusan kantornya..” sahutnya lagi. Lalu aku menuju ke depan sofa tempat menonton TV kemudian aku asik menonton film di TV. Sementara Ima berlalu menuju tingkat asik-asiknya aku nonton, tiba-tiba kudengar Ima memanggilku dari lantai atas; “Di..Adi..”, “Yaa..” sahutku, “Kesini bentar deh Di..”, dengan tidak terburu-buru aku naik dan mendapatinya sedang duduk di sofa besar sambil meminum sirup orangenya dan menghidupkan TV. Di lantai atas juga terdapat ruang keluarga mini yang lumayan tersusun apik dengan lantainya dilapisi karpet tebal dan empuk, dan hanya ada 1 buah sofa besar yang sedang diduduki oleh Ima. “Ada apa neng..?” kataku bercanda setelah aku sampai di atas dan langsung duduk di sofa bersamanya, aku di ujung kiri dekat tangga dan Ima diujung kanan. “Rese luh..sini temenin gue ngobrol ama curhat” katanya, “Curhat apaan?”, “Apa! ajalah, yang penting gue ada temen ngobrol” katanya selama sejam lebih aku ngobrol tentang apa saja dan mendengarkan curhat tentang suaminya. Baru aku tahu, bahwa Ima sebenarnya “bete” berat dengan suaminya, karena sejak menikah sering ditinggal pergi lama oleh suaminya, sering lebih dari sebulan ditinggal. “Kebayangkan gue kayak gimana ? Kamu mau nggak temenin aku sekarang ini ?” tanyanya sambil menggeser duduknya mendekatiku setelah gelasnya diletakan dimeja sampingnya. Aku bisa menebak apa yang ada dipikiran dan yang diinginkannya saat ini. “Kan gue sekarang lagi nemenin..” jawabku lagi sambil membenahi posisi dudukku agar lebih nyaman dan agak serong menghadap makin mendekat ke posisi dudukku. Setelah tidak ada jarak duduk denganku lagi, Ima mulai membelai rambutku dengan tangan kirinya sambil bertanya “Mau..?”, aku diam saja sambil tersenyum dan memandang matanya yang mulai sayu menahan sesuatu yang bergolak. “Bagaimana dengan orang-orang rumah lainnya pembantu-pembantunya dan gimana kalau mendadak istriku dan nyokap pulang ?” tanyaku, “Mereka tidak akan datang kalau aku nggak panggil dan maknyak bisa berjam-jam kalau belanja.” jawabnya semakin dekat ke kemudian tangan kirinya telah dilingkarkan di leherku dan tangan kanannya telah membelai pipi kiriku dengan wajah yang begitu dekat di wajahku diiringi nafas harumnya yang sudah mendengus pelan tetapi tidak beraturan menerpa wajahku. Tanpa pikir panjang lagi, tangan kananku kuselipkan diantara lehernya yang jenjang dan rambutnya yang hitam sebahu, kutarik kepalanya dan kucium bibir merah mudanya yang mungil. Tangan kiriku yang tadinya diam saja mulai bergerak secara halus membelai-belai dipinggang kanannya.“Mmhh..mmhh..” nafas Ima mulai memburu dan mendengus-dengus, kami mulai saling melumat bibir dan mulai melakukan french kiss, bibir kami saling menghisap dan menyedot lidah kami yang agak basah, very hot French kiss ini berlangsung dengan dengusan nafas kami yang terus memburu, aku mulai menciumi dagunya, pipinya, kujilati telinganya sebentar, menuju belakang telinganya, kemudian bibir dan lidahku turun menuju lehernya, kuciumi dan kujilati lehernya, “hhnngg.. Ahhdhii.. oohh.. honeey.. enngghh” desahnya sambil memejamkan matanya menikmati permainan bibir dan lidahku di leher jenjangnya yang putih dan kedua tangannya merengkuh kepalaku, sementara kepala Ima bergerak kekiri dan kekanan menikmati kecupan-kecupan serta jilatan di kiriku yang awalnya hanya membelai pinggangnya, kemudian turun membelai dan mengusap-usap beberapa saat dipaha kanannya yang putih, mulus dan halus untuk kemudian mulai menyelusup kedalam kausnya menuju buah dadanya. Aku agak terkejut merasakan buah dadanya yang agak besar, bulat dan masih kencang, padahal setahuku Ima memberikan ASI ke anak tunggalnya selama setahun lebih. Tanganku bergerak nakal membelai dan meremas-remas lembut dengan sedikit meremas pinggiran bawah buah dada kanannya. “Buah dadamu masih kencang dan kenyal neng.” kataku sambil kulepas permainan dilehernya dan memandang wajahnya yang manis dan agak bersemu merah tanpa kusudahi remasan tanganku di buah dada kanannya. “Kamu suka yaa..” sahutnya sambil tersenyum dan aku mengangguk. “Terusin dong..” pintanya manja sambil kembali kami berciuman dengan bergairah. “Mmhh.. mmhh.. ssrrp.. ssrrp..” ciuman maut kami beradu kembali. Tangan kiriku tetap menjalankan tugasnya, dengan lembut membelai, meremas, dan memuntir putingnya yang mengeras kanan Ima yang tadinya berada dikepalaku, sudah turun membelai tonjolan selangkanganku yang masih terbungkus celana katun. Ima menggosok-gosokkan tangan kanannya secara berirama sehingga membuat aku makin terangsang dan penisku makin mengeras dibuatnya. Nafas kami terus memburu diselingi desahan-desahan kecil Ima yang menikmati foreplay ini. Masih dengan posisi miring, tangan kiriku menghentikan pekerjaan meremas buah dadanya untuk turun gunung menuju keselangkangannya. Ima mulai menggeser kaki kanannya untuk meloloskan tangan nakalku menuju sasarannya. Aku mulai meraba-raba CD yang menutup vaginanya yang kurasakan sudah lembab dan basah. Perlahan kugesek-gesekkan jari jemariku sementara Ima pasrah merintih-rintih dan mendesah-desah menikmati permainan jemariku dan pagutan-pagutan kecil bibirku serta jilatan-jilatan lidahku dilehernya yang jenjang dan halus diiringi desehan dan rintihannya berulang-ulang. Pinggulnya diangkat-angkat seperti memohon jemariku untuk masuk kedalam CD-nya meningkatkan finger play ku. Tanpa menunggu, jariku bergerak membuka ikatan kanan CD-nya dan mulai membelai rambut kemaluannya yang lembut dan agak jarang. Jari tengahku sengaja kuangkat dahulu untuk sedikit menunda sentuhan di labia mayoranya, sementara ! jari telunjuk dan jari manisku yang bekerja menggesek-gesekkan dan agak kujepit-jepit pinggiran bibir vaginanya dengan lembut dan penuh Ima memejamkan matanya dan dari bibir mungilnya mengeluarkan rintihan-rintihan juga desahan-desahan berkali-kali. Kemudian