cerita panas 17 tahun keatas

Bacakomik Parallel Paradise terbaru lengkap ditulis oleh Okamoto Lynn dan diilustrasikan oleh Okamoto Lynn Komik terbaik dari Korea, Indonesia dan berbagai negara yang tersedia hanya untukmu Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini Hyun-soo ingin menghentikan Dong-joon, yang mencari Ho-Shim Tam 18 - TAHUN BARUAN Daripantat wanda, tanganku turun kebawah diantara lututnya dan kemudian menyelusup masuk kedalam roknya terus naik keatas kebagian tengah pahanya. Kurasakan lembut dan mulus sekali paha Wanda ini, kuusap-usap lembut menuju keatas hingga kebagian pangkal pahanya yang masih ditutupi celana dalam katunnya. Cerita dewasa 17 tahun yang panas Search Komik Webtoon 18 Tahun Keatas. Inilah yang membuat webtoon ini berbeda dan lebih hidup dari kebanyakan cerita komik lainnya yang sudah berumur 18 tahun keatas atau 20 tahun keatas bisa diakses dengan mudah pula Terus kamu bisa baca komik seru sepuasnya secara gratis, hanya modal kuota doang Dengan tema besar 'Mencuri Hati', Kontes Webtoon 2020 akan dibuka mulai 13 Januari - 30 April Search Komik Webtoon 18 Tahun Keatas. Drama korea dan Webtoon Itaewon Class Banyak yang sudah tahu dengan webtoon ini karena memang sudah dibuat versi dramanya di negara asalnya, Korea Selatan Bertemulah dengan beragam karya luar biasa yang sesuai dengan selera Anda! 100 komik terbaru karya pengarang terkenal Korea maupun pengarang baru hanya ada di sini! minh thương dễ tránh yêu thầm khó phòng. Cerita Panas ABG 17Tahun adalah Cerita 17 tahun atau cerita panas 17 tahun yang saat itu seorang wanita masih ABG belia, ya bisa saja ini di sebut Cerita panas ABG 17 tahun, dan ini mungkin pertama kali, anda penasaran ingin membaca lebih lanjut cerita panas 17 tahun ini? kalau tidak penasaran mungkin anda bisa membaca cerita panas lainnya yaitu Cerita Panas Tante Girang. Baiklah langsung saja kita simak cerita panas ABG 17 tahun berikut ini Saat itu aku masih SMP kelas 2, Kak Luna sudah di SMA kelas 2. Banyak teman-temanku maupun teman kakakku naksir kepadaku. Kata mereka sih aku cantik. Walaupun aku merasa biasa-biasa saja Tapi dalam hati bangga lho.., he.., he.. Aku punya body bongsor dengan kulit putih bersih. Rambut hitam lurus, mata bulat dan bibir seksi katanya sich he.., he... Saat itu aku merasa bahwa payudaraku lebih besar dibandingkan teman-temanku, kadang-kadang suka malu saat olah raga, nampak payudaraku bergoyang-goyang. Padahal sebenarnya hanya berukuran 34B saja. Salah seorang teman kakakku, Kak XXXXX namanya, sering sekali main ke rumah. Bahkan kadang-kadang ikutan tidur siang segala. Cuma seringnya tidur di ruang baca, karena sofa di situ besar dan empuk. Ruangannya ber AC, full music. Kak XXXXX bahkan dianggap seperti saudara sendiri. Mama dan orang tuanya sudah kenal cukup lama. Saat itu hari Minggu, Mama, Papa, dan Kak Luna pergi ke luar kota. Mak XXX pembantuku pulang kampung, Pak Rebo tukang kebun sedang ke tempat saudaranya. Praktis aku sendirian di rumah. Aku sebenarnya diajak Mama tapi aku menolak karena PR bahasa Inggrisku menumpuk. Tiba-tiba aku mendengar bunyi derit rem. Aku melihat Kak XXXXX berdiri sambil menyandarkan sepeda sportnya ke garasi. Tubuhnya yang dibalut kaos ketat nampak basah keringat. “Barusan olah raga…, muter-muter, terus mampir…, Mana Kak Luna?”, tanyanya. Aku lalu cerita bahwa semua orang rumah pergi keluar kota. Aku dan Kak XXXXX ngobrol di ruang baca sambil nonton TV. Hanya kadang-kadang dia suka iseng, menggodaku. Tangannya seringkali menggelitik pinggangku sehingga aku kegelian. Aku protes, “Datang-datang…, bikin repot. Mending bantuin aku ngerjain PR”. Eh…, Kak XXXXX ternyata nggak nolak, dengan seriusnya dia mengajariku, satu persatu aku selesaikan PR-ku. “Yess! Rampung!”, aku menjerit kegirangan. Aku melompat dan memeluk Kak XXXXX, “Ma kasih Kak XXXXX”. Nampaknya Kak XXXXX kaget juga, dia bahkan nyaris terjatuh di sofa. “Nah…, karena kamu sudah menyelesaikan PR-mu, aku kasih hadiah” kata Kak XXXXX. “Apa itu? Coklat?”, kataku. “Bukan, tapi tutup mata dulu”, kata dia. Aku agak heran tapi mungkin akan surprise terpaksa aku menutup mata. Tiba-tiba aku merasa kaget, karena bibirku rasanya seperti dilumat dan tubuhku terasa dipeluk erat-erat. “Ugh…, ugh…”, kataku sambil berusaha menekan balik tubuh Kak XXXXX. “Alit…, nggak apa-apa, hadiah ini karena Kak XXXXX sayang Alit”. Rasanya aku tiba-tiba lemas sekali, belum sempat menjawab bibirku dilumat lagi. Kini aku diam saja, aku berusaha rileks, dan lama-lama aku mulai menikmatinya. Ciuman Kak XXXXX begitu lincah di bibirku membuat aku merasa terayun-ayun. Tangannya mulai memainkan rambutku, diusap lembut dan menggelitik kupingku. Aku jadi geli, tapi yang jelas saat itu aku merasa beda. Rasanya hati ini ada yang lain. Kembali Kak XXXXX mencium pipiku, kedua mataku, keningku dan berputar-putar di sekujur wajahku. Aku hanya bisa diam dan menikmati. Rasanya saat itu aku sudah mulai lain. Napasku satu persatu mulai memburu seiring detak jantungku yang terpacu. Kemudian aku diangkat dan aku sempat kaget! “Kak XXXXX…, kuat juga”. Dia hanya tersenyum dan membopongku ke kamarku. Direbahkannya aku di atas ranjang dan Kak XXXXX mulai lagi menciumku. Saat itu perasaanku tidak karuan antara kepingin dan takut. Antara malu dan ragu. Ciuman Kak XXXXX terus menjalar hingga leherku. Tangannya mulai memainkan payudaraku. “Jangan…, jangan…, acch…, acch…”, aku berusaha menolak namun tak kuasa. Tangannya mulai menyingkap menembus ke kaos Snoopy yang kupakai. Jari-jemarinya menari-nari di atas perut, dan meluncur ke BH. Terampil jemarinya