cerita seks dengan pelacur
CeritaDewasa Pemuda Kampung Diajarin Seks Sama Pelacur, Koleksi Cerita dewasa - Setelah sejak siang hari bekerja mengangkut beras kekios tempatnya bekerja Udin nangkring bersama beberapa kuli yang lain. Sudah dua hari anak kampung yang baru 16 tahun itu bekerja. Badannya cukup berisi karena sudah biasa bekerja di sawah membantu bapaknya di kampung.
02:13] Peruana haciendo blowjob Nice sucking hard_berhubungan seks dengan pelacur tetangga saya. FREE Ngewe Sama Hewan XNXX Porn. Cerita seks dengan hewan. www mummy slliping sexy movies hindi audio. big hot girls fuck video download. FEMALE POV SUBLIMINAL FEMINIZATION XNXX Porn.
Dihutan jalan cerita: ayah daddy, papa tidur aku main dgn mama, setubuhi bocah kecil jepang, jepang @ HQ Tube TV
minh thương dễ tránh yêu thầm khó phòng. Kenalkan namaku Indah. Umurku 24 tahun. Statusku bersuami dengan 2 orang anak. Pekerjaanku pelacur. Tetapi nanti dulu, jangan mencemoohku dulu. Saya bukan pelacur kelas Kramat Tunggak apalagi Monas di Jakarta atau Gang Dolly di Surabaya. Saya seorang pelacur profesional. Oleh karena itu tarip pemakaian saya juga tidak murah. Untuk short play sebesar US$ 200, dengan uang muka US$ 100 dibayar saat pencatatan pesanan dan kekurangannya harus dilunasi sebelum pengguna jasa saya sebelum menaiki tubuh saya. Jelasnya, sebelum kunci kamar tempat berlangsungnya permainan dikunci. Short play berlangsung 1 jam, paling lama 3 jam, tergantung stamina customer. Kalau sesudah 1 jam, sudah merasa capai, dan tidak memiliki lagi kekuatan untuk ereksi, apalagi untuk ejakulasi, artinya permainan sudah usai. Semua kesepakatan ini tertulis dalam tata cara pemakaian tubuh atau jelasnya lagi tata cara persewaan kemaluan saya. Ini sudah penghasilan bersih, sudah merupakan take home pay. Saya tidak mau tahu soal sewa kamar, minum, makan malam dan sebagainya. Semua aturan ini saya buat dari hasil pengalaman menjadi pelacur selama 3 tahun saya berniat berhenti menjadi pelacur dua tahun lagi, bila modal saya sudah cukup. Saya tidak pernah diskriminasi, apakah pembeli saya itu seorang pejabat atau konglomerat. Pokoknya ada uang kemaluan saya terhidang, tak ada uang silakan hengkang. More money more service, no money no para langganan yang sudah ngefans betul pada saya masih memberi tips. Setelah persetubuhan selesai, saya akan menanyakan, "Bapak atau Mas puas dengan layanan saya?" Jawabnya bisa macam-macam. "Luar biasa!" mengatakan demikian sambil menggelengkan kepalanya. Atau ada yang menganggukkan kepala, "Biasa!". Tetapi ini yang sering, tanpa berkata sepataHPun memberikan lembaran ratusan ribuan dua atau tiga lembar. Untuk tarip long-play atau all night, tergantung kesepakatan saja, namun tidak akan kurang dari enam ratus dolar. Itu tentang tarip. Sekarang tentang service. Saya akan menuruti apa saja yang diminta oleh pelanggan customer selama hal itu tidak merusak atau menyakiti tubuh saya atau tubuh pelanggan. Dengan mulut, oke, begitu juga mandi kucing atau mandi susu yaitu memijati tubuh pelanggan dengan buah dada saya yang putih dan montok, juga oke-oke saja. Tetapi bersetubuh sambil disiksa, atau saya harus menyiksa pasangan saya, saya akan tahun menjadi pelacur telah memberikan pengalaman hidup yang besar sekali dalam diri saya. Saya mempunyai buku catatan harian tentang hidup saya. Saya selalu menulis pengalaman persetubuhan saya dengan bermacam-macam orang, suku bangsa bahkan dengan laki-laki dari bangsa lain Afrika, India, Perancis, dan lain-lain. Tetapi kalau selama tiga tahun saya menggeluti profesi saya itu lahir dua orang anak manusia, masing-masing berumur 2 tahun 3 bulan dan satunya lagi 1 tahun, tentunya saya tidak bisa bahkan tidak mungkin mengetahui siapa bapak masing-masing anak itu. Cobalah dihitung, kalau dalam seminggu saya disetubuhi oleh minimal 10 orang, dalam 1 bulan ada 30 orang yang memarkir kemaluannya di kemaluan saya 1 minggu saat menstruasi, saya libur.Tetapi ini tidak berarti anak itu tanpa bapak. Resminya anak itu adalah anak Pak Hendrik nama samaran. Dia adalah boss tempat saya secara resmi bekerja. Seorang notaris dan sekarang sedang merintis membuka kantor pengacara. Pekerjaan resmi pekerjaan tidak resmi saya adalah pelacur ini cocok dengan pendidikan saya. Saya, mahasiswa tingkat terakhir Fakultas Hukum salah satu universitas swasta, jurusan hukum perdata. Tetapi nantinya saya kepingin menjadi notaris, seperti Pak Hendrik saya ditawari Pak Hendrik untuk menangani kantor pengacara yang akan didirikannya tadi. Tetapi saya tidak mau. Menurut persepsi saya mudah-mudahan persepsi saya salah dunia peradilan di negeri kita masih semrawut. Mafia, nepotisme, sogok, intimidasi masih kental mewarnai dunia peradilan kita. Dari yang di daerah sampai ke Mahkamah Agung ini kata majalah Tempo loh. Tetapi sudahlah itu bukan urusan saya. Lalu darimana saya kenal dengan Pak Hendrik? Itu terjadi pada tahun pertama saya menjadi itu saya hamil 2 bulan. Kebetulan Pak Hendrik mem-booking saya. Setelah selesai menikmati tubuh dan kemaluan saya sepuasnya, saya muntah-muntah. Itu terjadi waktu saya bangun pagi. Dia bertanya apa saya hamil. Saya jawab iya. Lalu dia bertanya siapa bapaknya. "Ya entahlah", jawab saya. Waktu itulah dia menawari pekerjaan untuk saya, kesediaan untuk secara resmi menjadi suami saya dan tentunya melegalisir bayi yang akan saya tidak tahu bagaimana dia mengurus tetek bengeknya di kantor catatan sipil dan bagaimana dia dapat menjinakkan isterinya. Yang jelas setelah itu tiap hari Selasa dan Kamis saya berkantor di kantor Pak Hendrik. Lalu apa keuntungan Pak Hendrik? Ya pasti ada. Tiap hari Selasa dan Kamis, dia akan sarapan kedua. Mulai dari menciumi, meraba-raba badan dan buah dada, dan terakhir menyutubuhi. Kadang-kadang saya malah tidak sempat bekerja karena selalu dikerjai oleh suami saya tersebut. Bangunan yang dipakai sebagai kamar kerja Pak Hendrik dan saya terpisah dengan bangunan untuk ruang kerja stafnya.Wajah saya memang cantik. Tinggi dan berat serasi, bahkan berat badan di atas angka ideal, namun terkesan seksi. Buah dada cukup besar, tetapi tidak kebesaran seperti perempuan yang menjalani operasi plastik dengan mengganjal buah dadanya dengan silikon. Kata orang saya cukup seksi tetapi dari sikap dan penampilan sehari-hari juga terkesan cerdas. Singkat kata, kalau ada perempuan laku disewa Rp 1,6 juta sekali pakai, bayangkan sendiri bagaimana penampilan, penghidangan dan rasanya. Baiklah terakhir saya ceritakan tentang pengawal saya, atau bodyguard Mulyono. Saya biasa memanggilnya Dik Mul, karena memang usianya baru 21 tahun, tiga tahun lebih muda dari saya. Orangnya tinggi, atletis dengan potongan rambut cepak, dan penampilannya seperti militer. Konon katanya, sehabis lulus SLTA Mulyono pernah mengikuti tes masuk di AKMIL, tetapi jatuh pada tes psikologi tahap 2. Orangnya sopan asli dari Klaten, Jawa Tengah dan disiplin, dia