jari tengahku mulai turun dan kugesek-gesekkan untuk membelah bibir kemaluannya yang kurasa sudah basah. Berkali-kali kugesek-gesek dengan sisi dalam jari tengahku, kemudian mulai kutekuk dan kugaruk-garuk jari tengahku agak dalam di bibir vaginanya yang kenyal, lembut dan bersih. Sementara Ima makin merintih-rintih dan mendesah-desah sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan naik turun kekiri dan kekanan “Ouuhh.. hemmhh.. sshh.. aahh.. Dhii.. eehhnakh.. honey.. oohh… ..sshh..” rintih dan desahannya berkali-kali. Finger play ini kusertai dengan ciuman-ciuman di leher dan bibirnya serta sambil kami saling menyedot lidah. Setelah puas dengan posisi miring, kemudian aku agak mendorong tubuhnya untuk duduk dengan posisi selonjor santai, sementara aku berdiri dikarpet dengan dengkulku menghadapnya, Ima agak terdiam dengan nafasnya memburu, perlahan kubuka kaus gombrongnya, saat itulah aku dapat melihat tubuhnya separuh telanjang, lebih putih dan indah dibandingkan istriku yang berkulit agak kecoklatan, dua bukit kembarnya terlihat bulat membusung padat, sangat indah dengan ukuran 36B, putih, dengan puting merah muda dan sudah mengeras menahan nafsu birahi yang tangan kiriku bertopang pada tepian sofa, mulutku mulai menciumi buah dada kanannya dan tangan kananku mulai membelai, menekan, dan meremas-remas buah dada kirinya dengan lembut. “Aahh.. hhnghh.. honeey.. enaak.. bangeet.. terruss.. aahh.. mmnghh.. hihihi.. auhh..adhi..” Ima bergumam tak karuan menikmati permainanku, kedua tangannya meremas dan menarik-narik rambutku. Ima mendesah-desah dan merintih-rintih hebat ketika putingnya kuhisap-hisap dan agak kugigit-gigit kecil sambil tangan kananku meremas buah dada kirinya dan memelintir-pilintir putingnya. Ima sangat menikmati permainanku didadanya bergantian yang kanan dan kiri, hingga dia tak sadar berucap “Adhii.. oohh.. bhuat ahkhuu puas kayak adhikku di hotel dulu.. hhnghh.. mmhh..”, ups..aku agak kaget, tanpa berhenti bermain aku berpikir rupanya Ima menguping “malam pertamaku” dulu bersama istriku, memang pada malam itu dan pada ML-ML sebelumnya aku selalu membuat istriku berteriak-teriak menikmati permainan sex-ku. Rupanya..Oke deeh kakak, sekaranglah saat yang sebenarnya juga sudah aku tunggu-tunggu dari dulu. “Adhii.. sekarang dong.. aahh.. akhu sudah nggak tahann.. oohh..” ujarnya, tapi aku masih ingin berlama-lama menikmati kemulusan dan kehalusan kulit tubuh aku bermain dikedua buah dadanya, menjilat, menghisap, menggigit, meremas dan memelintir, aku jilati seluruh badannya, jalur tengah buah dadanya, perutnya yang ramping, putih dan halus, kugelitik pusarnya yang bersih dengan ujung lidahku, kujilati pinggangnya, “Aduuh.. geli dong sayang.. uuhh..”, kemudian aku menuju ke kedua pahanya yang putih mulus, kujilati dan kuciumi sepuasnya “Aahh.. ayo dong sayang.. kamu kok nakal sihh.. aahh..”, sampailah aku di selangkangannya, Ima memakai CD transparan berwarna merah muda yang terbuat dari sutra lembut, dan kulihat sudah sangat basah oleh pelumas vaginanya. “Sayang.. kamu mau ngapain?” tanyanya sambil melongokkan kepalanya kebawah kearahku. Aku tersenyum dan mengedipkan mata kiriku kearahnya nakal. Dengan mudah CD-nya kubuka ikatan sebelah kirinya setelah ikatan kanan telah terbuka, sekarang tubuh Ima sudah polos tanpa sehelai benangpun menghalangi, kemudian aku buka kedua kakinya dan kulihat pemandangan surga dunia yang sangat vaginanya sangat bersih dan berwarna agak merah muda dengan belahan berwarna merah dan sangat bagus mungkin jarang digunakan oleh suaminya meskipun sudah melahirkan satu orang anak, dan diatasnya dihiasi bulu-bulu halus dan rapi yang tidak begitu lebat. “Oohh.. Ima.. bersih dan merah banget..” ujarku memuji, “hihihi.. suka ya..?” tanyanya, tanpa kujawab lidahku langsung bermain dengan vaginanya, kujilati seluruh bibir vaginanya berkali-kali up and down, tubuh Ima mengejang-ngejang“Aahh..aahh..dhhii..oohh..eenak adhii..aahh..Anto nggak pernah mau begini..mmhh..” lidahku mulai menjilati bibir vaginanya turun naik dan menjilati labia mayoranya dengan ujung! lidahku. Ima menggeliat-geliat, mendesah-desah, dan melenguh-lenguh, aku menjilati vaginanya sambil kedua tanganku meremas-remas kedua buah dadanya “Hhnghh.. nngghh.. aahh.. dhii.. honey..” gumamnya sangat menikmati permainan lidah dan bibirku yang menghisap-hisap dan menjilat-jilat klitorisnya berulang-ulang, menghisap-hisap seluruh sudut vaginanya serta lidahku mendesak-desak kedalam liang vaginanya berkali-kali tanpa ampun “Oohhnghh.. dhii.. more.. honey.. more.. ahh..”, tangan kananku kemudian turun untuk bergabung dengan bibir dan lidahku di vaginanya, sedikit-sedikit dengan gerakan maju mundur jari tengahku kumasuk-masukkan kedalam lubang vaginanya yang sudah becek, makin lama makin dalam kumasukkan jari tengahku sambil tetap bergerak maju masuk seluruhnya, jari tengahku mulai beraksi menggaruk-garuk seluruh bagian dinding dalam liang surga Ima sambil sesekali kugerakkan ujungnya berputar-putar dan kusentuh daerah G-spotnya, Ima meradang dan menggelinjang hebat ketika kusentuh G-spot miliknya. Lidahku tidak berhenti menjilati sambil kuhisap-hisap klitorisnya. Ima berusaha mengimbangi finger playku dengan menggoyang pantatnya naik turun, ke kiri dan ke kanan dan bibirnya tidak berhenti merintih dan mendesah “Sshh..enghh.. uuhh..Adhii..ouuhh..aahh..sshh..enghh..” tidak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya selain suara rintihan, erangan, lenguhan dan desahan 20 menit kemudian liang vaginanya berkedut-kedut dan menghisap “Oohhnghh.. Ahh.. dhii.. akhu.. sham.. oohh.. henghh.. sham.. phaii.. aahh.. honey.. hengnghh ..aa..aa..” Ima berteriak-teriak mencapai klimaksnya sambil menyemburkan cairan kental dari dalam vaginanya yang berdenyut-denyut berkali-kali “serrtt.. serrtt.. serrtt..” kucabut jariku dan aku langsung menghisap cairan yang keluar dari lubang vaginanya sampai habis tak bersisa, tubuhnya mengejang dan menggelinjang hebat disertai rintihan kepuasan, kedua kakinya dirapatkan menjepit kepalaku, dan kedua tangannya menekan kepalaku lebih dalam kearah vaginanya. Kemudian tubuhnya mulai lemas setelah menikmati klimaksnya yang dahsyat.