menerobos sela-sela BH dan menggelitik putingku. Saat itu aku benar-benar panas dingin, napasku memburu, suaraku rasanya hanya bisa berucap dan mendesis-desis “ss…, ss…”,. Tarian jemarinya membuatku terasa limbung, ketika dia memaksaku melepas baju, aku pun tak kuasa. Nyaris tubuhku kini tanpa busana. Hanya CD saja yang masih terpasang rapi. Kak XXXXX kembali beraksi, ciumannya semakin liar, dan jemarinya, telapak tangannya mengguncang-guncang payudaraku, aku benar-benar sudah hanyut. Aku mendesis-desis merasakan sesuatu yang nikmat. Aku mulai berani menjepit badannya dengan kakiku. Namun malahan membuatnya semakin liar. Tangan Kak XXXXX menelusup ke CD-ku. Aku menjerit, “Jangan…, jangan…”, aku berusaha menarik diri. Tapi Kak XXXXX lebih kuat. Gesekan tangannya mengoyak-koyak helaian rambut kemaluanku yang tidak terlalu lebat. Dan tiba aku merasa nyaris terguncang, ketika dia menyentuh sesesuatu di “milikku”. Aku menggelinjang dan menahan napas, “Kak XXXXX…, ohh.., oh…”, aku benar-benar dibuatnya berputar-putar. Jemarinya memainkkan clit-ku. Diusap-usap, digesek-gesek dan akhirnya aku ditelanjangi. Aku hanya bisa pasrah saja. Tapi aku kaget ketika tiba-tiba dia berdiri dan penisnya telah berdiri tegang. Aku ngeri, dan takut. Permainan pun dilanjutkan lagi, saat itu aku benar-benar sudah tidak kuasa lagi, aku pasrah saja, aku benar-benar tidak membalas namun aku menikmatinya. Aku memang belum pernah merasakannya walau sebenarnya takut dan malu. Tiba-tiba aku kaget ketika ada “sesuatu” yang mengganjal menusuk-nusuk milikku, “Uch…, uch…”, aku menjerit. “Kak XXXXX, Jangan…, ach…, ch…, ss…, jangan”. Ketika dia membuka lebar-lebar kakiku dia memaksakan miliknya dimasukkan. “Auuchh…”, aku menjerit. “Achh!”, Terasa dunia ini berputar saking sakitnya. Aku benar-benar sakit, dan aku bisa merasakan ada sesuatu di dalam. Sesaat diam dan ketika mulai dinaik-turunkan aku menjerit lagi, “Auchh…, auchh…”. Walaupun rasanya katanya nikmat saat itu aku merasa sakit sekali. Kak XXXXX secara perlahan menarik “miliknya” keluar. Kemudian dia mengocok dan memuntahkan cairan putih. Saat itu aku hanya terdiam dan termangu, setelah menikmati cumbuan aku merasakan sakit yang luar biasa. Betapa kagetnya aku ketika aku melihat sprei terbercak darah. Aku meringis dan menangis sesenggukan. Saat itu Kak XXXXX memelukku dan menghiburku, “Sudahlah Alit jangan menangis, hadiah ini akan menjadi kenang-kenangan buat kamu. Sebenarnya aku sayang sama kamu”. Saat itu aku memang masih polos, masih SMP, namun pengetahuan seksku masih minim. Aku menikmati saja tapi ketika melihat darah kegadisanku di atas sprei, aku jadi bingung, takut, malu dan sedih. Aku sebenarnya sayang sama Kak XXXXX tapi…, Ternyata akhirnya dia kawin dengan cewek lain karena “kecelakaan”. Sejak itu aku jadi benci banget sama dia. sumber Pada waktu aku telah menyelesaikan, karena letak kantorku yang amat sangat jauh dengan rumah. Aku memutuskan untuk mengontrak Apartemen di daerah Kuningan sehingga jika ke kantor tidak terlalu jauh. Namaku Bramanto. Sekarang saya berkerja di salah satu perusahaan telekomunikasi di daerah kuningan Jakarta. Dulu aku tinggal bersama kedua orang tuaku di sebuah kompleks tentara yang amat membosankan sehingga aku memutuskan untuk mandiri dengan menghuni apartemen milik dari saudaraku yang baru menikah sehingga dia di boyong oleh suaminya ke Surabaya. Hari pertama aku menghuni aku lapor dengan Ketua Perhimpunan Pengurus Apartemen dimana aku tinggal beliau kebetulan tinggal di lantai 12 sedangkan aku di lantai 11. Setelah melapor aku dimohon bantuannya untuk menjaga kebetulan adik perempuan beliau tinggal di sebelahku yaitu Tante Vivi. Hari kedua aku mencoba untuk berkenalan dengan Tante Vivi, ternyata beliau tidak terlalu tua, kelihatannya sekitar 38 – 40 tahunan. Orangnya ramah dan baik sekali. Yang aku heran sampai umur segitu beliau belum menikah, mungkin punya masalah dengan karir karena aku melihat mobilnya ada dua yaitu Toyota Alphard dan Toyota Camry. Tante Vivi begitu aku memanggilnya memiliki 2 pembantu dan seorang sopir yang telaj melayani beliau selama 3 tahun di Apartemen itu. Berikut adalah pengalamanku diwaktu tidak terduga dimana aku dititipkan kunci Apartemen oleh beliau karena semua pembantu dan sopirnya cuti lebaran, sehingga beliau tingal di rumah kakaknya di lantai 12, Sekedar gambaran, Tante Vivi mempunyai tinggi badan sekitar 165 cm, mempunyai pinggul yang besar, buah pantat yang bulat, pinggang yang ramping, dan perut yang agak rata ini dikarenakan senam aerobic, fitness, dan renang yang diikutinya secara berkala, dengan didukung oleh buah dada yang besar dan bulat belakangan saya baru tahu bahwa Tante Vivi memakai Bra ukuran 36B untuk menutupinya. Dengan wajah yang seksi menantang dan warna kulit yang putih bersih, wajarlah jika Tante Vivi menjadi impian banyak lelaki baik-baik maupun lelaki hidung belang. Hingga pada suatu sore, saat saya pulang kerja saya mendengar ada ketukan pintu di apartemenku , kemudian saya intip dari lubang pintu ternyata Tante Vivi. “eh ya ada apa tante” kataku sambil membuka pintu. “Ngga Bram ada surat atau tagihan kartu kreditku ngga dari Front Office depan?” jawan tante Vivi. “Sepertinya ngga ada tante” jawabku “Eh aku numpang ke kamar mandimu ya” sambil meringis, mungkin dia udah kebelet pips he he he. “silahkan tan tapi kamar mandinya ngga sebersih punya tante lho maklum bujangan” kataku sambil tertawa. ” Ngga apa apa” jawabnya. baru aku sadar bahwa si tante vivi memakai baju training tipis mungkin baru lari atau fitness di lantai 2. “Abis lari ya tan” tanyaku “Iya tapi