cerita seks dengan ibu mertua
Akumenyewa sebuah rumah kampung berkongsi membayar dengan teman2 yg lain Okta User Profile Custom Attributes Patutla orang Nak kahwin sangat "Masukkan, aku tak tahan lagi," arahku dengan suara putus-putus Lantas dia teringat Meon yang sedang tidur di biliknya Gaby, Istri yang Ternoda 2: Semakin Binalnya Diriku , cerita dewasa, cerita seksi
CeritaDewasa - Keluarga istriku terdiri dari ibunya yang tak lain adalah mertuaku. Namanya Heny, umurnya baru 38 tahun, kelahiran tahun 1964. Mertuaku yang peracik jamu ini adalah istri ketiga dari camat di kampungya dari pernikahannya yang menghasilkan tiga anak. Anak pertama Cheny, 24 tahun, bekerja pada salah satu toko swalayan di Bandung, kedua Venny Read More »
Sementaraibu mertuaku masih merapikan bajunya yang acak-acakan. Dengan gemetaran karena pikiran yang campur aduk, aku mendekati mertuaku, "birahiku juga harus disalurkan!, aku akan ***** ibu mertuaku" tekadku saat itu, tapi dasar sial, saat aku sudah mau bergerak. Pintu depan terbuka dan terliat bapak mertuaku datang masuk ke rumah.
Search Cerita Seks Budak Seks Eksibisionis. bila aku tengok awek-awek tu jalan batang zakar aku sudah menegang,maklum sajalah aku suka pada pucuk muda menjelang usia 18 tahun , ia telah menjelma menjadi seorang wanita yg sangat menggairahkan, bentuk pinggulnya dan buah dadanya yg lumayan besar, cukup membuat lelaki normal manapun Dia merasa bersalah dan membutuhkannya dalam waktu yang
EmakMertua aku masih lagi solid bentuk tubuh badannya,dengan kedua-dua tetek yang besar,dan bontotnya sedikit tonggek dan untuk makluman anda semua,Emak Mertua aku ni sememangnya berketurunan Punjabi Muslim perlu agan tau setiap hari aku mula akil baligh pada umur 15 tahun Rasa menyesal ada juga pasal aku dah tak virgin lagi Rasa menyesal ada
minh thương dễ tránh yêu thầm khó phòng.
Saya bernama Bambang, usia pada tahun 2000 ini 37 tahun, pekerjaan wiraswasta. Menikah dengan Linda pada tahun 1993,saat ia berusia 29 tahun. Kami telah dikarunia dua orang anak yanglucu-lucu. Pada kesempatan ini, saya akan menceritakan pengalaman sayadengan ibu mertua saya. Saya memiliki minat seksual khusus terhadap wanita yang lebih minat khusus tersebut telah ada sejak saya remaja. Saat remaja,saya ingat bahwa ketika saya bermasturbasi, saya lebih suka membayangkan tante-tante tetangga rumah, teman-teman ibu saya, ibuguru, maupun wanita-wanita lain yang masih terbilang ada hubungankeluarga. Boleh dikata, saya sangat jarang menjadikan cewek-cewek sebaya saya sebagai obyek fantasi ketika bermasturbasi. Minat tersebut rupanya terus bertahan sampai saat ini, walaupunsaya sudah berkeluarga. Salah satu wanita yang saya minati dan seringmenjadi obyek fantasi seksual saya sampai saat ini adalah ibu mertuasaya sendiri yang bernama Nani. Saat ini beliau berusia 57 tahun. Ibumertua saya ini sudah menjanda sejak tahun 1984, karena bapak mertuasaya meninggal karena kecelakaan waktu itu. Rasa tertarik terhadap ibu mertua saya ini sudah timbul pada saatsaya pertama kali diperkenalkan oleh pacar isteri saya padanya ditahun 1990. Sejak saat itu, saya sering menjadikan beliau menjadi obyekfantasi saat saya bermasturbasi. Begitu besarnya rasa tertarik sayapada beliau, sehingga pernah terlintas pikiran untuk kawin denganbeliau entah bagaimana caranya. Tetapi pikiran tersebut tidak saya kembangkan lebih lanjut karena saat itu beliau sudah menopause,sedangkan saya masih memiliki keinginan untuk memiliki anak. Lagipula,pasti akan banyak masalah dan hambatan untuk mewujudkan pikirantersebut. Karena itulah akhirnya, saya tetap melanjutkan hubungan sayadengan Linda, sehingga akhirnya kami menikah pada tahun 1993. Saat baru menikah, kami tinggal bersama ibu mertua saya ini. Karena3 orang kakak isteri saya yang telah menikah telah memiliki rumahsendiri-sendiri, sedangkan 2 orang adik isteri saya sedang kuliah diBandung dan Yogyakarta. Kami tinggal di rumah ibu mertua saya tersebut,selain untuk menemani beliau, juga karena kondisi keuangan kami saatitu belum memadai untuk memiliki rumah sendiri. Selama kurang lebih satu tahun tiga bulan tinggal bersama mertuainilah, ada sejumlah pengalaman baru, yang makin menunjang saya untukmenjadikan beliau menjadi obyek fantasi favorit saya. Pengalaman baruyang maksud misalnya adalah saya sering mendapat kesempatan melihatpaha mertua saya, entah ketika nonton TV, atau sedang bersih-bersihrumah, dan sebagainya. Cukup sering juga saya memergoki beliau keluardari kamar mandi dengan hanya berlilitkan handuk di tubuhnya. Bahkanpernah sekali waktu saya beruntung dapat melihat payudara ibu mertuasaya tersebut dalam keadaan telanjang ketika ia membuka lilitan handuknya hendak berganti baju. Sayangnya beliau masih memakai celanadalam. Pernah juga saya melihat puting payudaranya menyembul keluardaster secara tidak sengaja ketika beliau nonton TV sambiltidur-tiduran di sofa. Pengalaman-pengalaman baru seperti itulah yang semakin memperkuatminat seksualku pada beliau. Terkecuali, pada saat-saat kesadaran moraldan religius saya sedang baik, saya sering memiliki keinginan untukdapat menyetubuhi ibu mertua saya tersebut. Namun, saya tidak tahucaranya. Yang dapat saya lakukan saat itu hanyalah berfantasi cukup sering, ketika saya bersetubuh dengan isteri saya, yangada dalam kepala saya adalah bersetubuh dengan ibu mertua sayatersebut. Selain berfantasi, paling jauh saya hanya memiliki kesempatanuntuk cium pipi dan memeluk ibu mertua saya tersebut pada tigakesempatan. Yaitu pada saat hari ulang tahun beliau, ulang tahun sayadan ulang tahun perkawinan saya dengan Linda. Pada kesempatan di hari ulang tahun saya, ketika menerima cium danpeluk dari ibu mertua, untuk pertama kalinya saya merasakan himpitanpayudara beliau di dada saya. Pengalaman ini sangat berkesan pada dirisaya. Saya ingat bahwa pada malam itu, saya sangat bernafsu danmenggebu-gebu memesrai isteri saya. Saat itu, saya sanggup sampai empatkali mengalami ejakulasi ketika kami bersetubuh. Padahal, biasanyapaling banyak saya hanya tahan dua kali saja. Yang pasti, ketikamemesrai isteri saya, yang terbayang saat itu adalah ibunya. Pengalaman lebih jauh yang saya alami dengan ibu mertua sayatersebut terjadi ketika saya dan isteri saya menemani beliau keSemarang untuk menghadiri pernikahan salah satu keluarga dekat darialmarhum bapak mertua saya. Ketika itu kami menginap di rumah keluargacalon pengantin. Karena terbatasnya tempat, kami hanya mendapat satukamar dengan satu tempat tidur ukuran besar. Terpaksa, malam itu kamitidur bertiga di tempat tidur itu. Posisinya adalah, saya di sisi kiri,isteri saya di tengah dan ibu mertua saya di sisi kanan. Lampu kamardimatikan ketika kami berangkat tidur. Ketika terbangun pagi harinya,saya kemudian sadar bahwa isteri saya sudah tidak ada di berbaring saya berusaha mencari isteri saya di kamar, tetapisaya tidak dapat menemukannya. Secara samar-samar saya hanya melihattubuh ibu mertua tidur memunggungi saya. Saya langsung menduga bahwaisteri saya pasti ke kamar mandi sebagaimana kebiasaannya. Isteri sayaterbiasa secara teratur bangun jam dan kemudian ke kamar mandiuntuk buang air besar dan mandi. Saat itu timbul pikiran kotor dannakal dalam otak saya. Apalagi pada pagi hari biasanya si "AdikKecilku" berdiri tegak dan kencang. Pikiran saya saat itu tidak jauhdari situ. Dengan bergaya masih dalam keadaan tidur, saya bergeser mendekat kearah tubuh mertua saya. Setelah cukup dekat bahkan hampir rapat tapibelum bersentuhan, dengan gaya tidak sengaja saya menggeser tangankiri saya ke atas pinggul mertua saya. Tidak ada reaksi apa-apa darimertua saya. Dengan lembut dan perlahan kemudian saya mulaimenggerakkan telapak tangan saya di pinggul mertua saya. Juga tidak adareaksi atau perubahan apa-apa. Saya kemudian memberanikan diri untukmengelus-elus pantat mertua saya. Empuk dan halus rasanya. Saya jugadapat merasakan tekstur dari bagian pinggir celana dalamnya. Yangterpikir dalam otak saya saat itu, akhirnya ada juga yang jadikenyataan khayalanku. Sementara itu, si "Adik kecilku" semakin tegakdan keras saja, dan kemudian secara refleks tangan kanan saya mulaimeraba-raba si "Adik Kecilku". Ingin rasanya saya mengarahkan tangankiri saya ke arah kemaluan ibu mertua saya. Namun, saat itu saya takutibu mertua jadi terbangun. Karena itu, dengan susah payah saya berusahamenahan keinginan tersebut. Kemudian, masih dalam gaya pura-pura masih tidur saya merapat dan memeluk ibu mertua dari belakang. Posisi ibu mertua saya kemudian agakberubah dari memunggungi saya menjadi lebih telentang, walaupunwajahnya masih ke arah yang berlawanan dengan posisi di mana sayaberada. Ibu mertua saya saat itu terlihat masih dalam keadaan tiduryang cukup nyenyak. Boleh jadi karena perjalanan dengan kereta apisore-malam itu cukup melelahkannya. Kemudian saya menggeser tangan kiri saya ke arah payudara kiri ibumertua saya. Merasa tidak ada reaksi apa-apa kemudian saya memberanikandiri untuk menggerak-gerakkan tangan kiri saya. Dengan berhati-hatisekali saya mengusap-usap payudara beliau. Saya kemudian sadar bahwabeliau tidak memakai BH ketika saya merasakan bahwa puting payudarabeliau semakin menonjol dan sangat terasa di telapak tangan saya. Lebih jauh lagi, kemudian secara lembut saya sesekali meremaspayudara beliau secara perlahan sekali. Nafsu saya meninggi,dan rasanya debaran jantung saya saat itu sangat cepat dan agak terkejut dan takut sekali ketika tiba-tiba tubuh beliau bergerakdan menjadi lebih menghadap tubuhku. Mati aku, pikirku saat itu. Tapikemudian saya sadar bahwa beliau masih tetap tidur, karena nafasnyamasih teratur. Hanya ketika membalikkan badannya saja tampaknya beliauagak menghela nafas. Dengan posisi yang berhadapan, saya dapat melihat dengan cukupjelas, walaupun agak samar-samar juga karena gelap, mulut ibu mertuasaya agak sedikit terbuka. Melihat pemandangan yang demikian, apalagimemang bibirnya itu sering saya khayalkan untuk saya kecup, kemudiandengan tekanan ringan saya menempelkan bibir saya ke bibir beliau. Tapikemudian saya tidak tahan lagi, dan secara refleks kemudian bibir sayamulai mengulum bibir beliau, seraya tubuh saya bergerak menindihtubuhnya dan menekan kemaluan saya ke pahanya. Kejadian yang terjadidalam waktu yang singkat tersebut akhirnya menyebabkan ibu mertua sayaterbangun. Dimulai dengan suatu lenguhan pendek, "Nngghh..", kemudianbeliau terjaga dan kemudian mengatakan, "Heh! apa-apaan ini?". Sayakaget setengah mati waktu itu, dan kemudian menggeser tubuh saya kesamping tubuh ibu mertua saya. Ibu mertua saya kemudian mengangkat punggungnya dan duduk di tempat tidur. Setelah beberapa saat kemudian dia berkata. "Apa yang kamu lakukan pada Ibu Bang? Koq kamu sudah mulai berani kurang ajar?". Setelah terdiam beberapa saat, kemudian sayapun bangkit duduk dan mengatakan. "Maaf Bu, saya kira tadi ibu itu Linda". "Lho, Lindanya mana?", tanya ibu mertuaku. "Tidak tahu Bu", jawabku. Kemudian ibu mertua saya turun daritempat tidur dan menyalakan lampu kamar. Saya hanya dapat duduk diamsambil menutup kedua muka saya dengan tangan saya. Ibu mertua sayakemudian berkata. "Jangan sampai terjadi lagi ya Bang kejadian seperti tadi. Ibu tidak suka. Itu tidak baik dan dosa". "Maaf Bu, saya sungguh-sungguh minta maaf, karena saya tadi tidaksadar. Habis, biasanya kalau pagi kami biasanya melakukan hubungansuami-isteri sih Bu", jawabku dengan refleks sambil bangun dari tempattidur untuk sungkem kepada ibu mertua saya itu. "Mau ngapain kamu?", sergah ibu mertuaku. "Mau sungkem Bu", jawabku. "Tidak perlu, yang penting jangan sampai terjadi lagi", kata ibumertuaku sambil membalikkan tubuh dan berjalan menuju pintu. Akhirnyaaku duduk terpekur sendiri di tempat tidur. Sambil membaringkan kembali tubuhku, terbayang lagikejadian-kejadian yang baru terjadi itu. Seingat saya, ada tiga halyang paling berkesan untuk saya saat itu. Pertama, makin menonjolnyaputing payudara ibu mertuaku ketika tanganku mengusap-usapnya. Kedua,persentuhan