“Aahh.. adhii.. eenghh.. huuhh..” vaginanya seperti menghisap-hisap bibirku yang masih menempel dalam dan erat di vaginanya. “Oh.. Adi.. kamu gila.. enak banget.. oohh.. lidah dan isapanmu waow.. tob banget dah.. oohh..” katanya sambil tersenyum puas sekali melihat ke arah wajahku yang masih berada diatas vaginanya sambil kujilati klitorisnya disamping itu tanganku tidak berhenti bekerja di buah dada kanannya, “Anto nggak pernah mau oral-in aku..oohh..” dengan selingan suara dan desahannya yang menurutku sangat beranjak duduk, Ima mengangkat kepalaku, dan melumat bibirku “Sekarang gantian aku, kamu sekarang berdiri biar aku yang bekerja, oke ?!?” ujarnya, “Oke honey, jangan kaget ya..” sahutku tersenyum dan mengedipkan mata kiriku lagi sambil berdiri, sekilas wajahnya agak keheranan tapi Ima langsung bekerja membuka gesperku, kancing dan retsleting celanaku. Ima agak terkejut melihat tonjolah ditengah CD-ku, “Wow..berapa ukurannya Di ?” tanyanya, “Kira-kira aja sendiri..” jawabku sekenanya, tanpa ba bi bu Ima langsung meloloskan CD-ku dan dia agak terbelalak dengan kemegahan Patung Liberty-ku dengan helm yang membuntal, “Aww.. gila.. muat nggak nih..?”, sebelum aku menjawab lidahnya yang mungil dan agak tajam telah memulai serangannya dengan menjilati seluruh bagian penisku, dari ujung sampai pangkal hingga kedua kantung bijiku dihisap-hisapnya rakus “Sshh.. aahh.. Ima.. sshh..” aku dibuatnya merem melek menikmati jilatannya. “Abis dicukur ya ?” tanyanya sambil terus menjilat, aku hanya tersenyum sambil membelai Ima mulai membuka bibir mungilnya dan mencoba mengulum penisku, “Mm..” gumamnya, penisku mulai masuk seperempat kemulutnya kemudian Ima berhenti dan lidahnya mulai beraksi dibagian bawah penisku sambil menghisap-hisap penisku “Serrp.. serrp.. serrp..”, tangan kirinya memegang pantat kananku dan tangan kanannya memilin-milin batang penisku, nikmat sekali rasanya “Aahh.. sshh…” aku menikmati permainannya, lalu mulut mungilnya mulai menelan batang penisku yang tersisa secara perlahan-lahan, kurasa kenikmatan yang amat sangat dan kehangatan rongga mulutnya yang tidak ada taranya saat penisku terbenam seluruhnya didalam mulutnya. Agak nyeri sedikit diujung helmku, tapi itu dikalahkan nikmatnya kuluman bibir iparku ini. Ima mulai memaju mundurkan gerakan kepalanya sambil terus mengulum penisku, “Sshh.. aahh.. enak.. Ima..a hh.. terus .. sayang.. uuhh..” gumamku, lidahnya tidak berhenti bermain pula sehingga aku merasakan goyangan-goyangan kenikmatan dipenisku dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun, nikmat sekali, aku mengikuti irama gerakan maju mundur kepalanya dengan memaju mundurkan pinggulku, kedua tanganku ku benamkan dirambut kepalanya yang kuacak-acak, Ahh nikmat sekali rasanya “Clop.. clop.. clop..”.Setelah itu dengan agak membungkukkan posisi tubuhku, tangan kananku mulai mengelus-elus punggungnya sedangkan tangan kiriku mulai meremas-remas buah dada kanannya, kuremas, kuperas, kupijit dan kupuntir puting susunya, desahannya mulai terdengar mengiringi desahan dan rintihanku sambil tetap mengulum, mengocok dan menghisap penisku, “Ima.. mmhh..” rintihku. Mendengar rintihanku, Ima makin mempercepat tempo permainannya, gerakan maju mundur dan jilatan-jilatan lidahnya yang basah makin menggila sambil dihisap dan disedot penisku, dipuntir-puntirnya penisku dengan bibir mungilnya dengan gerakan kepala yang berputar-putar membuat seluruh persendian tubuhku berdesir-desir dan aku merintih tak karuan. “Aahh.. Ima.. oohh.. mmnghh.. gila benerr.. oohh..” Kuluman dan hisapannya tidak berhenti hingga 20 menit, “Gila luh.. 20 menit gue oral kamu nggak klimaks.. sampai pegel mulut gue.”Kedua tanganku meremas-remas kedua bongkahan pinggulnya yang bulat dan padat, namun kenyal dan halus kulitnya, lalu aku membopongnya menuju kekamarnya sambil terus berciuman. Sambil merebahkan tubuh mungilnya, kami berdua terus berciuman panas dan tubuh kami rebah dikasur empuknya sambil terus berpelukan. Nafas kami saling memburu deras menikmati tubuh yang sudah bersimbah keringat, berguling kekanan dan kekiri “Mmhh.. mmhh.. serrp.. serrp..”, tangan kananku kembali meluncur ke buah dada kirinya, meremas dan memuntir-puntir putingnya, Ima memejamkan mata dan mengernyitkan dahinya menikmati permainan ini sambil bibirnya dan bibirku saling mengulum deras, berpagutan, menghisap lidah, dan dengan nafas saling memburu. Kuciumi kembali lehernya, kiri kanan, Ima mendesah-desah sambil kakinya dilingkarkan dipinggangku dan menggoyang-goyangkan terjepit diantara perutnya dan perutku, dan karena Ima menggoyang-goyangkan pinggulnya, kurasakan gesekan-gesekan nikmat pada penisku, “Aahh..ahh..adi..cumbui aku honey..ahh..puasi aku sayang..ehmm..” Ima mengerang-erang. Aku kembali meluncur ke kedua buah dadanya yang indah dan mulai menjilati, menghisap, menggigit-gigit kecil, meremas, dan memilin puting susunya yang sudah mengeras “Ahh.. terus honey.. oohh.. sshh..”, setelah puas bermain dengan kedua buah dada indahnya, aku menuruni tubuhnya untuk melumat vaginanya, kujilati semua sudutnya, up and down, kuhisap-hisap klitorisnya dan kujilat-jilat, kuhisap-hisap lubang vagina dan klitorisnya sepuas-puasnya “Oohh.. oohh.. sshh.. aahh.. honey.. kham.. muu.. nakhal.. oohh.. nakhaal.. banget sihh.. henghh.. oohh.. emmhh..” desahan demi desahan diiringi tubuhnya yang menggelinjang dan berkelojotan, vaginanya terasa makin basah dan