nyari kamar mandi susah mana liftnya lama lagi” ujar tante vivi sambil ngeloyor ke kamar mandiku. Sambil jalan ke dapur aku berfikir kok kayaknya ada yang salah ya dengan membiarkan si tante ke kamar mandi tapi apa ya?. Ya ampun tadi khan aku lagi nonton BF di laptop memang kebetulan mau coli sih maklum belum ada pasangan/pacar. Wah mati gue ketahuan dah sama tante vivi. Ah bodoamatbodo amat kaya dia ngga pernah muda aja. Begitu keluar dari kamar mandi si tante senyum-senyum, wah malu deh aku. “Hayo kamu tadi lagi ngapain Bram? tanya si tante. “Ngga ngapa-ngapain kok tan” jawabku sambil menunduk kebawah, Malu cing. Dan tanpa saya sadari tiba-tiba dia mencekal tangan saya. “Bram..” katanya tiba-tiba dan terlihat agak sedikit ragu-ragu. “Ya Tante..?” Jawab saya. “Eee.. nggak jadi deh..” Jawabnya ragu-ragu. “Ada yang bisa saya bantu, Tante..? Tanya saya agak bingung karena melihat keragu-raguannya. “Eee.. nggak kok. Tante cuma mau nanya..” jawabnya dengan ragu-ragu lagi. “Kamu sering ya nonton film itu di kamar mandi..?” tanya dia. “Iya sih tan. Maklum tan belum punya pasangan..?” jawab ku terpaksa. “Terus pake sabun ya ? he he he kata tante vivi sambil tertawa “Iya tan, udah ah aku tengsin nih malu ditanya terus” Tegasku sambil ngomel. “Jangan marah dong , biasa lagi bujangan yang penting jangan main pelacur, jorok nanti kena penyakit” jawab tante vivi. “Eee.. mau dibantuin Tante nggak..? sambungnya “Maksud tante? Tanya ku wah ibarat ada lanjutan dari film ku tadi nih. Kayaknya si tante horni abis. ” Iya kamu nonton bareng tante khan biar ngga malu lagi” sambil melayang tangan tante vivi ke selangkangan ku. “sana ambil laptop mu” asik banget dah pikirku tanpa tendeng aling-aling aku berlari kekamar madi dan membawa keluar laptop itu. Kemudian aku setel lebih dulu film yang tadi saya tonton dan belum habis. Beberapa menit kemudian Tante vivi duduk disebelahku sambil membawa teh panas dengan wangi tubuh yang segar. Saya selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut baju training dan kemudian beliau melepas atasannya sehingga terlihat tanktop tipis biru muda yang agak menerawang tersebut, sehingga dengan leluasa mata saya melihat puncak buah dadanya karena dia tidak memakai Bra. Tanpa kusadari, di antara degupan jantungku yang terasa mulai keras dan kencang, kejantananku juga sudah mulai menegang. Dengan santai dia duduk tepat di sebelahku, dan ikut menonton film BF yang sedang berlangsung. “Cakep-cakep juga yang main..” akhirnya dia memberi komentarnya. “Dari kapan Bram mulai nonton film beginian..? tanyanya. “Udah dari dulu Tante..” kataku. “Mainnya juga bagus dan tidak kasar. Bram udah tahu rasanya belum..? tanya dia lagi. “Ya sempet sih tan waktu di rumah sakit sama suster” “wah enak dong lagi sakit di servis suster” “Iya tapi udah lama tan udah lupa rasanya, tapi kata temen-temen sih enak. Emang kenapa Tante, mau ngajarin saya yah? Kalau iya boleh juga sih”, kataku. “Ah Bram ini kok jadi nakal yah sekarang”, katanya sambil mencubit lenganku. “Tapi bolehlah nanti Tante ajarin biar kamu tahu rasanya”, tambahnya dengan sambil melirik ke arahku dengan agak menantang. Tidak lama berselang, tiba-tiba Tante Vivi menyenderkan kepalanya ke bahuku. Seketika itu pula aku langsung membara. Tapi aku hanya bisa pasrah saja oleh perlakuannya. Sebentar kemudian tangan Tante Vivi sudah mulai mengusap-ngusap daerah tubuhku sekitar dada dan perut . Rangsangan yang ditimbulkan dari usapannya cukup membuat aku nervous karena itu adalah kali pertama aku diperlakukan oleh seorang wanita yang usianya diatasku. Kejantananku sudah mulai semakin berdenyut-denyut siap bertempur. Kemudian Tante Vivi mulai menciumi leherku, lalu turun ke bawah sampai dadaku. Sampai di daerah dada, dia menjilat-jilat ujung dadaku, secara bergantian kanan dan kiri. Tangan kanan Tante Vivi juga sudah mulai masuk ke dalam celanaku, dan mulai mengusap-usap kejantananku. Karena dalam keadaan yang sudah sangat terangsang, aku mulai memberanikan diri untuk meraba celana yang dia pakai. Aku remas payudaranya dari luar tanktop, dan aku remas-remas, terkadang aku juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku. “Ssshh.. ya situ Bram..” katanya setengah berbisik. “Ssshh.. oohh..” Tiba-tiba dia memaksa lepas celana pendekku, dan diusapnya kejantananku. Akhirnya bibir kami saling berpagutan dengan penuh nafsu yang sangat membara. Dan dia mulai menjulur-julurkan lidahnya di dalam mulutku. Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya melalui celana trainingnya yang aku pelorotkan ke bawah sampai pada permukaan celana dalamnya, yang rupanya sudah mulai menghangat dan agak lembab. Aku melepaskan celana dalam Tante Vivi. Satu persatu kami membuka baju, sehingga kami berdua menjadi telanjang bulat. Kutempelkan jariku di ujung atas permukaan kemaluannya. Dia kelihatan agak kaget ketika merasakan jariku bermain di daerah seputar klitorisnya. Lama kelamaan Aku masukkan satu jariku, lalu jari kedua. “Aaahh.. sshh.. oohh.. terus Bram.. terus..” bisik Tante Vivi. Ketika jariku terasa mengenai akhir lubangnya, tubuhnya terlihat agak bergetar. “Ya.. terus Bram.. terus.. aahh.. sshh.. oohh.. aahh.. terus.. sebentar lagi.. teruuss.. oohh.. aahh.. aarrgghh..” kata Tante Vivi. Seketika itu pula dia memeluk tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. Aku merasakan bahwa tubuhnya agak bergetar yang kemudian baru aku tahu bahwa dia sedang mengalami orgasme. Beberapa saat tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh Tante Vivi yang terlihat sangat lemas di sofa. “Saya kapan Tante, kan saya belum..?” Rujukku. “Nanti