juga sangat loyal pada saya saya sudah sering mengetes kesetiaannya tersebut.Mulyono sudah saya anggap adik sendiri. Menjadi sopir pribadi, mengurus pembayaran kontrak, mengatur waktu kerja, melindungi dari berbagai pemerasan oknum keamanan dan sebagainya, pokoknya seperti sekretaris pribadi. Hanya saja dia tidak tinggal serumah dengan saya. Saya kontrakkan dekat dengan rumah saya. Selain itu dia masih mengikuti kuliah di Universitas Terbuka, Fakultas Hukum. Lalu berapa gajinya? Itu rahasia perusahaan. Tetapi yang jelas, sebagai seorang penjaga putri cantik, atau penjaga kebun wisata, sekali waktu dia saya beri kesempatan untuk mencicipi atau menikmati keindahan kebun itu. Mula-mula dia memang menolak. Itu terjadi pada suatu malam minggu di rumah. Dia saya panggil, saya minta dia memijati badan saya. Dia menurut. Saya hanya mengenakan gaun malam tipis dengan celana dalam dan BH yang siap dilepas. Mula-mula kaki saya dipijatnya pelan-pelan, enak sekali rasanya. Rasanya tangannya berbakat untuk memijit. Kemudian naik ke betis, yang kiri kemudian yang kanan. "Dasternya ditarik ke atas saja Dik Mul", kata saya waktu dia mulai memijat sengaja memancing nafsu seksnya sedikit demi sedikit. Sementara nafsu saya sudah mulai terbangun dengan pemijatan pada bokong tadi. Bokong saya diputar-putar, dan nafsu seks saya semakin bertambah. Terus pemijatan pada pinggang, lalu punggung. Pada pemijatan di punggung kancing BH saya lepas, sehingga seluruh punggung dapat dipijat secara merata tanpa ada Mulyono memijat leher, dia terlhat sangat berhati-hati. Setelah saya membalikkan badan, Mul akan memulai memijat dari kaki. Tetapi saya mengatakan agar dari atas dulu. Rupanya dia bingung juga kalau dari atas mulai darimana kepala atau leher, padahal dada saya sudah terbuka sehingga kedua bukit kembar yang putih dan kekar itu terbuka dan merangsang yang melihatnya. Belum sampai dia menjawab pertanyaan saya, saya sudah mengatakan.. "Dik Mul, Mbak Indah dicium dulu yach!" "Ach enggak Mbak jangan." "Lho kenapa? Dik Mul nggak sayang sama Mbak ya?"Tanpa menunggu jawaban, saya sambar leher Mul, saya peluk kuat-kuat, saya cium bibirnya. Dengan kedua kaki saya, tubuhnya saya telikung, saya sekap. Dia terlihat gelagapan juga. Lama leher dan kepala Dik Mul dalam dekapan saya. Rasanya seperti mengalahkan anak kecil dalam pergulatan karena Dik Mul ternyata diam saja. Baru setelah lima menit, Dik Mul memberikan perlawanan. Pelukan saya lepaskan. Dia mulai mencium lembut pipi saya, turun ke dagu, lalu dada, di antara kedua buah dada saya. Disapunya dengan bibirnya semua daerah sensitif di sekitar mulut, dada dan leher. Saya menikmati benar ciuman ini. Apalagi setelah bibirnya turun ke bawah di sekitar pusat, pangkal paha dan sekitar kemaluan saya sadari tubuh saya meliuk-liuk, mengikuti dan menikmati rangsangan erotis yang mengalir di seluruh tubuh. Kemaluan saya mulai basah, menanti sesuatu yang akan masuk. Setelah puas diciumi, saya berbisik.. "Dik Mul, masukkan sekarang kemaluannya ya! Saya sudah nggak tahan.."Dia lalu berdiri dan mulai melepaskan, baju, celana, kaus baju dan terakhir celana dalamnya. Kini penisnya terlihat utuh putih kehitaman, dengan semburat urat-urat kecil di sekitar pangkalnya. Ujungnya seperti ujung bambu runcing, lebih panjang bagian bawah. Penis itu mencuat ke atas, membentuk sudut lebih kurang 30 derajat dengan bidang penis itu mulai ditelusupkan di antara bibir kemaluan saya. Setelah itu ditarik secara pelan-pelan. Kemaluannya dan kemaluan saya dapat diibaratkan dua kutub magnit, pergesekannya membangkitkan arus listrik yang merambat dari kemaluan keseluruh tubuh, juga dari kemaluannya dan memberikan rasa nikmat yang sangat kepada pasangan yang sedang ber-charging tersebut. Gosokan kemaluan Mulyono yang semakin cepat membuat seluruh tubuh saya seperti terkena listrik. Kemaluan saya terasa berdenyut meremas kemaluan orgasme, dan ini terulang lagi beberapa kali, multi orgasme. Makin lama rangsangan itu semakin meningkat. Bersetubuh dengan Mulyono memang saya rasakan agak lain. Biasanya saya bersikap meladeni kepada para pelanggan, tetapi dengan Mulyono saya seperti diladeni, dipuaskan rasa haus saya. Gerakan keluar-masuk kemaluannya yang lambat, ciuman disekitar buah dada yang terkadang diselingi dengan menghisap-hisap putingnya, dan reaksi menggeliat-geliatnya tubuh saya, seperti suatu pertunjukkan slow motion yang mengasyikkan. Dan ketika saraf tubuh saya tak lagi kuat menampung muatan listrik itu, saya berbisik.. "Dik Mul, tembak sekarang ya!" Dan Mulyono mempercepat gesekan kemaluannya, sampai pada puncaknya kakinya mengejang. Bersama itu pula saya peluk kuat-kuat tubuh Mulyono. Inilah puncak persetubuhanku dengan Mulyono. Teman-teman, sekian dulu perkenalan saya yang panjang lebar. TAMAT
FilmBokepJepang – Aneh seorang guru yang mengajarkan norma dan aturan sosial kepada murid-muridnya, bagaimana bisa menjadi seorang pelacur yang jelas-jelas menentang semua norma yang ia ajarkan, apakah karena alasan ekonomi atau masalah kebutuhan akan seks yang menyebabkan ini terjadi mari kita ikuti kisah berikut Rosa permepuan berumur 31 tahun mempunyai pekerjaan sebagai seorang guru di sekolah swasta ternama di telah menikah dengan pria bernama Suhendra yang pekerjaannya adalah teknisi di pengeboran minyak lepas pantai milik perusahaan asing yang hanya bisa pulang 5-6 bulan bertekad memulai profesinya sebagai High Class Call Girl saat ia tahu melihat bukti bahwa suaminya main belakang, selama bekerja di lepas pantai Suhendra suka membawa gadis-gadis ini ia ketahui dari teman suaminya yang mempunyai dendam terhadapa suaminya, teman suaminya itu menunjukan beberapa foto hasil jepretannya sendiri yang berisikan foto suaminya sedang memluk dan mencium mesra gadis-gadis memulai kariernya di bidang pelacuran kelas tinggi dengan memasang sebuah iklan di koran, begini bunyi iklannya “Massage Maria, cantik dan berpengalaman menerima panggilan hub. 0812160700X “, dengan nama samaran Maria maka dimulailah petualangan terlarang Bu guru kita mulai mengalir ke handphone Rosa yang berisikan panggilan panggilan tapi ada juga SMS yang berisikan kalimat-kalimat porno, Rosa tidak menanggapi semua SMS itu karena hal itu akan membuang waktu saja begitu juga dengan percakapan dengan calon-calon kliennya semua gagal mencapai kata harga yang ditetapkan oleh Rosa sangat tinggi yaitu 1,5 juta sekali datang, tentu saja jarang yang berani memboking suatu saat ada panggilan HP yang masuk saat ia mengajar di kelasnya“Permisi anak-anak ibu mau terima telpon dulu jangan ramai ya!”kemudian Rosa berjalan keluar kelas dan menerima panggilan itu.