lembab, “Aaahh..dhhii..oohh..” vaginanya mulai mengempot-empot sebagai tanda hampir mencapai klimaks, sementara penisku sudah mengeras menunggu giliran untuk Ima mengigit bibir bawahnya dengan dahinya yang mengerenyit serta nafasnya yang memburu ketika ujung penisku bermain di bibir vaginanya up and down “Mmhh.. Adi.. ayo dong.. aku udah nggak tahan nihh.. oohh.. jangan nakal gitu dong.. aahh..” Ima menikmati sentuhan binal ujung penisku di bibir vaginanya “Okhe.. honey.. siap-siap yaa..” kataku juga menahan birahi yang sudah memuncak. Perlahan kuturunkan penisku menghunjam ke vaginanya “Enghh.. aahh.. Adi.. oohh.. do it honey.. oohh..” desahnya, Vaginanya agak sempit dan kurasakan agak kempot ke dalam menahan hunjaman penisku. “Slepp..” baru kepala penisku yang masuk, Ima berteriak “Enghh.. aahh.. enak sayang.. sshh.. oohh..” sambil mencengkeram bahuku seperti ingin membenamkan kuku-kuku jarinya kekulitku “Ayo Adi.. aahh.. terusss honey.. aahh.. aahh..” vaginanya kembali mengempot-empot dan menghisap-hisap penisku tanda awal menuju klimaksAhh.. Ima.. enak banget..itu mu.. ahh..” aku menikmati hisapan vaginanya yang menghisap-hisap kepala penisku. Tidak berapa lama kemudian Ima kembali berteriak “Aadii.. aahh.. khuu.. aahh.. aahh.. oohh..” Ima kembali berteriak dan merintih mencapai klimaksnya dimana baru kepala penisku saja yang masuk. Aku geregetan, sudah dua kali Ima mencapai klimaks sedangkan aku belum sama sekali, begitu Ima sedang menikmati klimaksnya, aku langsung menghunjamkan seluruh batang penisku kedalam liang vaginanya “Sloop..sloop..sloopp..” dengan gerakan turun naik yang berirama “Aahh.. aahh.. hemnghh.. oohh.. aahh.. dhii.. aahh.. aahh.. ehh.. nhak ..sha..yang.. enghh..oohh..” Ima mendesah-desah dan berteriak-teriak merasakan nikmatnya penisku di liang vaginanya yang sempit dan agak terus menaik turunkan penisku dan menghunjam-hunjamkan keliang vaginanya, sementara Ima makin melenguh, mendesah dan merintih-rintih merasakan gesekan-gesekan batang penisku dan garukan-garukan kepala penisku didalam liang vaginanya yang basah dan kurasakan sangat nikmat, seperti menghisap dan memilin-milin penisku. Suara rintihan dan desahan Ima semakin keras kudengar memenuhi ruang kamarnya sementara deru nafas kami semakin! memburu, dan akhirnya “Aahh.. dhii..ahh.. khuu.. sam..phai.. lhaa..ghii.. aahh..aahh.. aahh..” jeritnya terputus-putus mencapai kenikmatan masih belum puas, kutarik kedua tangannya dan aku menjatuhkan diri ke belakang sehingga posisinya sekarang Ima berada di atasku. Setelah kami beradu pandang dan berciuman mesra sesaat, Ima mulai memaju mundurkan dan memutar pinggulnya, memelintir penisku didalam liang vaginanya, gerakan-gerakannya berirama dan semakin cepat diiringi suara rintihan dan desahan kami berdua, “Aahh.. Ima.. oohh.. enak banget..aahh..” aku menikmati gerakan binalnya, sementara kedua tanganku kembali meremas kedua buah dadanya dan jemariku memilin puting-putingnya “Aahh.. hemhh.. oohh.. nghh.. ” teriakannya kembali menggema keseluruh ruangan kamar, “Tahan.. dhulu.. aahh.. tahan..” sahutku terbata menikmati gesekan vaginanya di penisku, “Enghh.. akhu.. nggak khuat.. oohh.. honey.. aahh..” balasnya sambil mengelinjang-gelinjang hebat.“Seerrt.. seerrt.. seerrt..” Ima mengeluarkan banyak cairan dari dalam vaginanya dan aku merasakan hangatnya cairan tersebut diseluruh batang penisku, tubuhnya mengigil disertai vaginanya berdenyut-denyut hebat dan kemudian Ima ambruk dipelukanku kelelahan “Oohh.. Adhi.. hhhh.. mmhh.. hahh..enak banget sayang.. oohh.. mmhh..” bibirnya kembali melumat bibirku sambil menikmati klimaksnya yang keempat, sementara penisku masih bersarang berdenyut-denyut perkasa didalam vaginanya yang sangat basah oleh cairan kenikmatan dari vagina miliknya yang masih berdenyut-denyut dan menghisap-hisap terdiam sesaat, kemudian “Aku haus banget sayang, aku minum dulu yaa..boleh ?” pintanya memecah kesunyian masih berpelukan erat sambil kubelai-belai punggungnya dengan tangan kiriku dan agak kuremas-remas pantatnya dengan tangan kananku, “Boleh, tapi jangan lama-lama ya, aku belum apa-apa nih..” ujarku jahil sambil tersenyum. Sambil mencubit pinggangku Ima melepas pelukannya, melepas penisku yang bersarang di liang vaginanya “Plop..” sambil memejamkan matanya menikmati sensasi pergeseran penisku di dinding-dinding vaginanya yang memisah untuk kemudian berdiri dan berjalan keluar kamar mengambil sirup orange dimeja samping sofa. Kemudian Ima berjalan kembali memasuki kamar sambil minum dan menawarkannya ke tempat tidur, kupeluk Ima dari belakang dan kuciumi tengkuknya, pundaknya dan lehernya. Sementara tangan kananku bergerilya membelai payudaranya yang halus. “Sayang, kamu ngga sabar yaa..?” ucapnya “Aahh..uhh…beneran nggak sabar..hihihi..”. Sambil tetap membelakanginya, tangan kiriku mulai menuju ke vaginanya. “Hemhh..sshh..aahh..enghh..” desahannya mulai terdengar lagi setelah jari tengah tangan kiriku bermain di klitorisnya, sesekali kumasukkan dan kukeluarkan jari tengahku kedalam liang vaginanya yang mulai basah dan lembab serta tak ketinggalan tangan kananku meremas-remas buah dada kanan dan kirinya. Kedua kakinya agak diregangkan sehingga memudahkan jemari tangan kiriku bergerak bebas meng-eksplorasi vaginanya dan bibir serta lidahku tidak berhenti mencium juga menjilat seluruh tengkuk, leher dan kudorong punggungnya ke depan, kedua tangannya menjejak tempat tidur, kemudian pinggulnya agak kutarik ke belakang serta pinggangnya agak kutekan sedikit kebawah. Setelah itu kudorong penisku membelah kedua vaginanya dari belakang “Srreepp..” aku tidak mau tanggung-tanggung kali ini, kujebloskan seluruh batang penisku kedalam liang vaginanya “Oouhh.. aahh.. adhhii.. oohh..” teriaknya berkali-kali seiring dengan hunjaman-hunjaman penisku, tangan kiriku