dulu yah sayang, sebentar.. beri Tante waktu untuk istirahat sebentar aja”, kata Tante Vivi. Tapi karena sudah sangat terangsang, kuusap-usap bibir kemaluannya sampai mengenai klitorisnya, aku dekati payudaranya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas payudara yang satunya. Sehingga rupanya Tante Vivi juga tidak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya. Sehingga sesekali terdengar suara erangan dan desisan dari mulutnya yang seksi. Aku usap-usapkan kejantananku yang sudah sangat amat tegang di bibir kemaluannya sebelah atas. Sehingga kemudian dengan terpaksa dia membimbing batang kemaluanku menuju lubang kemaluannya. Pelan-pelan saya dorong kejantananku agar masuk semua. Kepala kejantananku mulai menyentuh bibir kewanitaan Tante Vivi. “Ssshh..” rasanya benar-benar tidak bisa kubayangkan sebelumnya. Lalu Tante Vivi mulai menyuruhku untuk memasukan kejantananku ke liang kewanitaannya lebih dalam dan pelan-pelan. “Aaahh..” baru masuk kepalanya saja aku sudah tidak tahan, lalu Tante Vivi mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kejantananku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam. Bagian dalam kewanitaannya sudah terasa agak licin dan basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tidak dipergunakan. Namun Tante Vivi tetap memaksakannya masuk. “Aaagghh..Bram ” rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kejantananku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan Tante Vivi. Lalu Tante Vivi mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam kewanitaannya, yang membuatku semakin gila. Ia sendiri pun mengerang-ngerang dan mendesah tak karuan. Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang kewanitaannya bertambah licin, dan makin lama Tante Vivi terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat dia berteriak dan mengerang dengan sejadi-jadinya karena tidak kuasa menahannya. Dan tiba-tiba kemaluanku terasa seperti disedot oleh liang kewanitaan Tante Vivi, yang tiba-tiba dinding-dinding kewanitaannya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali. Aduuh.. kalau begini aku makin tidak tahan dan.. “Aaarrgghh.. sayaang.. Tante keluar lagii..” jeritnya dengan keras, dan makin basahlah di dalam kewanitaan Tante Vivi, tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. Dan akhirnya Tante Vivi terkulai lemas, tapi kejantananku masih tetap tertancap dengan mantap. Aku mencoba membuatnya terangsang kembali karena aku belum apa-apa. Tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya dan kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang payudara kirinya kuhisap sambil menyapu ujungnya dengan lidahku. “Ssshh.. shh..” desahan Tante Titik sudah mulai terdengar lagi. Aku memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. Aku mencoba untuk menusukkan kejantananku ke dalam liang kewanitaannya, pelan tapi pasti. Kepala Tante Vivi agak menengok ke belakang dan matanya melihat mataku dengan sayu, sambil dia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit aku coba untuk menekannya lebih dalam. Kejantananku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam kewanitaan Tante Vivi, lalu aku mulai menggerakkan kejantananku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnya yang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan dan erangannya lebih keras, tidak seperti gaya konvensional yang tadi. Aku terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas payudaranya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang dan seksi. “Ssshh.. aarrgghh.. oohh.. terus Bram.. terus.. aarrgghh.. oohh..” Tante Vivi terus mengerang. Beberapa menit berlalu, kemudian Tante Vivi merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, dan tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat. Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu sambil lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas. Dan aku merasa kejantananku mulai berdenyut-denyut dan aku memberitahukan hal tersebut padanya, tapi dia tidak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan dan erangan kecil, sehingga aku tidak berhenti menggerakkan pinggulku terus. Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Vivi dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang kewanitaan Tante Vivi. Tubuhku terasa sangat lemas sekali. Setelah kami berdua merasa agak tenang, aku melepaskan kejantananku dari liang nikmat milik Tante Vivi. Dengan raca kecapaian yang luar biasa Tante Vivi membalikkan tubuhnya dan duduk di sampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan kemaluannya. “Wah kok ngga ditarik sih Bram, nanti aku hamil lho..? tanyanya dengan suara yang agak bergetar. “Maaf tan aku lupa abis keenakan sih” jawabku “Ya sudahlah.. tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut dan dikeluarkan di luar ya..?” katanya menenangkan diriku yang terlihat takut. “I.. iiya Tante..” jawabku sambil menunduk. “Ya santai aja aku sebenarnya udah minum pil kok Bram” jawan Tante Vivi. Wah rupanya nih tante udah pengalaman dalam hal beginian, tapi ngga apa-apa dah gua belagak culun aja. Kemudian kami berpelukan di sofa, dan melakukan perbuatan itu sekali lagi tapi di kamar mandi. Doggie style terus bro. Tamat Tags Cerita 17 Tahun, cerita berahi, cerita daun muda, cerita dewasa, cerita panas This entry was posted on October 3, 2009 at 1117 am and is filed under Cerita 17 Tahun. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site. Saya jadi segan dan kesunyian karena terlalu dikekang individu gaek’ 8 Juli 2022 Sumber buram, Katie Horwich/BBC Detik seorang perempuan muda menanyakan ujar-ujar di sebuah forum manjapada maya, anda mendapatkan pesan suportif mulai sejak orang-manusia di seluruh dunia. Saya tak pertalian berpikir bahwa ketika saya menulis tentang perasaan kesenyapan saya di media sosial, saya akan bernasib baik tanggapan dari seluruh dunia. Seketika, banyak orang memberi saya ujar-ujar dan menawarkan diri bikin menjadi kawan saya, dan banyak dari mereka mengatakan bahwa mereka pun merasakan hal yang setolok, dari waktu ke waktu. Saya merasa mendalam buntung asa ketika menggambar sebuah esai inkognito di grup Facebook bernama Subtle Asian Traits Sifat Lumat Insan Asia. Saya merasa bahwa orang-anak adam di grup itu akan boleh mengarifi saya, karena kami semua berasal berpunca latar pinggul budaya nan mirip. Esai itu bermula Hai, sesama orang Asia. Saya bermartabat-benar sedang membutuhkan ular-ular! Ketika ini saya sejajar sekali tak tahu apa yang harus saya lakukan. Situasinya adalah orang wreda saya tinggal mengekang dan overprotektif terhadap saya sepanjang arwah saya dan saya ingat detik tidak diizinkan bermain ke apartemen saingan di masa kanak-kanak… Lewati Podcast dan lanjutkan mendaras Podcast Akhir dari Podcast Saya berdarah Australia-Tionghoa, dan saya merasa bahwa latar bokong imigran entah bagaimana membuat khalayak jompo kami tekun gigih internal membesarkan kami, terutama anak upik. Saya mencintai mereka cuma saya pikir mandu mereka membesarkan saya khusyuk mempengaruhi mungkin saya sekarang. Saya pemalu, tertutup, dan sulit untuk bersahabat. Saya merasa kesenyapan selama adolesens dan bisa dibilang lebih kebisuan saat ini karena jauh lebih runyam bagi mendapatkan musuh bagaikan orang dewasa, saat semua orang telah memiliki halangan persahabatan nan kuat. Saya ingin punya oponen. Saya bermigrasi mulai sejak rumah ibu bapak saya musim lalu, tetapi saya hampir lain sempat apa-segala apa tentang dunia dan bagaimana cara kerjanya, ataupun prinsip “bermain” di wadah kerja, atau ketika berkencan, dan privat kehidupan sosial saya. Saya merasa secara mentar panca waktu lebih mulai dewasa mulai sejak umur saya. Saya akan segera berusia 25 dan saya merasa seperti baru saja keluar berpangkal bungkusan saya. Saya ingin menciptakan menjadikan peralihan, tetapi saya tak yakin bagaimana memulainya. Hingga saya mengimbit, saya masih harus mematuhi jam malam. Akan pelalah suka-suka pertanyaan “Dengan bisa jadi kamu pergi? Bagaimana kamu boleh sampai di sana? Kali yang menjemputmu?” Ibu saya akan mengucapkan selamat suntuk di pintu sambil bersabda, “Kembalilah sebelum jam sembilan ataupun aku akan menjuluki polisi.” Sendang tulangtulangan, Katie Horwich/BBC Mualamat susuk, Ibu saya akan bilang, “Pulanglah sebelum jam 9, ataupun aku akan panggil polisi.” Ketika mendekati jam lilin batik, ibu akan mengirimi saya banyak pesan teks. Pada saat bersamaan, ayah saya pula akan mengirim email. Tapi tidak ada yang memeriksa email saat mereka keluar, jadi saya baru akan melihatnya di boks masuk saya lega musim berikutnya. Ayah akan menggambar hal-hal sama dengan, “Kenapa belum pulang!” Ketika ayah menggunakan stempel seru, saya tahu ia berang. Atau kamu bisa mencoba pendekatan yang kian lembut, seperti “Bersantap malam sudah siap,” bagi membenari saya. Ketika saya berusia 21 waktu, mereka benar-bermoral memanggil polisi. Saya telah pindah dari Canberra ke Sydney untuk bekerja laksana pegawai magang selama tiga rembulan. Ibu bapak saya memaksa saya kerjakan tinggal bersama tara-teman anak bini, nan memantau kehadiran dan keberangkatan saya. Pada akhir masa magang, kami mengadakan pesta di bekas kerja, belaka teman-teman anak bini menunggu dan membagi tahu orang tua saya. Ibu dan Ayah terus mengirimi saya pesan, “Kenapa kamu bukan di kondominium? Kamu harus kembali sekarang.” Saya utus sms kepada mereka bahwa saya berada di pesta kerja, dan suasananya berisik, belaka ibu tidak nangkring menelepon. Saya akhirnya menyanggang telepon, kemudian mendengarnya berteriak, “Bagaimana kami tahu kamu tidak sedang disandera dan si penculik yang mengetik di telepon bikin kamu?!” Meskipun saya mengatakan kepadanya bahwa saya baik-baik saja, ibu lopak-lapik, berteriak, “Kamu telah diculik!” Saya tak pernah mendengar ibu saya semarah itu. Ibu bapak saya menepati ancaman mereka dan menjuluki polisi — yang berucap bahwa mereka enggak dapat melakukan apa-apa karena saya berusia 21 periode! Lilin batik Tahun Bau kencur kemarin saya keluar bikin pesta sampai jam 1 pagi dan ayah bunda saya kembali melakukan itu, mengancam akan menyebut polisi. Mereka berusaha menghubungi semua orang nan mereka adv pernah madya bersama saya. Itu mendongkolkan karena sangat pelik bagi saya bikin pergi ke pesta, dan saya lain dapat bersenang-doyan karena ayah bunda saya tak henti-hentinya menelepon saya. Saya terlalu jompo bikin diperlakukan sama dengan ini. Saya merasa perilaku ayah bunda saya serius berperan dalam mencegah saya membina persahabatan nan baik. Mereka tidak mengizinkan saya pergi ke rumah teman di sekolah dasar karena mereka berketentuan bahwa momongan perempuan tidak boleh keluar — itu akan “memberikan kesan yang riuk”. Mereka harus cak acap sempat setiap detail tentang teman sekelas saya. Mereka mengimani saya cak bagi berbual mesra dengan seorang gadis Vietnam karena mereka mengenal orang tuanya. Teman tak yaitu gadis Lebanon karena orang tua saya memandangnya sebagai pribadi yang rajin sparing. Setiap teman saya haruslah perempuan. Sumur bentuk, Katie Horwich/BBC Deklarasi susuk, Setiap jodoh saya haruslah pemudi. Momen usia saya 13 tahun, mereka melacak semua