cerita sex dengan jin
Tidakpernah terbayang sedikitpun dalam hidupnya akan menikah dengan jin. Ini sangat mengagetkan dan baru mengalami tawaran seperti ini. Mendengar pun, pernikahan antar manusia dan jin, belum pernah. Mau menolak, ia sangat takzim pada Syekh sebagai gurunya lahir batin sejak hidupnya. Menyatakan mau juga tidak terbayang bagaimana jadinya nanti.
Yangpenting harus melakukan hubungan seperti suami istri, beber Rubiyo. Agar permohonannya menjadi makbul, persetubuhan yang dilakukan tersebut haruslah hubungan sekks antar muhrim. Artinya, hubungan sekksual tersebut haruslah hubungan badan antara suami atau istri yang sah, bukan dengan yang lainnya. Peritual yang permohonannya terkabulkan
minh thương dễ tránh yêu thầm khó phòng. Ustadz, saya pernah mendapatkan cerita dari tetangga mengenai seorang laki-laki yang konon bersetubuh dengan jin perempuan. Bagaimana tanggapan ustad mengenai seorang laki-laki yang muslim dan sudah beristeri yang bersetubuh dengan jin. Apakah terkena hukuman apa tidak? Mohon penjelasannya, dan atas penjelasannya saya ucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum wr. wb Dani/Gorontalo - Jawaban Assalamu’alaikum wr. wb Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Pada edisi yang lalu kami sempat menjelaskan tentang hukum menikah dengan jin. Dalam benak kami, bagaimana bisa terjadi hubungan badan antara manusia dengan jin? Kita semua sudah mengetahui bahwa pelaku zina wajib mendapatkan hukuman had. Bisa dengan dirajam jika masuk kategori zina muhshan atau dengan didera seratus kali dan diasingkan selama setahun jika pelakunya masuk kategori zina ghairu muhshan. Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka kami akan mengajukan pandangan seorang ulama dari kalangan madzhab syafii, dan pandangan ulama lain dari kalangan madzhab maliki. Pandangan pertama datang dari al-Iraqi, salah seorang ulama kenamaan yang berafiliasi dengan madzhab syafii. Al-Iraqi pernah ditanya mengenai seseorang yang menyetubuhi jin perempuan ajnabiyah yang bukan isterinya. Dan sempat mengalami keraguan dengan jawabannya. Sebab di satu sisi, jin perempuan itu memiliki farji yang menimbulkan gejolak syahwat, namun di sisi lain secara tabiatnya manusia takut kepadanya. Namun pada akhirnya al-Iraqi memilih untuk mengunggulkan pendapat yang menyatakan, bahwa jika seorang menyetubuhi jin perempuan sedang jin tersebut berwujud dengan bentuk manusia, maka orang itu harus dijatuhi hukuman had. Sebab, pada saat itu ia merasa nyaman atau tidak takut padanya. Namun jika jin perempuan tersebut masih berwujud jin atau wujud aslinya, maka orang itu hanya di-ta’zir karena jin perempuan itu seperti angin dan secara tabianya ia takut kepadanya. قَالَ الْعِرَاقِيُّ سُئِلَتُ عَمَّنْ وَطِئَ الْجِنِّيَّةَ الْأَجْنَبِيَّةَ هَلْ يَجِبُ عَلَيْهِ الْحَدُّ فَتَرَدَّدَ جَوَابِي مِنْ جِهَةِ أَنَّهَا ذَاتُ فَرْجٍ مُشْتَهًى لَكِنَّ الطَّبْعَ يَنْفِرُ مِنْهَا فَهِيَ كَالْبَهِيمَةِ ثُمَّ تَرَجَّحَ عِنْدِي أَنَّهُ إنْ وَطِئَهَا ، وَهِيَ بِشَكْلِ الْآدَمِيَّاتِ ، وَجَبَ الْحَدُّ ؛ لِأَنَّهَا حِينَئِذٍ لَا يَنْفِرُ مِنْهَا ، وَإِنْ كَانَتْ بِشَكْلِ الْجِنِّيَّاتِ عُزِّرَ فَقَطْ ؛ لِأَنَّهَا كَالرِّيحِ وَلِنَفْرَةِ الطَّبْعِ مِنْهَا “Al-Iraqi berkata, saya pernah ditanya mengenai orang bersetubuh dengan jin perempuan ajnabiyah, apakah ia wajib dihad? Jawabanku dalam soal ini meragukan dilihat dari sisi bahwa jin perempuan memilik farji yang bisa menimbulkan gejolak syahwat, akan tetapi secara tabiatnya orang itu takut pada jin. Maka ia jin perempuan itu sebagaimana binatang buas. Kemudian, pendapat yang unggul menurutku adalah bahwa jika seseorang menyetubuhi jin perempuan sedangkan si jin tersebut berwujud dengan bentuk manusia maka hukuman had wajib atasnya. Sebab, pada saat itu orang tersebut merasa nyaman atau tidak ketakutan dari si jin perempuan. Dan jika jin perempuan berwujud jin maka orang yang menyetubinya hanya dita’zir karena jin perempuan itu seperti angin dan secara tabiatnya orang takut kepadanya” Zakariya al-Anshari, Asna al-Mathalib Syarh Raudl ath-Thalib, Pandangan serupa juga dikemukakan oleh Muhammad Arafah ad-Dasuki, salah seorang ulama dari kalangan madzhab maliki. Ia mengatakan apabila jin itu divisualisasikaan dengan bentuk manusia maka menyetubuhinya menurut syara` adalah zina dan pelakunya harus dihad, begitu juga menyetubuhinya jin terhadap manusia. وَأَمَّا إذَا تُصُوِّرَ بِصُورَةِ الْآدَمِيِّ كَانَ وَطْؤُهُ زِنًا شَرْعًا وَيُحَدُّ الْوَاطِئُ ، وَكَذَا يُقَالُ فِي وَطْءِ الْجِنِّيِّ لِآدَمِيٍّ “Adapun jika divisualisasikan dengan bentuk manusia maka menyetubuhinya manusia terhadap jin sebagai zina secara syara, begitu juga menyetubuhinya jin terhadap manusia” Muhammad Arafah ad-Dasuki, Hasyiyah ad-Dasuqi ala Syarh al-Kabir, Bairut-Dar al-Fikr, juz, 4, h. 313 Berangkat dari penjelasan ini, maka jika seoarang laki-laki muslim dan sudah beristeri melakukan hubungan badan dengan jin perempuan ajnabiyah maka tindakannya tersebut dianggap sebagai zina, dan ia bisa kenai hukuman had. Dengan catatan jin perempuan tersebut saat disetubuhinya berwujud dengan bentuk manusia. Kendati demikian, untuk menentukan seseorang dikatakan berzina dan wajib mendapatkan hukuman had bukanlah perkara mudah. Seseorang yang berzina dengan perempuan saja itu sangat sulit pembuktiannya, apalagi pembuktian zina dengan jin. Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga apa yang telah diuraikan di atas dapat dipahami dengan baik. Saran kami, jangan sekali-sakali berhubungan dengan bangsa jin karena mereka adalah makhluk yang berbeda jenis dan bisa membahayakan diri kita. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari pembaca. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, Wassalamu’alaikum wr. wb Mahbub Ma’afi Ramdlan
Namaku Melisa. Umurku 19 tahun dan baru saja masuk kuliah. Aku hanya gadis kuliahan yang normal kalau dilihat dari luar. Tapi aku punya libido seks yang tinggi. Tiap hari bisa 3-4 kali aku masturbasi, belum kalau hari libur, bisa-bisa sepanjang hari itu terus kerjaanku. Kalau pacar sih aku punya, tapi entah aku yang binal atau apa. Aku juga sering ML dengan cowok lain di belakang pacarku. Bukan karena cinta aku melakukannya, tapi hanya untuk bersenang-senang saja. Cintaku hanya untuk pacarku. Keluargaku baru saja pindah rumah. Aku senang sih rumahnya cukup bagus, besar lagi. Tapi aneh saja rumah ini dihargai cukup murah. Meskipun begitu orangtuaku tetap saja mengambilnya. Rumah ini punya banyak ruangan yang bisa dijadikan kamar. Kamarku sendiri berada di lantai atas. Tidak besar, karena aku memang tidak terlalu menyukai kamar tidur yang luas. Saat pertama pindah di sini rasanya tidak ada yang aneh. Tapi kok lama- lama seakan banyak interaksi ya? Sering aku melihat kilasan-kilasan cahaya putih gitu. Ku sih cuek saja, ku anggap itu hanya imajinasiku. Tapi semakin hari-semakin nyata saja, tidak hanya kilasan cahaya saja sekarang, tapi kadang sudah berupa wujud orang lewat!! Saat ku perhatikan baik-baik, wujud itu sudah hilang lagi. Kadang seperti ada yang menyentuhku gitu, terlebih saat aku tidur. Anehnya, hanya aku sendiri yang