mencengkeram pinggang kirinya sedangkan tangan kananku meremas-remas buah dada kanannya yang sudah sangat keras dan kenyal“Aahh.. Adhii.. aahh.. harder.. aahh.. harder honey..aahh..” pintanya sehingga gerakan maju mundurku makin beringas “Pook.. pook.. pook..” bunyi benturan tubuhku dibokongnya. Beberapa lama kemudian liang vaginanya mulai mengempot-empot dan menghisap-hisap kembali dan aku tak kuasa menahan rintihan-rintihan bersamaan dengan rintihannya “Ima.. aahh.. enak shay.. hemnghh..” “Aahh.. akhuu.. aahh.. sham.. phai.. aahh..”, “Tahan.. dulu.. sha.. yang..hhuuh..” ujarku sambil terus menghunjam-hunjamkam penisku beringas karena aku juga mulai merasakan hal yang sama, “Aahh.. akhuu.. nggak.. kuat.. aahh.. AAHH..” “Seerrt..seerrt..seerrt..” kembali Ima mencapai klimaks dan menyemburkan cairan kental tubuhnya, berkali-kali, aku nggak peduli dan tetap ku genjot maju mundur penisku ke dalam vaginanya yang sudah sangat penisku seperti disedot-sedot dan dipuntir-puntir di dalam vaginanya yang sudah bereaksi terhadap orgasmenya. Akhirnya mengalirlah lava panas dari dalam tubuhku melewati batang penisku kemudian ke ujungnya lantas memuncratkan sperma hangatku ke dalam vaginanya yang hangat “Aahh…” kami mendesah lega setelah sedari tadi! berpacu mencapai kenikmatan yang amat sangat. Tubuh Ima mengigil menikmati sensasi yang baru saja dilaluinya untuk kemudian kembali mengendur meskipun vaginanya masih mengempot dan menghisap-hisap, aku diam dan kubiarkan Ima menikmati sensasi kenikmatan klimaksnya.“Ahh.. punyamu enak yaa Ima.. bisa ngempot-ngempot gini..” ujarku memuji. “Enak mana sama punya Adikku ?” tanyanya sambil menoleh dan tersenyum nakal. “Punyamu.. hisapannya lebih hebat..mmhh.. luar biasaa..” Kucium mesra bibirnya dan Ima memejamkan matanya. Kemudian kucabut penisku “Ploop..” “Aahh..” Ima menjerit kecil dan mencubit hebat Di, udah 2 jam masih keras aja.. dan kamu bener-bener bikin aku puas.” puji Ima. “Sekali lagi yaa, yang ini gong’ nya, aku bikin kamu bener-bener puas dan nggak akan ngelupain aku selamanya, Oke ?!” balasku, sambil berkata aku mulai menggeser tubuhku dan mengangkanginya, kemudian tanganku menuntun penisku memasuki liang vaginanya menuju pertempuran terakhir pada hari itu. “Sleepp..” “Auuwhh..” Ima agak menjerit. Perlahan tapi mantap kudorong penisku, sambil terus kutatap wajah manis iparku ini, Ima merem melek, mengernyitkan dahinya, dan menggigit bibir bawahnya dengan nafas memburu menahan kenikmatan yang amat sangat didinding-dinding vaginanya yang becek “Hehhnghh.. engghh.. aahh..” mengerang-erang, mendesah-desah dan melenguh-lenguh “Aahh…. oohh.. sshh.. teruss.. honey.. oohh..”, sementara akupun terbawa suasana dengusan nafas kami berdua yang memburu dengan menyertainya mendesah, mengerang, dan melenguh bersamanya “Enghh.. Imaa.. oohh.. ennakh.. sayang..?” tanyaku “He-eh.. enghh.. aahh.. enghh.. enakhh.. banghethh.. dhii… aahh..” lenguhannya kadang meninggi disertai jeritan-jeritan kecil dari bibir mungilnya “Oohh.. adhii.. oohh.. enghh..” tubuhnya mulai bergelinjangan dan berkelojotan, matanya mulai dipejamkan, kami terus memacu irama persetubuhan kami, aku yang bergerak memompa dan merojok-rojok batang penisku kedalam liang vaginanya diimbangi gerakan memutar-mutar pinggul Ima yang menimbulkan sensasi memilin-milin di batang penisku, nikmat pelukanku untuk kemudian aku merubah posisiku ke posisi duduk, kuangkat kedua kaki Ima yang indah dengan kedua tanganku dan kubuka lebar-lebar untuk kembali kupompa batang penisku kedalam liang vaginanya yang makin basah dan makin menghisap-hisap “Enghh.. Adhii.. oohh.. shaa.. yang.. aahh..” kedua tangan Ima meremas erat bantal dibawah kepalanya yang menengadah keatas disertai rintihan, teriakan, desahan dan lenguhan dari bibir mungilnya yang tidak berhenti. Kepalanya terangguk-angguk dan badannya terguncang-guncang mengimbangi gerakan tubuhku yang makin aku mengubah posisi kedua kaki Ima untuk bersandar dipundakku, sementara agak kudorong tubuhku ke depan, kedua tanganku serta merta bergerak kekedua buah dadanya untuk meremas-remas yang bulat membusung dan memuntir-puntir puting susunya kenyal dan mengeras tanpa kuhentikan penetrasi penisku kedalam liang vaginanya yang hangat dan basah. Ima tidak berhenti merintih dan mendesah sambil dahinya mengernyit menahan klimaksnya agar kami lebih lama menikmati permainan yang makin lama semakin nikmat dan membawa kami melayang jauh. “Oohh.. Ahh.. Dhii.. enghh.. ehn.. nnakhh..” desahan dan rintihan Ima menikmati gesekan-gesekan batang penis dan rojokan-rojokan kepala penisku berirama merangsangku untuk makin memacu pompaanku, nafas kami saling mulai kurasakan ada desakan dari dalam tubuhku untuk menuju penisku, aku merubah posisi lagi untuk kedua tanganku bersangga pada siku-siku tanganku dan membelai-belai rambutnya yang sudah basah oleh kucuran keringat dari kulit kepalanya. Sambil aku merapatkan tubuhku diatas tubuh Ima, kedua kaki Ima mulai menjepit pinggangku lagi untuk memudahkan kami melakukan very deep penetration, rintihan dan desahan nafasnya yang memburu masih terdengar meskipun kami sambil berciuman Mmnghh.. mmhh.. oohh.. ahh.. Dhii.. mmhh.. enghh.. aahh..” “Oohh.. Imaa.. enghh.. khalau.. mau sampai.. oohh.. bhilang.. ya.. sha.. yang..enghh..aahh..” ujarku meracau “Iyaa.. honey..oohh..aahh..” tubuh kami berdua makin berkeringat, dan rambut kami juga tambah acak-acakan, sesekali kami saling melumat bibir dengan permainan lidah yang panas disertai gerakan maju mundur pinggulku yang diimbangi gerakan memutar, kekanan dan kekiri pinggul Ima.