insan yang saya jakal bicara di jagat maya. Puas suatu musim mereka menelusuri seluruh email di boks turut saya, sambil menghapus ratusan email. Saat usia saya 15 hari, ibu saya masih menjabat tangan detik saya menyeberang jalan. Dari kami semua, uni maskulin saya yakni nan paling tergerak maka itu perilaku ayah bunda saya. Usianya dekat 30 tahun dan belum pernah mempunyai pekerjaan. Anda lain gabungan pergi flat, sekadar bermain video gim sejauh tahun. Ia menyalahkan orang tua saya, karena sebagai anak asuh barap, ia menanggung barang bawaan maksud mereka. Engkau bisa mendapatkan skor tes 96/100 dan kemudian dimarahi karena bukan cukup baik. Ia menyingkir ke universitas nan bagus dan meraih gelar Temperatur, tetapi berlebih bangga kerjakan menerima pekerjaan admin nan dibayar rendah, dan ibu kami kontributif sikap ini. Ayah saya mengepas memberinya pekerjaan apa saja – menjadi juru mudi, pegawai retail, ataupun pegawai di restoran cepat hidangan – tetapi ibu menentangnya karena “Ia punya gelar Master!” Ibu saya lebih suka embak saya mengelepai lega mereka, sungguhpun usianya 29 waktu. Sira tidak boleh mengakuri penolakan dan tidak memiliki kapasitas sentimental atau keterampilan komunikasi cak bagi berfungsi di marcapada. Saking konyolnya, jika orang tua lontok saya pergi melaut, mereka akan membawanya. Beliau selamanya momongan-anak. Kakak kedua saya mendapat poin buruk di sekolah sehingga tekanannya menyusut. Ia enggak lektur, tiba bekerja dari usia 16 tahun dan kini memiliki gaji di atas rata-rata sebagai analis keuangan. Dia berusia 27 tahun sekarang dan tak hampir dengan cucu adam jompo kami. Adik putri saya adalah yang termuda dan sira adv pernah pendirian menjilat ibu bapak saya. Ia belajar kaidah berbohong sehingga dapat memiliki terbatas kebebasan. Ia menjadi mahir memanipulasi mereka karena anda membidas bagaimana orang sepuh kami memperlakukan kami semua. Suatu kali saya bertanya kepada ibu saya secara langsung, “Sebatas bilamana ibu akan berhenti mematamatai saya?” Ia menjawab, “Usiamu bisa di atas 40 hari dan saya akan tetap melakukannya.” Engkau betul-betul benar-benar. Kamu berasumsi bahwa saya akan melajang sama tua spirit saya. Dalam gambar hidup, saya mengintai bahwa anak asuh perempuan punya kelompok pendukung untuk mengobrol adapun jalan hidup atau berkencan dan berbagi saran. Jika saya n kepunyaan rival seperti mana itu, saya rasa saya tidak akan membentuk sejenis itu banyak kesalahan kerumahtanggaan upaya menjalin wasilah romantis. Sejak mengunggah tulisan saya, banyak cucu adam telah menulis kepada saya dan saya telah merespons secepat yang saya bisa. Saya bahkan tidak boleh menggambarkan betapa senangnya saya karena ini. Seorang maskulin mengatakan kepada saya bahwa turunan tuanya pula keras, jadi dia memberontak. Engkau keluar dan melakukan semua yang ia lewatkan – narkoba, alkohol, seks bebas. Kami berbicara tentang bagaimana rasanya tidak punya maksud. Kami wicara di telepon selama dua jam. Saya pikir ia akan menjadi mentor saya. Anak adam-orang merekomendasikan buku – resep self-help dan novel. Saya punya banyak poster di kamar saya kaprikornus saya akan menempel rekomendasi mereka bersama dengan beberapa tips lainnya. Cak semau satu wanti-wanti yang menurut saya cukup membantu, yaitu pergi menemui psikiater dan meneledorkan stigma selingkung bersuara mengenai kesehatan mental Beliau kepada hamba allah lain. Saran lain adalah berburu suatu hobi, maka lawan akan nomplok dengan sendirinya. Itu turut akal busuk lamun tidak sesederhana kedengarannya. Saat saya masih kecil, saya berperan piano dan membuat karya seni, dan saya suka menjahit silang… tapi semua itu biasanya bukan aktivitas nan dilakukan bersama orang lain. Sumber bagan, Katie Horwich/BBC Saya juga suntuk mengesir permainan papan – hal-situasi ini membutuhkan makhluk lain cak bagi mulai melakukannya. Sekarang suka-suka banyak keadaan yang ingin saya coba, seperti pingpong maupun bulu tangkis. Jika saya bisa pergi hiking bersama seseorang, pergi ke pantai, dan mengembara. Saya ingin sekali berjalan ke asing negeri. Saya tahu saya harus keluar dari zona nyaman saya. Tujuan saya, puas akhirnya, ialah kepelesiran, hanya itu agak niskala dan sulit dijabarkan. Tetapi jika tujuan saya yakni mengatasi tantangan, dagangan sampingannya bisa berwujud kesenangan — dan p versus-teman. Itu lebih mudah bakal dicapai. Bilang resep yang dikabulkan Karen Jika Anda senang satu serial televisi, jangan ragu untuk mengontak peguyuban pemadat! Mereka bersahabat, dan terobsesi tentang kejadian yang ia sukai dengan khalayak lain akan membantu membangun koneksi. Satu sosi dalam psikologi ialah untuk secara konsisten mengerjakan sesuatu dengan frasa konfirmasi. Saya menggunakan “percayalah” untuk ayah bunda saya, jadi ketika Anda membagi tahu mereka sesuatu, tambahkan “percayalah” di akhir. Juga cobalah mengangguk dan tersenyum ketika Anda menanyakan sesuatu. Menjadi relawan di badan amal, bergabung dengan klub buku, paduan suara, — apapun! Cobalah banyak hal meskipun Anda tidak merasa akan menyukainya. Semakin sering Engkau terpapar dengan dunia, semakin banyak yang akan Engkau pelajari dan Kamu akan semakin berkembang sebagai pribadi. Beranikan diri dan jakal orang lain buat pergi keluar rumah. Jika mereka menyorong, jangan diambil lever. Sekiranya Sira tidak koteng ekstravert, Engkau akan kelelahan. Pelan-pelan saja, biarkan kedekatan bekas kerja/kelompok minat/klub/kelas tambahan dan waktu bekerja lakukan Anda. Temukan siapa diri Anda sesungguhnya. Ajak diri Engkau sendiri keluar bakal kencan, traktirlah diri