“Hallo Maria? ” terdengar suara berat seorang lelaki0“Ya dengan siapa Pak? ”“Berapa tarif kamu semalam? ”“1,5 juta bayar di muka, tidak kurang dari itu ”“Ok done deal, kita ketemu di Kafe Bon Ami, Darmo Selatan jam nanti malam sampai disana langsung miss call aku ya bye ..tut tut tut”Dalam hati Rosa merasa berdebar dan aneh karena ini adalah pertama kalinya ia akan mendapatkan panggilan serius dan anehnya orang tersebut tidak menawar harga yang ia ajukan, Rosa termenung memikirkan telepon yang baru saja ia terima sampai seorang muridnya menegur“Bu, Ibu sakit ya? ” tanya seorang muridnya“Oh nggak apa-apa kok, ayo masuk lagi” sambil memegang pundak muridnyaSetelah selesai mengajar Rosa segera pulang dan mempersiapkan diri, ia mandi dan berdandan secantik mungkin tapi tidak menor, dengan mengenakan gaun malam warna hitam yang anggun, Rosa berangkat ke Bon Ami menggunakan berdebar semakin menjadi saat ia memasuki kafe dan dengan tangan sedikit gemetar ia memanggil no. HP lelaki yang tadi siang menelponnya segera saja terdengar bunyi handphone di pojok ruangan yang rupanya sengaja di taruh di atas meja oleh Rosa memandang ke arah sumber bunyi tersebut dan melihat lelaki berumur 45 tahun keturunan cina dengan pakaian necis dan berkacamata minus yang melambaikan tangan seolah olah sudah mengenal dirinya“Hi Maria, silahkan duduk disini ”Ujar lelaki itu sambil berdiri menjabat tangan Maria yang tak lain adalah nama samaran Rosa.“Ok kita makan dulu atau langsung pergi nih? ” tanya lelaki itu.“Kita bisa langsung pergi setelah pembayaran di lakukan ” ujar Rosa ketus“Wow santai saja non jangan takut ini aku bayar sekarang ”Sebuah amplop coklat disodorkan dan langsung di buka dan dihitung oleh Rosa“Ok 1,5 juta kita berangkat, omong omong nama bapak siapa ” tanya Rosa“Teman-teman memanggil aku A Cun, yuk berangkat ”A Cun menggandeng tangan Rosa dengan mesra seperti istrinya menggunakan mercy new eyes, A Cun membawa Rosa meninggalkan kafe dengan santai tapi pasti mobil dibawa menuju ke arah daerah perumahan elit di daerah sampai di depan sebuah rumah mewah dengan pagar tinggi A Cun membunyikan klaksonnya, pagar besi itu terbuka secara otomatis meskipun tidak tampak orang di halaman rumah mewah itu, setelah mobil masuk sampai di teras rumah seseorang dengan seragam batik berlari kecil menghampiri mobil.“Selamat datang Koh A Cun “sambil membukakan pintu mobil.“Yang lainnya sudah pada kumpul toh, Yok? ” tanya Koh A Cun pada lelaki berseragam itu“Sudah Pak, silahkan Pak ” kata petugas yang bernama Yoyok ini .Mobil A Cun segera dibawa untuk di parkir oleh yoyok yang rupanya bertugas sebagai valet service. Acun dan Rosa langsung masuk ke dalam rumah mewah itu“Ini rumah Koh A Cun ” tanya Rosa kagum melihat ruang tamu yang besar dan dipenuhi barang mewah“Oh bukan, ini rumah perkumpulan semacam klub bagi kami untuk melepas kepenatan” ucap Koh Acun seraya membuka pintu ruang tengah yang di dalamnya berisi 3 orang lelaki dan 3 ruangan itu tersedia 5 kasur king size, 2 meja biliard, 3 set sofa mewah dan sebuah mini bar yang tertata apik serasi dengan ruang yang relatif besar itu, dari suasana ruangan sudah dapat diperkirakan bahwa ruangan ini sering di pakai sebagai ajang maksiat .“Hoi Cun, lama sekali kamu, dapet barang baru ya?” tanya seorang lelaki cina berumur 56 tahun yang di panggil Koh A Liong.“Ah nggak enak ah ngomong gitu di depan orang ” elak A Cun“Koh A Cun, mending kamu kasih Mbak ini buat aku saja, kamu pake saja salah satu SPG yang aku bawa” ucap lelaki berbadan gemuk besar dan berkulit sawo matang yang dipanggil dengan panggilan Pak Cun mengamati SPG yang ditawarkan padanya, diantara tiga SPG itu ada satu yang paling menarik hatinya yaitu Lyvia berumur 21 tahun berdarah cina dengan tinggi 168 cm dan berat 48 kg berwajah mirip Ineke, dengan penampilannya yang mengenakan rok super mini dengan atasan kemeja ketat nan tipis membuat A Cun tak mampu menolak tawaran Pak Angkoro“Ok deh, Pak Angkoro boleh ambil Maria, saya pinjam Lyvia ” sahut acun sambil langsung menarik pinggang Lyvia dan mereka berdua melakukan deep kissing yang sangat panas sampai terdengar lenguhan lenguhan nafas yang diciumi dengan ganas segera membalas ciuman itu sambil membuka kancing kemejanya yang seakan tak muat menampung payudaranya yang rakus Koh A Cun memelorotkan BH Lyvia dan menghisap puting berwarna coklat muda itu, sambil bercumbu tangan Koh Acun bergerak melingkar pinggang Lyvia dan melepas kait rok mini dan meloloskan rok itu turun sehingga kini Lyvia Go hanya mengenakan BH yang sudah tidak menutupi payudaranya dan sebuah celana dalam berwana putih berenda tipis yang sangat seksi sekali melekat di tubuhnya yang putih bak sekali angkat tubuh Lyvia Go dibawa Koh ACun menuju ranjang terdekat, lalu menelentangkannya sambil meloloskan celana dalam seksi itu dari tempatnya sehingga tampaklah kemaluan Lyvia yang sudah dicukur membuang waktu A Cun segera menjilat dan menusuk nusukkan lidahnya ke dalam vagina Lyvia yang diikuti dengan erangan nikmat dari Lyvia.“Ahh, aduh enak Koh, dasyat aargh ”“Enak ya Go? Kamu sudah berapa kali ngeseks selama jadi SPG ” tanya A Cun sambil mengocok vagina Lyvia dengan dua jari sambil terkadang menggosok kelentit mungil itu dengan jempolnya.“Ini yang ke tu..juh aah hi hi hi aduh geli Koh ”“Yang pertama ama siapa ” selidik A Cun mencari cari daerah g-spot dengan ujung jarinya“Yang pertamaa, aduh yah yah aauh disitu Koh enak, yang pertama sama Pak Angkoro di WC showroom aah”Untuk mengakhiri pemanasan ini maka A Cun menempelkan lidahnya di kelentit Lyvia, kemudian menggeleng-gelengkan dan memutar-mutar kepalanya dengan lidah tetap menempel di rangsangan dasyat itu tubuh Lyvia melengkung bagai busur panah yang siap melesatkan anak panahnya.“Aduh Koh A Cun, aargh masukin sekarang Koh jangan siksa aku lebih lama lagi hm? “.Melihat Lyvia sudah terangsang berat maka Koh A Cun segera menghentikan permainan oralnya dan melepas bajunya sendiri dengan cepat, Lyvia yang melihat Koh A Cun melepas bajunya kagum melihat badan Koh Acun yang berotot, dadanya yang bidang dan perutnya yang terbagi 8 kotak sangat seksi di mata Lyvia yang biasanya melayani Pak Angkoro yang bernafsu untuk segera bersetubuh maka Lyvia Go membantu melepas celana Koh A Cun dan betapa kagetnya Lyvia Go ketika celana itu merosot langsung nongol benda sepanjang cm wah ternyata Koh A Cun tidak pakai celana dalam loh, tapi dengan tidak memakai celana dalam juga sangat baik bagi kesuburan pria kata Pak dokter.Dengan posisi kaki yang di buka lebar lebar, Lyvia menanti Koh Acun sambil tangan kanannya menggosok gosok klitorisnya sendiri, Koh Acun mengambil posisi di tengah tengah kaki Lyvia yang terbuka lebar dan mengarahkan penisnya di muka pintu gerbang kewanitaan Lyvia“Aku masukin ya Lyv?”“Sini kubantu Koh ” Lyvia memegang penis A Cun dan mengarahkannya ke liang senggamanya“Seret banget ya Lyv, jadi susah masuk nih”“Koh jangan bercanda melulu ah, kapan masuknya?”