lidah kami ketika aku mengulum bibirnya yang menyebabkanbeliau terbangun. Ketiga, lirikan sepintas ibu mertuaku ke arahselangkanganku ketika beliau berbalik hendak keluar kamar. Yang pasti,semua yang baru saja terjadi saat itu merupakan perwujudan darisebagian khayalanku terhadap ibu mertuaku. Selain itu, dorongan nafsuyang belum tersalurkan saat itu rasanya agak menyiksa diriku. Tidak berapa lama kemudian isteriku masuk ke kamar. Terlihat rambutnya agak basah, tampaknya ia baru keramas. "Ibu mana?", tanya isteriku. "Keluar" jawabku secara singkat seraya bangkit dari tempat tidur menujuke arah pintu. Kemudian aku mengunci pintu dan berjalan ke arahisteriku yang sedang berdiri di depan meja rias. "Mau ngapain sih Mas pakai dikunci segala", tanya isteriku. "Biasa, kayak kamu nggak tahu saja. Aku sedikit horny nih", jawabku sambil memeluk dia dari belakang. "Jangan ah Mas.., nggak enak, ini kan di rumah orang", katanya. Tapi aku terus aja meraba-raba dan menciumi tengkuk dan lehernya dari belakang. "Aku nggak tahan nih.., lagian kan masih pada tidur", kataku. Akhirnya isteriku mulai menyambut serangan-seranganku. Dia tahupersis bahwa aku bisa marah dan uring-uringan seharian kalau lagi inginbanget tapi dia tidak mau. "Tapi yang cepetan saja ya Mas..", katanya. Mendengar jawabannya,saya menjadi semakin aktif. Saya menekan tubuhnya sehingga iamembungkuk dan meletakkan tangannya di atas kursi meja rias yang ada dikamar itu. Kemudian saya singkapkan dasternya ke pinggang dan sayatarik celana dalamnya sampai lepas. Batang kemaluan saya yang memangsudah mulai basah sejak kejadian dengan ibu mertua saya tadikugesek-gesekkan ke selangkangannya. Setelah cukup licin, akhirnyadalam posisi dia berdiri membungkuk dan saya di belakangnya, kumasukkanbatang kemaluanku ke lubang kemaluannya, seperti biasanya. Dengan nafsuyang sudah tertahan-tahan sejak tadi, saya tidak dapat bertahan lama,dan kemudian akhirnya ejakulasi sambil membayangkan bahwa yang sayasetubuhi itu adalah ibu mertua saya. Ah seandainya saja benar-benarbeliau.. Sepulang dari Semarang, untuk beberapa waktu interaksi antara sayadengan ibu mertua saya agak sedikit kaku. Kadang-kadang saya merasakikuk kalau harus berinteraksi dengan beliau. Kekakuan itu akhirberkurang dengan berjalannya waktu. Apalagi kemudian kami dapat mulaimencicil rumah kami sendiri, dan akhirnya pindah dari rumah mertua sayaitu ketika salah satu adik isteri saya lulus dan kembali tinggal diJakarta. Sejak kejadian di Semarang itu saya semakin seringmemfantasikan ibu mertua saya maupun memimpikannya ketika tidur. Cukupsering saya merasa khawatir kalau-kalau saya mengigau dan isteri sayamengetahui bahwa saya mendambakan ibunya. Setelah tinggal di rumah sendiri, saya dapat dikatakan hampir tidakpernah lagi mendapat "pemandangan-pemandangan indah" dari tubuh mertuasaya itu. Dan cukup sering saya kangen padanya. Setelah berjalanbeberapa waktu akhirnya saya mulai mengenal internet dan berlanggananpada salah satu internet provider yang cukup baik. Dari pengalamanmenjelajah internet inilah saya mendapatkan beberapa ide sehubungandengan ketertarikan saya terhadap ibu mertua saya. Salah satu ide yangingin saya wujudkan saat itu adalah membuat rekaman video dari ibumertua saya. Untuk itu, terpaksa saya menabung untuk membeli kameravideo. Setelah kamera video terbeli, saya menjadi rajin mengabadikanacara-acara keluarga dengan kamera tersebut. Tentunya juga denganharapan bahwa ada "pemandangan-pemandangan indah" dari tubuh ibu mertuasaya yang dapat saya rekam. Tapi harapan tidak dapat terwujud. Malahpemandangan indah yang sempat terekam adalah paha-paha dari kakak iparsaya yang bernama Susi dan adik ipar saya yang bernama Lena. Denganhasil itu, saya harus puas bermasturbasi hanya dengan memandangirekaman ibu mertua saya dalam pakaian lengkap. Tapi saya tetap sajadapat terangsang hanya dengan pemandangan yang demikian. Khususnya padarekaman yang memperlihatkan ibu mertua saya memakai kebaya. Lekuk-lekuktubuhnya masih dapat terlihat, walaupun ibu mertua itu dapat dikatakanagak kurus. Pinggul besar yang terbungkus kain itulah yang menggemaskanuntuk dicubit. Saya mencoba untuk menjajaki kemungkinan untuk merekamdi kamar mandi di rumah mertua saya itu, tapi saya tidak dapatmenemukan lokasi-posisi yang aman. Sempat terpikir oleh saya untukmemiliki kamera kecil Spy Camera yang sudah mulai banyak ditawarkandi internet saat itu. Namun karena harganya mahal, apalagi dapatdikatakan hanya didistribusikan di Amerika, pikiran itu tidakdikembangkan lebih lanjut. Kesempatan untuk membuat rekaman yang lebih menarik akhirnya datangjuga. Dalam rangka pernikahan adik ipar saya, kami saya dan isterisaya menginap di rumah mertua saya, karena isteri saya saat itu sedanghamil tua dan agak melelahkan kalau harus pulang pergiDepok-Rawamangun. Ketika menginap itulah timbul ide untuk meletakkankamera di dalam tasnya sedemikian rupa sehingga lensanya masih tetapdapat merekam gambar di hadapannya. Dalam rencana saya, tas kamera ituakan saya letakkan di kamar ibu mertua saya, yang kebetulan juga dapatdikatakan sudah menjadi kamar umum di rumah itu, siapa sajaanak-anaknya yang datang pasti masuk dulu ke kamar tersebut, danbisanya juga menaruh barang-barang di kamar itu. Setelah mencoba-coba, maka untuk kamuflase saya mempergunakan kainbekas kaos yang berbentuk jaring jala-jala yang kebetulan berwarnahitam. Berdasarkan coba-coba itu, saya mendapatkan kesimpulan bahwakain tersebut tidak akan terekam kalau posisi lensa pada tele jarakjauh bukan wide jarak dekat. Semakin dekat akan semakin jelasterlihat kain tersebut, bahkan dapat dikatakan mendominasi gambar yangterekam. Semakin tele, maka akan semakin kabur gambar kain pertama dan hasil kedua yang saya dapat sangat mengecewakan saya,karena rekaman yang dapatkan hanyalah gambar jala-jala dari kaos hitamtersebut dan beberapa bayangan yang bergerak-gerak. Setelah pengalaman yang pertama, tadinya saya mengira bahwa yangmenjadi penyebab karena saya menyetel lensa pada posisi wide. Namun,karena pada hasil yang kedua, rekaman yang saya dapatkan juga sama,saya menjadi sedikit penasaran. Setelah dipelajari, akhirnya sayamengetahui penyebabnya. Yakni, karena saya mempergunakan saranaautofocus dari kamera tersebut. Akhirnya setelah saya menyetelnya keposisi manual, hasil yang saya dapatkan cukup memuaskan saya. Pada usaha yang ketiga, akhirnya saya mendapat rekaman yangmenggambarkan ibu mertua saya sedang berganti baju. Sayangnya, sayatidak mendapat rekaman yang menunjukkan kemaluannya. Hanya payudaranyasaja yang telanjang. Namun setidaknya, hasil ini cukup untuk bahan ataualat bantu kalau saya mengkhayalkannya. Apalagi kalau dibandingkandengan gambar jala-jala hitam. Rekaman yang saya dapatkan ketika hari H dari perkawinan adik iparsaya sungguh mengejutkan dan sangat menyenangkan saya. Karena setelahsaya periksa, banyak sekali terdapat pemandangan sangat indah yanghanya berbaju dalam yang didapatkan. Payudara-payudara indah dan montokwalaupun sebagian besar masih memakai BH maupun paha-paha mulus bukanhanya milik ibu mertua saja, tapi juga milik kakak-kakak ipar, beberapasepupu isteri saya dan juga beberapa orang tantenya, yang mempergunakankamar tersebut sebagai kamar ganti dan dandan. Yang paling mengejutkan,dalam rekaman tersebut terdapat pemandangan tubuh bulat polos tanpasehelai benangpun milik Mbak Uci, isteri dari kakak ipar saya. Walaupuntubuhnya mungil, tapi proporsional dan menawan. Apalagi rambut diselangkangannya terlihat hitam dan lebat sekali. Setelah memilikirekaman tersebut, obyek fantasi seksual saya pun bertambah. Bukan hanyasemata-mata ibu mertua saya, tetapi juga merembet ke yang lain. Tapi,ibu mertua tetap merupakan obyek yang paling favorit. Sebagaimana umumnya laki-laki lain, saat-saat menanti kelahirananak pertama merupakan saat-saat yang penuh kekhawatiran. Demikian jugapada diri saya. Selain khawatir terhadap keselamatan calon anak, sayasaat itu juga khawatir dengan keselamatan isteri saya. Kekhawatiranyang saya ingat adalah bagaimana nasib bayi saya kalau ibunya tidakselamat meninggal. Di tengah kekhawatiran seperti itupun sempatterpikir oleh saya seandainya isteri saya meninggal, maka saya berniatuntuk menjadi ibu mertua saya menjadi isteri saya. Kalau ingat-ingathal itu, perasaan saya sukar tidak keruan. Tetapi akhirnya, isteri sayadapat melahirkan dengan selamat. Berhubung anak pertama, maka isterisaya pun meminta ibu mertua saya untuk menemaninya dan mengajarinyaterlebih dahulu bagaimana merawat bayi. Artinya, isteri saya memintaibu mertua saya untuk sementara waktu menginap di rumah kami setidaknyaselama seminggu pertama sejak kepulangan dari rumah sakit. Selama ibu mertua menginap di rumah kami tersebutlah saya dapatmenambah koleksi rekaman video saya. Dan yang terutama adalah rekamanbeliau telanjang bulat di kamar mandi. Kamera video itu sendiri sudahsaya pasang di kamar mandi satu hari sebelum isteri saya pulang darirumah sakit. Kamera saya letakkan di balik kaca satu arah one waymirror. Setelah saya memiliki kamera video handy cam, saya memangmembuat rak khusus di kamar mandi yang tebalnya kira-kira 12 cm. Dimana salah satu bagiannya adalah kaca selain bagian-bagian untukmenyimpan handuk, dan perlengkapan mandi lainnya. Di balik kacatersebut terdapat ruang kosong untuk menaruh kamera video. Isteri sayatidak mengetahui bahwa kaca yang saya pergunakan adalah kaca one waymirror. Untuk mengurangi resiko ketahuan, bagian belakang kaca tersebutdalamnya saya cat hitam agar selalu lebih gelap dari bagian depandari kaca. Di depan kaca tersebut bagian atasnya saya pasang lampuneon 15 watt untuk lebih mendukung persembunyian kamera video sayasekaligus juga sebagai sumber listrik jika saya menaruh kamera di balikkaca tersebut. Untuk itu saya memasang satu stop kontak di balik kacatersebut. Karena ketebalannya, di rak itu kamera video hanya dapatdiletakkan secara menyamping lensa tidak langsung berhadapan dengankaca, sehingga untuk dapat merekam situasi di kamar mandi, maka masihdiperlukan satu alat tambahan yang namanya Video Mirror Scope, yangfungsinya adalah merekam gambar ke samping lensa kamera bukan ke depankamera. Alat saya dapatkan melalui teman yang pulang dari Amerika keIndonesia. Kalau tidak salah belinya di ADORAMA di West 18 th StreetNew York. Harganya sekitar 40 US$. Keberadaan dan fungsi alat itusendiri saya ketahui dari Majalah Video Maker. Ide untuk membuat rak dan membeli alat tambahan tersebut terutamadisebabkan karena saya juga ingin memiliki rekaman video isteri sayaketika dia telanjang bulat. Jangankan telanjang bulat, masih memakaipakaian dalam saja ia marah-marah ketika saya mencoba itu, ketidakmungkinan mewujudkan ide memasang kamera video dikamar mandi di rumah mertua saya, akhirnya saya wujudkan di rumahsendiri. Sejujurnya, pada awalnya tidak pernah terbayang bagi sayakalau pada akhirnya saya memiliki kesempatan untuk merekam ibu mertuasaya. Apalagi sampai berhari-hari. Hasil rekaman tersebutlah yang saya pergunakan sebagai bahanmasturbasi di hari-hari selanjutnya. Khususnya, ketika saya dan isterisaya tidak dapat melakukan hubungan suami-isteri karena dia barumelahirkan. Tanpa saya sadari sepenuhnya, rekaman-rekaman tersebutjustru membuat saya semakin tergila-gila pada ibu mertua saya. Bahkanketika melihat rekaman yang menunjukkan belahan pantat beliau, yaituketika ia membungkuk mengambil sabun yang terjatuh, wowww.., mantap!Disuruh menciumi pantatnya pun rasanya saya mau melakukannya dengansenang hati. Pokoknya, menjadi semakin tergila-gila.. Kira-kira satu minggu beliau menginap di rumah kami dan kemudiankembali ke rumahnya di Rawamangun. Setelah itu, tidak terlalu banyakperubahan atau kemajuan yang saya dapatkan. Paling-paling, koleksivideo bertambah ketika lahir anak saya yang kedua. Itupun cuma satuhari beliau menginap di rumah kami. Tapi meskipun demikian aku merasacukup puas dengan kehadiran ibu mertuaku di sampingku.