sendiri. Semakin Beliau berkeyakinan diri dan nyaman dengan diri Anda, semakin Engkau akan menganjur orang-orang berpikiran seimbang. Sebagaimana diceritakan kepada Elaine Chong Posts Tagged 'Cerita 17 tahun' Aku seorang mahasiswa berumur 21 tahun. Pada saat liburan semester aku pulang ke kampungku di Garut. Untuk mengatasi kejenuhan, aku jalan-jalan di kota tersebut. Dan masuk ke sebuah pusat belanja di kota kecil itu. Secara tak sengaja aku memandangi seorang gadis yang bisa dikatakan cantik. Wajahnya memancarkan kecantikan alami yang jarang ditemui pada seorang gadis kota. Singkat cerita kami berkenalan. Namanya Ani, berumur 16 tahun. Duh, senang sekali aku bisa kenalan dengan gadis seperti dia. Bulan demi bulan telah berlalu, kamipun semakin akrab dan sering berhubungan lewat telepon. Singkat kata, kamipun sepakat untuk menjadi sepasang kekasih. Lanjutkan membaca ANI PERAWAN’ Aku adalah seorang karyawan di sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang beverage. Posisiku sudah lumayan tinggi, yaitu sebagai General Manager sehingga aku mendapatkan fasilitas perumahan dan sebuah mobil sedan. Aku masih lajang sehingga sehabis pulang kerja hobiku jalan-jalan cari pengalaman dan refresing. Cerita ini berawal saat aku pulang kerja sekitar jam 11 malam, mobilku menabrak seorang anak yang digandeng ibunya sedang menyeberang jalan. Untung saja aku cepat menginjak rem sehingga anak itu lukanya tidak parah hanya sedikit saja dibagian pahanya. Ketika aku tawarkan untuk ke rumah sakit, Ibu itu menolak dan katanya lukanya tidak parah. Lanjutkan membaca Anak Gelandangan’ Ini pengalamanku pribadi saat aku kehilangan keperawananku saat itu aku tengah menjalin asmara dengan seorang mahasiswa jurusan teknik sebuah universitas swasta. perkenalan aneh membuatku merasa tertantang untuk menjalani hubungan lebih dari sekedar teman. setelah 1 th menjalin asmara baru pertama dia berani menciumku. dia menciumku di bibir dengan penuh nafsu. baru kali ini aku dicium seorang pria. saat itu kita berdua sedang nonton sebuah film di bioskop. karena aku diam saja, dia mulai berani menyentuh payudaraku.. dia mulai meremas payudaraku dengan gemas. setelah film selesai kita pulang kerumah. tapi itu tidak terjadi sekali saja, hampir tiga kali 1 minggu kami pergi nonton dan tiap kali nonton saya selalu disuruh melepas BH dan CD saya di kamar mandi Bioskop setelah kami duduk di dalam bioskop. Lanjutkan membaca pengalamanku pribadi’ Maria. Itu namaku. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan ketika aku berusia 11 tahun. Saat itu, aku benar-benar sendirian. Rasa takut dan kesepian menyerang hati dan pikiranku. Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Aku tidak pernah bertanya. Selama ini aku hanya mengenal ayah dan ibu saja. Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku. Kami bertiga sangat bahagia. Lanjutkan membaca Maria’ Seperti telah kuceritakan di bagian sebelumnya, Senin, Rabu dan Jumat adalah jadwalku mengajar Sari dan Rina. Karena rumah Rina lebih dekat, maka Sari yang datang ke rumah Rina. Ibu Rina adalah orang Menado. Bapaknya orang Batak. Kedua orang tuanya berada di Surabaya. Dia disini tinggal berdua saja dengan kakak perempuan tertuanya yang kerja di Bank. Mengontrak rumah mungil di daerah Cipete. Sedang kedua orang tua Sari adalah asli orang Tasik. Keduanya cantik. Tinggi tubuhnya hampir sama. Rina orangnya putih, agak gemuk dan sedikit banyak omong. Sedang Sari hitam manis, cenderung pendiam dan agak kurus. Singkat cerita, setelah beberapa kali mengajar, aku tahu bahwa memang si Rina kurang bisa konsentrasi. Konsentrasinya selalu pecah. Ada saja alasannya. Berbeda dengan Sari. Bahkan kadang-kadang matanya menggoda nakal memandangku. Mungkin kalau tidak ada Sari, sudah kuterkam dia. Pakaiannya pun kadang-kadang mengundang nafsuku. Celananya pendek sekali dengan kaos oblong tanpa BH. Berbeda sekali dengan Sari. Sari memang pendiam. Kalau tidak ditanya, dia diam saja. Jadi kalau tidak tahu, dia malu bertanya. Tetapi dari pengalamanku, aku tahu kalau Sari ini mempunyai nafsu yang besar yang terpendam. Lanjutkan membaca Sari Dan Rina’ Bagi para pembaca yang belum membaca ceritaku terdahulu yang berjudul “Beli Mobil Berbonus Seks, perkenalkan namaku Wawan. Aku sedang kuliah di tingkat terakhir sebuah PTS di Jakarta. Sambil kuliah, aku berwiraswasta. Terimakasih untuk temanku yang dulu memperkenalkan aku pada bisnis ini, sehingga keadaan ekonomiku sudah sangat berubah. Aku merasa sangat bersyukur, di saat banyak sarjana yang masih menganggur, aku yang masih kuliah sudah mendapatkan penghasilan besar setiap bulannya. Kejadian ini berlangsung beberapa minggu yang lalu. Saat itu, hari Jumat sore, aku sedang mengerjakan salah satu proyekku. Seperti biasa untuk refreshing, sambil menyeruput secangkir kopi, aku membaca email email yang masuk. Segera kubalas email permintaan proposal dari pelanggan, dan aku pun kadang tertawa geli membaca email-email joke dari teman-temanku. Tetapi ada satu email yang menarik perhatianku, yaitu dari temanku yang tinggal di Bogor, Andi. Dia sedang suntuk dan mengajakku untuk refreshing ke Puncak saat aku tidak sibuk. Kebetulan besok aku tidak ada acara, hanya perlu mengambil pembayaran ke salah satu klienku. Terlebih lagi Monika, pacarku, juga sedang keluar kota bersama keluarganya. Lanjutkan membaca ABG Toket Gede’ Joseph telah lama menantikan malam ini. Semua orang selalu membicarakan tentang klub itu tetapi tak seorangpun akan mekatakan secara persisn apa yang ada di dalam klub itu. Banyak issue yang mengatakan bahwa sering diadakan pesta