“Ya udah nih rasain Lyv”“Aauh aah aah pelan dikit Koh ”Akhirnya pelan tapi selamat, penis Koh A Cun amblas ke dalam vagina Lyvia dan permainan kuda kudaan khusus dewasapun dimulai, Koh A Cun memaju mundurkan pantatnya dengan tempo sedang sambil memegang kedua betis Lyvia sebagai tumpuan tangannya .Beralih ke ibu guru kita yaitu Rosa Maria yang cuma bengong melihat permainan permainan liar di sekelilingnya.“Wah suasananya panas ya? ” Pak Angkoro menegur Rosa Maria yang bengong“Ah nggak juga Pak, kan ada AC” balas Rosa risih“Nggak panas gimana, coba kamu lihat orang orang itu pada telanjang ngapain coba?”“Eeng eeng gimana ya Pak ”“Eng eng eng apa, ayo lepas bajumu, kamukan sudah di bayar toh? ”Rosa merasa harga dirinya diinjak-injak, di dalam hati Rosa Maria berkata “Aku adalah seorang guru yang dihormati dan disegani oleh anak didik dan rekan sekerjaku kenapa demi dendam pada suami aku harus menjerumuskan diriku ke dalam lembah nista tapi sudah terlambat”, air mata mulai menetes di pipi Rosa.“Wah, kok malah nangis iki piye? Waduh!!” Pak Angkoro mengelus-elus perutnya yang besar karena bingung.“Nggak Pak, ayo kita mulai aja permainan ini ” Rosa mengusap air matanya.“Ya gitu dong, itu baru semangat profesional jangan nangis lagi ya ”Rosa membuka gaun malamnya dengan pedih dan rasa hampa, demikian juga Pak Angkoro beliau membuka seluruh pakaiannya memperlihatkan tubuhnya yang gemuk dan hitam.“Sini Ros, bapak akan membuat kamu melayang layang ” pangil Pak AngkoroRosa yang masih malu dan canggung menutup tubuhnya yang bugil dengan tangannya sedapat mungkin sambil melangkah ke arah Pak Angkoro“Wah kok malu malu gitu, jangan kuatir Ros bapak nggak akan kasar kasar sama kamu “, Pak Angkoro memandang tubuh Rosa dari atas ke naik turun memandang tubuh Rosa yang menggiurkan, kulitnya yang kuning langsat bagai kulit putri kraton meskipun tidak seputih Lyvia tapi pancaran erotik dari mata Rosa bagai sinar pancasona pusaka tanah cara gerak Rosa Maria sungguh membangkitkan gairah, keayuan khas gadis jawa terpancar dari setiap lekuk tubuhnya dan terutama payudaranya yang berwarna kuning gading sungguh mengundang birahi lelaki manapun yang lembut Pak Angkoro meletakan kedua telapak tangannya di atas payudara Rosa dan mulai memijat lembut sambil perlahan ia melekatkan bibirnya ke bibir Rosa yang sensual di lumatnya bibir Rosa, semakin lama semakin panas sampai kedua tubuh itu seolah menjadi Angkoro melingkarkan tangannya ke pinggang Rosa dan menariknya sampai lekat pada tubuhnya dan mencumbu Rosa dengan penuh nafsu. Dihisap dan dimasukannya lidahnya kedalam relung relung mulut Rosa sehingga mau tak mau Rosa membalas pagutan-pagutan liar kewanitan Rosa benar-benar dibangkitkan oleh Pak Angkoro yang berlaku seperti kuda jantan dan mendominasi seriap permainan mulai merasakan hawa panas naik dari dadanya ke ubun-ubun yang membuat Rosa semakin tak berdaya melawan hawa maksiat yang begitu kental dalam ruangan ini sehingga akhirnya Rosapun terlarut dalam hawa maksiat itu.“Ros aku minta dioral dong ” sambil menyodorkan penis hitamnya yang berdiameter 5 cm dengan panjang 14 cm.“Nggak ah Pak, jijik saya! ih! ”“Wah kamu kudu profesional Ros, kalau kerja jangan setengah-setengah gitu dong, gini aja kamu tak oral kalau sampai kamu orgasme berarti kamu kudu ngoral aku yah? ”Belum sempat Rosa menjawab Pak Angkoro telah menyelusupkan kepala diselangkangan Rosa dan mulai melancarkan segala jurus simpanannya mulai dari jilat, tusuk sampai jurus blender yang memnyapu rata seluruh dinding permukaan vagina Rosa sehingga dalam waktu 7 menit Rosa sudah di buat juga Cerita Dewasa Transaksi Teman Membawa Berkah“Oooh Pak oouh oh pa..ak” Rosa meregangkan ototnya sampai batas maksimal.“Tuh kamu udah orgasme, nggak bisa bohong sekarang giliranmu” ucap Pak Angkoro senangPak Angkoro menarik kepala Rosa dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang penisnya sendiri sambil mengocok ringan, setelah mulut Rosa dalam jangkauan tembak Pak Angkoro segera menjejalkan penisnya ke dalam mulut Rosa“Ayo dong Rosa” Pak Angkoro menyuapkan penisnya seperti menyuapkan makanan pada anak kecil, setelah penisnya berada dalam mulut Rosa maka dengan menjambak rambut Rosa Pak Angkoro memaju mundurkan kepala Rosa“Ehm ehm Pak Angko.. ehm ehm” Rosa berusaha berbicara tapi malah tersenggal senggal“Udah diam aja deh Ros jangan banyak bicara emut!”Setelah lima menit berjalan Rosa akhirnya secara mandiri mengulum ujung penis Pak Angkoro, sementara tangannya mengocok dengan kasar pangkal penis Pak Angkoro.“Yes gitu Ros, wah kamu lebih hebat dari istriku loh, mau gak kamu jadi gundikku?” Pak Angkoro berbicara ngawur karena keenakan dioral jenuh dengan permainan oral akhirnya Rosa meminta untuk bercinta.“Udahan dong Pak, kita ngesks yang bener aja ya?” tanya Rosa dengan halus“Ok, kamu yang minta loh”Pak Angkoro menarik Rosa yang tadinya mengoral dia dalam posisi jongkok menuju meja biliard dan menyuruh Rosa menumpukan kedua tangannya menghadap meja bilirad sementara Pak Angkoro yang berada di belakang Rosa mengatur posisi sodokan perdananya.“Ros nungging dikit dong, ya gitu sip!” Pak Angkoro mengelus pantat Rosa yang bahenol kemudian mengarahkan senjatanya ke vagina Rosa.“Aaouh Pak Angkoro, pelan Pak sakit penisnya bapak sih kegedean ” ucap Rosa setengah meledek.“Wah kamu itu muji apa menghina Ros? mungkin vaginamu yang kekecilan Ros” Pak Angkoro membalas ejekan rosa dengan menarik pinggul Rosa ke belakang secara cepat maka amblaslah seluruh penis Pak Angkoro.“Auuw gede banget, aauw aah ” Rosa mulai menggoyang pinggulnya berusaha menyeimbangi goyangan Pak AngkoroPak Angkoro membenamkan penisnya dalam-dalam dengan menarik pinggul Rosa kebelakang, dengan penis masih tertancap di vagina Rosa kemudian Pak Angkoro memutar pinggulnya membentuk lingkaran sehingga penis yang didalam vagina Rosa menggencet dan menggesek setiap syaraf syaraf nikmat di dinding vagina .“Aauh, Rosa keluar ahh” Rosa mengalami orgasme yang menyebabkan setiap otot di tubuh Rosa mengencang sehingga tubuhnya kelojotan tidak terkendali.“Loh Ros, kok sudah KO, belum 10 menit kok udah orgasme wah ini kalau cowok namanya edi, ejakulasi dini kalau kamu berarti menderita odi orgasme dini, ayo terusin sampai aku keluar juga ”Pak Angkoro mengganti posisi bersenggama dengan mengangkat tubuh Rosa dan menidurkannya di meja kaki rosa dibentangkan oleh Pak angkoro lebar-lebar dan dengan kekuatan penuh penis besar itu menerjang mendobrak pintu kewanitaan Rosa,sampai-sampai klitorisnya ikut tertarik masuk, Rosa yang masih dalam keadaan orgasme makin menggila menerima sodokan itu sehingga secara refleks rosa mencakar bahu Pak angkoro.“Oouchh Rosa kamu ini apa-apaan sih, kok main cakar-cakaran segala?”“Oouh aash sorry, abis rosa nggak tahan sih ama sodokannya Mas yang begitu perkasa” bujuk rosa agar Pak angkoro tidak marah.“Jangan cakar lagi ya, kalo tidak rasain ini” Pak Angkoro menggigit puting Rosa dengan lembut tapi sedikit menyakitkan.“Aauw nakal deh” ucap rosa sambil menggoyangkan pinggulnya sendiri agar penis Pak Angkoro tetap menggesek dinding waktu singkat Rosa yang mula-mula seorang guru telah berevolusi menjadi pelacur kelas tinggi yang benar benar profesional baik dari kebinalan maupun ucapannya, semua sudah berubah Rosa kini benar benar seorang pelacur sejati.Visited 585 times, 1 visits today