Bokeptetangga – Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian, Cerita sex ini adalah kisah nyata perselingkuhanku dengan ibu mertua kesepian tanpa sepengetahuan istri dan bapak mertuaku. Kejadian ini berawal ketika keluargaku mengunjungi rumah tempat tinggal mertuaku. ibu mertua ku mempunyai tubuh yang hot seksi dan pahanya yang mulus enak dipandang, membuat siapapun yang memandangnya pasti ingin memperkosanya, penasaran dengan kisahnya ? mari kita simak kelanjutan kisahnya berikut ini. Bapak mertuaku pak Tom kini berusia sekitar 55 tahun baru saja pensiun dari pekerjaannya di salah satu perusahaan di Bandung. Sebetulnya beliau sudah pensiun dari anggota ketika berumur 50 tahun, tetapi karena dianggap masih mampu maka beliau terus dikaryakan. Karena beliau masih ingin terus berkarya, maka beliau memutuskan untuk kembali ke kampungnya didaerah Jawa Timur. selain untuk menghabiskan hari tuanya, juga beliau ingin mengurusi kebun Apelnya yang cukup luas. Ibu mertuaku bernama Bu Leli, walaupun sudah berumur sekitar 45 tahun, tetapi penampilannya jauh lebih muda dari umurnya. Badannya tidak gemuk seperti biasanya ibu-ibu yang sudah berumur setengah tua, walau tidak cantik tetapi wajah ibu mertuaku ini sangat ayu dan menyenangkan untuk dipandang. Penampilan ibu mertuaku mungkin karena selama di Bandung kehidupannya selalu berkecukupan dan telaten mengikuti senam secara berkala dengan kelompoknya, hingga membuat tubuh montok dan sintalnya tetap terjaga. Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – Beberapa bulan yang lalu aku mengambil cuti panjang dan mengunjungi rumah mertuaku bersama Istriku anak tunggal mertuaku dan anakku yang baru berusia 3 tahun. Kedatangan kami disambut dengan gembira oleh kedua orang mertuaku, apalagi sudah setahun lebih tidak bertemu sejak mertuaku kembali ke kampungnya. Pertama-tama, aku di peluk oleh Pak Tom bapak mertuaku dan istriku dipeluk serta diciumi oleh ibunya dan setelah itu istriku segera mendatangi ayahnya serta memeluknya. dan kini gantian Bu Leli mendekapku dengan erat sehingga terasa payudaranya mengganjal empuk di dadaku dan tidak terasa penisku menjadi tegang karenanya. Dalam pelukannya, Bu Leli sempat membisikkan Niko namaku.., Ibu kangen sekali dgnmu”, sambil menggosok-gosokkan tangannya di punggungku, dan untuk tidak mengecewakannya kubisiki juga, “Buuu…, Saya juga kangen sekali dengan Ibu”, dan aku menjadi sangat kaget ketika ibu mertuaku sambil tetap masih mendekapku membisikiku dengan kata-kata, “Niko…, Ibu merasakan ada yang mengganjal di perut Ibu”, dan karena kaget dengan kata-kata itu, aku menjadi tertegun dan terus saling melepaskan pelukan dan kuperhatikan ibu mertuaku tersenyum penuh arti. Setelah dua hari berada di rumah mertua, aku dan istriku merasakan ada keanehan dalam rumah tangga mertuaku, terutama pada diri ibu mertuaku. Ibu mertuaku selalu saja marah-marah kepada suaminya apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, sedangkan ayah mertuaku menjadi lebih pendiam serta tidak meladeni ibu mertuaku ketika beliau sedang marah-marah dan ayah mertuaku kelihatannya lebih senang menghabiskan waktunya di kebun Apelnya, walaupun di situ hanya duduk-duduk seperti sedang merenung atau melamun. Istriku sebagai anaknya tidak bisa berbuat apa-apa dengan tingkah laku orang tuanya terutama dengan ibunya, yang sudah sangat jauh berlainan dibanding sewaktu mereka masih berada di Bandung, kami berdua hanya bisa menduga-duga saja dan kemungkinannya beliau itu terkena post power syndrome. Karena istriku takut untuk menanyakannya kepada kedua orang tuanya, lalu Istriku memintaku untuk mengorek keterangan dari ibunya dan supaya ibunya mau bercerita tentang masalah yang sedang dihadapinya, maka istriku memintaku untuk menanyakannya sewaktu dia tidak sedang di rumah dan sewaktu ayahnya sedang ke kebun Apelnya. Di pagi hari ke 3 setelah selesai sarapan pagi, istriku sambil membawa anakku, pamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi mengunjungi Budenya di kota Kediri, yang tidak terlalu jauh dari Malang dan kalau bisa akan pulang sore nanti. “Lho…, Mur nama istriku, kok Mas mu nggak diajak..?”, tanya ibunya. “Laah.., nggak usahlah Buuu…, biar Mas Niko nemenin Bapak dan Ibu, wong nggak lama saja kok”, sahut istriku sambil mengedipkan matanya ke arahku dan aku tahu apa maksud kedipan matanya itu, sedangkan ayahnya hanya berpesan pendek supaya hati-hati di jalan karena hanya pergi dengan cucunya saja. Tidak lama setelah istriku pergi, Pak Tompun pamitan dengan istrinya dan aku pergi ke kebun apelnya yang tidak terlalu jauh dari rumahnya sambil menambahkan kata-katanya, “Nak Niko…, kalau nanti mau lihat-lihat kebun, susul bapak saja ke sana”. Sekarang yang di rumah hanya tinggal aku dan ibu mertuaku yang sedang sibuk membersihkan meja makan. Untuk mengisi waktu sambil menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan tugas yang diminta oleh istriku, kugunakan untuk membaca koran lokal di ruang tamu. Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – Entah sudah berapa lama aku membaca koran, yang pasti seluruh halaman sudah kubaca semua dan tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara sesuatu yang jatuh dan diikuti dengan suara mengaduh dari belakang, dengan gerakan reflek aku segera berlari menuju belakang sambil berteriak, “Buuu…, ada apa buuu?”. Dan dari dalam kamar tidurnya kudengar suara ibu mertuaku seperti merintih, “Nak Niko…, tolooong Ibuuu”, dan ketika kujenguk ternyata ibu mertuaku terduduk di lantai dan sepertinya habis terjatuh dari bangku kecil di dekat lemari pakaian sambil meringis dan mengaduh serta mengurut pangkal pahanya. Serta merta kuangkat ibu mertuaku ke atas tempat tidurnya yang cukup lebar dan kutidurkan sambil kutanya, “Bagian mana yang sakit Buuu”, dan ibu mertuaku menjawab dengan wajah meringis seperti menahan rasa sakit, “Di sini.., sambil mengurut pangkal paha kanannya dari luar rok yang dipakainya”. Tanpa permisi lalu kubantu mengurut paha ibu mertuaku sambil kembali kutanya, “Buuu…, apa ada bagian lain yang sakit..? “Nggak ada kok Niko…, cuman di sepanjang paha kanan ini ada rasa sakit sedikit..”, jawabnya. “Ooh…, iya nak Niko…, tolong ambilkan minyak kayu putih di kamar ibu, biar paha ibu terasa panas dan hilang sakitnya”. Aku segera mencari minyak yang dimaksud di meja rias dan alangkah kagetku ketika aku kembali dari mengambil minyak kayu putih, kulihat ibu mertuaku telah menyingkap roknya ke atas sehingga kedua pahanya terlihat jelas, putih dan mulus. Aku tertegun sejenak di dekat tempat tidur karena melihat pemandangan ini dan mungkin karena melihat keragu-raguanku ini dan tertegun dengan mataku tertuju ke arah paha beliau, ibu mertuaku langsung saja berkata, “Ayooo..lah nak Niko…, nggak usah ragu-ragu, kaki ibu terasa sakit sekali ini lho, lagi pula dengan ibu mertua sendiri saja kok pake sungkan sungkan…, tolong di urutkan paha ibu tapi nggak usah pakai minyak kayu putih itu…, ibu takut nanti malah paha ibu jadi kepanasan. Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – dengan perasaan penuh keraguan, kuurut pelan-pelan paha kanannya yang terlihat ada tanda agak merah memanjang yang mungkin sewaktu terjatuh tadi terkena bangku yang dinaikinya seraya kutanya, “Bagaimana Buuu…, apa bagian ini yang sakit..? “Betul Nak Niko…, yaa yang ituuu…, tolong urutkan yang agak keras sedikit dari atas ke bawah”, dan dengan patuh segera saja kuikuti permintaan ibu mertuaku. Setelah beberapa saat kuurut pahanya yang katanya sakit itu dari bawah ke atas, sambil memejamkan matanya, ibu mertuaku berkata kembali, “Nak Niko…, tolong agak ke atas sedikit ngurutnya”, sambil menarik roknya lebih ke atas sehingga sebagian celana dalamnya yang berwarna merah muda dan tipis itu terlihat jelas dan membuatku menjadi tertegun dan gemetar entah kenapa, apalagi vagina ibu mertuaku itu terlihat mengembung dari luar CD-nya dan ada beberapa helai bulu vaginanya yang keluar dari samping CD-nya. “Ayoo…,doong…, Nak Niko, kok ngurutnya jadi berhenti”, kata ibu mertuaku sehingga membuatku tersadar. “Iii…, yaa…, Buuu maaf, tapi…, Buuu”, jawabku agak terbata-bata dan tanpa menyelesaikan perkataanku karena agak ragu. “aah… kenapa sih Nak Niko..?, kata ibu mertuaku kembali sambil tangan kanannya memegang tangan kiriku serta menggoncangnya pelan. “Buuu…, Saa…, yaa…, saayaa”, sahutku tanpa sadar dan tidak tahu apa yang harus kukatakan, tetapi yang pasti penisku menjadi semakin tegang karena melihat bagian CD ibu mertuaku yang menggelembung di bagian tengahnya. “Nak Niko..”, katanya lirih sambil menarik tangan kiriku dan kuikuti saja tarikan tangannya tanpa prasangka yang bukan-bukan, dan setelah tanganku diciumnya serta digeser geserkan di bibirnya, lalu secara tidak kuduga tanganku diletakkan tepat di atas vaginanya yang masih tertutup CD dan tetap dipegangnya sambil dipijat-pijatkannya secara perlahan ke vaginanya diikuti dengan desis suara ibu mertuaku, “ssshh…, ssshh”. Kejadian yang tidak kuduga sama sekali ini begitu mengagetkanku dan secara tidak sadar aku berguman agak keras. “Buuu…, Saa…yaa”, dan belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, dari mulut ibu mertuaku terdengar, “Nak Niko…, koook seperti anak kecil saja.., siiih?”. Cerita Hot dengan Ibu Mertua “Buu…, Saa…, yaa…, takuuut kalau nanti bapak datang”, sahutku gemetar karena memang saat itu aku takut benar, sambil mencoba menarik tanganku tetapi tangan ibu mertuaku yang masih tetap memegang tanganku, menahannya dan bahkan semakin menekan tanganku ke vaginanya serta berkata pelan, “Nak Niko…, Bapak pulang untuk makan siang selalu jam 1 siang nanti…, tolong Ibuuu…, naak”,terdengar seperti mengiba. Sebetulnya siapa sih yang tidak mau kalau sudah seperti ini, aku juga tidak munafik dan pasti para pembaca Situs pun juga tidak bisa menahan diri kalau dalam situasi seperti ini, tetapi karena ini baru pertama kualami dan apalagi dengan ibu mertuaku sendiri, tentunya perasaan takutpun pasti akan ada. “Ayooo…lah Nak Niko…, tolongin Ibuuu…, Naak”, kudengar ibu mertuaku mengiba kembali sehingga membuatku tersadar dan tahu-tahu ibu mertuaku telah memelukku. “Buuu…, biar saya kunci pintunya dulu, yaa..?”, pintaku karena aku was-was kalau nanti ada orang masuk, tetapi ibu mertuaku malah menjawab, “Nggak usah naak…, selama ini nggak pernah ada orang pagi-pagi ke rumah Ibu”, serta terus mencium bibirku dengan bernafsu sampai aku sedikit kewalahan untuk bernafas. Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – Semakin lama ibu mertuaku semakin tambah agresif saja, sambil tetap menciumiku, tangannya berusaha melepaskan kaos oblong yang kukenakan dan setelah berhasil melepaskan kaosku dengan mudah disertai dengan bunyi nafasnya yang terdengar berat dan cepat, ibu mertuaku terus mencium wajah serta bibirku dan perlahan-lahan ciumannya bergerak ke arah leher serta kemudian ke arah dadaku. Ciuman demi ciuman ibu mertuaku ini tentu saja membuatku menjadi semakin bernafsu dan ketakutanku yang tadipun sudah tidak teringat lagi. “Buuu…, boleh saya bukaa…, rok Ibu..? tanyaku minta izin. “Niko…, bol…, eh…, boleh…, Nak, Nak Niko…, boleh lakukan apa saja..”, katanya dengan suara terputus-putus dan terus kembali menciumi dadaku dengan nafasnya yang cepat dan sekarang malah berusaha melepas kancing celana pendek yang ada di badanku. Setelah rok ibu mertuaku terlepas, lalu kulepaskan juga kaitan BH-nya dan tersembulah payudaranya yang tidak begitu besar dan sudah agak menggelantung ke bawah dengan puting susunya yang besar kecoklatan. Sambil kuusapkan kedua tanganku ke bagian bawah payudaranya lalu kutanyakan, “Buuu…, boleh saya pegang dan ciumi tetek…, Ibuu..? “Bool…, eh…, boleh…, sayaang.., lakukan apa saja yang Nak Niko mau.., Ibu sudah lama sekali tidak mendapatkan ini lagi dari bapakmu…, ayoo.., sayaang”, sahut ibu mertuaku dengan suara terbata-bata sambil mengangkat dadanya dan perlahan-lahan kupegang kedua payudara ibu mertuaku dan salah satu puting susunya langsung kujilati dan kuhisap-hisap, serta pelan-pelan kudorong tubuh ibu mertuaku sehingga jatuh tertidur di kasur dan dari mulut ibu mertuaku terdengar, “ssshh…, aahh.., sayaang…, ooohh…, teruuus…, yaang…, tolong puasiiin Ibuu…, Naak”, dan suara ibu mertuaku yang terdengar menghiba itu menjadikanku semakin terangsang dan aku sudah lupa kalau yang kugeluti ini adalah ibu mertuaku sendiri dan ibu dari istriku. “Naak Niko”, kudengar suara ibu mertuaku yang sedang meremas-remas rambut di kepalaku serta menciuminya, “Ibuu…, ingin melihat punyamu…, Naak”, seraya tangannya berusaha memegang penisku yang masih tertutup celana pendekku. “Iyaa…, Buu…, saya buka celana dulu Buuu”, sahutku setelah kuhentikan hisapanku pada payudaranya serta segera saja aku bangkit dan duduk di dekat muka ibu mertuaku. Segera saja ibu mertuaku memegang penisku yang sedang berdiri tegang dari luar celana dan berkomentar, “Nak Niko…, besar betuuul…, dan keras lagi, ayooo…, dong cepaat.., dibuka celananya…, agar Ibu bisa melihatnya lebih jelas”, katanya seperti sudah tidak sabar lagi, dan tanpa disuruh ibu untuk kedua kalinya, langsung saja kulepas celana pendek yang kukenakan. Ketika aku membuka CD-ku serta melihat penisku berdiri tegang ke atas, langsung saja ibu mertuaku berteriak kecil, “Aduuuh…, Niko…, besaar sekali”, padahal menurut anggapanku ukuran penisku sepertinya wajar saja menurut ukuran orang Indonesia tapi mungkin saja lebih besar dari punya suaminya dan ibu mertuaku langsung saja memegangnya serta mengocoknya pelan-pelan sehingga tanpa kusadari aku mengeluarkan desahan kecil, “ssshh…, aahh”, sambil kedua tanganku kuusap-usapkan di wajah dan rambutnya. “Aduuuh…, Buuu…, sakiiit”, teriakku pelan ketika ibu mertuaku berusaha menarik penisku ke arah wajahnya, dan mendengar keluhanku itu segera saja ibu mertuaku melepas tarikannya dan memiringkan badannya serta mengangkat separuh badannya yang ditahan oleh tangan kanannya dan kemudian mendekati penisku. Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – Setelah mulutnya dekat dengan penisku, langsung saja ibu mertuaku mengeluarkan lidahnya serta menjilati kepala penisku sedangkan tangan kirinya meremas-remas pelan kedua bolaku, sedangkan tangan kiriku kugunakan untuk meremas-remas rambutnya serta sekaligus untuk menahan kepala ibu mertuaku. Tangan kananku kuremas-remaskan pada payudaranya yang tergantung ke samping. Setelah beberapa kali kepala penisku dijilatinya, pelan-pelan kutarik kepala ibu mertuaku agar bisa lebih dekat lagi ke arah penisku dan rupanya ibu mertuaku cepat mengerti apa yang kumaksud dan walaupun tanpa kata-kata langsung saja kepalanya didekatkan mengikuti tarikan kedua tanganku dan sambil memegangi batang penisku serta dengan hanya membuka mulutnya sedikit, Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – Ibu mertuaku secara pelan-pelan memasukkan penisku yang sudah basah oleh air liurnya sampai setengah batang penisku masuk ke dalam mulutnya. Kurasakan lidah ibu mertuaku dipermainkannya dan digesek-gesekannya pada kepala penisku, setelah itu kepala ibu ditariknya mundur pelan-pelan dan kembali dimajukan sehingga penisku terasa sangat nikmat. Fortunebet99 Karena tidak tahan menahan kenikmatan yang di berikan ibu mertuaku, aku jadi mendesis, “ssshh…, aacccrrr…, ooohh”, mengikuti irama maju mundurnya kepala ibu. Makin lama gerakan kepala ibu mertuaku maju mundur semakin cepat dan ini menambah nikmat bagiku. Beberapa menit kemudian, ibu mertuaku secara tiba-tiba melepaskan penisku dari mulutnya, padahal aku masih ingin hal ini terus berlangsung dan sambil kembali menaruh kepalanya di tempat tidur, dia menarik bahuku untuk mengikutinya. Ibu langsung mencium wajahku dan ketika ciumannya mengarah ke telingaku, kudengar ibu berkata dengan agak berbisik, “Naak Niko…, Ibu juga kepingin punya ibu dijilati”, dan sambil kunaiki tubuh ibu mertuaku lalu kutanyakan, “Buuu…, apa boleh…, saya lakukan?”, dan segera saja ibu menjawabnya, “Nak Niko…, tolong pegang dan jilati kepunyaan ibu…, naak…, ibu sudah lama kepingin di gituin”. Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, aku menurunkan badanku secara perlahan-lahan dan ketika melewati dadanya kembali kuciumi serta kujilati payudara ibu mertuaku yang sudah tidak terlalu keras lagi, setelah beberapa saat kuciumi payudara ibu, aku segera menurunkan badanku lagi secara perlahan sedangkan ibu mertuaku meremas-remas rambutku, juga terasa seperti berusaha mendorong kepalaku agar cepat-cepat sampai ke bawah. Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – Kuciumi dan kujilati perut dan pusar ibu sambil salah satu tanganku kugunakan untuk menurunkan CD-nya. Kemudian dengan cekatan ku lepas CD-nya dan kulemparkan ke atas lantai. Kulihat vagina ibu mertuaku begitu lebat ditumbuhi bulu-bulu yang hitam mengitari liang vaginanya. Mungkin karena terlalu lama aku menjilati perut dan sekitarnya, kembali kurasakan tangan ibu yang ada di kepalaku menekan ke bawah dan kali ini kuikuti dengan menurunkan badanku pelan-pelan ke bawah dan sesampainya di dekat vaginanya, kuciumi daerah di sekitarnya dan apa yang kulakukan ini mungkin menyebabkan ibu tidak sabaran lagi, sehingga kudengar suara ibu mertuaku, “Nak Niko…, tolooong…, cepaat…, saa.., yaang…, ayooo…, Niko”. Tanpa kujawab permintaannya, aku mulai melebarkan kakinya dan kuletakkan badanku di antara kedua pahanya, lalu kusibak bulu vaginanya yang lebat itu untuk melihat belahan vagina ibu dan setelah bibir vagina ibu terlihat jelas lalu kubuka bibir kemaluannya dengan kedua jari tanganku, ternyata vagina ibu mertuaku telah basah sekali. Ketika ujung lidahku kujilatkan ke dalam vaginanya, kurasakan tubuh ibu menggelinjang agak keras sambil berkata, “Cepaat…, Niko…, ibu sudah nggak tahaan”. Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – Dengan cepat kumasukkan mulut dan lidahku ke dalam vaginanya sambil kujilati dan kusedot-sedot dan ini menyebabkan ibu mulai menaik-turunkan pantatnya serta bersuara, “ssshh…, aahh…, Niko…, teruuus…, adduuuhh…, enaak…, Niko”, Lalu kukecup clitorisnya berulang kali hingga mengeras, hal ini membuat ibu mertuaku menggelinjang hebat, “Aahh…, ooohh…, Niko…, betuuul…, yang itu…, Niko…, enaak…, aduuuh…, Niko…, teruskaan…, aahh”, sambil kedua tangannya menjambak rambutku serta menekan kepalaku lebih dalam masuk ke vaginanya. Kecupan demi kecupan di vagina ibu ini kuteruskan sehingga gerakan badan ibu mertuaku semakin menggila dan tiba-tiba kudengar suara ibu setengah mengerang, “aahh…, oooh…, duuuh…, Niko…, ibuu…, mau.., mauuu…, sampaiii…, Naak…, oooh”, disertai dengan gerakan pantatnya naik turun secara cepat. Gerakan badannya terhenti dan yang kudengar adalah nafasnya yang menjadi terengah-engah dengan begitu cepatnya dan tangannyapun sudah tidak meremas-remas rambutku lagi, sementara itu jilatan lidahku di vagina ibu hanya kulakukan sekedarnya di bagian bibirnya saja. dgn nafasnya yang masih memburu itu, tiba-tiba ibu mertuaku bangun dan duduk serta berusaha menarik kepalaku seraya berkata, “Naak Niko…, ke siniii…, saayaang”, dan tanpa menolak kuikuti saja tarikan tangan ibu, ketika kepalaku sudah di dekat kepalanya, ibu mertuaku langsung saja memelukku seraya berkata dengan suara terputus-putus karena nafasnya yang masih memburu, “Niko…, Ibu puas dengan apa yang Nak Niko…, lakukan tadi, terima kasiih…, Naak”. Ibu mertuaku bertubi-tubi mencium wajahku dan kubalas juga ciumannya dengan menciumi wajahnya sambil kukatakan untuk menyenangkan hatinya, “Buuu…, saya sayaang Ibuuu…, saya ingin ibu menjadi…, puu..aas”. Setelah nafas ibu sudah kembali normal dan tetap saja masih menciumi seluruh wajahku dan sesekali bibirku, dia berkata, “Naak Niko…, Ibu masih belum puas sekali…, Niko…, tolooong puasin ibu sampai benar-benar puaas…, Naak”, seraya kurasakan ibu merenggangkan kedua kakinya. Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – Karena aku masih belum memberikan reaksi atas ucapannya itu, karena tiba-tiba aku terpikir akan istriku dan yang kugeluti ini adalah ibu kandungnya, aku menjadi tersadar ketika ibu bersuara kembali, “Sayaang…, ayooo…, tolooong Ibu dipuasin lagi Niko, tolong masukkan punyamu yang besar itu ke punya ibu”. “Buuu…, seharusnya saya tidak boleh melakukan ini…, apalagi kepada Ibuu”,sahutku di dekat telinganya. “Niko…, nggak apa-apa…, Naak…, Ibu yang kepingin, lakukanlah Naak…, lakukan sampai Ibu benar-benar puas Niko”, katanya dengan suara setengah mengiba. “aahh…, biarlah, kenapa kutolak”, pikirku dan tanpa membuang waktu lagi aku lalu mengambil ancang-ancang dan kupegang penisku serta kuusap-usapkan di belahan bibir vagina ibu mertuaku yang sudah sedikit terbuka. Sambil kucium telinga ibu lalu kubisikkan, “Buuu…, maaf yaa…., saya mau masukkan sekarang, boleh?”. “Niko…, cepat masukkan, Ibu sudah kepingin sekali Naak”, sahutnya seperti tidak sabar lagi dan tanpa menunggu ibu menyelesaikan kalimatnya aku tusukkan penisku ke dalam vaginanya, mungkin entah tusukan penisku terlalu cepat atau karena ibu katanya sudah lama tidak pernah digauli oleh suaminya langsung saja beliau berteriak kecil, “Aduuuh…, Niko…, pelan-pelan saayaang…, ibu agak sakit niiih”, katanya dengan wajah yang agak meringis mungkin menahan rasa kesakitan. Kuhentikan tusukan penisku di vaginanya, “Maaf Buu…, saya sudah menyakiti Ibu…, maaf ya Bu”. Ibu mertuaku kembali menciumku, “Tidak apa-apa Niko…, Ibu cuma sakit sedikit saja kok, coba lagi Niko..”, sambil merangkulkan kedua tangannya di pungungku. “Buuu…, saya mau masukkan lagi yaa dan tolong Ibu bilang yaa…, kalau ibu merasa sakit”, sahutku. Tanpa menunggu jawaban ibu segera saja kutusukkan kembali penisku tetapi sekarang kulakukan dengan lebih pelan. Ketika kepala penisku sudah menancap di lubang vaginanya, kulihat ibu sedikit meringis tetapi tidak mengeluarkan keluhan, “Buuu…, sakit.., yaa?”