pernah melihat dan merasakannya, kedua orangtuaku tidak pernah walau sekejab. Saat ku menceritakannya pada mereka, mereka bilang aku hanya mengkhayal saja. Tapi ku yakin tidak. Hari itu aku sendirian di rumah. Orang tuaku pergi selama beberapa hari keluar kota mengurus pekerjaan. Aku takut sebenarnya sendirian. Kalau tiba-tiba makhluk itu muncul terang-terangan di depanku gimana coba? Kalau ngajak teman nginap… malas ah repot. Ku beranikan saja diriku. Agar tidak berpikir macam- macam enakan bermasturbasi. Segera ku buka laci lemariku yang selalu ku kunci, soalnya di sanalah aku menyimpan mainan-mainan seksku. Ada dildo, vacum untuk puting dan vibrator. Selagi rumah sepi, aku juga melakukan sesuatu yang biasa ku lakukan bila ditinggal sendiri. Yaitu bertelanjang ria ^o^ Akupun menanggalkan satu per satu pakaianku. Aku sangat menyukai sensasi bertelanjang di tempat yang tidak semestinya. Ku bawa mainan seks itu menuju ke ruang keluarga di lantai satu, duduk di sofanya dan mulai melakukan kegiatan masturbasiku. Kini, di rumah sepi dan angker, ada seorang gadis cantik yang sedang masturbasi gila-gilaan!! Membayangkan kondisiku sekarang bukannya malah membuatku takut tapi malah jadi horni karenanya. Ku jadi membayangkan yang tidak-tidak, seperti kalau ada hantu cowok yang muncul dan mengentotiku. Gimana rasanya yah kalau ngentot dengan hantu, dan SIAL!! Ada bayangan lewat lagi, baru juga ngayal “Ini setan pengennya apa sih? pengen lihat aku masturbasi atau apa!?” umpatku dalam hati. Ku teruskan lagi masturbasiku seakan tidak peduli dengan bayangan lewat barusan. Kalau itu memang setan cowok yang pengen lihat aku masturbasi ya silahkan. Aku sih senang-senang saja. Malah kini masturbasiku semakin menjadi-jadi diiringi desahan-desahan manja kenikmatan seakan sengaja mempertontonkan aksi masturbasiku. Khayalanku akan adanya para makhluk-makhluk menyeramkan yang sedang menonton diriku makin membuatku horni. Aku klimaks!!! Fiuh… Baru satu kali sampe, aku masih punya banyak tenaga dan waktu untuk meneruskan masturbasiku. Hmm, lakukan dimana lagi yah? SIAL!! bayangan orang berjalan lagi, dan… hilang lagi… Bayangan tadi ada di dapur, menuju ke sebuah ruangan yang cukup luas namun sengaja dikosongkan. Ruangan itu sengaja terkunci karena tidak ada barang-barang kami yang diletakkan di sana. Aku sendiri belum pernah masuk ke sana. Gilanya, sekarang aku malah kepengen melakukan masturbasi di ruangan itu. Aku bangkit dari sofa. Kakiku sedikit gemetaran melangkah ke sana. Ku buka kunci dan ku dorong pintu ruangan itu. Bunyi suara decitan pintunya saja sudah seram. Ruangan ini memang luas. Sebagian perabot yang ditinggalkan pemilik terdahulu sengaja ditutupi kain putih. Banyak sarang laba-laba di sana-sini. Belum lagi gerombolan kecoa yang langsung bersembunyi begitu aku masuk. Tidak ada lampu di sini, tapi untung saja cahaya lampu dari dapur cukup banyak yang masuk, begitupun cahaya matahari sore dari sela-sela ventilasi. Dadaku begitu berdebar-debar. Rasanya sungguh campur aduk sekarang. Antara takut, penasaran, dan horni gimana rasanya bermasturbasi di ruangan yang menyeramkan dan kotor begini. Duh, memekku sudah basah lagi. SIAL!! Dua bayangan lewat sekaligus, berbarengan dengan pintu yang tertutup dengan sendirinya!! Asli horror Aku masuk terus ke dalam. Kemudian duduk di lantai tepat di tengah- tengah ruangan ini. Lantainya tentu saja sangat kotor, debunya langsung menempel di kulit pantatku yang putih. Akupun melakukannya lagi di ruangan ini. Di tempat yang sangat tidak lazim untuk bermasturbasi dan berbugil ria. Kalian bayangin saja, seorang gadis cantik putih mulus sedang masturbasi gila-gilaan di ruangan yang penuh bau busuk, kotor dan menyeramkan, ganjil tapi seksi banget kan? hehe. Aku tidak pernah berpikir melakukan hal seperti ini sebelumnya. Ternyata sensasinya begitu nikmat luar biasa. Aku menyukai perasaan campur aduk seperti ini. >...< “Gue dulu yah Wo” pinta si Wawa. “Gak, gue dulu…” “Lu tu seharusnya ngalah sama gue, gue ini lebih tua dari lu” “Urusan beginian gak ada kalah mengalah” Ya ampun mereka ini. -,- “Udah dong… Wawa dulu deh. Biar Wowo kontolnya Melisa jilatin dulu aja, gak kalah enak kok service dari mulut aku” ujarku berusaha mengatur mereka. “Tuh dengarin si Melisa, haha” ujar si Wawa kesenangan. Wowo pun terpaksa mengalah. Wowo bangkit naik lalu mengangkangi wajahku. Dia men- deepthroat mulutku dengan posisi aku yang masih telentang. Kasar Banget, mana bau busuk lagi penisnya. Kayanya dia kesal karena gak jadi yang pertama. Wawa juga mulai memasukkan batang penisnya ke dalam memekku. Rasanya begitu sesak saat penisnya masuk seluruhnya. Meski aku sudah sering ML, tapi belum pernah ada yang sebesar punyanya. Merekapun mulai menggonjotku. Satu di mulut dan satu di vaginaku. Tempat tidurku sampai menderit-derit keras. Rasa nikmat akibat genjotan si Wawa betul-betul luar biasa. Aku jadi bersemangat untuk juga memberikan service mulut yang baik untuk Wowo yang sedang mengangkangi wajahku. Dengan sedikit isyarat, si Wowo berhenti menggenjot mulutku. Ku suruh dia sedikit lebih memajukan pinggulnya. Kini lubang anusnya berada tepat di depanku, akupun menjilati dan membersihkannya dengan telaten. Gak usah ditanya lagi gimana rasanya. Setelah 15 menit, sekaran gantian Wowo yang menggenjot memekku dan Wawa yang menggenjot mulutku. Tapi dasar Wawa tidak mau kalah, ada-ada saja permintaannya. “Hah? Anal?” tanyaku memastikan. “Iya, aku kepengen coba juga yang namanya anal. Gak apa kan Mel?” pinta Wawa. Aku memang pernah berhubungan lewat anal, tapi tidak dua batang untuk dua lubang sekaligus, mana ukurannya gede- gede, bukan punya manusia lagi. “Please mau yah…” “Ya udah deh… “ tapi aku mengiyakannya juga. Akhirnya kedua lubangku digenjot dua batang sekaligus, dan itu adalah batang penis milik makhluk gaib buruk rupa!! Tubuhku betul-betul diperlakukan sesuka hati oleh mereka. Seluruh lubangku dipakai bergantian. Hingga akhirnya mereka ejakulasi masing- masing di anus dan memekku. Banyak banget. Tapi malam masih panjang, akupun digenjot sampai tiga ronde malam itu. Aku hampir tidak sadar diri karena tubuhku terasa sangat letih digenjot terus menerus. Seluruh tubuh dan sprei tempat tidurku tertutupi berliter-liter peju makhluk- makhluk itu. Ternyata mereka memang bisa menembakkan pejunya sebanyak apapun yang mereka mau. Mengetahui hal itu aku bahkan sengaja meminta agar dibukkake oleh mereka. “Wah.. mantap banget Mel. Kita puas banget” “Kalian yang enak… lihat nih kamarku jadi berantakan gini!!” “Hehe sorry deh…” “Iya, gak apa kok… lagian besok bisa aku cuci” “Tapi kita masih boleh kan besok ngentotin kamu?” “Hmm, iya deh..” soalnya aku ketagihan dengan penis mereka. “Tiap malam boleh?” “Iya…” “Makasih Melisa sayang…. Kita sayang kamu” “Gombal!! Udah sana ngilang!! Udah mau pagi” “Kita ini jin lho, bukan hantu kayak di film-film. Jadi mau siang atau malam sama saja. Tapi kita kalau siang memang biasanya tidur sih, di loteng. Ya sudah, besok malam lagi yah… bye” “Bye” merekapun menghilang. Namun sepertinya petualanganku baru akan dimulai. Post navigation