Cerita sex terbaru – setelah sebelumnya ada Cerita Belajar Seks dari Seorang Pelacur, kini ada cerita seks bergambar Cerita Nikmat Mesum dengan Bibi ku Sendiri. selamat membaca dan menikmati. pengalaman berikut ini adalah cerita seks sedarah atau kisah nyata dari seorang pemuda yang beruntung bisa menikmati tubuh montok bibinya sendiri. bibiku yang sehari-harinya menggunakan hijab berkerudung cantik, membuat sang pemuda yang melihatnya lebih bersensasi untuk menikmati permainan panas dengan wanita yang umurnya lebih tua darinya. berikut kisah selengkapnya. Selama ini aku punya seorang bibi. Namun karena dia masih muda, karena menjadi istri keempat dari pamanku, maka aku sering memanggilnya Mbak Ratna. Umurnya 28 tahun. Mbak Ratna adalah seorang wanita yang taat beribadah dan alim. Jika keluar rumah, ia selalu memakai jilbab lebar dan jubah terusan. Bahkan jika dirumah sedang menunggu warungnya, ia juga pakai jilbab lebar dan jubah untuk memudahkan saat ada pelanggan. Sudah lama aku mengagumi wajahnya yang cantik dan kulitnya yang putih. Wajah dan suaranya yang seakan sendu dan pasrah selalu membuat birahiku meninggi saat ada didekatnya, apalagi dengan bibir indah dan hidung mancungnya. Suatu hari aku pernah main kerumahnya dan mendapati ia sedang mandi. Aku mengintip melalui celah lubang dinding dan melihat ia sedang mandi telanjang sambil bermasturbasi. Desahan suaranya membuatku panas dingin. Apalagi sembari melihat tubuhnya yang putih montok bugil tanpa sehelai benangpun. Namun entah mengapa, aku lebih terangsang jika melihat ia memakai jilbab dan jubah panjangnya. Sensasi yang terjadi seakan lebih erotis. Suatu saat, pamanku ditugaskan ke bandung selama 2 minggu. Aku diminta untuk terkadang menjenguk mbak Ratna, karena ia adalah istri kesayangan paman. Kesempatan untuk mendapatkan apa yang kuinginkan. Aku tahu, paman adalah seorang pria yang gairah seksnya tinggi. Itu juga alasan ia mampu melayani keempat istrinya. Maka, pastilah Mbak Ratna akan merasa kesepian yang sudah ditinggal 1 minggu dan tidak merasakan belaian suaminya, merasa rindu pada belaian laki laki. Biarlah aku yang melayaninya berharap. Sampai dirumahnya, aku menemukan ruang depan kosong. Siang2 begini pasti Mbak Ratna menunggu warungnya di ruangan kecil dibelakang warung. Ruangan itu berisi ranjang yang biasa digunakan untuk berbaring jika menunggu warung. Mungkin Mbak Ratna sedang tidur disana. Aku berjingkat agar langkahku tak terdengar olehnya. Sampai di ruangan itu, benar kulihat Mbak Ratna tidur. Posisi tidur Mbak Ratna telentang dan Mbak Ratna hanya memakai jubah merah muda yang tipis dan jilbab berbahan kaus yang tersingkap. jubahnya sudah terangkat sampai di pangkal pahanya, sehingga agak terlihat CD mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, sehingga terlihat belahan kemaluan Mbak Ratna yang ditutupi oleh rambut hitam halus kecoklat-coklatan. Buah dada Mbak Ratna yang montok dan padat itu terlihat samar-samar di balik jubah coklat susunya yang tipis, naik turun dengan teratur. Jilbabnya yang tersingkap tak mampu menutupinya. Walaupun dalam posisi telentang, tapi buah dada Mbak Ratna terlihat mencuat ke atas dengan putingnya yang kecil nampak jelas. Melihat pemandangan yang menggairahkan itu aku benar-benar terangsang hebat. Dengan cepat kemaluanku langsung bereaksi menjadi keras dan berdiri dengan gagahnya, siap tempur. Perlahan-lahan kuberjongkok di samping tempat tidur dan tanganku secara hati-hati menarik jubah Mbak Ratna semakin keatas, sehingga Cdnya semakin jelas terlihat. Kemudian tanganku kuletakkan dengan lembut pada belahan kemaluan Mbak Ratna yang mungil itu yang masih ditutupi dengan CD. Perlahan-lahan tanganku mulai mengelus-elus kemaluan wanita alim yang montok itu dan juga bagian paha atasnya yang benar-benar licin putih mulus dan sangat merangsang. Terlihat Mbak Ratna agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin wanita berjilbab ini mimpi, sedang becinta dengan paman. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut Mbak Ratna terbangun. Perlahan-lahan kulihat bagian CD Mbak Ratna yang menutupi kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya Mbak Ratna sudah mulai terangsang juga. Dari mulutnya terdengar suara mendesis perlahan dan badannya menggeliat-geliat perlahan-lahan. Aku makin tersangsang melihat pemandangan itu. Cepat-cepat kubuka semua baju dan CD-ku, sehingga sekarang aku bertelanjang bulat. Kontolku yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari mangsa. Dan aku membelai-belai buah dadanya, dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris Mbak Ratnaku tempat paling suka dicumbui, karena aku sering mengintip saat paman dan Mbak Ratna nge-seks. Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah memeknya. Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD mini Mbak Ratna dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur wanita alim yang montok ini. Sekarang kemaluan Mbak Ratna terpampang dengan jelas tanpa ada penutup lagi. Perlahan-lahan kedua kaki Mbak Ratna kutarik melebar, sehingga kedua pahanya yang montok dan putih terpentang. Dengan hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas Mbak Ratna. Kedua lututku melebar di samping pinggul Mbak Ratna dan kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh pinggul Mbak Ratna. Tangan kananku menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan Mbak Ratna, sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas wanita berjilbab montok ini. Tangan kiriku memegang batang kontolku. Perlahan-lahan kepala kontolku kuletakkan pada belahan bibir kemaluan Mbak Ratna yang telah basah itu. Kepala kontolku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada memek Mbak Ratna. Terdengar suara erangan perlahan dari mulut Mbak Ratna dan badannya agak mengeliat, tapi matanya tetap tertutup. Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan Mbak Ratna. Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara Bibir kemaluan Mbak Ratna. Dari mulut Mbak Ratna tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah. Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum Mbak Ratna sadar, aku sudah harus menaklukan kemaluan Mbak Ratna dengan menempatkan posisi kontolku di dalam lubang memek wanita berjilbab yang menggairahkan ini. Sebab itu segera kupastikan letak kontolku agar tegak lurus pada kemaluan Mbak Ratna. Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing kontolku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala kontolku mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan Mbak Ratna. Kelihatan sejenak kedua paha Mbak Ratna bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan kontolku ke dalam lubang kemaluanku. Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak. Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang kontolku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut Mbak Ratna agar jangan berteriak. Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi kontolku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan Mbak Ratna dengan cepat. Badan wanita berjilbab itu tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan tangan kiriku. “Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas. Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan Mbak Ratna sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat kontolku yang besar menerobos masuk ke dalam kemaluannya dengan tiba-tiba. Meskipun Mbak Ratna meronta-ronta, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat. Karena gerakan-gerakan Mbak Ratna dengan kedua kaki Mbak Ratna yang meronta-ronta itu, kontolku yang telah terbenam di dalam memek Mbak Ratna terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam memek wanita alim yang montok ini. Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan. Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan Mbak Ratna, kepalaku kuletakkan di samping kepala Mbak Ratna sambil berbisik kekuping Mbak Ratna. “Mbaak.., mbaak.., ini aku Eric. Tenang mbaak.., sshheett.., shhett..!” bisikku. Bibiku yang alim namun montok ini masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya yang mungil itu teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut Mbak Ratna, aku menjilat-jilat kuping Mbak Ratna dari luar jilbab kausnya dan pinggulku secara perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur. Perlahan-lahan badan Mbak Ratna yang tadinya tegang mulai melemah. Kubisikan lagi ke kuping Mbak Ratna, “Mbaak.., tanganku akan kulepaskan dari mulut Mbak Ratna, asal Mbak Ratna janji jangan berteriak yaa..?” Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut Mbak Ratna. Kemudian Mbak Ratna berkata, “Riic.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Mbak Ratna..!” Aku diam saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada Mbak Ratna yang masih tertutup jubah tipis, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras. Jilbabnya yang tersibak semakin membuat wajahnya nampak semakin menggairahkan. Rupanya meskipun wajah Mbak Ratna masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu. Melihat keadaan Mbak Ratna ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi. Akhirnya dari mulut wanita alim berjilbab itu terdengar suara, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc.., Riicc..!” Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up. Dibawahku terlihat seorang wanita yang alim dan berjilbab, sudah tersingkap jilbabnya dan semakin bergairah kusodok-sodok dengan kontol besarku. Dalam posisi ini, kontolku menghujam kemaluan Mbak Ratna dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang kemaluan Mbak Ratna. Kepalaku tepat berada di atas kepala Mbak Ratna yang tergolek di atas kasur. Kedua mataku menatap ke bawah ke dalam mata Mbak Ratna yang sedang meram melek dengan sayu. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-desis. Selang sejenak setelah merasa pasti bahwa Mbak Ratna telah dapat kutaklukan, aku berhenti dengan kegiatanku. Setelah mencabut kontolku dari dalam kemaluan Mbak Ratna, aku berbaring setengah tidur di samping Mbak Ratna. Sebelah tanganku mengelus-elus buah dada Mbak Ratna terutama pada bagian putingnya, dari balik jubahnya. “Eehh.., Ric.., kenapa kau lakukan ini kepada bibimu..!” katanya. Sebelum menjawab aku menarik badan Mbak Ratna menghadapku dan memeluk badan montoknya dengan hati-hati, tapi lengket ketat ke badan. Bibirku mencari bibirnya, dan dengan gemas kulumat habis. Woowww..! Sekarang wanita alim itu menyambut ciumanku dan lidahnya ikut aktif menyambut lidahku yang menari-nari di mulutnya. Selang sejenak kuhentikan ciumanku itu. Sambil memandang langsung ke dalam kedua matanya dengan mesra, aku berkata, “Mbaak.. sebenarnya aku sangat sayang sekali sama Mbak Ratna, Mbak Ratna sangat cantik lagi ayu..!” Sambil berkata itu kucium lagi Bibirnya selintas dan melanjutkan perkataanku, “Setiaap kali melihat Mbak Ratna bermesrahan dengan Paman, aku kok merasa sangat cemburu, seakan-akan Mbak Ratna adalah milikku, jadi Mbak Ratna jangan marah yaa kepadaku, ini kulakukan karena tidak bisa menahan diri ingin memiliki Mbak Ratna seutuhnya.” Selesai berkata itu aku menciumnya dengan mesra dan dengan tidak tergesa-gesa. Ciumanku kali ini sangat panjang, seakan-akan ingin menghirup napasnya dan belahan jiwanya masuk ke dalam diriku. Ini kulakukan agar ia semakin pasrah kuajak ngeseks, karena sudah berhasil dengan beberapa orang cewek lainnya. Rupanya Mbak Ratna akhirnya takluk, sehingga pelukan dan ciumanku itu dibalasnya dengan tidak kalah mesra juga. Beberapa lama kemudian aku menghentikan ciumanku dan aku pun berbaring telentang di samping Mbak Ratna, sehingga Mbak Ratna dapat melihat keseluruhan badanku yang telanjang itu. “Iih.., gede banget barang kamu Ricc..! Itu sebabnya tadi Mbak Ratna merasa sangat penuh dalam badan Mbak Ratna.” katanya, mungkin punyaku lebih besar dari punya paman. Lalu aku mulai memeluknya kembali dan mulai menciumnya. Ciumanku mulai dari mulutnya turun ke pangkal lehernya yang tidak tertutup jilbab, sembari perlahan kubuka kancing jubahnya sampai perut. Woooooow!!! Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. Sepasang buah dada yang putih dan sangat montok. Putingnya yang merah sudah mengeras. Segera mulutku melumat-lumat dan menghisap-hisap kedua buah dadanya, terutama pada kedua ujung putingnya berganti-ganti, kiri dan kanan. Sementara aksiku sedang berlangsung, badan bibiku yang selalu berjilbab dan berjubah lebar ini menggeliat-geliat kenikmatan. Dari mulutnya terdengar suara mendesis-desis tidak hentinya. Aksiku kuteruskan ke bawah, turun ke perutnya yang ramping, datar dan mulus. Maklum, Mbak Ratna belum pernah melahirkan. Bermain-main sebentar disini kemudian turun makin ke bawah, menuju sasaran utama yang terletak pada lembah di antara kedua paha yang putih mulus itu. Pada bagian kemaluan Mbak Ratna, mulutku dengan cepat menempel ketat pada kedua Bibir kemaluannya dan lidahku bermain-main ke dalam lubang memeknya. Mencari-cari dan akhirnya menyapu serta menjilat gundukan daging kecil pada bagian atas lubang kemaluannya. Segera terasa badan wanita montok berjilbab itu bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepalaku, menekan ke bawah disertai kedua pahanya yang menegang dengan kuat. Keluhan panjang keluar dari mulutnya, “Oohh.., Riic.., oohh.. eunaakk.. Riic..!” Sambil masih terus dengan kegiatanku itu, perlahan-lahan kutempatkan posisi badan sehingga bagian pinggulku berada sejajar dengan kepala Mbak Ratna dan dengan setengah berjongkok. Posisi