. Ibu hanya menggelengkan kepalanya serta menjawab, “Niko…, masukkan saja sayaang”, sambil kurasakan kedua tangan ibu menekan punggungku. Aku segera kembali menekan penisku di lubang vaginanya dan sedikit terasa kepala penisku sudah bisa membuka lubang vaginanya, tetapi kembali kulihat wajah ibu meringis menahan sakit. Karena ibu tidak mengeluh maka aku teruskan saja tusukan penisku dan, “Bleess”, penisku mulai membongkar masuk ke liang vaginanya diikuti dengan teriakan kecil, “Aduuuh…, Niko”, sambil menengkeramkan kedua tangannya di punggungku dan tentu saja gerakan penisku masuk ke dalam vaginanya segera kutahan agar tidak menambah sakit bagi ibu. “Buuu…, sakit yaa..? maaf ya Buuu”. Ibu mertuaku hanya menggelengkan kepalanya. “Enggak kok sayaang…, ibu hanya kaget sedikit saja”, lalu mencium wajahku sambil berucap kembali, “Niko…, besar betul punyamu itu”. Cerita Sex degan Ibu Mertua Pelan-pelan kunaik-turunkan pantatku sehingga penisku yang terjepit di dalam vaginanya keluar masuk dan ibupun mulai menggoyg-goygkan pantatnya pelan-pelan sambil berdesah, “ssshh…, oooh…, aahh…, sayaang…, nikmat…, teruuuskan…, Naak”, katanya seraya mempercepat goyangan pantatnya. Akupun sudah mulai merasakan enaknya vaginan ibu dan kusahut desahannya, “Buuu…, aahh…, punyaa Ibu juga nikmat, buuu”, sambil kuciumi pipinya. Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – Makin lama gerakanku dan ibu semakin cepat dan ibupun semakin sering mendesah, “Aah…, Nikor…, ooh…, teruus…, Niko”. Ketika sedang nikmat-enaknya menggerakkan penisku keluar masuk vaginanya, ibu menghentikan goyangan pantatnya. Aku tersentak kaget, “Buuu…, kenapa? apa ibu capeeek?”, Ibu hanya menggelengkan kepalanya saja, sambil mencium leherku ibu berucap, “Niko…, coba hentikan gerakanmu itu sebentar”. “Ada apa Buuu”, sahutku sambil menghentikan goyangan pantatku naik turun. “Niko…, kamu diam saja dan coba rasakan ini”, kata ibu tanpa menjelaskan apa maksudnya dan tidak kuduga tiba-tiba terasa penisku seperti tersedot dan terhisap di dalam vagina ibu mertuaku, sehingga tanpa sadar aku mengatakan, “Buuu…, aduuuh…, enaak…, Buu…, teruus Bu, oooh…, nikmat Buu”, dan tanpa sadar, aku kembali menggerakkan penisku keluar masuk dengan cepat dan ibupun mulai kembali menggoyangankan pantatnya. “oooh…, aah…, Niko…, enaak Niko”, dan nafasnya dan nafaskupun semakin cepat dan tidak terkontrol lagi. Mengetahui nafas Ibu serta goyangan pantat Ibu sudah tidak terkontrol lagi, aku tidak ingin ibu cepat-cepat mencapai orgasmenya, lalu segera saja kuhentikan gerakan pantatku dan kucabut penisku dari dalam vaginanya yang menyebabkan ibu mertuaku protes, “Kenapa…, Niko…, kok berhenti?”, tapi protes ibu tidak kutanggapi dan aku segera melepaskan diri dari pelukannya lalu bangun. Tanpa bertanya, lalu badan ibu mertuaku kumiringkan ke hadapanku dan kaki kirinya kuangkat serta kuletakkan di pundakku, sedangkan ibu mertuaku hanya mengikuti saja apa yang kulakukan itu. dengan posisi seperti ini, segera saja kutusukkan kembali penisku masuk ke dalam vagina ibu mertuaku yang sudah sangat basah itu tanpa kesulitan. Ketika seluruh batang penisku sudak masuk semua ke dalam vaginanya, segera saja kutekan badanku kuat-kuat ke badan ibu sehingga ibu mulai berteriak kecil. “Niko…, aduuuh…, punyamu masuk dalam sekali…, naak…, aduuuh…, teruuus sayaang…, aah”, dan aku meneruskan gerakan keluar masuk penisku dengan kuat. Setiap kali penisku kutekan dengan kuat ke dalam vagina ibu mertuaku, ibu terus saja berdesah, “Ooohh…, aahh…, Niko…, enaak…, terus, tekan yang kuaat sayaang”. Aku tidak berlama-lama dengan posisi seperti ini. Kembali kehentikan gerakanku dan kucabut penisku dari dalam vaginanya. Kulihat ibu hanya diam saja tanpa protes lagi dan lalu kukatakan pada ibu, “Buuu…, coba ibu tengkurap dan nungging”, kataku sambil kubantu membalikkan badan dan mengatur kaki ibu sewaktu nungging, “Aduuh…, Niko…, kamu kok macem-macem sih”, komentar Ibu mertuaku. Aku tidak menanggapi komentarnya dan tanpa kuberi aba-aba penisku kutusukkan langsung masuk ke dalam vagina ibu serta kutekan kuat-kuat dengan memegang pinggangnya sehingga ibu berteriak, “Aduuuh Niko, oooh”, dan tanpa kupedulikan teriakan ibu, langsung saja kukocok penisku keluar masuk vaginanya dengan cepat dan kuat hingga membuat badan ibu tergetar ketika sodokanku menyentuh tubuhnya dan setiap kali kudengar ibu berteriak, “oooh…, oooh…, Niko”, dan tidak lama kemudian ibu mengeluh lagi, “Niko…, Ibu capek Naak…, sudaah Niko…, Ibuu capeeek”, dan tanpa kuduga ibu lalu menjatuhkan dirinya tertidur tengkurap dengan nafasnya yang terengah-engah, sehingga mau tak mau penisku jadi keluar dari vaginanya. Tanpa mempedulikan kata-katanya, segera saja kubalik badan ibu yang jatuh tengkurap. Sekarang sudah tidur telentang lagi, kuangkat kedua kakinya lalu kuletakkan di atas kedua bahuku. Ibu yang kulihat sudah tidak bertenaga itu hanya mengikuti saja apa yang kuperbuat. Segera saja kumasukkan penisku dengan mudah ke dalam vagina ibu mertuaku yang memang sudah semakin basah itu, kutekan dan kutarik kuat sehingga payudaranya yang memang sudah agak lembek itu terguncang-guncang. Ibu mertuaku nafasnya terdengar sangat cepat, “Niko…, jangaan…, kuat-kuat Naak…, badan ibu sakit semua”, sambil memegang kedua tanganku yang kuletakkan di samping badannya untuk menahan badanku. Mendengar kata-kata ibu mertuaku, aku menjadi tersadar dan teringat kalau yang ada di hadapanku ini adalah ibu mertuaku sendiri dan segera saja kehentikan gerakan penisku keluar masuk vaginanya serta kuturunkan kedua kaki ibu dari bahuku dan langsung saja kupeluk badan ibu serta kuucapkan, “Maaf…, Buu…, kalau saya menyakiti Ibu, saya akan mencoba untuk pelan-pelan”, segera saja ibu berucap, “Niko nggak apa-apa Nak, tapi Ibu lebih suka dengan posisi seperti ini saja, ayoo…, Niko mainkan lagi punyamu agar ibu cepat puaas”. “Iyaa…, Buuu…, saya akan coba lagi”, sahutku sambil kembali kunaik-turunkan pantatku sehingga penisku keluar masuk vagina ibu dan kali ini aku lakukan dengan hati-hati agar tidak menyakiti badan ibu, dan ibu mertuakupun sekarang sudah mulai menggoygkan pantatnya serta sesekali mempermainkan otot-otot di vaginanya, sehingga kadang-kadang terasa penisku terasa tertahan sewaktu memasuki liang vaginanya. Ketika salah satu payudara ibu kuhisap-hisap puting susunya yang sudah mengeras itu, ibu mertuaku semakin mempercepat goyangan pinggulnya dan terdengar desahannya yang agak keras diantara nafasnya yang sudah mulai memburu, “ooohh…, aahh…, Niko…, teruuus…, oooh”, seraya meremas-remas rambutku lebih keras. Akupun ikut mempercepat keluar masuknya penisku di dalam vaginanya. Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian – Goyangan pinggul ibu mertuaku pun semakin cepat dan sepertinya sudah tidak bisa mengontrol dirinya lagi. Disertai nafasnya yang semakin terengah-engah dan kedua tangannya dirangkulkan ke punggungku kuat-kuat, ibu mengatakan dengan terbata-bata, “Nak Niko…, aduuuh…, Ibuuu…, sudaah…, oooh…, mauuu kelluaar”. Aku sulit bernafas karena punggungku dipeluk dan dicengkeramnya dengan kuat dan kemudian ibu mertuaku menjadi terdiam, hanya nafasnya saja yang kudengar terengah-engah dengan keras dan genjotan penisku keluar masuk vaginanya. Untuk sementara aku hentikan untuk memberikan kesempatan pada ibu menikmati orgasmenya sambil kuciumi wajahnya, “Bagaimana…, Buuu?, mudah-mudahan ibu cukup puas. Ibu mertuaku tetap masih menutup matanya dan tidak segera menjawab pertanyaanku, yang pasti nafas ibu masih memburu tetapi sudah mulai berkurang dibanding sebelumnya. Karena ibu masih diam, aku menjadi sangat kasihan dan kusambung pertanyaanku tadi di dekat telinganya, Cerita Hot dengan ibu Mertua “Buu…, saya tahu ibu pasti capek sekali, lebih baik ibu istirahat dulu saja.., yaa?”, seraya aku mulai mengangkat pantatku agar penisku bisa keluar dari vagina ibu yang sudah sangat basah itu. Tetapi baru saja pantatku ingin kuangkat, ternyata ibu mertuaku cepat-cepat mencengkeram pinggulku dengan kedua tangannya dan sambil membuka matanya, memandang ke wajahku, “Jangaan…, Niko…, jangan dilepas punyamu itu, ibu diam saja karena ingin melepaskan lelah sambil menikmati punyamu yang besar itu mengganjal di tempat ibuuu, jangaan dicabut dulu…, yaa…, sayaang”, terus kembali menutup matanya. Mendengar permintaan ibu itu, aku tidak jadi mencabut penisku dari dalam vagina ibu dan kembali kujatuhkan badanku pelan-pelan di atas badan ibu yang nafasnya sekarang sudah kelihatan mulai agak teratur, sambil kukatakan, “Tidaak…, Buuu…, saya tidak akan mencabutnya, saya juga masih kepingin terus seperti ini”, sambil kurangkul leher ibu dengan tangan kananku. Ibu hanya diam saja dengan pernyataanku itu, tetapi tiba-tiba penisku yang sejak tadi kudiamkan di dalam vaginanya terasa seperti dijepit dan tersedot vagina ibu mertuaku, dan tanpa sadar aku mengaduh, “Aduuuh…, oooh…, Buuu”. “Kenapa…, sayaang…, enaak yaa?”, sahut ibu sambil mencium bibirku dengan lembut dan sambil kucium hidungnya kukatakan, “Buuu…, enaak sekaliii”, dan seperti tadi, sewaktu ibu mertuaku mula-mula menjepit dan menyedot penisku dengan vaginanya, secara tidak sengaja aku mulai menggerakkan lagi penisku keluar masuk vaginanya dan ibu mertuakupun kembali mendesah, “oooh…, aah…, Niko…, teruuus…, naak…, aduuuh…, enaak sekali”. Semakin lama gerakan pinggul ibu semakin cepat dan kembali kudengar nafasnya semakin lama semakin memburu. Gerakan pinggul ibu kuimbangi dengan mempercepat kocokan penisku keluar masuk vaginanya. Makin lama aku sepertinya sudah tidak kuat untuk menahan agar air maniku tetap tidak keluar, “Buuu…, sebentar lagi…, sayaa…, sudaah…, mau keluaar”, sambil kupercepat penisku keluar masuk vaginanya dan mungkin karena mendengar aku sudah mendekati klimaks, ibu mertuakupun semakin mempercepat gerakan pinggulnya serta mempererat cengkeraman tangannya di punggungku seraya berkata, “Niko…, teruuuss…, Naak…, Ibuuu…, jugaa…, sudah dekat, ooohh…, ayooo Niko…, semprooot Ibuu dengan airmuu…, sekaraang”. “Iyaa…, Buuu…, tahaan”, sambil kutekan pantatku kuat-kuat dan kami akhiri teriakan itu dengan berpelukan sangat kuat serta tetap kutekan penisku dalam-dalam ke vagina ibu mertuaku. Dalam klimaksnya terasa vagina ibu memijat penisku dengan kuat dan kami terus terdiam dengan nafas terengah-engah. Setelah nafas kami berdua agak teratur, lalu kucabut penisku dari dalam vagina ibu dan kujatuhkan badanku serta kutarik kepala ibu mertuaku dan kuletakkan di nafasku mulai teratur kembali dan kuperhatikan nafas ibupun begitu, aku jadi ingat akan tugas yang diberikan oleh istriku. “Buuu…, apa ini yang menyebabkan ibu selalu marah-marah pada Bapak..?”, tanyaku. “Mungkin saja Niko…, kenapa Niko?”, Sahutnya sambil tersenyum dan mencium pipiku. “Buuu…, kalau benar, tolong ibu kurangi marah-marahnya kepada Bapak, kasihan dia”, ibu hanya diam dan seperti berfikir. Setelah diam sebentar lalu kukatakan, “Buuu…, sudah siang lho, seraya kubangunkan tubuh ibu serta kubimbing ke kamar mandi. Setelah peristiwa ini terjadi, ibu seringkali mengunjungi rumah kami dengan alasan kangen cucu dan anaknya Mur, tetapi kenyataannya ibu mertuaku selalu mengontakku melalui telepon di kantor dan meminta jatahnya di suatu motel, sebelum menuju ke rumahku. Agen Judi Online Untungnya sampai sekarang Istriku tidak curiga, hanya saja dia merasa aneh, karena setiap bulannya ibunya selalu mengunjung rumah kami. TAMAT Cerita Sex Mom Selingkuh Dengan Ibu Mertua Hot yang Kesepian Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita ngewe, Cerita Panas, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep indo.