Cerita Pengen - Geisha Poker - Hot - Selingkuh - Dalam hubungan suami istri belakangan ini aku agak malas untuk melakukan hubungan badan dengan suamiku. Hal ini kurasakan baru belakangan-belakangan ini saja. Kupikir apakah mungkin disebabkan belakangan ini suamiku selalu mengalami ejakulasi dini, sehingga begitu selesai dia terus melingkar membelakangiku dan tidur dengan nyenyak tanpa perduli apa-apa lagi, sedangkan aku masih belum merasakan apa-apa dan harus terbaring dengan mata melotot dalam perasaan yang tidak posisi suamiku sebenarnya cukup baik di tempat tugasnya. Suamiku bekerja pada sebuah perusahaan pertambangan dan sebagai orang kedua di perusahaan itu. Tugas suamiku juga tidak terbatas. Sebagai orang yang bertanggung jawab atas jalannya penambangan, maka suamiku praktis bersiaga selama 24 jam. Kadang-kadang apabila ada kesulitan pada malam hari, suamiku harus berangkat menyelesaikannya. Demikian juga karena sifat tugasnya itu, suamiku sering berpergian ke luar daerah. Oleh karena itulah sebenarnya dapat dimaklumi apabila suaminya agak uring-uringan malam itu disebabkan dia merasa tidak diperhatikan olehku sebagai istrinya. Ditambah lagi kami tinggal dalam komplek perumahan pertambangan dengan lingkungan yang masih terpencil dan jauh dari keramaian apalagi pusat yang kami tempati memang sangat besar sekali, karena dibuat pada zaman Belanda. Demikian juga pekarangan rumah itu sangat luas sekali dengan pepohonan yang rimbun dan sangat tua umurnya. Dan di daerah itu, sekolah hanya sampai pada tingkat SMP saja, maka dari itu tiga orang anak kami semuanya tinggal bersama neneknya di Jakarta, sehingga di rumah, praktis hanya aku dan suami saja yang tinggal besama 2 orang pembantu. Aku dan suamiku menempati kamar di rumah induk dan para pembantu di belakang. Sedangkan kamar lainnya di rumah induk yang diperuntukkan anak-anakku terpaksa kosong dan terisi hanya apabila anak-anakku datang berlibur. Apabila suamiku tidak ada di rumah maka praktis tinggal aku dan kedua pembantu itu saja yang ada dalam rumah. Apalagi bila malam hari ketika kedua pembantuku sudah tidur semua, maka tinggal aku sendiri yang digelut sepi. Jadi tidak heran juga akhirnya kebosanan melanda diriku sehingga terbawa dalam sikapku sehari-hari dalam melayani saat suamiku pindah kamar sebenarnya aku ingin sekali meminta maaf kepadanya, akan tetapi egoku timbul kembali, sehingga kubiarkan saja suamiku keluar kamar. Kupikir tidak lama lagi suamiku akan berbaikan karena aku hafal benar akan sifatnya. Dia tidak pernah marah sampai berlarut-larut. Sebentar saja akan reda dan menemuiku kembali. Kalau sudah begitu maka suamiku biasanya terus mencumbuku dan kami akan terlibat dalam suatu hubungan suami-istri yang dahsyat. Oleh karena itu pada saat aku akan tidur, kubiarkan saja lampu kamarku menyala dan tidak memasang lampu tidur. Selanjutnya aku mempersiapkan diri untuk menerima suamiku dengan mengenakan baju tidur yang tipis dan longgar yang biasa kukenakan apabila akan melakukan hubungan badan dengan suamiku. Selain itu aku juga sengaja tidak mengenakan BH maupun celana dalam sama lewat tengah malam antara jam 1230 ketika baru saja aku terlelap tidur, aku merasakan secara samar-samar ada sesosok bayangan yang masuk ke kamarku dan langsung mematikan lampu kamar tidurku sehingga keadaan menjadi gelap gulita. Dalam keadaan antara sadar dan tidak, aku berpikir suamiku kini sudah reda marahnya dan mengajak berbaikan seperti kebiasaannya dengan melakukan hubungan intim suami istri. Oleh karena itu secara refleks aku pun segera merenggangkan kedua belah pahaku lebar-lebar dan memasrahkan tubuhku untuk digauli sebagaimana kami mulai melakukan hubungan badan, kurasakan alat kejantanan suamiku agak lain dari biasanya. Aku merasa alat kejantanan suamiku agak besar dan keras sekali dari biasanya. Sehingga aku benar-benar terhanyut dalam kenikmatan birahi yang amat hebat malam itu. Selain itu selama kami melakukan hubungan badan, kudapati suamiku juga agak istimewa. Suamiku malam itu sangat perkasa dan hebat sekali sampai aku terpaksa mengalami orgasme berkali-kali. Dan yang terlebih hebat lagi sampai akhir hubungan itu suamiku tidak mengalami orgasme sama sekali. Akibat aku mengalami orgasme berkali-kali membuat tubuhku akhirnya kehilangan tenaga dan langsung tertidur dengan nyenyak dalam suatu kepuasan yang belum pernah terbangun keesokan harinya ketika matahari sudah mulai terang. Kudapati suamiku sudah bangun terlebih dahulu dan telah berada di kamar makan. Buru-buru aku keluar kamar untuk menemaninya makan pagi sebelum dia berangkat ke kantor."Wah Papah hebat benar semalam.. pakai obat ya?" kataku berbisik kepadanya sambil tersipu-sipu. Mendengar bisikanku itu suamiku agak tersentak. Kemudian dia berbalik bertanya, "Hebat apa maksud Mamah!?""Itu.. tu.. semalam Papah benar-benar hebat sekali deh, sampai Mamah kewalahan dan tidak tahan lagi rasanya.. jadi pakai obat apa sih Pah? Karena selama ini belum pernah Mamah merasakan "itu" Papah sedemikian keras dan besar sekali, lagi pula.. tahan lama, Mamah sampai kewalahan semalam.. tapi jadi benar-benar puas" kataku dengan tetap ucapanku itu suamiku menjadi lebih terbengong dengan mulut yang agak ternganga dan alisnya pun berkerenyit."Ah, Mamah mimpi barangkali.. aku semalam ketiduran di kamar sebelah dan baru terbangun pagi subuh tadi. Memang mulanya aku bermaksud pindah lagi ke kamar kita, tapi entah mengapa tiba-tiba aku merasa sangat mengantuk sekali, mataku berat sehingga aku jadi ketiduran tanpa ampun", jawab jawaban suamiku itu kini aku yang berbalik menjadi terbengong. Aku berpikir apakah aku telah bermimpi? Tetapi mengapa mimpiku itu begitu sangat terasa seperti nyata? Mengapa aku merasakan kepuasan seksual yang begitu hebat apabila semua itu hanya mimpi? Kalau aku tidak bermimpi jadi siapakah yang telah menyetubuhi diriku semalam? Mudah-mudahan saja benar ucapan suamiku tadi, bahwa aku semalam memang bermimpi. Hal itu memang sangat boleh jadi, karena dalam mimpiku itu aku tidak merasakan suamiku mengalami orgasme dan pada alat kewanitaanku juga tidak terdapat bekas-bekas sperma mula aku tidak begitu peduli akan kejadian itu dan telah melupakan mimpiku itu. Akan tetapi setelah beberapa minggu kemudian dan kebetulan pula harinya bertepatan dengan hari dimana aku bermimpi untuk pertama kalinya, yaitu pada hari Rabu, malam Kamis, aku kembali bermimpi melakukan hubungan persetubuhan dengan seseorang. Pada saat itu kebetulan suamiku tidak ada di rumah karena sedang berpergian ke luar daerah. Oleh karena itu aku tidur sendirian saja di kamarku. Setelah beberapa saat aku tertidur, tiba-tiba aku kembali merasa ada sesosok tubuh berada di dekatku. Ketika aku akan bangun tiba-tiba aku seperti mendapat semacam bisikan bahwa sosok tubuh itu tidak lain adalah suamiku yang sekarang yang ingin melepaskan hasratnya kepadaku sebagai istrinya. Bagaikan terkena oleh suatu kekuatan hipnotis yang besar aku tidak jadi terbangun dan menuruti bisikan untuk melayaninya dalam suatu hubungan suami-istri yang sempurna. Aku merasakan kembali suamiku begitu hebat. Terutama alat kejantanannya