batang kemaluanku persis berada di depan kepala Mbak Ratna. Rupanya Mbak Ratna maklum akan keinginanku itu, karena terasa batang kemaluanku dipegang oleh tangan Mbak Ratna dan ditarik ke bawah. Kini terasa kepala kontol menerobos masuk di antara daging empuk yang hangat. Ketika ujung lidah Mbak Ratna mulai bermain-main di seputar kepala kontolku, suatu perasaan nikmat tiba-tiba menjalar dari bawah terus naik ke seluru badanku, sehingga dengan tidak terasa keluar erangan kenikmatan dari mulutku. Membayangkan seorang wanita berjilbab mengulum, menyepong kontol besarku dengan penuh nafsu, aku semakin bernafsu Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, saling hisap-mengisap, jilat-menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan kepuasan pada satu sama lain. Beberapa saat kemudian aku menghentikan kegiatanku dan berbaring terlentang di samping Mbak Ratna. Kemudian sambil telentang aku menarik Mbak Ratna ke atasku, sehingga sekarang wanita berjilbab itu tidur telungkup pasrah di atasku. Badan Mbak Ratna dengan pelan kudorong agak ke bawah dan kembali kusibakkan keatas jubahnya. kedua paha Mbak Ratna kupentangkan. Kedua lututku dan pantatku agak kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa kontolku yang panjang dan masih sangat tegang itu langsung terjepit di antara kedua Bibir kemaluan Mbak Ratna. Dengan suatu tekanan oleh tanganku pada pantat Mbak Ratna yang tak kalah montok dengan buah dadanya, dan sentakan ke atas pantatku, maka kontolku langsung menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan Mbak Ratna. Amblas semua batangku. “Aaaauuugghh..!” terdengar keluhan panjang kenikmatan yang terdengar jalang keluar dari mulut wanita alim yang montok itu. Aku segera menggoyang pinggulku dengan cepat karena kelihatan bahwa Mbak Ratna sudah mau klimaks. Mbak Ratna tambah semangat juga ikut mengimbangi dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku. Kulihat wajahnya yang cantik dibalut jilbab yang memberikan sensasi sendiri untukku. matanya setengah terpejam, sedang kedua buah dadanya yang montok sekali itu bergoyang-goyang liar di atasku. Ketika kulihat pada cermin besar di lemari, kelihatan pinggul Mbak Ratna yang sedang berayun-ayun di atasku. Batang kontolku yang besar sebentar terlihat sebentar hilang ketika tanteku yang berjilbab itu bergerak naik turun di atasku. Hal ini membuatku jadi makin terangsang. Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam kontolku mencari jalan keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku. Kemudian air maniku tanpa dapat ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang memek Mbak Ratna, yang pada saat bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan kencangnya disertai badannya yang berada di atasku bergetar dengan hebat dan terlonjak-lonjak. Kedua tangannya mendekap badanku dengan keras. Pada saat bersamaan kami berdua mengalami orgasme dengan dasyat. Akhirnya Mbak Ratna tertelungkup di atas badanku dengan lemas sambil dari mulut Mbak Ratna terlihat senyuman puas. “Riic.., terima kasih Ric. Kau telah memberikan Mbak Ratna kepuasan sejati..!” Setelah beristirahat, kemudian kami bersama-sama ke kamar mandi dan saling membersihkan diri satu sama lain. Sementara mandi, kami berpelukan dan berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus dan memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat nafsu kami terbangkit lagi dan melakukan hubungan seks lagi di kamar mandi. Dengan setengah membopong badan Mbak Ratna yang mungil itu dan kedua tangan Mbak Ratna menggelantung pada leherku, kedua kaki Mbak Ratna kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan menempatkan satu tangan pada pantat Mbak Ratna dan menekan, kontolku yang sudah tegang lagi menerobos ke dalam lubang kemaluan Mbak Ratna “Aaughh.. oohh.. oohh..!” terdengar erangan dan rintihan liar wanita yang biasanya alim itu, sementara aku menggerakan-gerakan pantatku maju-mundur sambil menekan ke atas. Dalam posisi ini, dimana berat badan Mbak Ratna sepenuhnya tertumpu pada kemaluannya yang sedang terganjel oleh kontolku, maka dengan cepat Mbak Ratna mencapai klimaks. “Aaduhh.. Riic.. Mbaak… maa.. maa.. uu.. keluuar.. Riic..!” dengan keluhan panjang disertai badannya yang mengejang, Mbak Ratna mencapai orgasme, dan selang sejenak terkulai lemas dalam gendonganku. Dengan kontolku masih berada di dalam lubang kemaluan Mbak Ratna, aku terus membopongnya. Aku membawa Mbak Ratna ke tempat tidur. Dalam keadaan tubuh yang masih basah kugenjot Mbak Ratna yang telah lemas dengan sangat bernafsu, sampai aku orgasme sambil menekan kuat-kuat pantatku. Kupeluk badan Mbak Ratna erat-erat sambil merasakan air maniku menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke dalam lubang kemaluan Mbak Ratna, mengisi segenap relung-relung di dalamnya. semalaman itu kami masih melakukan persetubuhan beberapa kali, dan baru berhenti hingga menjelang fajar. Sejak saat itu, selanjutnya seminggu minimum 4 kali kami secara sembunyi-sembunyi bersetubuh, dan bibiku yang berjilbab itu selalu ketagihan akan kontol besarku. Tamat by – Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita Panas Indonesia, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep Seru cerita seks sedarah dengan bibiku sendiri cerita ngentot memek bibi sendiri cerita seks dengan bibi sendiri cerita dewasa sama bibiku sendiri cerita mesum dengan bibi ku sendiri
Pembuat Bayi Story Pembuat Bayi Story Cerita ini hanya fiksi dan murni fantasy penulis saja. Kesamaan nama, tempat, kejadian yang pernah terjadi adalah ... Jatuh Cinta Pertama Season 1 Jatuh Cinta Pertama Cerita Bersambung List Part Part 44 Tamat Part 43 Part 42 Part 41 Part 40 Part 39 ... Cerita Bersambung Kisah Sang Perawan Cerita Bersambung Kisah Sang Perawan List Part Part 21 EPILOG Part 20 END Part 19 Part 18 Part 17 Part ... Cerita Erotis Bersambung Nayla Cerita Erotis Bersambung Nayla List Part Part 30 Part 29 Part 28 Part 27 Part 26 Part 25 Part 24 ... Cerita Bersambung Pengalaman Sex Anggi Cerita Bersambung Pengalaman Sex Anggi List Part Part 11 Part 10 Part 9 Part 8 Part 7 Part 6 ... Cerita Bersambung Petualangan Sexku Season 2 Cerita Bersambung Petualangan Sexku Season 2 List Part Extra Part 2 Extra Part 1 Part 66 End Part 65 Part ... Cerita Bersambung Petualangan Sexku Season 1 Cerita Bersambung Petualangan Sexku Season 1 List Part Part 32 Part 31 Part 30 Part 29 Part 28 Part ... Cerita Erotis Bersambung Black Circle Cerita Erotis Bersambung Black Circle List Part Part 40 END Part 39 Part 38 Part 37 Part 36 Part 35 ... Cerita Erotis Kamu Dia Mereka Cerita Erotis Kamu Dia Mereka List Part Season 2 Season 2 Part 49 Season 2 Part 48 Season 2 Part ... Cerita Dewasa Bersambung Burung Jalak Season 2 Cerita Dewasa Bersambung Burung Jalak Season 2 KATA BERMULA Setelah ibundanya meninggal karena sakit, Jalak Harnanto Nanto yang sudah yatim ...