Cerita Seks Terbaru – Cerita mesum selingkuh dengan mama mertua yang sudah kebelet ngewe dengan judul ” Aku Puaskan Hasrat Ibu Mertua ku Yang Telah Lama Terpendam ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati. Aku Roy, 32 tahun. Menikah, punya 2 anak. Istriku sangat cantik. Banyak yang bilang mirip bintang sinetron ternama saat ini. Kami tinggal di Bandung. Yang akan aku ceritakan adalah hubunganku dengan mertua aku sendiri. Mertua aku tinggal di kota P, masih wilayah Jawa Barat. Suatu waktu aku ada tugas kerja ke kota P tersebut. Aku pergi naik motor. Sesampainya di kota P, aku langsung menyelesaikan tugas dari kantor. Setelah selesai, aku sengaja singgah dulu ke rumah mertua untuk istirahat. Sesampai di rumah, mertua perempuanku datang menyambut. “Kok sendirian Roy? Mana anak istrimu?” tanya mertuaku. “Saya ada tugas kantor disini, Ma. Jadi mereka tidak saya ajak. Lagian saya cuma sebentar kok, Ma. Hanya mau numpang mandi dan istirahat sebentar,” jawabku. “O begitu.. Akan mama siapkan makanan buat kamu,” ujar mama mertua ku. Lalu aku mandi. Setelah itu aku segera ke meja makan karena sudah sangat lapar. “Papa mana, Ma?” tanyaku. “Papa lagi ke rumah temannya ngurusin obyekan,” jawan mertuaku. “Kamu mau pulang jam berapa, Roy?” tanya mertuaku. “Agak sorean, Ma. Saya akan tidur sebentar. Badan pegal hampir 3 jam naik motor dari Bandung,” kataku. “Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu,” ujar mertuaku sambil bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain sarung. “Ini punya Papa, pakailah nanti,” kata mertuaku. “Iya, Ma,” kataku sambil terus melanjutkan makan. Mertuaku berumur 42 tahun. Sangat cantik mirip istriku. Badan ramping, buah dada besar walau agak turun karena usia. Pantatnya sangat padat. Setelah berganti pakaian, aku duduk di ruang tamu sambil nonton TV. “Loh katanya mau tidur?” tanya mertuaku sambil duduk di kursi yang sama tapi agak berjauhan. “Sebentar lagi. Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara. “Tahukah kamu, Roy.. Bahwa mama sangat senang dengan kamu?” tanya mertuaku kepadaku memecah kesunyian. “Kenapa, Ma?” tanyaku. “Dulu sejak pertama kali datang kesini mengantar istrimu pulang, mama langsung suka kamu. Ganteng, tinggi, sopan, dan ramah,” kata mama mertua ku. Aku hanya tersenyum. “Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan sudah punya anak 2, tapi kamu tetap sama seperti yang dulu..,” kata mertuaku lagi. “Mama sangat sayang kamu, Roy,” kata mertuaku lagi. “Saya juga sayang mama,” ujarku. “Ada satu hal yang ingin mama lakukan, tapi tidak pernah berani karena takut jadi masalah..,” kata mertuaku. “Apa itu, Ma?” kataku. “Mama ingin memeluk kamu walau sebentar..,” ujar mertuaku sambil menatapku dengan mata sejuk. “Kenapa begitu, Ma?” tanyaku lagi. “Karena dulu mama sangat suka kamu. Sekarang ditambah lagi rasa sayang,” kata mertuaku. Aku tatap mata mertuaku. Kemudian aku tersenyum. “Saya yang akan peluk mama sebagai rasa sayang saya ke mama,” ujarku sambil beringsut mendekati mertuaku sampai badan kami bersentuhan. Kemudian aku peluk mertuaku erat. Mertuakupun balas memeluk aku dengan erat sepertinya tidak mau melepas lagi. “Boleh mama cium kamu Roy? Sebagai tanda sayang?” tanya mertuaku. Aku agak kaget. Aku lepaskan pelukanku, lalu tersenyum dan mengangguk. Mertuaku tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan, kening. Lalu.. Mertuaku menatap mataku sesaat kemudian mengecup bibirku. Aku sangat kaget. Tapi aku tetap diam, dan ada sedikit rasa senang akan hal itu. Selang beberapa detik mertuaku kembali mengecup bibirku.. Dan melumatnya sambil merangkulkan tangannya ke pundakku. Secara spontan aku membalas ciuman mama mertua ku. Kami saling hisap, mainkan lidah.. Nafas mertuaku terdengar agak cepat. Tangan mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu menyentuh kont*lku dari luar CD. Tangannya lalu mengusap pelan lalu mulai meremas kont*lku. kont*lku langsung tegang. Tiba-tiba.. Kringg! Krinngg! Bunyi telepon mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan diri. Mertuaku langsung bangkit menuju telepon. Entah apa yang dibicarakan. Karena merasa agak bersalah, aku segera masuk ke kamar, menutup pintu, lalu merebahkan diri di kasur. Terbayang terus peristiwa tadi berciuman dengan mama mertua sambil merasakan nikmatnya diremas kont*l. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Kemudian pintu terbuka. Mertuaku masuk. “Sudah mau tidur, Roy?” tanya mertuaku. “Belum, Ma,” ujarku sambil bangkit lalu duduk di tepi ranjang. Mertuaku juga ikut duduk di sampingku. “Kamu marah tidak atas kejadian tadi,” tanya mama mertua ku sambil menatap mataku. Aku tersenyum. “Tidak, Ma. Justru saya senang karena ternyata mama sangat sayang dengan saya,” jawabku. Mertuaku tersenyum lalu memegang tanganku. “Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal seperti ini, Roy,” ujar mertuaku. “Tapi karena istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya bisa menahan perasaan saja..,” ujar mertuaku sambil mencium bibirku. Akupun segera mebalas ciumannya. Dan sekarang aku mulai berani. Tanganku mulai meraba buah dada mertuaku dari luar dasternya. Aku meremasnya perlahanan. Tangan mertuakupun segera melepas kain sarung yang aku pakai. Tangannya langsung meraba dan meremas kont*lku dari luar CD-ku. kont*lku makin mengeras. Mertuaku merogoh kont*lku hingga berdiri tegak. Sambil tetap berciuman tangannya terus mengocok dan meremas kont*lku. Akupun terus meremas buah dada mertuaku. Tak lama, mertuaku bangkit lalu melucuti semua pakaiannya. Cerita Dewasa Terbaru – Akupun melakukan hal yang sama. Mertuaku segera naik ke tempat tidur, dan aku segera menaiki tubuhnya. Aku kecup bibirnya. “Mama senang kamu datang hari ini, Roy.. Lebih senang lagi karena ternyata kamu bisa menerima rasa sayang mama kepada kamu…” ujar mertuaku sambil menciumku. “Saya juga senang karena mama sangat menyayangi saya. Saya akan menyayangi mama…” kataku sambil memagut leher mertuaku. Mertuaku mendesah dan menggelinjang merasakan desiran nikmat. Pagutanku kemudian turun ke buahdada mertuaku. Kujilati dan gigit-gigit kecil puting susu mama mertua ku sambil tangan yang satu meremas buah dada yang lain. “Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh…” desah mertuaku semakin merangsang gairahku. Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut, tiba-tiba mertuaku memegang kepalaku. “Jangan ke bawah, Roy.. Mama malu. Segera masukkin saja.. Mama sudah tidak tahan…” ujar mertuaku. Aku tersenyum dan maklum karena mertuaku termasuk orang yang konvensional dalam masalah sex. Aku buka lebar paha mertuaku, lalu aku arahkan kont*lku ke mem*k mertua yang sudah basah dan licin. Tangan mertuaku segera memegang kont*lku lalu mengarahkannya ke lubang mem*knya. Tak lama.. Bless.. kont*lku langsung memompa mem*k mertuaku. Terasa tidak seret, tapi masih enak rasanya menjepit kont*lku.. “Ohh.. Sshh.. Oh, Roy.. Mmhh…” desah mertuku ketika aku memompa kont*lku agak cepat. Mertuaku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya. Tak lama, tiba-tiba mama mertua ku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang. “Oh, Roy.. Mama mau keluarr.. Mmhh…” jerit kecil mertuaku. “Terus setubuhi mama…” desahnya lagi. Beberapa saat kemudian tubuh mertuaku melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Akupun berhenti sejenak memompa kont*lku tanpa mencabutnya dari mem*k mertuaku. mem*knya terasa makin licin oleh air maninya. “Mama belum pernah merasakan nikmat seperti ini, Roy,” ujar mertuaku sambil mengecup bibirku. “Terima kasih, Roy…” ujarnya lagi sambil tersenyum. Akupun segera mengerakan kont*lku menyetubuhi lagi mertuaku. “Boleh Roy minta sesuatu, Ma?” tanyaku sambil terus memompa kont*lku. “Apa?” ujar mama mertua ku. “Saya mau setubuhi mama dari belakang. Boleh?” tanyaku. Mertuaku tersenyum. “Boleh tapi mama tidak mau nungging. Mama tengkurap saja ya?” ujar mertuaku. “Iya, Ma,” ujarku sambil mencabut kont*lku. Mertuaku segera tengkurap sambil sedikit melebarkan kakinya. “Ayo, Roy,” ujar mertuaku. Aku segera masukkan kont*lku ke mem*k mertuaku dari belakang. Terasa lebih nikmat daripada masuk lewat depan. Mata mama mertua ku terpejam, dan sesekali terdengar desahannya. Akupun terus menikmati rasa nikmat sambil terus memompa kont*lku. Kemudian terasa ada sesuatu rasa yang sangat kuat ingin keluar dari kont*lku. Kupercepat gerakanku menyetubuhi mertuaku. Ketika hampir mencapai klimaks, aku cabut kont*lku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air maniku keluar banyak di punggung dan pantat mertuaku. “Ohh.. Enak, Ma…” kataku. Kugesekkan kont*lku ke belahan pantat mertuaku. Selang beberapa menit setelah kelelahan agak hilang, mama mertua ku berkata, ” Tolong bersihkan punggung mama, Roy..”. “Iya, Ma,” ujarku. Lalu aku bersihkan air maniku di tubuh mertuaku. Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar. Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang sore, mertua lelaki pulang. Aku dan mertua perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami. Setelah makan malam, aku diminta mertua perempuanku utnuk membawakan semua piring kotor ke dapur. Aku menurut. Mertua lelaki aku setelah makan malam langsung menuju ruang televisi dan segera menonton acara kesukaannya. Di dapur, mertuaku perempuanku langsung menarik tanganku ke sudut dapur lalu menciumku. Aku membalasnya sambil tanganku langsung memegang selangkangannya kemudian meraba mem*knya. “Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar mertuaku sambil tersenyum. “Nanti Papa kesini, Ma.. Udah, ah Roy takut,” ujarku. “Tidak akan kesini kok, Roy,” ujarnya. “Sebelum kamu pulang, mama mau sekali lagi bersetubuh dengan kamu disini…” ujar mertuaku sambil tangannya segera meremas kont*lku dari luar celana. “Saya juga mau, tapi jangan disini, Ma.. Bahaya,” ujarku. “Ayo dong, Roy.. Mama sudah tidak tahan,” ujarnya lagi. Tangannya terus meremas kont*lku. “Kita ke hotel yuk, Roy?” ajak mertuaku. Aku mengangguk. Kemudian dengan alasan akan ke rumah temannya, mama mertua ku perempuanku meminta ijin pergi diantar olehku. “Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Roy kan malam ini mau pulang. Kasihan nanti dia capek,” ujar mertua lelaki. “Iya dong, Pa…” ujar mertua perempuanku. Kemudian kami naik motor segera pergi mencari hotel. Setelah selesai registrasi, kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak cakap, mertuaku langsung memeluk dan menciumku dengan liar. Aku balas ciumannya.. “Cepat kita lakukan, Roy.. Waktu kita hanya sedikit,” ujar mertuaku sambil melucuti semua pakaiannya. Aku juga demikian. Mertuaku langsung naik ke kasur, lalu aku menyusul. Poker Online Android – Tangan mama mertua ku langsung menggenggam kont*lku dan diarahkan ke mem*knya. “Mama kok buru-buru sih?” tanyaku sambil tersenyum ketika kont*lku sudah masuk mem*knya. Lalu aku pompa kont*lku perlahan menikmati enaknya mem*k mertuaku. “Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan kont*l kamu lagi,” kata mertuaku sambil menggoyang pinggulnya mengimbangi gerakanku. Selang beberapa belas menit tiba-tiba mertuaku mendekap aku erat sambil mengerakkan pinggulnya cepat. Kemudian.. “Ahh.. Mmhh.. Enak sayang…” desah mama mertua ku mencapai puncak orgasmenya. Badannya melemas. Aku terus memompa kont*lku lebih cepat. Terasa lebih nikmat. Sampai beberapa lama kemudian aku tekan kont*lku ke lubang mem*k mertuaku dalam-dalam, dan.. Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam mem*k mertuaku. “Maaf, Ma.. Roy tidak bisa menahan.. Sehingga keluar di dalam,” ujarku sambil memeluk tubuh mertuaku. “Tidak apa-apa, Roy,” jawab mertuaku. “Mama sudah minum obat kok,” ujarnya lagi. “Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita melakukan lagi?” tanya mama mertua ku. “Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua saja dengan alasan pergi kemana…” jawabku. Mertuaku tersenyum. “Kita pulang Roy,” ujar mertuaku. Sesampai di rumah, aku langsung bersiap untuk pulang ke Bandung. Ketika aku memanaskan motorku, mertua perempuan mendekatiku. Sementara mertua lelaki duduk di beranda. “Hati-hati di jalan ya, Roy,” ujar mertuaku. “Iya, Ma. Terima kasih,” ujarku sambil tersenyum. “Tengokin mama dong sesering mungkin, Roy,” ujar mertuaku sambil tersenyum penuh arti. “Iya, Ma,” ujarku sambil tersenyum pula. Lalu aku pulang. Sejak saat itu hingga kini aku selalu menyempatkan diri sebulan sekali untuk datang ke rumah mertuaku, tentu saja setelah aku di-SMS dahulu oleh mama mertua ku.