terasa begitu nikmat dan menggairahkan sekali ketika berada dalam liang senggamaku. Aku merasakan alat kejantanan suamiku itu begitu besar dan keras dewasa - Dalam hubungan tersebut aku benar-benar merasakan suatu kenikmatan seksual yang sangat besar sebagaimana yang pernah kualami dalam mimpiku yang pertama beberapa waktu yang lalu, sehingga aku rasanya seperti kuda binal meronta-ronta ke sana ke mari dan berteriak-teriak kecil merasakan kenikmatan birahi yang sangat hebat. Dalam keadaan seperti itu tiba-tiba sekilas terlintas kesadaranku dalam aku teringat bahwa suamiku sedang tidak berada di tempat, sehingga siapakah yang sedang menyetubuhi diriku ini. Dengan suatu kekuatan dalam diriku, ku paksakan mataku membuka untuk meyakinkan apakah aku bermimpi atau bukan. Kali ini lampu tidurku kebetulan tidak dipadamkan sehingga ketika aku membuka mata aku dapat melihat secara samar-samar dalam cahaya lampu tidur yang temaram sesosok tubuh seperti bayang-bayang berada di atas perutku dalam posisi duduk sedang asyik menyetubuhi diriku. Mulanya memang aku merasa terkejut dan agak heran sekali. Aku berpikir apakah semua ini juga merupakan bagian dari mimpi lainnya. Akan tetapi anehnya kesadaranku tiba-tiba hilang begitu saja, kemudian aku kembali terhanyut oleh perasaan birahi yang meluap-luap sehingga aku pun dengan sangat bernafsu sekali terus melayani sosok bayangan tersebut dalam suatu hubungan suami-istri yang sangat hebat. Malam itu kembali aku merasakan suatu kepuasan yang sangat luar biasa pada akhir hubungan suami-istri tersebut. Aku kembali mengalami orgasme berkali-kali yang membuat diriku menjadi lelah sekali dan akhirnya aku terlelap tidur dengan sangat nyenyak harinya ketika aku terbangun aku jadi kembali berpikir-pikir, mengapa aku mengalami mimpi seperti itu lagi? Apakah hal itu merupakan bayang-bayang imajinasiku karena pada saat itu kebetulan aku baru saja beberapa hari selesai haid dimana dalam periode tersebut biasanya aku mengalami masa birahi yang memuncak? Akan tetapi mengapa aku mempunyai bayangan imajinasi semacam itu? Atau apakah karena aku selama ini aku kurang mendapat kepuasan dari suamiku sehingga hal itu merupakan refleksi dari alam bawah sadarku terhadap ketidakpuasan seksualku terhadap suamiku itu sehingga muncul sebagai suatu mimpi? Atau pula mungkin disebabkan oleh faktor alasan yang pertama aku kurang yakin karena periode haidku secara rutin datang setiap bulan, jadi mengapa baru sekarang tercipta dalam mimpi. Untuk alasan yang kedua kemungkinannya bisa saja terjadi, karena terus terang aku pernah menyeleweng sekali bersama temanku yang sebenarnya juga adalah teman suamiku. Peristiwa itu terjadi sudah agak lama sekali dan aku juga telah melupakannya. Penyelewenganku itu terjadi ketika aku sedang berada di Jakarta sendirian menengok anak-anakku. Pada saat itu memang hatiku sedang kacau dan perasaanku tidak menentu. Keberangkatanku ke Jakarta sebenarnya juga atas saran suamiku karena beberapa waktu sebelumnya kami sering bertengkar yang disebabkan hanya karena persoalan kecil saja. Suamiku rupanya menyadari bahwa perilakuku yang kadang-kadang suka keras kepala dan marah-marah kepadanya sebagai suatu akibat dari kehidupan di lingkungan kami yang sangat datar dan jauh dari keramaian. Oleh karena itulah suamiku menyarankan kepadaku agar menukar suasana sebentar dan pergi ke Jakarta sambil menengok Jakarta aku bertemu dengan temanku. Dia memang sering datang ke rumah menemui suamiku pada saat aku masih tinggal di Jakarta. Kebetulan istrinya juga adalah teman kuliah suamiku dan dia sendiri memang teman baik suamiku. Sehingga kami mengenal dengan baik seluruh saat itu dia mengantarkan aku belanja ke sebuah Toserba. Selesai kami berbelanja, dia mengajakku makan malam di kawasan pantai Ancol. Karena memang kami sudah berkenalan lama dan suamiku juga mengizinkan bila aku pergi bersamanya, maka kupenuhi ajakan temanku itu. Ketika kami makan, temanku banyak bercerita tentang dirinya. Dia bercerita bahwa dia seorang yang perkasa dan menyukai serta disukai banyak wanita. Akan tetapi wanitanya itu katanya bukan sembarang wanita. Dia tertarik kalau wanita itu benar-benar istimewa, baik dalam penampilan maupun bentuk tubuhnya. Dia mengatakan bahwa aku juga merupakan salah satu wanita yang dianggap sangat istimewa olehnya. Aku jadi terlambung dan terkesan sekali akan ceritanya. Malahan aku sempat bertanya bagaimana caranya agar seorang laki-laki itu menjadi seorang yang perkasa. Akan tetapi masalahnya rupanya tidak sampai disitu saja. Ketika kami selesai makan malam dalam perjalanan pulang, entah bagaimana mulainya, dia tiba-tiba membelokkan mobilnya masuk ke dalam sebuah motel yang ada di sekitar situ dan membisikkan kepadaku bahwa sebentar lagi aku akan mengetahui jawaban akan keperkasaan seorang aku juga tidak tahu kenapa aku tidak menolak diajak ke situ. Kupikir hal itu mungkin disebabkan pikiranku sedang kacau dan aku tergoda untuk mendapatkan kenikmatan badan bersamanya yang mana jarang kuperoleh dari suamiku. Sehingga ketika kami sudah dalam kamar, kubiarkan saja tubuhku ditelanjangi habis-habisan dan kami pun bersama-sama berpolos bugil menikmati keindahan tubuh masing-masing. Kelanjutan dari adegan itu sudah dapat dimaklumi kiranya, akhirnya aku dan dia bercumbu habis-habisan di tempat tidur bagaikan sepasang suami istri yang sedang berbulan madu. Semua tehnik dan gaya permainan persetubuhan di tempat tidur kami lakukan bagaikan dalam adegan sebuah film biru. Bahkan dengan tidak segan-segannya kami juga melakukan oral seks dalam menggali kenikmatan tubuh masing-masing. Sehingga seluruh tubuhku sudah tidak ada lagi yang tersisa yang tidak pernah hubungan kami hanya untuk sekali itu saja karena setelah itu aku merasa sangat malu sekali apabila bertemu dengannya. Di samping itu memang kesempatan aku bertemu berduaan seperti itu tidak pernah ada lagi. Selain itu aku juga berpikir kenikmatan yang kuperoleh dengannya sebenarnya biasa-biasa saja. Dia juga tidak lebih hebat dari suamiku. Dia juga tidak dapat tahan terlalu lama ketika tubuh kami bersatu dan telah menumpahkan spermanya dalam rahimku secara bertubi-tubi ketika aku masih dalam birahi. Demikian pula ukuran dan bentuk alat kejantanannya, kurasakan juga tidak lebih istimewa bahkan tidak jauh berbeda dengan alat kejantanan suamiku, yang membedakannya hanyalah alat kejantanannya itu merupakan alat kejantanan kepunyaan laki-laki lain dan suami wanita lain. Semenjak hubungan itu aku menghindarkan diri darinya dan aku merasa kapok berzina dengan dia, akan tetapi yang paling utama sebenarnya adalah aku takut mimpiku yang kedua kalinya tidak kuceritakan kepada suamiku karena aku merasa malu mempunyai imajinasi seksual semacam itu. Akan tetapi selanjutnya mimpiku itu semakin sering muncul terutama apabila suamiku tidak berada di tempat dan aku tidur sendirian. Bahkan dalam pengalaman mimpiku belakangan ini aku merasa hal itu bukan lagi suatu mimpi, karena aku yakin dan sadar pada waktu itu aku belum tertidur mengingat waktu baru saja menunjukkan pukul sepuluh malam. Aku sedang bergolek di tempat