“Oohh.. dhii.. oohh.. uu.. dhahh.. belomm.. engghh.. akhu.. udahh.. nggak khuat..niihh,,” erangan-erangan kenikmatan Ima disertai tubuhnya yang makin menggelinjang hebat dan liang vaginanya yang mulai mengempot-empot dan menghisap-hisap hampir mencapai klimaksnya “Dhikit.. laghi.. sayang.. oohh..” sambutku karena penisku juga sudah mulai berdenyut-denyut “Aahh.. aa.. dhii.. noww..oohh.. enghh..aahh” jeritnya “Yeeaa.. aahh..” jeritanku mengiringi jeritan Ima, akhirnya kami mencapai klimaks bersamaan, “Srreett.. crreett.. srreett.. crreett..” kami secara bersamaan dan bergantian memuntahkan cairan kenikmatan berkali-kali sambil mengerang-erang dan mendesah desah, kami berpelukan sangat erat, aku menekan pinggulku dan menancapkan penisku sedalam-dalamnya ke dalam liang vag! ina Ima, sementara Ima membelit pinggangku dengan kedua kaki indahnya dan memelukku erat sekali seakan tak ingin dilepaskan lagi sambil kuciumi lehernya dan bibir kami juga saling yang kami reguk sangatlah dahsyat dan sangat sulit dilukiskan dengan kata-kata. Sementara kami masih saling berpelukan erat, vagina Ima masih mengempot-empot dan menghisap-hisap habis cairan spermaku seakan menelannya sampai habis, dan penisku masih berdenyut-denyut didalamnya,dan kemudian secara perlahan tubuh kami mengendur saling meregang, dan akupun jatuh tergulir disamping rebah berdiam diri bersebelahan, Ima kemudian merebahkan kepalanya dipundak kiriku sambil terengah-engah kelelahan dan mencoba mengatur nafasnya setelah menikmati permainan surga dunia kami. Kulit tubuhnya yang putih dan halus berkeringat bersentuhan dengan kulitku yang berkeringat, Ima memelukku mesra, dan tangan kiriku membelai rambut dan pundaknya. “Adi.. kamu hebat banget, gue sampai puas banget sore ini, klimaks yang gue rasakan beberapa kali belum pernah gue alamin sebelumnya, hemmhh..” Ima berkata sambil menghela nafas panjang “Ma kasih ya sayang.. thank you banget..” ujarnya lagi sambil kami berciuman mesra sekali seakan tak ingin terasa kami sudah mereguk kenikmatan berdua lebih dari 4 jam lamanya dan hari sudah menjelang sore. Setelah puas berciuman dan bermesraan, kami berdua menuju kamar mandi untuk membasuh keringat yang membasahi tubuh kami, kami saling membasuh dan membelai tak lupa diselingi ciuman-ciuman kecil yang mesra. Setelah selesai kami berpakaian dan menuju lantai bawah ke ruang tengah untuk menonton TV dan menunggu istri dan mertuaku serta anaknya pulang dari kegiatan masing-masing. Sambil menunggu kami masih saling berciuman menikmati waktu yang tersisa, Ima berucap padaku “Adi..kalo gue telpon, kamu mau dateng untuk temenin gue ya sayang..” “Pasti !” jawabku, lalu kami kembali kejadian itu, tiap kali Anto suaminya tidak di Jakarta, paling tidak seminggu 2 kali aku pasti datang kerumah Ima iparku itu untuk mereguk kenikmatan berdua hingga larut malam dengan alasan pada istriku lembur atau ada rapat dikantor, dan sebulan sekali aku pasti menghabiskan weekendku merengkuh kenikmatan langit ketujuh berdua Ima.
inCerita hot Awal cerita seks ini, saat kami liburan sekeluarga, Perkenalkan namaku Rio umur 23 tahun, Akhir pekan lalu saya liburan ke pulau Lombok bersama pacar, kakak ipar dan suaminya. Kami menyewa 2 kamar hotel. 1 untuk saya dan pacar dan 1 lagi tentu untuk kakak iparku dan suaminya. Pemandangan pantai di sana sangat mengagumkan. Apalagi saat melihat sunset di sore menikmati pantai kami berempat berenang di pantai. Di sanalah pemandangan indah yang belum pernah saya lihat dan sangat mengganggu pikiran saya. Tubuh indah yang menawan kakak ipar saya. Dengan buah dada yang montok, pantat menggairahkan dan kulit putih mulus yang sangat bikin merangsang. Mataku tidak bisa terlepas dari pemandangan indah itu. Dalam khayalan bagaimana jika saya dapat menikmati tubuh indah kakak iparku. Sungguh mimpi yang selesai berenang di pantai kamipun bersiap untuk menuju ruangan ganti yang berada di pinggiran pantai. Sesuatu yang tidak sengajapun terjadi. Hanya terdapat 2 ruangan ganti. Kebetulan kakak iparku telah masuk duluan. Tanpa pikir panjang sayapun masuk di ruangan sebelahnya. Saat itu pikiran saya sudah dirasuki hasrat yang begitu membara. Namun tidak ada keberanian untuk melakukan hal kakak iparku mulai keramas dan mandi muncul ide dari pikiranku. Saya naik ke bak penampungan air. Perlahan-lahan saya memanjat dan waaauuuwwww, dari sekat tembok yang terbuat dari besi saya melihat kakak ipar yang telanjang bulat. Seketika kontol saya ereksi dengan hebat. Buah dada yang montok, kulit putih mulus dan bulu kemaluan yang tipis rapi hanya tertutup busa tipis. Sayapun mulai bingung apa yang harus saya terkejut ketika saya melihat ternyata ada kamera anti air di saku celana yang saya pakai. Tanpa pikir panjang saya mengabadikan moment tersebut. Saya merekam kakak ipar saat mandi tanpa dia sadari. Video yang berdurasi 10 menit itupun saya simpan rapat-rapat agar tidak dilihat harinya kami kembali ke hotel untuk istirahat. Mengingat kejadian tadi saya langsung melampiaskan nafsu ke pacar saya. Tiba di kamar hotel tanpa buang waktu saya langsung membuka semua pakaian pacar saya. Kamipun ML seperti yang biasa telah kami lakukan. Walaupun ML dengan pacarku dalam khayalan aku membayangkan kakak iparku. Terasa sensasi yang berbeda dan belum pernah saya harinya, hari masih sangat pagi. Terlihat sinar mentari dari jendela dan sayapun mulai terbangun. Pacarku masih tertidur mungkin karena lelah saat hubungan kami semalam. saya berniat menikmati suasana pagi sendiri. Selesai mandi sayapun bergegas keluar kamar hotel dan langsung ke pinggiran pantai. Di sana saya membeli sarapan dan kopi sambil menikmati pemandangan. Tiba-tiba saya terkejut ketika kakak ipar saya duduk di sebelah saya dan juga membeli makanan yang sama. Entah kenapa saya menjadi grogi dan tidak seperti biasanya. Kami mulai mengobrol seperti obrolan saya teringat dengan suaminya dan sayapun bertanya, “Mbak mas Adi nya kemana? Kok nggak ikut ke bawah?” Kakak ipar sayapun menjawab, “Iya nih Rio, si Adi masih tidur. Tadi mbak bangunin katanya masih ngantuk.”Ternyata hanya kami berdua, sungguh kesempatan yang sempurna dalam benakku. Akupun mulai nekat karena pikiranku sudah terombang-ambing melihat tubuh kakak iparku. Aku mulai mengeluarkan celotehan yang menantang.