Cerita Dewasa Lepas Pejaka Dengan Pelacur – Cerita Dewasa Sex, Ini adalah sebuah cerita dewasa seorang pejaka kampung yang ML dengan seorang pelacur. Cerita ngentot lepas pejaka dengan pelacur. Berikut adalah cerita lengkapnya! Setelah sejak siang hari bekerja mengangkut beras kekios tempatnya bekerja Udin nangkring bersama beberapa kuli yang lain. Sudah dua hari anak kampung yang baru 16 tahun itu bekerja. Badannya cukup berisi karena sudah biasa bekerja di sawah membantu bapaknya di kampung. Saat Panceklik dia mencoba mencari tambahan ke kota “X”, dan mendapat pekerjaan di kios beras pak Nurdin. Saat asik melihat kuli lain yang sedang main kartu datang beberapa perempuan yang biasa mangkal disitu dan melayani birahi para kuli dengan bayaran yang memang “murah”, untuk ukuran orang gedean. Seperti biasa dengan suara yang sedikit keras mereka menggoda para kuli itu. “Wah neng lagi bokek euy, kalo boleh ngutang mah akang mau”, kata salah seorang diantara mereka. “Wah emang warung nasi, kalo mau maen ya bayar dulu tidak bisa ngutang atuh”, perempuan muda yang bernama Neneng itu menjawab. Neneng tidak terlalu cantik, badannya bahenol usiannya sudah kepala tiga, janda ditinggal kabur suaminya, “Eh kang itu siapa, anak baru ya?”, kata Neneng saat melihat Udin yang sedikit keheranan melihat kedatangannya. “iya masih ingusan, dari Garut baru dua hari disini”, Neneng tersenyum genit dan mendekati Udin yang dari tadi melihatnya. “kenapa jang kok kayak tidak pernah liat perempuan aja” “Ah enggak teh”, Udin menjawab dengan malu-malu. “Wah neng anak kecil belon bisa apa-apa mendingan sama saya saja” “Apa ngutang tidak sudi, mendingan sama barang baru masih orsinil kan asik dapet perjaka, ayo jang ikut saya saja kan bisa ngobrol berdua dari pada di sini sama mereka.” “Awas jang jangan kena di rayu entar kena sipilis kamu” “Eh jangan suka nakutin orang ya saya mah rajin ke dokter nggak bakalan kena sipilis udah disuntik tau”, sambil mengacungkan tinjunya Neneng memaki para kuli itu dengan sedikit marah. Udin agak rikuh juga karena Neneng menggandeng tangannya, kemudian mereka berdua ngobrol disalah satu warung kopi. “Jang mau nemenin saya gak, tidak usah bayar lah ya…, sekarang kamu anterin saya pulang ayo, ntar saya kasih sesuatu yang enak pisan, mau kan…” Udin cuma bisa tersenyum dan mengangguk perlahan. Kemudian mereka berjalan berduamenyusuri gang di belakang pasar menuju ke rumah Neneng yang kebetulan dekat dengan pasar. Sampai dirumah Neneng kemudian menyuruh Udin masuk dan kemudian mengunci pintu, Udin sedikit keheranan. “ayo atuh jangan malu-malu, nggak apa-apa disini mah sudah biasa kayak gini sini”, Kata Neneng. “Aku ngerti kok kamu belum pernah makanya mau saya ajarin mau kan”, kata Neneng sambil membelai dada Udin yang hanya diam gemetaran, tidak tahu harus berbuat apa kepalanya mengangguk perlahan. “Baju kamu dibuka aja ya”, kata Neneng sambil menarik kaos yang dipakai Udin, dan kemudian dia membuka risleting celana yang dipakai Udin. Dengan bernafsu Neneng mencium bibir Udin yang kebingungan diperlakukan seperti ini, namun karena godaan Neneng Udin juga mulai terbakar birahi. Neneng mendorong Udin ketempat tidur sehingga Udin jatuh terlentang diatas tempat tidur, kemudian Neneng menarik celana Udin sehingga anak itu bugil. Kontol Udin sudah berdiri dan dengan refleks dia menutupi kontolnya itu. Neneng hanya tersenyum melihatnya. “Wah sama saya sih nggak usah malu-malu udah sering lihat yang kayak gitu..” Kemudian Neneng membuka bajunya, Udin makin salah tingkah melihat ada wanita yang bugil didepan dia. Kemudian neneng naik ke tempat tidur dan menciumi bibir, dada dan menggigit puting uding. “ahhh aduh geli teh”, Udin mendesah kegelian diperlakukan seperti itu. “Sekarang aja ya dimasukin sama teteh.” Neneng memengang kontol Udin dan mengarahkannya ke memeknya. Udin melihatnya masih dengan badan gemetaran. “akhhh…” Udin mendesah saat kontolnya masuk kedalam memek Neneng, matanya terpejam menikmati sensasi yang baru dia rasakan di kontolnya. “akhh…sss enak kan Din,” Neneng bergerak naik turun sambil meremas-remas susunya. Udin merem-melek menikmati goyangan Neneng, kontolnya serasa dipijat dan disedot di dalam memek Neneng, kemudian pantatnya mulai naik turun mengikuti gerakan Neneng dan tangannya meremas-remas seprei, baru saat Neneng membimbing tangannya ke susu Neneng “Remas Din… Aakhh”. Udin meremas-remas susu neneng, dan saat susu itu disodorkan kemulutnya Udin mulai mengemutnya persis seperti masih bayi, tapi kemudian berhenti saat Neneng menegakkan badannya. Neneng masih asik menggoyang pantatnya dan tangannya meremas-remas dada Udin. Udin mulai gelisah tangannya kadang meremas susu, kadang meremas seprei dan kadang memegang pinggang Neneng seolah-olah mengatur agar neneng menekan sedalam mungkin. “Aduh… teh… Aakh”,Udin mendesah, bicaranya mulai ngaco, nafasnya mulai memburu dan badannya mulai kejang, kepalanya mendongkak keatas, matanya terpejam dan pantatnya mengangkat naik dan crot…crot…crot… Entah berapa kali semburan yang keluar dari kontolnya dan akhirnya Udin terkulai lemas. “Yaaa kan teteh belum, tapi tidak apa-apa istirahat dulu aja ya”, kata Neneng dengan nada sedikit kecewa, mereka tidur sambil berpelukan. Saat pagi hari Ujang bangun dan melihat Neneng yang tidur terlentang, dia melihat perempuan itu masih telanjang dan tertarik saat melihat gundukan daging yang ditumbuhi rambut halus, kemudian dia mulai meraba memek Neneng. Saat Neneng merasakan memeknya ada yang mengusap-usap dia terbangun melihat Udin tersenyum dan membiarkan Udin memperlakukannya seperti itu. Udin kemudian naik ke atas tubuh Neneng menindihnya dan mengarahkan kontolnya ke memek Neneng lalu menekannya. “Akh…ngehh” “Enak kan Din sss… Akh.. Tekan yang dalem din.. Akhh…” Udin menggerakkan pantatnya maju mundur dan Neneng Menggoyangkan pinggulnya mengikuti gerakan maju mundur pantat Udin. Hanya desahan yang terdengan dari mulut mereka berdua. “aduh din…terus… Akh.. Yaaa terus din yang kerasss akhh din yeah…terus akhh…” “Akh teh udin mau keluarehh akh teh… sss.. Akkkh…ngahouch…” “Teteh dateng din akh…din… Aouchhh…” Badan mereka berdua menegang, Neneng mengangkat tinggi-tinggi pantat dan dadanya, sedangkan Udin seperti busur panah, pantanya menekan memek Neneng dan tangannya meremas seprei dan sesaat kemudian mereka terkulai lemas. Kepala Udin rebahan di susu Neneng dan kemudian tidur terlentang di sisi Neneng. Beberapa saat kemudian. “Din yang tadi gratis tapi kalo mau teteh bersihin sekalian Udin harus bayar yah murah kok cuman 20000 aja.” Udin hanya mengangguk sambil tersenyum. Kemudian Neneng mulai menjilati seluruh badan Udin dada Udin kemudian turun kebawah. Saat sampai di kontol Udin Neneng menjilati kepala kontoln Udin yang masih sedikit tersisa spermanya yang mulai kering, dan kemudian mengulumnya. “akh…teh..sss… Aduh..geli… Akhh…”, Udin mendesah dan badannya gemetaran, da kontolnya mulai mengeras lagi. Neneng terus mengulum kontol Udin sambil mengocoknya. Udin menggerakkan pantatnya naik turun. “akhh…teh…teehhhh ouch…” Sperma Udin muncart dimulut Neneng dan sebagian meler keluar dan membasahi kontolnya. Neneng menelan semuanya dan kemudian menjilati sisa-sisa sperma Udin sampai bersih. Setelah mandi Udin membayar uang seperti yang telah dijanjikannya dan kembali pergi ke pasar. “Din, kamu baru berapa hari kerja disini udah kesiangan, saya tahu kamu kemana, kalo nurut sama bapak mah kamu teh jangan terpengaruh sama perempuan kayak gitu ntar kena penyakit bahaya kan”, Pak Nurdin menasehati Udin. Udin hanya diam tanpa komentar apa-apa. Tapi karena terlanjur ketagihan Udin sering pergi bersama Neneng dan tanpa disadarinya dia ketularan penyakit dan saat akan berobat Udin tidak mampu menebus obatnya karena uangnya sudah habis untuk mebayar Neneng dan kemudian dia pulang ke kampung dengan perasaan malu yang teramat sangat.
cerita seks dengan pelacur