tidur dan telah memakai baju tidurku tanpa BH. Dalam keadaan seperti itu, entah bagaimana mulanya tiba-tiba saja aku merasakan adanya suatu rangsangan birahi yang hebat dalam diriku kemudian disusul pada bagian liang kewanitaanku kurasakan berdenyut sedemikian rupa seperti ada sesuatu yang menerobos ke dalamnya. Rasanya persis sekali seperti rasa alat kejantanan seorang laki-laki ketika memasuki liang aku pun merasakan ada sesuatu yang bergerak dalam liang kenikmatanku membuat suatu gerakan mundur maju yang teratur sebagaimana lazim yang dilakukan oleh orang yang sedang bersanggama. Anehnya apabila sudah demikian, aku menjadi tidak sadarkan diri dan tenggelam dalam suatu keadaan histeris yang luar biasa. Kemudian di luar kesadaranku itu aku terus mengikuti gerakan tersebut sambil menggoyang-goyangkan pinggulku sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang hebat dan hal itu dapat terjadi sampai berkali-kali. Anehnya pula ketika aku terbangun di pagi hari, kudapati juga diriku tertidur tidak tanpa BH saja namun juga aku tidak mengenakan celana mengalami beberapa kali kejadian tersebut, aku bertambah heran bercampur dengan rasa khawatir. Oleh karena itu apabila suamiku tidak berada di tempat aku meminta salah seorang pembantuku untuk menemaniku tidur. Dia tidur di lantai dengan menggelar kasur sedangkan aku di tempatku seperti biasa. Pada mulanya keadaannya biasa-biasa saja, tidak pernah terjadi hal-hal yang aneh maupun lainnya, akan tetapi setelah beberapa malam pembantuku tidur bersamaku, pada suatu pagi pembantuku yang kebetulan telah berumur bercerita."Neng, semalam Bibi takut sekali", katanya."Kenapa Bi?" kataku mulai curiga."Begini Neng, semalam itu Bibi rasanya tidak dapat tidur. Dada Bibi sesak sekali dan tidak bisa bernafas". Ketika Bibi bangun rupanya ada bayangan yang sedang menindih tubuh Bibi. Bayangan itu besar sekali dan rasanya dia ngomong kepada Bibi agar tidak tidur di situ lagi karena mengganggu hubungan suami istri. Terus Bibi tanya.. mengganggu hubungan suami-istri siapa, kan saya bukan istri situ! Dia tidak menjawab Neng, tapi dada Bibi terus didudukinya sehingga rasanya tidak dapat bernafas. Mulanya Bibi kira Bibi mimpi, tapi kok rasanya tidak karena Bibi betul-betul tidak dapat bernafas, terus Bibi baca-baca ayat seadanya sampai bayangan itu pergi."Ih ngeri sekali Bi", kataku menutup-nutupi ketakutannya."Begini Neng, Bibi kira sebaiknya Neng tanya orang pinter saja, siapa tau ada yang mau mengganggu. Maklumlah Bapak kan orang penting di sini", kata pembantuku selanjutnya."Saya pikir betul juga Bi, akan tetapi saya tidak tahu siapa yang bisa begitu", kataku."Nanti Bibi coba tanya guru spiritual Bibi, siapa tahu dia bisa", kata pembantuku yang memang telah agak berumur dan orang asli daerah beberapa waktu, pembantuku membawa ibu guru spiritualnya yang kebetulan juga penduduk asli daerah itu. Setelah dia merenung dan mulutnya komat-kamit, dia berkata bahwa gangguan itu datang dari bangsa jin. Akan tetapi dia tidak tahu jin dari mana karena dia tidak kuat untuk berkomunikasi dengan jin tersebut. Dia menyarankan agar aku meminta tolong kepada seorang ahli kebatinan yang agak kuat. Dia kenal seorang ahli kebatinan yang biasa menolong orang sakit yang terkena gangguan mahluk halus, terutama para ibu rumah tangga yang mempunyai masalah dengan pada suatu sore ahli kebatinan yang bernama Pak Zein, datang ke rumahku. Kebetulan pada saat itu suamiku sedang tidak berada di tempat karena dinas ke Jakarta. Ketika aku menemui Pak Zein tersebut, aku agak kecele. Karena pada mulanya aku bayangkan akan bertemu dengan seorang tua yang keriput, berambut penuh uban dan mungkin berjenggot putih serta memakai sorban di kepalanya sebagaimana ahli-ahli kebatinan yang pernah kulihat di layar putih. Akan tetapi rupanya bayanganku amat berbeda sekali. Pak Zein orangnya masih muda berumur kira-kira tiga puluh tahun dan berpenampilan seperti pemuda masa saat itu dia memakai celana jeans dengan kemeja kotak-kotak sehingga penampilannya jauh sekali dari penampilan seorang ahli kebatinan. Melihat penampilannya itu aku menjadi agak ragu-ragu walaupun dari wajahnya tercermin bahwa dia itu seorang yang terpelajar dan cerdas. Untuk tidak membuatnya tersinggung kuajak bicara juga dan berbasa-basi menceritakan soal bayangan yang dilihat oleh pembantuku. Aku tidak menceritakan masalah mimpiku itu sama sekali. Hal itu juga aku lakukan baik kepada pembantuku maupun kepada ibu guru spiritual pada waktu dia membantuku selesai kuceritakan pengalaman pembantuku, Pak Zein terpekur sejenak kemudian dia mulai berkata kepadaku."Bu, setelah saya kontrol secara batin akhirnya saya dapat juga berkomunikasi dengan bayangan itu. Bayangan itu sebenarnya memang sebangsa makhluk jin. Jin itu dahulu merupakan peliharaan seseorang akan tetapi sekarang sudah dilepas karena mempunyai kelakuan yang tidak senonoh sehingga kini dia berkeliaran tanpa tuan", katanya."Jadi maksud Bapak bayangan itu memang benar-benar ada?" tanyaku agak ketir-ketir."Betul Bu, jin tersebut berada di sekitar sini dan sering melewati rumah Ibu setiap hari Rabu malam Kamis", balasnya agak merenung sejenak. Aku ingat-ingat setiap kejadian mimpiku itu memang selalu bertepatan pada setiap hari Rabu malam Kamis. Kini aku mulai agak yakin akan kemampuan Pak Zein. Oleh karena itu dengan agak antusias aku mulai gencar bertanya."Persisnya dia ada di mana Pak?" aku bertanya."Dia sekarang tidak mempunyai tempat, karena diusir oleh tuannya yang dahulu memeliharanya.""Oo ya.. jadi jin juga bisa dipelihara..? Barangkali enak juga ya Pak. Mungkin bisa disuruh-suruh.. cuci piring atau apa saja", kataku menyeletuk."Maaf Bu.. maaf, jin ini agak nakal, dia diusir berhubung suka berbuat hal yang tidak senonoh dengan istri tuannya dan sifat itu rupanya sudah merupakan pembawaan jin itu sejak kecil.""Perbuatan tidak senonoh yang bagaimana?" tanyaku."Maaf Bu.. kalau boleh saya berkata terus terang. Jin itu suka menzinahi istri tuannya."Mendengar keterangan Pak Zein tersebut kini aku menjadi agak terkejut. Jadi selama ini aku telah dizinahi oleh jin sampai berkali-kali."Jadi hal yang dialami si Bibi itu sebenarnya bukan pokok masalahnya", katanya selanjutnya. "Ketika saya tanya lagi masalah yang sebenarnya itu apa, jin itu menjawab bahwa dia merasa terganggu dengan adanya si Bibi di situ karena dia tidak bisa melepaskan hasratnya". Ketika saya tanya lebih jauh lagi hasrat apa dan kepada siapa, dia menjawab sebenarnya selama ini.. dan sekali lagi.. maaf ya Bu.. katanya sebenarnya selama itu dia telah sering melakukan hubungan suami-istri dengan Ibu benar-benar terkejut ketika mendengar pendapatnya. Aku kini menjadi lebih yakin bahwa Pak Zein itu memang seorang ahli kebatinan yang pandai dan dia dapat melihat hal yang tidak diketahuinya sebelumnya secara benar. Karena masalah mimpiku itu tidak pernah kuceritakan kepada siapa-siapa, kecuali kepada suamiku dan itu juga hanya sekali pada saat permulaan aku merasa bermimpi."Secara terus terang memang sebetulnya saya sudah beberapa kali bermimpi melakukan hubungan suami-istri dengan seseorang.. tapi