“Mbak, aku lihat kok makin hari makin seksi ya?” tanyaku kepada kakak iparku. “Ah biasa aja Rio, kenapa kamu nanya gitu?” terlihat agak iparku berdiri seakan hendak pergi. Tiba-tiba tanpa aku sadari tanganku memegang tangannya dan berkata, “Sebentar mbak, ada hal penting yang mau saya bicarakan.” Seketika dia menatapku dan berkata, “Ada apa? Mbak mau kembali ke kamar.”Tanpa banyak bicara aku memperlihatkan rekaman video kemarin saat kakakku mandi. Dia kaget dan tiba-tiba itu aku sangat emosi dan berkata, “Mbak kalau mbak nggak mau diam dan masih marah saya akan menyebarkan video ini. Walaupun saya harus putus dengan adik mbak atau bertengkar dengan suami mbak.”Kakak sayapun mulai melemah dan kembali duduk. Sayapun memulai negosiasi yang liar.“Mbak kalau saya menyebarkan video ini, hubungan mbak dengan suami akan terganggu, saya punya suatu ide yang bagus. Saya akan menghapus video ini jika mbak mau ML dengan saya.”Kakak iparku terdiam dan aku mulai mengancam lagi. Terlihat dia sangat kebingungan. Saya memegang erat tangannya dan berkata, “Cuma sekali doang mbak, dan nggak akan ada yang tau. Dan hubungan semuanya akan baik-baik saja.”Dengan tampang pasrah kakak iparku menuruti perasaan yang luar biasa dalam hatiku. Tanpa pikir panjang aku menentukan tempatnya. Aku mengajak kakak iparku ke ruangan ganti kemarin. Di sana aku ditanya sama ibu-ibu penjaga, “Mas nggak boleh masuk ruangan berdua, kalau mau ganti harus satu-satu.”Sayapun kaget dan mencari solusi dan berkata, “Bu, kalau saya bayar 10x lipat gimana?” Ibu itupun tanpa pikir panjang dan menjawab, “iya.” Saat itupun langsung saya berduapun masuk kamar ganti. Hatiku berdebar, kontolku tidak tertahankan dan saya bingung harus mulai dari mana. Menarik nafas dalam-dalam dan saya mulai memegang kendali. Pertama-tama saya mencium tangannya. Kakak iparku terlihat masih kesal dan tidak melakukan apa-apa. Melihat wajahnya yang marah, sayapun merasa semakin mulai mencium lehernya dengan liar, melumat bibirnya yang tipis dengan nafsu. Mulai terasa nafas kakak iparku tidak karuan. Akupun mulai ke bagian payudaranya, ku remas-remas sambil kucium bibirnya. Tangan kiriku mulai ke bagian mekinya. Kakak iparku mulai tidak bisa menahan desahannya. Dengan cepat saya melepas baju dan BHnya. Kujilat putingnya dan desahaan kakakku semakin tak tertahankan. Kulepas celananya dan saya terkejut. Oh My God, mekinya berwarna merah dan masih bersih. Tanpa basa-basi aku mulai ke mekinya. Mula-mula kucium lembut kemudian kumainkan. Kujilat klitorisnya dan kumasukkan satu jariku ke lubang mekinya. Di luar dugaan ternyata sudah sangat itulah keadaan berubah 180 derajat. Awalnya kakakku tidak melakukan perlawanan tiba-tiba menjadi sangat liar. Dia membuka celanaku tanpa malu-malu. Meremas-remas kontolku dan mulai mengulumnya. Ternyata dalam hal ini kakak iparku jauh lebih hebat dibandingkan pacarku. Akupun mulai mendesah tidak tahan. Saat dia masih sibuk dengan kontolku, aku kembali meremas-remas dengan pemanasan, kakakku berdiri dan berkata, “Ayo dimasukin Rio, mbak udah ngga tahan, taip pelan-pelan ya, soalnya mbak lagi hamil 1,5 bulan.”Aku sangat terkejut dan tanpa pikir panjang mengiyakan kubawa kontolku ke mekinya. Tidak langsung saya masukkan, perlahan saya menggosokkan secara halus, kakak iparku yang duduk di bak penampungan air mulai memelukku. Akupun kehilangan kesabaran dan mulai memasukkan rasanya sangat hangat, mekinya masih sempit dan mencengkram kuat. Kumulai penetrasi secara terus menerus, kami berdua saling mendesah, berciuman saling melumat dan tentunya tanganku terus sibuk dengan payudaranya yang montok. Kemudidan kakak iparku memelukku dengan sangat keras, terasa kontolku dicengkram sangat kuat.“Sedikit lagi Rio, mbak udah mau keluar nih. sayapun melakukan penetrasi lebih cepat dan kuat. “Aaahhhhhhhhh, mbak udah ngga tahan Rio, udah mau keluar. Ahhhhhhhhhhh,” kakakku mulai lemas dan mendesah, “cukup Rio, mbak udah keluar.” Aku pun menjawab, “Sekarang giliran saya mbak, udah mau keluar juga.” Sekali lagi aku mulai penetrasi dengan sangat kencang dan shhittt, sepertinya saya sudah mau selesai dan cruuuuuuuttt. Saya mengeluarkannya di dalam, rasanya sungguh nikmat, dan kakakku berkata,“Kok di dalam?” “Iya mbak lagian juga ngga ngaruh kan? Mbak kan lagi hamil?” Kakakku tersenyum kamipun masih bertanya, “Mbak kapan-kapan lagi ya?” Kakakku menjawab, “Iya nanti kita bicarakan lagi secara rahasia Rio, biar ngga ada satu orangpun yang tau.”Kamipun membersihkan diri dan kembali melihat pemandangan pantai. Duduk bersebelahan secara wajar agar tidak mencurigakan.
Cerita panas Cerita ini berawal dari sebuah khayalan yang tak aku sangka aku duga akan berahir jadi nyata. Pertama kenalkan dulu nama aku joni aku berasal dari kota S**A**Y* aku sekarang masih tergolong cukup muda karena umurku masih 21th sekarang aku masih kuliah di salah satu universitas ternama di kotaku dan jauh dari tempat itu aku sedang mencari kost untuk tempat tinggalku,karena tak mungkin aku laju dari rumah di karenakan jauh dan hanya makan waktu saja,nah mungkin hari ini hari yang sial buatku,sudah muter sana-sini mencari kost-kostan tak kunjung dapat. Aku sudah lelah mana hari sudah malam,tak mungkin aku pulang,aku aku coba untuk menelfon kaka aku yang sebenarnya punya rumah di dekat universitasku,kaka aku bernama feri dia orangnya suka banget yang namanya Sex,”cerita sex sedarah terbaru”karena aku diam-diam sering buka laptop kak feri dan terrnyata isi bokepnya banyak,dan aku kaget ketika aku melihat video bokep yang mirip kaka iparku yang bernama seli,dan