? NOVELBASAH ? Ibu Mertuaku merintih dan menjerit sangat keras, nafasnya terlihat tidak teratur menahan orgasme yang menyerangnya, Vaginanya terasa sangat basah dan siap menyemburkan cairan kewanitaan. Ku jilati terus lidahku sedalam dalamnya ke dalam Vagina Ibu Mertuaku sambil sesekali menekan klitorisnya dengan ujung lidahku, sesekali dia kembali menjerit seperti dimabuk kepayang, aku dapat merasakan menggilnya tubuh Ibu Mertuaku dengan wajahku yang benar2 lekat pada Vaginanya. Dan aku juga bisa merasakan mengalirnya cairan kewanitaan yang tersembur dari Vaginanya mengalir ke bibir, mulut dan lidahku. Kutarik mundur kepalaku dari Vagina Rini Sang Ibu Mertuaku, Vaginanya terlihat memerah sangat sexy, bersamaan itu pula Rini secara otomatis berlutut dilantai seperti kehilangan topangan. RINI Luar biasa sayang, enak banget. Kamu belum menyerah kan?. AKU Belum donk Bu, tapi Maaf ya Bu, soalnya kita sebelumnya belum pernah berbuat sampai sejauh ini. Kataku sambil tersenyumkearah Ibu Mertuaku sambil meremas halus salah satu payudaranya. RINI Bagus!! Oleh karena itu, sekarang Ibu Mau tau, apa yang bisa kamu lakukan ke Ibu? Ibu mertuaku menyeringai genit kepadaku. AKU Hmmm….kira2 apa ya bu, klo menurut ibu ngapain lagi nih kita? Aku gentian menggoda dirinya. Rini Sang Ibu Mertuaku merogohkan tangannya ke buah Zakarku, dan dia juga meraba batang Penisku yang sudah tegak tercetak di celanaku. RINI Nah, ini dia, Ibu Mau tau kehebatan dari Penismu. Sahut Ibu Mertuaku sambil meraba batang penisku. AKU Ohh…yang ini memang sangat bagus Bu. Yang pasti anak perempuan ibu gak pernah mengeluh atau complain sama yang satu ini. RINI Tapi kan aku bukan Nadya,lho…..Maksud Ibu, harapan ibu boleh dong lebih tinggi dari Nadya, Ibu mau yang lebih Dari kamu Rini berhenti bicara dan maju selangkah, untuk mulai melepaskan celanaku. Lalu Ibu mertuaku menyelipkan pinggulnya diantara kedua kakiku yang terbuka lebar, lalu dia memasukan tangannya kedalam celanaku untuk memegang dan merasakan ke-ereksian Penisku yang sudah sangat keras. Ketika aku rasakan genggaman tangannya pada batang penisku, kurasakan sensasi yang luar biasa, dan membuatku sedikit mengerang, ketika genggaman tangannya mulai mengocok penisku naik dan turun. Dan Ibu Mertuaku melihat kearah mataku, yang menyiratkan kepuasan sensasi bercinta dengan sang Ibu Mertua. RINI Sudah berapa kali kamu membayangkan bersetubuh dengan ku, sayang..?. Dia berkata sambil terus mengocok penisku. Aku naikan salah satu alis mataku sesekali sambil bertatapan dengan mata Ibu Mertuaku, dengan maksud memberikan padangan yang mengejutkan hatinya, sambil sedikit tersenyum simpul kepadanya. AKU Udah gak ke itung lagi Bu, sering banget. Jawabku. RINI Klo Ibu tuh sebenernya, udah dari dulu pengen banget bersetubuh dengan kamu sayang. Sampai kadang Ibu berpikir bahwa Nadya Anak perempuanku itu, egois banget ya nyimpen kamu untuk dirinya sendiri. AKU Lha bu, aku kan nikah sama dia Bu. BUkan sudah seharusnya begitu. Jawabku sambil menahan nikmatanya kocokan demikocokan yang dilakukan oleh Ibu Mertuaku. RINI Hmmmm….!!Betul sayang, tapi gak ada salhnyakan kamu tau sedikit tentang Ibu dari Istrimu. Rini kembali menyanggah pendapat ku, dengan tersenyum lebar dengan penuh kenakalan. AKU Ooohhh…sshhh….Akhhh…Apa tuh Bu, yang perlu aku tau tentang ibu? Tanyaku sambil mendesah keenakan. RINI Disaat aku ingin sesuatu yang agak nakal, dan pasti aku Ibu Mertuamu bisa mendapakannya. Dan apa yang ku mau sekarang adalah disetubuhi oleh mu Sayang, disetubuhi oleh Menantuku sendiri!! Matanya menatapku sangat nanar dan penuh nafsu birahi yang sangat tinggi, dia memandangiku sambil agak meremas batang penisku dengan sangat gemas. AKU Ibu..ya..ya..yakin Bbbu dengan kata2 Ibu, gak takut dddosa bu? RINI Hahahaha…Sayang, Hidup ini sangat singkat lho,kenapa sih kita buang2 waktu, ayo Sayang, setebuhilah Ibu Mertuamu ini…!!. Rini tertawa sambil menjawab pertanyaanku. Aku melenguh panjang, merasakan antara kenakan dan mencoba berpikir kembali sebelum ini terjadi, bahwa kejadian ini terjadi begitu cepat. Tidak ada lagi yang bisa kupirkan. Sejauh ini yang bisa kupirkan hanyalah, sebuah fantasi terbesar dalam hidupku yang sedang terjadi. Rini mulai menghentakan kocokannya dengan perlahan, saat kocokan keatas dia menghentakan keatas, saat kocokan kebabawah dihentakannya kebawah. Hentakan demi hentakan dari kocokannya membuatku seperti berada pada surga dunia yang sangat indah. RINI Sekarang, Ibu mau kasih tau kamu, klo Ibu Mertuamu ini sangat suka sekali disetubuhi dengan pelan, tapi dengan hentakan yang keras. Aku suka dengan gerakan yang sedikit agak kasar, setelah kita selesai bercinta nanti, Ibu mau merasakan bahwa Ibu benar2 terasa habis disetubuhi. AKU Ibu juga suka kan ngomong agak kotor, iya kan? Tanyaku, dan penisku sudah benar2 tegak dan sangat keras. RINI Nah itu dia Sayang, oleh karena itu Ibu bukan mau bercinta denganmu, tetapi Ibu hanya ingin bersetubuh denganmu, sayang. Ibu hanya ingin menyetebuhi menantu laki2 ibu!! Ya, selayaknya seperti binatang lah gitchu…, dan mungkin insting binatang telah merasuki kita sayang…hanya kepuasan..Lho. Kamu harus tau Sayang, binatang bersetubuh untuk berkembang biak, tapi masa2 reproduksi aku sudah berlalu lho…, tapi klo nafsu birahi Ibu Mertuamu ini akan tetap ada sampai kapan pun, Sayang. Rini sang Ibu mertuaku berbicara seperti itu kepadaku dengan cara sedikit melakukan desisan dan desahan yang terlihat seperti memimpikan kepuasan sensai birahi yang sangat luar biasa sambil dia berjongkok diantara kedua paha ku yang terbuka lebar dengan meremas remas bantang penisku, yang semakin membuatku terdiam bingung ingin menjawab apa dan gusar tak tertahankan untuk merasakan liang sanggama di dalam Vagina Rini Ibu mertuaku itu. RINI Apa sayang, kamu mau apa sich?Gmn, kamu tertarik tak, untuk menyetubuh kelinci betina yang sekarang sedang menyiksamu ini?. Untuk sementara aku terdiam bingung amu menjawab apa. Tetapi sisi liar Ibu Mertuaku sangat membangkitkan gairah birahiku, apalagi perkataannya tentang sex yang sangat membuatku terangsang, dan aku belum pernah mengalami keterangsangan seperti ini, dengan Nadya sekalipun, sambil diiringi remasan2 yang sedikit agak kasar kepada Penisku dengan hentakan2 kopcokannya, yang makin membuatku tersiksa menahan gejolak nafsu birahi untuk menyetubuhinya yang sudah tidak mungkin aku bending lagi, memang penisku terasa gak sakit dengan kekasarannya tapi sensasinya membuat ku menikmati perlakuan dan gerakan tersebut. AKU Ooohhh….akkhhh, Ibu…..sshhhh… Aku akan bersetubuh dengan Kelinci Betina ini, kapanpun dia mau. Aku menjawab pertanyaannya sambil menikmati siksaan birahi yang dilakukan terhadap penisku, dan Rinisambil tersenyum dan dia tau, akhirnya dia hampir sukses untuk menggoda ku. RINI BIlang dong sayang, bagaimana caranya rusa jantan muda ini menyetubuhi ku?Apa yang akan kamu lakukan dengan Penismu yang sudah berdiri tegak dank eras ini, terhadap Ibu Mertuamu ini?. Akhirnya aku tau sekarang, kapan aku harus melontarkan kata2 ini kepada Ibu Mertuaku yang aku hormati, segani, yang sekarang terlihat seperti pelacur, yang siap untuk disetubuhi oleh Suami dari anak kandunya sendiri. AKU Aku akan menyodok Vagina Ibu dengan menghantamkan penisku sedalam2nya, dan kamu akan menikmatinya Kelinci Betina Cabul!! Akan ku kocok penisku ini sedalam2nya di dalam Vaginamu, Pelacur..!!! RINI Ooo yeah….Dasar kamu penis bajingan, kata2 kamu jadi bikin ibu Horny bgt deh…apakah cmn ini aja kata2 berengsek yang bisa keluar dari mulut kamu? AKU Tunggu aja bu, dan lihat apa yang akan terjadi nanti. Jawabku. Sambil kukatakan itu, aku mendorong Ibu Mertuaku kelantai, hingga dia agak terduduk akibat doronganku, dan terlihat kakinya yang terbuka lebar, dan aku lagsung mencengkram kedua pahanya dan agak melbarkannya lebih lebar lagi, aku mendorong badannnya kedepan sampai aku rasakan pinggulku berada pada jarak terdekat dengan liang vaginanya, dan aku dapat merasakan kepala penisku menyentuh klitorisnya. Aku tahan batangpenisku agar tidak langsung masuk kedalam vaginanya, dan aku mulai memegang batang penisku ku kocok perlahan an aku gesek2an pada bibir vaginanya. AKU Vagina mu sdh siap belum untuk ku tusuk, perek..!! Kutanya Ibu Mertuaku dengan kata yang agak kasar. RINI Aku udah pernah merasakan yang lebih besar dari ini, bajingan..!! Katanya sambil sedikit mendesah dan memajukan pinggulnya. AKU Yeahhh…aku berani bertaruh, berarti udah banyak kan yang masukin Penisnya ke Vagina Ibu…hehehe. Aku mencoba membalas pernyataannya. RINI Apa kamu bilang…?? Klo aku membuka pahaku untuk semua lelaki,katamu..? AKU Yup, benerkan bu.., kan Ibu tadi bilang pernah rasain yang lebih gede…hehe. RINI Yeahhhh…,hehehe…tapi Ibu Yakin koq, pasti ada lelaki yang bisa melakukan ini lebih baik dari kamu,..hahahaha. Ibu mertuaku tertawa, tetap dia terlihat selalu mengcilkan hatiku, atau dia berkeinginan besar akan kepuasan yang nanti akan kuberikan kepadanya. Aku sudah tidak sabar lagi memposisikan penisku di depan gerbang kenikmatan itu, bibir vaginanya sduah terlihat sangat basah becek, dan siap menerima hujam2 hujaman dari penisku. AKU Aah..berisik banget sih Bu…dasar Ibu Mertua Pelacur….mending rasain ini…!! Aku katakan sambil mendorong maju pinggulku dengan sekali hentakan yang menyebabkan Penisku masuk sedalam 3 inci kedalam Vagina Ibu Mertuaku dan aku dapat merasakan bahwa ini belum masuk sepenuhnya, ku tarik lagi penisku secara pelahan dan ku hujamkan lagi kali ini penisku dengan hentakan yang lebih keras dari hentakan awal. Kurasakan vaginanya yang memang terasa masih sempit walau dengan hempasan keras penisku, aku masih merasa belum sepenuhnya masuk. Dengan hujaman penisku yang agak kasar, kulihat Ibu Mertuaku menjerit, entah kesakitan atau menikmati dan kulihat kuku jarinya mencakar dan mencengkram karpet yang menjadi alas persetubuhan kami di lantai, yang baru kusadari bahwa teriakannya adalah sebuah jeritan dari dampak kenimatan birahi sebuah sensasi benturan yang sangat kuat dari Penisku terhadapa liang Vaginanya yang sangat tiba2 dan terasa agak mendadak. RINI Akkhhhh……sshhhhh eemmpffff….yesss, iya sayang masukin penismu yg dalam ke Vagina Ibu, setubuhi aku…sayang…!! Berikanlah Ibu Mertuamu ini kepuasan yang terbaik!! Keluarlah kata2 dan jeritan mendesah dari mulutnya, kutindih tubuhnya yang sangat sexy dan sangat menggiurkan itu. Dengan menindih tubuh Ibu Mertuaku, aku memberikan respon atas perkataannya. Ku lanjutkan pompaan penetrasi pada Vagina Ibu Mertuaku yang makin basah berlendir dengan hujaman hujaman yang cukup keras dan bertenaga dengan sangat perlahan dan semakin dalam tiap hujamannya. Hentakan demi hentakan yang semakin dalam kuberikan dari penisku terhadap Vagina Ibu Mertuaku Rini, memberikan sensasi tersendiri yang sangat luar biasa yang dapat kurasakan, setiap hentakan membuat Rini Sang Ibu Mertuaku menjerit kesakitan, mendesah keenakan dimana rasa itu bercampur menjadi satu untuk dia rasakan, tubuhnya pasrah menerima hujaman dan tikaman dari Menantunya, wajahnya sedikit memerah menahan rasa sakit pada Vaginanya yang memang