hal yang saya alami itu saya kira bukan apa-apa melainkan hanya sebuah mimpi saja. Saya tidak tahu bahwa hal itu ada hubungannya dengan jin. Jadi kalau memang betul begitu, bagaimana bisa terjadi dan mengapa jin itu memilih saya", kataku."Begini Bu, hal itu dapat terjadi karena jin adalah juga mahluk yang hidup bersama-sama dengan kita menghuni planet bumi ini. Bahkan kehadiran jin jauh lebih dulu daripada manusia, tetapi dia hidup di alam dua dimensi, tidak seperti kita manusia yang hidup dalam alam tiga dimensi. Oleh karena itu, sifat zatnya dapat berubah bentuknya sebagai apa saja sesuai dengan ruang dan waktu. Jin itu juga mempunyai komunitas sosial, berkeluarga dan bermasyarakat". "Dia juga mempunyai ukuran batas umur, hanya bedanya dengan manusia usia jin sangat panjang sekali. Apabila jin yang dikatakan sudah dewasa dia kira-kira berumur tiga ratusan tahun. Sebagai mahluk, jin juga terkena hukum dan kewajiban sebagaimana manusia, karena mereka memiliki akal, nafsu dan kehendak yang bebas. Jadi jin juga mempunyai sifat-sifat maupun selera seperti manusia demikian juga selera birahinya.""Maksud Bapak..?" kataku agak heran."Seperti yang saya katakan pada permulaan tadi, jin itu dari kecil memang sudah mempunyai sifat yang jelek"."Dia suka sekali kepada perempuan. Akan tetapi dia tidak bisa melakukan hal itu semaunya terhadap kaumnya sendiri, karena di situ dia akan mendapat sanksi dari pimpinan komunitasnya. Kebetulan dia dipelihara oleh manusia sejak kecil, maka menjelang dewasa dia tidak dapat menahan diri lagi dan mulai keluar sifat jeleknya. Mula-mula dia berzinah dengan istri tuannya dan hal itu menjadikan dia ketagihan sehingga dia terus mencari wanita-wanita yang bersuami yang dapat diajak berzinah.""Tapi seperti saya tanya tadi.. mengapa hal itu terjadi pada diri saya?" kataku selanjutnya."Pertama-tama mungkin penampilan Ibu sesuai dengan seleranya. Seperti yang saya katakan tadi, jin itu juga mempunyai selera birahi seperti manusia. Dia suka juga kepada wanita yang cantik dan berpenampilan seksi".Mendengar kata-kata Pak Zein itu aku menjadi agak tersipu-sipu. Kukira kata-katanya itu benar sekali karena boleh dikatakan parasku memang cantik dan bentuk tubuhku juga agak seksi. Buah dadaku masih terlihat segar dan kecang dengan ukuran yang agak besar sehingga sering membuat laki-laki berselera untuk menjamahnya."Akan tetapi hasrat jin kepada wanita yang tergolong mahluk manusia, tidak akan begitu saja kesampaian secara gampang", kata Pak Zein selanjutnya, "Karena jin itu juga terikat dengan kaidah-kaidah hukum alam, dimana dia tidak dapat melakukan sesuatu sehendaknya saja. Oleh karena itu ada kondisi-kondisi yang harus dipenuhinya sehingga dia dapat mencapai hasratnya. Salah satunya adalah biasanya wanita yang dizinahi oleh jin tersebut adalah wanita yang emosinya agak labil sehingga dia tidak mempunyai kekuatan batin. Kondisi lainnya adalah.. dan ini biasanya yang paling dominan.. Jin tertarik kepada para wanita yang telah melanggar kesuciannya, karena bagi wanita itu sudah tidak ada pagar lagi yang membatasi dirinya sehingga dengan mudah jin itu masuk ke dalam pikiran dan jasmaninya".Aku agak terhenyak ketika mendengar penjelasan Pak Zein itu. Tiba-tiba saja dalam diriku berkecamuk berbagai perasaan, yaitu antara perasaan malu, takut dan penyesalan."Sekali lagi maaf Bu.." katanya selanjutnya, "Kalau tidak salah penglihatan saya, barangkali Ibu dahulu pernah berhubungan dengan laki-laki lain selain suami Ibu? Kalau boleh.. hal ini yang pertama sekali saya harus tahu?" dia bertanya."Eh.. eh.. memangnya kenapa Pak?" kataku agak gugup ketika mendengar permintaan tersebut. Aku heran mengapa dia tahu akan penyelewenganku dan hal itu bukan terjadi di sini melainkan nun jauh di sana di kota Jakarta. Sangat sukar sekali aku menjawab pertanyaannya itu karena hal itu berarti suamiku akan mengetahui penyelewenganku dahulu."Hal ini penting saya pastikan untuk pengobatan Ibu nanti. Karena apabila memang hal itu pernah terjadi maka dapat dipastikan masih ada sisa-sisa air mani laki-laki lain yang tertanam dalam tubuh Ibu dan itu telah menjadi satu dengan darah daging Ibu. Sisa-sisa air mani dari laki-laki lain yang bukan suami Ibu itulah yang mengundang jin sehingga dia berhasrat untuk menzinahi Ibu karena sisa-sisa air mani itu memudahkan dia untuk melangsungkan hasratnya. Seperti juga istri dari orang yang memelihara jin itu. Dia pernah menyeleweng dengan lelaki lain sehingga jin itu berhasrat minta bagian. Karena dengan adanya sisa-sisa air mani lelaki lain di tubuhnya, jin itu sudah mendapatkan kondisi untuk dengan mudah melakukan hajatnya sebagai suami-istri kepada wanita itu.""Ya Pak.." jawabku dengan suara yang tersendat, "Memang saya pernah khilaf dahulu, saya pernah tidur dengan laki-laki lain, tapi tolong Pak.. suami saya sampai kini tidak tahu". "Baik Bu, saya akan memegang amanat ini, karena sudah menjadi sumpah saya waktu menerima ilmu ini dari guru saya bahwa saya tidak boleh menceritakan apa-apa kepada siapa pun mengenai masalah orang yang saya obati. Selanjutnya hal yang kedua yang saya perlu tahu, apakah waktu jin tersebut menzinahi ibu dia telah mengeluarkan air mani?" "Saya rasa tidak pernah Pak..?" jawabku. "Bagus kalau begitu, karena hal itu memang jarang sekali terjadi. Itulah bedanya antara jin dengan manusia. Apabila manusia begitu bersenggama dia akan mengeluarkan air mani, akan tetapi jin tidak. Karena umur jin relatif lebih panjang dari manusia maka hanya pada waktu-waktu tertentu saja dia bisa mengeluarkan air mani. Apabila dia mengeluarkan air mani hari ini misalnya, maka biasanya tahun depan dia baru bisa mengeluarkan lagi. Apabila jin itu mengeluarkan air mani di rahim manusia dan membenihkan janin maka orang itu akan mengalami penderitaan yang hebat, karena rahim manusia sesungguhnya bukan untuk anak jin, jadi rahim manusia secara normal tidak akan tahan mengandung anak jin. "Apabila tidak ditolong oleh jin itu sendiri atau dengan kata lain apabila jin itu tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan yang dibuatnya, maka wanita yang mengandung anak jin tersebut akan menderita bahkan bisa-bisa dapat meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran kasus ini biasanya diduga sebagai penyakit kanker rahim atau sejenis dengan itu, akan tetapi menurut saya sebenarnya bukan disebabkan oleh hal itu melainkan dikarenakan wanita itu tidak tahan mengandung anak jin sehingga rahimnya pecah." Aku semakin terkejut ketika mendengar kata-kata Pak Zein itu. Pikiranku segera bekerja keras mengingat-ingat keseluruhan kejadian yang kualami dalam mimpiku itu. Aku mengingat-ingat apakah selama itu jin tersebut pernah mengeluarkan air mani di rahimku. Tetapi aku merasa yakin bahwa selama aku dizinahi jin itu aku tidak pernah merasakan adanya air mani yang masuk ke dalam rahimku. Hal ini benar-benar dapat kuyakini. Karena walaupun hubungan itu kurasakan seperti mimpi, akan tetapi selama itu aku tetap dapat merasakan secara nyata adanya rabaan-rabaan di bagian tubuhku yang menimbulkan gairah birahiku serta aku juga dapat merasakan