aku kaget setelah aku buka,ternyata benar kak seli,sungguh montok sekali ini kaka q dengan ukuran toket 36b,yang membuat aku ingin aku menelfon kak feri-Akuhallo kak,,,,-Ka ferihallo,iya kenapa jon. -Akususah cari kost-kostn di sini kak,dari tadi gak dapet-dapet. -Ka feriya udah besok pagi cari lagi,untuk sementara tinggal dulu di tempat kaka. -Akutapi kak,,,,,,aku gak enak sama ka sely -Ka feriudah gak papa,buruan cepat sini,,,,.di tutup telfonnya sama kak feri.. Ya udahdeh gak papa nginep dulu di sana,,langsung aku menuju rumah ka feri yang gak jauh dari universitasku,, Tok, , , tok , ,, ,tok , , ,,di buka sama kak seli,,dan aku kaget ketika melihat kak sely,,,wow gede amat itu Toket gede kak seli,kak seli memakai baju tidur transparan dan bodynya keliatan walau samar samar. -Ka selisini masuk jon,malah bengong aja,, -Akue….iya kak,,ka feri mana ka,, -ka selitu di dalem udah tidur,kecapekan kerjaanya banyak jon,, -akuwah kesempatan dalam pikiranku,,, -ka seliMu minum apa jon -akuah gak usah repot-repot ka,,kopi susu aja,,,hehehe -ka selikamu ini bisa saja joni,,,,, Dan ka seli menuju jalan menuju dapur smbil aku melitah pantatnya yang semok bergoyang kanan kiri membuat ingin ngentotin kaka lama ka seli datang membawa segelas kopi susus untukku Dan kami berdua duduk di sofa sambil ngobrol kesana kemari,, Di satt itu aku keceplosan karna kami keasikan bercanda;,,aku menanyakan ke ka seli,, La kok tumben ya ka feri langsung tidur emang gak maen di ranjang dulu,,,sambil bercanda,, ka seli langsung kaget mendengar pertanyaanku,,ka seli pun tak menjawab pertanyaanku,hanya diam saja,aku langsung bertanya kenapa ka seli aku salah iya,aku minta maaf ya ka. Gak papa kok joni….kami sudah lama gak begituan,,,, Emang kenapa ka, Kaka mu itu mungkin pekerjaannya masih banyak pulang kerja mandi langsung tidur. Yaa,sesekali kaka yang ajak duluan donk Udah jon,tapi kakamu tetep aja gak mau,katanya gak kuat capek banget,, Ya udah sabar aja ka,,emang kalo pengen banget aku gak menolak kok ka Sambil aku merangkul ka seli..kak seli pun tak menjawab,tetapi isarat badan taka da penolakan,, Aku pun langsung memaut bibir ka seli yang sexy,,, Tak aku sangka ka seli membalas ciumanku sambil memainkan lidahnya,, Aku pun tak mau kalah,,tanganku pun memainkan payudara ka seli yang selama ini aku idamkan,ketika aku remas toketnya bener-benr besar dan kenyal ka seli pun terengah engahTanpa kode ku langsung mengdarat ke bagian payudara Karena tak sabar ingin membuka baju ka seli..aku pun mulai menjilati putingnya yang masih merah besar pula Ka seli mulai mengeluarka desahanya ohh. … . .. . oh,,, , ,,iya jon aku sensitive banget kalo bagian situ,,te. . . . . . .rus joni Semakin aku menjilat bagian perut dan semakin turun,kubuka celana dalam ka seli,wooowww,ka memekmu gede banget ka,,ku cari klitorsnya,aku jilati,semakin lama Kurasakan ada denyutan,, Ka seli,,,te. . .rus job ahhh , , , , ,oh,. . . .kaka mau keluar jon . . . . ah. . . . . ah. . . . ah . . . . Ka seli mencengkrang kepalaku,di jepit pula,,, Ohhh belum pernah ku rasakan sedasyat ini jon,,,aku ingin malam ini kau jadi milikku jon puasin kaka lagi jon,,”cerita sex terbaru”,sambil membersihkan bekas sperma ka seli,,kita melanjutkan bercinta ke kamarku yang sudah di sediakan tadi buat aku tinggal,sesampainya di kamar ku lumat bibir ka seli,sambil tangan aq meraba ke toket yang gede nan padet itu, Ahhh , , , , , terus joniiii ahh, , , Kuputar puta putinya sambil aq menjilatinya,,,semakin lama turun ke buah vaginanya ka seli yang masih seperti perawan ini,,aq jilati memek ka seli Cepet jon kaka udah gak sabar pengen ngersain kontolmu yang gede, , , , Masukin ke memek kaka jonn,memek kaka udah basah banget ini jon,,, Kata ka seli sambil mendesah keenakan Oke ka saya masukin iya,,,,Pembaca Sepertinya emang udah lama gak di pake,,memek ka seli seret banget kaya masih ranum,,apa memang kontolku yang gede,, Aku masukin perlahan ke memek ka seli Ahh h h hhhhh h h jonn, ,sakit , . . .. . . jon Tahan ka”cerita sex terbaru” ,memeknya seret banget, iya jon kontolmu emang gede, Blesss, , ,, , bless , , , ,bles , , ,,,,Ahirnya masuk juga walaupun belum sepenuhnyaDengan liar aku mulai memaikan memek ka seli, , , Erangan erangan mulai keluar dari mulut ka seli Ahhhh ahhhhh ahhhhh terus jon. , . . . Dengan posisi doggy style aku mulai lebih kencang mengocok memek ka seli’’ Jonniii kaka udah mau keluar, , , , , Ya udah ka keluarin aja,,, Cengkraman ka seli sangat kuat,seolah olah menikmati kedasyatan permainan ini Crot, , , , crot, ,, , seeeeeerrrr Ahhh ahkkk ahhhkkk. . . .. . . Ka seli tengkurep lemas, , , , Kubalikan badan ka seli ku masukan lagi penisku ke dalam memek ka seli yang udah becek banget Kukocok memek ka seli ,,,kumainkan maju mundur,, Nafsuku makin memuncak melihat toket ka seli yang super toge Bergoyang naik turun,Kaka aku sayang padamu,,memek kamu enak banget ka,, Kugenjot terus,keringatku sampai menetes ke tubuh ka seli Permainan semakin panas,aku sudah gak kuat, Ka aku udah mau keluar,,, Keluarin di dalem aja jon… Semakin kencang genjotanku Dan croooooooooooooooooooooooooott. . . . .. .crooooooooooot crottttttttt Ahkkk . . . . .. . .akh .. . . . .akh . .. . .. . . . Ku muntahkan semua spermaku ke dalam memek ka seli Ka seli membisikan ke telingaku”kamu hebat banget jon” Sambil di ciumnya aku Ku baringankan tubuhku menikmati sisa-sisa surga dunia, Jon aku sayang padamu,, Ka seli pun tidur menuju kamarnya lain kalo kita maen lagi kalo ada kesempatan kayak gini,”kata ka sely” Oke ka,,kami pun berpelukan….. Setelah kejadian itu kalo ada kesempatan kami sering bercinta. . Sampai ka seli hamil dan melahirkan , , , Aku kaget ketika anaknya lahir,,sedikit dia mirip ama aku,,, Dan aku sangat berdosa dengan kejadian yang aku alami ini.
cerita sex ngentot kakak ipar