ku hantam sangat keras dengan penisku, siksaan demi siksaan birahi dari nafsu persetubuhan kami yang kami lakukan membawa kenikmatan tersendiri bagi dirinya dan kepuasan bagiku dengan melihat wajahnya yang sangat cantik sexy dan menawan akhirnya dapat kusetubuhi, anganku terwujud. Ibu Mertuaku seperti ketagihan akan rasa sakit dan nikmat yang dia rasakan sewaktu penisku keluar masuk di Vaginanya. Dalam beberapa detik akhirnya Vagina Rini mulai agak melonggar dan terasa tidak terlalu sempit lagi, dan akhirnya bisa menerima penisku seutuhnya di dalam vaginanya. Tubuhnya mulai mengikuti irama hentakan penetrasiku maju dan mundur, tiap gerakan, kami nikmati dengan penuh konsentrasi dan tiap gerakan juga menciptakan bunyi seperti tepukan atara basahnya kulit yang beradu akibat benturan demi benturan yang tercipta, menambahkan sensasi persetubuhan tabu yang sangat terlarang ini makin nikmat dan tidak ternilai keindahannya, antara diriku dan Ibu Mertuaku. Melihat kebawah, kearah Tubuh Ibu Mertuaku yang sangat menggoda, aku merasakan suatu nafsu dari gairah keintiman yang mendadak secara tiba2 muncul untuk mencium Ibu Mertuaku. Kumajukan sedikit wajahku kearah bawah searah dengan wajah Rini Sang Ibu Mertuaku, dengan posisi penisku tetap melakukan penetrasi pada vaginanya, kutatap matanya tanpa basa basi langsung kukecup bibirnya yang bergincu merah muda, kulumat bibinya dengan bibirku dengan sedotan2 penuh nafsu. Dengan hisapan bibirku terhadap bibirnya, Ibu Mertuaku bereaksi dengan melingkarkan kedua lengannya kepunggungku dan memeluku dengan sangat erat, Rini mendekapku sangat erat penuh dengan nafsu binatang, dia membalas tiap ciuman yang kulakukan dengan penuh kegilaan, persetubuhan ini telah dimulai, persetubuhan yang sangat erotis sensasional dan penuh dengan kenikmatan dosa yang sangat berbirahi tinggi, antara aku dengan Ibu Mertuaku. Ku jejalkan lidahku kedalam mulutnya sampai dengan ketenggorokannya, Ibu Mertuaku membalas dengan menghisap lidahku dengan penuh nafsu, kulihat percumbuan kami, Mata Ibu Mertuaku terpejam menikmati digauli oleh menantunya, dan mungkin dia membayangkan bahwa lidahku adalah penis yang sedang merogoh masuk ke dalam mulutnya. Kami mencium,menghisap, menjilat an menggoda satu sama lain, gairah dari nafsu birahi kami mulai memuncak, suara2 desahan, keanakan, dan jeritan kami memenuhi selurh ruangan tengah, dimana tempat kami sedang bergumul. Beberapa saat persetubuhan kami, aku merangkul erat tubuhnya dan memutar posisi kami tanpa melepaskan penetrasi antara penisku dan vaginanya, sekarang Rini Ibu Mertuaku berada diatasku dan aku bisa melihatnya lebih liar, seperti pelacur yang sedang beraksi. Gairah persetubuhan terus berlanjut, Rini mulai merebahkan tubunya diatas tubuhku dan mukanya bertumpu pada pundakku yang dimana wajahnya menjadi tepat disebelah pipiku, dan dia memerintahkanku untuk mencium kembali bibirnya, perintahnya langsung kulakukan dengan mendekap erat tubuhnya. Tiba2 Rini menarik bibirnya dari bibirku, dan kembali duduk diatasku bertumpu pada lututnya. Dia sedang merasakan kenikmantan dari kerasnya batang penisku yang seutuhnya ada didalam dirinya di dalam Vaginanya yang masuk sangat dalam, dan dapat kurasakan penisku menyentuh diding rahimnya, dimana tempat Istriku Nadya dikandungnya selama 9 bulan, tetapi karena sekarang Ibu Mertuaku berada diatasku sepertinya sekarang dia ingin mengendalikan sepenuhnya Persetubuhan ini. Dengan gayanya yang sudah pasti bagaikan pelacur tingkat tinggi, Ibu Mertuaku meremas remas kedua payudaranya dengan kedua tangannya sambil menaik turunkan badanya memompa vaginanya terhadap penisku, ketebalan penisku tengelam dilahap oleh Vagina Ibu Mertuaku, dan aku mulai merasakan cairan Vagina Ibu Mertuaku mulai mengalir keluar melalui sela2 antara batang penisku dan bibir Vaginanya. Aku berbaring santai saati itu penuh dengan ke relaks-an, memandang keatas kearah Ibu Mertuaku, memuaskan birahiku dengan memandangi pemandangan yang sangat luar biasa yang baru kali ini aku alami seumur hidupku, sepasang payudara wanita berumur yang masih sanagt indah bergantung dan berggoyang naik turun yang terlihat dari dalam pakaiannya yang sangat halus menerawang. Payudaranya membuatku menjadi membayangkan sebuah gelombang, sebuah gelombang payudara yang cukup berisi dan padat yang siap timbul ke permukaan. Ku raih payudara Ibu Mertuaku itu, kuremas dengan telapak tangan ku satu demi satu. Ku nimtai sensasi itu, impianku selama ini yang akhirnya terwujud, payudara yang indah yang masih terlihat seperti wanita yang sedang menyusi, masing sangat montok sekali dan sangat natural. RINI Iya sayang, kaya gitu, pegang terus payudara Ibu, selagi aku menaiki kamu,…akkhhhh Sayang,….Ooh…aah….saaaayang…aku mau kamu sepenuhnya sayang,seutuhnyaaaa…,Ibu mau setiap inci-nya dari Penismu memenuhi Vaginaku….aaarrgghhhhh!!!. Ibu mertuaku terlihat seperti akan mencapai klimasknya, tubuhnya tegang dan makin liar seperti binatang, tubunh ibu mertuaku maju sedikit agak membungkuk dan memindakkan tangannya keatas dadaku dan mencengkram erat dadaku dengan cakarnya dan berpindah lagi ke lantai bersamaan dengan tubuhnya yang mulai menggerakan pinggulnya dengan cepat, sangat menggebu gebu agak kasar, nafasnya mulai tidak teratur sering dengang kocokan Vaginanya terhadap Penisku naik dan turun, yang memang rasanya sangat luar biasa. RINI Ooohhhh…sayang…aku sebentar lagi nih…hhhuuufffff….argghhhhhh…., sangat…sangat gak tahan nih Ibu Mertuamu…!! Buat aku puas sayang…buat aku klimaks…, setubuhilah Ibu Mertuamu yang sekarang menjadi Kelinci mu yang binal, dan puaskan pelacurmmuuuuu ini sssaaaayangg…!!. Ku raih lagi kedua payudaranya dengan kedua telapak tanganku, kujepit putingnya dengan jari2 ku sambil kuremas payudaranya, yang mengakibatkan Ibu Mertuaku menjerit nikmat. AKU Iya Bu…nikmatin Bu, semprotin Cairan klimaks Ibu ke Penisku, biar aku bisa rasakan vagina ibu lebih nikmat lagi!!. Beberapa kalimat yang terlontar dari mulut Ibu Mertuaku. Bola matanya terpejam di balik kelopak matanya, tubuhnya seperti menjadi kaku, Vaginanya mengjang sangat hebat, mulutnya terbuka menganga meracau tidak karuan dan beberapa detik kemudian Rini mendesah, mengerang hebat, tubuhnya bergetar, seperti anjing betina yang sedang melonglong disetubuhi pejantannya, dan aku langsung bisa merasakan hangatnya cairan Vagina Ibu Mertuaku yang sebenarnya Cairan surgawi Ibu Mertuaku yang mengalir menelusuri batang penisku yang masih tertancap di Vaginanya. Akhirnya tubuh Ibu Mertuaku merosot tumbang ke dadaku, tubuhnya masih sedikit bergetar agak gemetaran efek dari klimaks yang baru dialaminya tadi, Ibu Mertuaku mendesah dengan sedikit mengerang halus ke kupingku sebagai tanda bahwa dia telah mencapai puncak kenikmatan klimaks dari persetubuhan yang kami lakukan. RINI Ohh Sayang, yampun…Itu tadi benar2 Surga, Ibu Merasa seperti di Surga. Desahan yang keluar dari mulut Ibu Mertuaku. Aku berpikir, bahwa urusanku belum selesai, jika dia sudah aku belum. Memang kurasakan tubuh Ibu Merutaku sudah sangat lemas lunglai dan merosot diatas tubuhku, tetapi Penisku masih berdiritegak dengan kerasnya di dalam Vaginanya, sudah sampai sejauh ini tindakan dari kami berdua dan aku juga harus mendapatkan kepuasan darinya, dan ini adalah penentuanku untuk segera mengisi penuh rahimnya dengan spermaku, sebelum dia tersadar dari kelemasannya. Dengan mendekap erar kembali tubuhnya, dengan segala sisa keatanku kubalikan kembali posisiku seperti awal dengan posisi sekarang berada ku diatas Ibu Mertuaku. Hal ini ternyata tidak diperkirakan dan tidak seperti yang Ibu Mertuaku harapkan, dan sperti yang sudah terjadi dengan keadaannya di bawahku, Ibu Mertuaku mulai merasakan kembali serangangan dan hujaman secar penuh penisku kedalam Vaginanya. RINI Ya ampun Sayang, udah donk…jangan lagi…plisss!!. Dia memohon kepadaku. Aku sama sekali tidak mempedulikan perkataannya. Aku selipkan tanganku ke bawah masing2 pahanya dan secepat mungkin mengangkat pahanya keatas dan membuka lebar sampai dengakulnya hampir saja menyentuh payudaranya. Sesegera mungkin ku tancapkan dalam2 penisku kedalam vagina Ibu Mertuaku sampai kurasakan kembali dinding rahimnya yang menyentuh kepala penisku, dan aku kembali merasakan nikmatnya kelaur masuk penisku di Vaginanya yang masih terasa agak basah tetapi juga agak kesat, dan disitulah letak kenikmatannya. RINI Tidaaaakk….sayang, jangannn,Plis..!!. Ibu mertuaku sudah kehabisan tenaga. Tanpa mendengarkan perkataannya, tanpa ampun kuhentakan penisku yang masih teteap keras ke dalam Vaginanya secara kasar dan kali ini temponya sangat cepat, kumasukan lagi..lagi..dan lagi…tanpa menghiraukannya. RINI No…no…jangan…lagi..sayang…Oohhhh yeaahhhh akhhh yesss... Rini kembali mengerang keenakan seiring dengan dirinya mendekati klimas untuk yang kedua kalinya. Ku tekan kebawah sekuat tenaga, tubuhku menindih paha Ibu Mertuaku yang sudah terbuka lebar hingga hampir menyentuh payudara Rini, dan posisi ini adalah posisi yang paling sempurna untuk melepaskan spermaku ke dalam Rahim Ibu Mertuaku. RINI Ooohh..yesss…bajingan kamu Nang,…yes..yes…yes…selesaikanlah cepat…. Rini mencoba mengangkat tubuhku dengan sekuat tenaganya, karena daya dorong tubuhku yang terlalu kuat, dan efek dari klimaksnya yang kedua yang kembali menyiksanya di dalam kenikmatan, semua syaraf seperti bersetruman satu sama lain, tetapi tubuhku tetap memompa dirinya, mungkin Ibu Mertuaku berpikir aku menggunakan Penisku dengan sangat kasar kepadanya dan mungkin dia menyukainya, kulakukan Penisku untuk menghujam Vaginanya seperti mau menombak lantai. Akhirnya aku memuncratkan Cairan surgawi lelakiku ke dalam Rahim Ibu Mertuaku, dimana tempat Istriku Nadya dikandung dan dilahirkan, dan Ibu Mertuaku akhirnya bisa mendengar raungan hebat yang keluar dari mulutku, dan Rini mulai merasakan tubuhku mulai melemas, dan kupingnya bisa mendengar desahan kepuasan yang keluar dari mulutku dan aku sangat yakin nahwa Ibu Mertuaku dapat merasakan ledakan yang menyemprotkan benih kehidupan yaitu cairan putih kental yang membanjiri Rahimnya. Ibu Mertua ku pun bisa merasakan tubuh menantunya seperti tumbang diatasnya dan mulai melemas, otot2 ku mulau relaks kembali, aku merosot merebah ketubuh Ibu Mertuaku, dan kejadian ini akhirnya berakhir. Ku cabut Penisnku dari Vagina Ibu Mertuaku, dan aku pindah berbaring di sebelahnya dan sedikit melakukan percakapan selepas permaianan sex terlarang ini. Dengan sedikit percumbuan mesra yang kadang masih kami lakukan sesekali. Ciuman ringan sesekali kukecupkan di bibir Ibu Mertuaku, dan juga bergantian. Pada akhirnya kami berdua menyadari bahwa di malam yang basah dan dingin ini, dengan semua kejadian yang telah terjadi merubah hubungan aku dan Ibu Mertuaku, antara Mertua dan Menantu, entah menjadi apa, yang pasti kami tau sama tau dan mau sama mau. Di lain waktu kadang kami lakukan kembali, jika memang keadaan sedang mendukung. At least this Story just my Imaginations, is not real. Because, I Really2 Obsess with my Mother In Law. TAMAT – THE END Baca Mudik, Macet, dan Entot
cerita seks dengan ibu mertua