bagaimana alat kejantanan jin tersebut memasuki liang kewanitaanku. Demikian juga aku dapat merasakan betapa hangat dan istimewanya ukuran alat kejantanannya ketika memasuki tubuhku sehingga aku benar-benar terhanyut dalam gairah birahi yang hebat sampai aku mengalami orgasme berkali-kali."Hal yang ketiga yang perlu saya ketahui lagi.." katanya selanjutnya, "..adalah nama laki-laki yang pernah tidur dengan Ibu selain suami ibu sendiri. Ini sekali lagi maaf Bu.. bukan saya ingin mengada-ada, tapi memang perlu untuk pengobatan."Aku terdiam saja ketika mendengar permintaan ini. Hatiku ragu untuk menyebutkan nama karena aku khawatir dia akan kenal."Jangan takut Bu, percayalah saya tidak akan mencampuri urusan rumah tangga Ibu, sekali lagi saya katakan bahwa saya tidak boleh mengatakannya kepada siapa-siapa apalagi kepada siapapun mengenai hal dari orang yang saya tolong, karena apabila saya lakukan itu, maka ilmu saya akan luntur dan saya akan mendapatkan balasan sesuai sumpah saya pada saat saya menerima ilmu ini dari guru saya", katanya seolah-olah membaca suara yang agak perlahan aku menyebutkan nama temanku yang dahulu pernah mengajakku tidur bersama dan melakukan hubungan suami-istri."Begini Bu, saya harus menyiapkan bahan-bahannya dahulu dan baru kira-kira tiga hari lagi saya akan kemari. Ibu mesti saya sucikan dengan berlimau. Kemudian saya akan menaruh penangkal di badan ibu agar jin tersebut tidak lagi mendatangi Ibu", katanya selanjutnya."Maksud Bapak saya harus berlimau, jadi saya harus mandi?" aku bertanya dengan agak ragu-ragu."Betul Bu, tapi tentu saja tidak telanjang bulat, Ibu nanti bisa pakai kain putih yang sudah saya persiapkan sebagai petilasan. Hanya saja yang penting seluruh badan Ibu harus tersiram air limau tersebut. Selanjutnya untuk memasang penangkal di badan ibu, saya mohon maaf dan keihklasan Ibu, karena saya harus masukkan sesuatu melalui aurat ibu, karena di situlah pangkal soalnya. Di samping itu saya harus mengambil sisa-sisa air mani dari lelaki itu yang kini sudah menyatu dengan darah daging Ibu", tidak dapat berkomentar apa-apa lagi sehingga aku hanya mengiyakan saja apa yang dikatakan olehnya. Karena aku sungguh merasa sangat takut sekali akan akibat bersenggama dengan jin itu walaupun pada mulanya hal itu aku mau biarkan saja karena aku merasa telah mendapatkan suatu kenikmatan seksual yang sangat hebat sekali."Ada satu hal lagi Pak..", kataku, "Apakah tidak bisa dilakukan segera, jadi tidak menunggu sampai tiga hari", kataku selanjutnya, "Karena aku khawatir suamiku dua hari lagi akan pulang dan aku tidak mau dia mengetahui masalahku, apalagi dengan cara dimandikan segala"."Tidak bisa Bu, karena itu termasuk hitungan hari untuk berpuasa", tiga hari berlalu tibalah saatnya aku harus berlimau. Dugaanku rupanya meleset. Aku menerima kabar dari suamiku bahwa dia baru akan pulang dua hari lagi. Jadi berarti baru besoknya suamiku kembali. Ketika menjelang senja, Pak Zein datang ke rumahku. Kemudian dia mulai mempersiapkan ramuannya dalam kamarku sendirian. Selanjutnya dia memanggilku masuk dan memberikanku sehelai kain putih untuk dipakai sebagai petilasan ketika aku mandi. Kulihat kain putih itu sangat tipis sekali sehingga apabila terkena air sudah pasti akan mencetak bentuk tubuhku yang basah dengan jelas. Akan tetapi apa mau dikata, aku lebih takut kepada akibat bersenggama dengan jin daripada mandi bertelanjang di depan Pak Zein memandikanku dalam kamar mandi yang memang berada dalam kamar tidurku, berduaan saja. Sambil mengucapkan matera Pak Zein menyirami tubuhku yang hanya terbungkus oleh sehelai kain putih yang tipis dengan air limau bercampur bunga rampai sampai basah kuyub sehingga apa yang kukhawatirkan benar saja terjadi. Kain putih yang membalut tubuhku itu begitu basah langsung melekat di tubuhku sehingga bayangan siluet tubuhku yang telanjang tercetak nyata di balik kain putih yang basah. Buah dadaku yang subur beserta puting susunya tercetak dengan jelas sekali di balik kain putih itu sehingga praktis seluruh bayangan tubuhku yang bertelanjang bulat samar-samar terlihat secara aku dimandikan, aku tidak boleh mengeringkan badan. Sambil menunggu badanku kering Pak Zein menuliskan sesuatu dengan telunjuknya di tubuhku. Mula-mula di keningku kemudian di kedua belah pipi dan bahuku. Selanjutnya dia memintaku menurunkan sedikit kemben yang kukenakan untuk menulis di antara kedua belahan buah dadaku. Pada saat dia menulis di buah dadaku dengan telunjuknya maka tidak dapat dihindari telunjuknya itu telah menyentuh puting susuku. Hal itu membuatku agak bergelinjang. Aku merasakan puting susuku tiba-tiba menjadi tegang. Itulah salah satu kelemahanku bahwa sekali puting susuku tersentuh maka aku akan merasakan birahi di seluruh tubuhku. Selanjutnya dia katakan bahwa dia harus membuat tulisan di daerah pusatku dan juga di kedua belah pangkal pahaku. Oleh karena itu aku terpaksa membuka bagian depan kembenku itu sehingga praktis seluruh bagian depan tubuhku yang bertelanjang kini terhampar jelas di saat dia menulis di pangkal pahaku yang letaknya berdekatan sekali dengan alat kewanitaanku, aku agak bergelinjang kembali. Kudapati juga Pak Zein nafasnya agak memburu, namun kelihatannya dia tetap menahan gejolak yang mungkin dialaminya. Hal itu lumrah saja mengingat umurnya yang relatif masih muda, maka adalah sangat normal apabila dia juga menjadi terangsang melihat tubuhku yang telanjang. Apalagi tubuhku itu boleh dikatakan bentuknya sangat mengiurkan pandangan setiap laki-laki karena masih padat dan berisi. Akhirnya dia memintaku membalikkan badan untuk menulis di punggungku yang diakhiri pada daerah menulis di seluruh tubuhku Pak Zein memintaku melepaskan kain putih petilasan yang masih kupakai, katanya akan dia bawa untuk dibuang jauh-jauh. Dengan agak malu-malu kulepaskan kain petilasan itu sehingga kini aku benar-benar bertelanjang bulat di hadapan Pak Zein."Eh.. eh.. sebaiknya Ibu sekarang bertelungkup di tempat tidur.. karena sebelum saya memasang penangkal itu, saya harus membersihkan tubuh ibu dari sisa-sisa air mani dari lelaki yang pernah meniduri Ibu", katanya agak tersendat-sendat karena kelihatannya dia mulai agak tergugup .Aku pun segera menelungkupkan diri di tempat tidur dalam keadaan yang masih tanpa busana sama sekali. Pak Zein kemudian duduk di sisi tempat tidur mulai meraba seluruh punggungku dengan cara mengusap-usapkannya dengan halus mulai dari atas sampai ke daerah belahan pantatku. Ketika tangan Pak Zein sampai ke bagian daerah itu secara terus terang aku merasakan kembali gairah birahiku. Tidak berapa lama dia mengusap-usap pantatku tiba-tiba dia memberikan sesuatu kepadaku."Bu.. lihat ini.. ada serpihan dari air mani yang ada di tubuh Ibu", katanya sambil memberikan sebuah benda kecil sebesar pasir berwarna putih seperti mutiara. "Mungkin masih banyak lagi yang tersebar di seluruh badan Ibu", katanya selanjutnya. Betul saja dari daerah pantatku dia mendapatkan beberapa butir lagi barang seperti itu. Ada yang berbentuk seperti kristal dan ada juga yang seperti mutiara seperti yang diberikan kepadaku mengurut bagian tubuh belakangku, dia memintaku membalikkan badan. Begitu aku telah telentang, segera saja aku memejamkan mata. Aku tidak kuasa menahan malu bertelentang dalam keadaan bertelanjang bulat di hadapan laki-laki lain selain suamiku dalam jarak yang sedemikian dekat dan hanya berduaan saja dalam kamar. Oleh karena itu aku hanya merasakan saja sentuhan-sentuhan Pak Zein ketika mengobatiku. Kurasakan seluruh buah dadaku berkali-kali diusap dengan lembut yang kadang-kadang diselingi dengan remasan-remasan halus. Agak lama juga dia meremas-remas buah dadaku sehingga perasaam birahiku semakin beberapa lama mengusap buah dadaku kemudian dia menemukan lagi beberapa butir sisa air mani berbentuk kristal."Maaf Bu.. ini ada lagi sisa-sisanya di sini", katanya sambil memberikan butiran itu di tanganku. "Tapi rupanya sudah begitu membeku di daging Ibu.. saya khawatir tidak akan dapat bersih seluruhnya", katanya lagi dengan nada suara yang agak bergetar."Jadi kalau begitu bagaimana? Apa yang harus saya perbuat?" kataku sedikit ketakutan."Saya harus lebih kuat lagi menariknya. Dengan tenaga tangan ini masih kurang kekuatannya.. tapi biar saya coba lagi ya Bu.. dan maaf sekali lagi tarikan saya sekarang mungkin agak kencang", katanya sambil terus meraba lagi buah dadaku tapi kali ini dengan remasan yang kuat. Agak lama Pak Zein meremas-remas buah dadaku sehingga aku merasa sangat kejang sekali dan nafasku mulai memburu. Liang kewanitaanku juga terasa mulai basah oleh cairan birahi sehingga secara tidak sadar aku telah melenguh-lenguh kecil."Betul-betul sudah sangat membeku Bu", katanya dengan nafas yang juga terengah-engah."Saya kira saya harus lakukan dengan cara lain agar dapat mencair sedikit dan baru saya akan tarik lagi", katanya selanjutnya."Silakan saja Pak.." jawabku dengan suara yang sangat tidak ayal lagi tiba-tiba Pak Zein menghisap buah dadaku dengan sekuat-kuatnya. Puting susuku dipermainkannya dengan lidahnya dan giginya menempel erat di bagian permukaan daging dadaku yang kenyal lembut itu sehingga aku tercampak dalam suatu arus birahi yang dahsyat. Selesai menghisap buah dadaku dia mulai lagi meremas-remas buah dadaku dan tidak berapa lama kemudian sambil terengah-engah hebat dia tunjukkan kembali beberapa butiran seperti mutiara yang katanya telah dapat diambilnya melalui penyedotan di puting mengerjakan bagian buah dadaku, dia kini beralih ke bagian perutku di sekitar pusat, dengan halus dia mengusap-usap perutku diiringi dengan sesekali mencucupi pusatku dengan halus. "Di bagian sini tidak ada Bu.." katanya, "Jadi tubuh Ibu kini sudah bersih. Sekarang saya akan pasang penangkal di badan Ibu agar terjauh dari maksud jahat para jin atau pun mahkluk halus lainnya. Selain itu penangkal ini juga bersifat penawar dan pengasihan"."Penawar dan pengasihan..? Apa artinya itu Pak", aku bertanya agak heran."Betul Bu, kalau penawar itu sifatnya menetralisir semua pengaruh buruk di badan Ibu. Artinya setelah Ibu memakai itu, maka Ibu juga tidak perlu khawatir lagi ada pengaruh buruk di badan Ibu. Maaf ya Bu.. namanya juga manusia bisa saja khilaf, apakah kemarin atau nanti. Jadi misalnya kalau Ibu nanti sewaktu-waktu berhubungan badan lagi dengan laki-laki lain, maka tidak ada lagi pengaruh buruk yang melekat di badan Ibu, apakah itu dari jin maupun lainnya. Kalau pengasihan.., ya itu untuk diri Ibu agar dicintai dan digandrungi oleh semua orang, terutama laki-laki. Laki-laki mana saja yang memandang Ibu, dia akan teringat selalu, seperti kata pepatah, wajah Ibu akan selalu terbayang-bayang, siang terkenang-kenang dan malam termimpi-mimpi. Dia akan merasa jatuh cinta kepada Ibu serta tunduk dan patuh mengikuti apa kemauan Ibu. Apalagi kalau laki-laki itu sudah pernah mencoba.. ya.. ya itunya Ibu, maka dia tidak akan pernah melupakannya lagi kenikmatan dari itunya Ibu. Dia akan terus lengket kepelet dengan Ibu", katanya lagi."Lha bagaimana nanti dengan suami saya?" aku bertanya. "Itu tidak apa-apa Bu, malahan suami Ibu juga akan lebih cinta dan sangat sayang kepada Ibu. Walaupun Ibu berbuat apa saja, misalnya Ibu mau bersebadan dengan laki-laki manapun dan di depan matanya sekalipun, dia tidak akan pernah marah, malahan akan bertambah sayang dan takut kalau kehilangan Ibu".• BIRAHI KU TERPUASKAN DENGAN PACAR ANAK KU Akhirnya dia mulai memasang penangkal dan pengasih itu di alat kewanitaanku. Mula-mula dia membacakan mantera di mulut liang kewanitaanku, kemudian jari tengahnya ditusukkan ke dalam liang kewanitaanku. Awalnya hanya pada klitorisku saja kemudian semakin lama semakin dalam. Aku kembali menjadi bergelinjang ketika jari tengahnya memutar-mutar di daerah klitorisku karena merasakan kenikkmatan arus birahiku yang mulai muncul. Namun ketika jarinya mulai masuk lebih dalam lagi ke liang kemaluanku, aku agak tersentak kesakitan."Eh maaf.. sekali lagi maaf Bu.." katanya, "Sekarang sudah terpasang, tapi rupanya masih belum sempurna kedudukannya, jadi..", tiba-tiba dia berhenti berkata-kata."Jadi apa Pak?" kataku dengan agak terengah-engah."Perlu didorong lagi sedikit biar lebih dalam lagi kedudukannya, tapi jari tangan ini rasanya kurang panjang, jadi.. jadi.. eh, maaf Bu..", katanya lagi dengan nada suara yang tidak begitu jelas karena nafasnya pun kini sudah mulai terengah-engah. Aku pun maklum apa yang dia maksudkan itu karena aku pun merasakan birahiku semakin memuncak. Dengan demikian kurenggangkan kedua belah pahaku lebar-lebar sehingga lubang kemaluanku kini menganga."Jadi.. jadi.. silakan teruskan saja Pak sampai sempurna.." kataku dengan suara yang juga hampir tidak kedengaran. Pak Zein tanpa ayal lagi segera saja menyodorkan alat kejantanannya yang rupanya memang sudah dikeluarkannya semenjak aku memejamkan mata tadi langsung mendekati arah liang senggamaku."Eh.. maaf Bu.. sekali lagi maaf Bu", katanya berkali-kali sambil memasukkan alat kejantanannya ke liang senggamaku yang telah licin dengan cairan birahi ku sehingga segera saja dengan mudah menerobos ke dalamnya. Aku segera menjepit alat kejantanannya itu erat-erat dengan seluruh kekuatan ototku kemudian menggoyang-goyangkan pinggulku dengan teratur sehingga Pak Zein menjadi mengerang-erang agak lama juga dia mengayunkan tubuhnya di atas tubuhku akan tetapi akhirnya dia tidak tahan juga. Kurasakan alat kejantanannya semakin mengembang dengan keras dan aku pun segera menggoyang-goyangkan pinggulku lebih kuat lagi sehingga akhirnya dia kelihatan tersentak sejenak kemudian aku rasakan curahan sperma yang hangat secara bertubi-tubi membanjiri rahimku."Eh.. maaf Bu.. maaf Bu", katanya lagi berkali-kali sambil terus menggenjot tubuhku kuat-kuat mengimbangi goyangan pinggulku yang semakin liar sampai akhirnya dia tergelusur lemas di atas tubuhku. Aku tidak berkomentar apa-apa, hanya saja dalam hatiku aku berkata, anggap saja ini semua sebagai percobaan akan kemanjuran "penangkal" dan "pengasihan" yang telah dipasangkan di tubuhku tadi. Tetapi yang penting dari kesemuanya ini aku berpikir bahwa antara jin dan manusia memang tidak berbeda, keduanya memang sama-sama suka berzinah.
cerita sex dengan jin