sex liar untuk anggota klub. Pada usia ke 15, ia telah banyak memikirkan masalah sex. Ia juga telah banyak menjumpai para anggota yang susianya sebaya dengannya atau sedikit lebih muda. Malam ini dia berniat untuk mendaftar ke dalam klub itu. akhirnya ia akan menemukan apa yang selama ini diperbincangkan orang. Lanjutkan membaca The Club’ Di tempat aku tinggal ada pembantu baru, lelaki, orangnya sepantaran aku, tinggi besar, lumayan ganteng, malah terlalu ganteng untuk jadi pembantu, harusnya jadi cover boy. Namanya Budi. Aku tertarik padanya karena dia type cowok idaman buatku. Aku kerap kali membayangkan gimana kalo aku dientot olehnya, memekku dienjot kontolnya yang dari luar celananya kelihatan menggembung, pertanda kontolnya besar. Lanjutkan membaca Napsunya Pembantu’ Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku masih berbaring. Istriku memang harus selalu berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu, pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah. Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Tetapi langsung aku teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memang mendapat perintah dari istriku untuk bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum mengerjakan yang lain. Lia ini baru berumur 17 tahun, dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal. Aku hanya perhatikan hal tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir macam-macam sebelumnya. Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi, Lia pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil membawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at all. Karena aku selalu tidur hanya dengan bercelana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan masih pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun, sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah mengeras sejak tadi. Dengan sedikit mengintip, Lia berkali-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku yang sudah membesar dan mengeras. Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya. Lanjutkan membaca Pembantu Nikmat’ Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang berambut panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat sedang menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang pemuda yang mengenakan kaos biru di padu dengan jeans warna serupa. Dia berjalan menuju kerumah gadis yang sedang asyik duduk di depan rumahnya, si gadis sesekali mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang di tunggu sudah datang atau belum. Dengan senyum yang manis kemudian gadis itu menyapa sang pemuda yang kelihatan rapi, harum dan segar siang itu. Lanjutkan membaca Belenggu Rindu Yang Tertahan’ Sudah merupakan rutinitas jika dalam liburan panjang Aku menginap dirumah Om Bagas dan Tante Rita di Jakarta. Karena kebetulan juga, tempat kerjaku adalah di sebuah sekolah terkenal di Manado. Jadi, kalau pas liburan panjang, otomatis aku juga libur kerja. Tapi sudah sekitar 6 tahun Aku tak pernah lagi liburan ke Jakarta karena sibuk mengurusi kerjaan yang menumpuk. Baru pada tahun 2002 lalu Aku bisa merasakan nikmatnya liburan panjang. Rumah Om Bagas bisa digolongkan pada rumah mewah yang besar. Walaupun begitu, rumahnya sangat nyaman. Itulah sebabnya aku senang sekali bisa liburan ke sana. Aku tiba di rumah Om Bagas pada pukul karena kelelahan aku langsung tidur pulas. Besok paginya, aku langsung disambut oleh hangatnya nasi goreng untuk sarapan pagi. Dan yang bikin aku kaget, heran bercampur kagum, ada sosok gadis yang dulunya masih kelas 4 SD, tapi kini sudah tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita. Namanya Nina. Kulitnya yang putih, matanya yang jernih, serta tubuhnya yang indah dan seksi, mengusik mataku yang nakal. Lanjutkan membaca Oh, Nina’ Mula mula gue ingin memperkenalkan diri. Nama gue Daron. Gue ada kesempatan belajar di Malaysia karena ayah gue bekerja di sana. Ketika itu gue berumur 15-16 kira-kira kelas 1 SMA. Pertama kali masuk skolah ada upacara bendera. Waktu lagi kenalan ama temen-temen baru ada cewe’ datang dari arah pintu gerbang dengan terburu-buru, soalnya semua murid sudah berbaris. Gue liatin tuh cewe’..”OK jugak nih..”. Setelah gue tanya temen gue ternyata die kakak kelas. Umurnya 17an kira-kira kelas 3 SMA. Namanya Molly. “Cute juga nama doi”. Tiba -tiba dari belakang ade rekan sekelas megang bahu gue. “Ngapain loe nanyain tentang kakak gue?”. Buset dah, kaget gue. Gue cuma takut dipukulin soalnya die ‘gangster’ di sekolahan. “Ah..enggak kok. Nanya doank” kata gue dengan gementar. Lanjutkan membaca Molly kakak kelasku’ Laman Berikutnya » Ibu Kos, pembantu kos dan 4 temen arisan ibu kos yang haus sex adalah guru sexku Tugas Kenikmatan ANI PERAWAN Anak Gelandangan pengalamanku pribadi hits 1DimasManXBoyoleh FudhanCover Adistyadistya 🎖️5 - Gay 1 April 2019 🎖️1- BL 9 April 2019 Mengandung BL addicted, kisah HOMBRENG. GAY-YOR. 2The Demon Lord[REVISI]oleh Onlybell[TAHAP REVISI] [WARNING 1821+!] Ini kisah Lylia, gadis polos tak berdosa yang terpaksa menikah dengan raja iblis demi menepati sebuah janji. ••• Belasan tahun yang lalu... 3K I N A N √oleh diniREVISI KALAU LAGI MOOD, BANYAK TYPO MAAF YA GUYS! Siapa aku? Apakah aku bukan bagian dari mereka? apakah aku hanya benalu diantara mereka? Semenjak dia pergi,mereka sela... 5Ini Cerita Kitaoleh YeoldyInilah masa SMA Gio, Clara, Bagas, dan Icha. Menyenangkan namun sedikit luka. Mereka bertemu untuk sama-sama mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan malang yang mengi... 6Losingoleh retno ayu andrianiKetikaa air hujan berubah menjadi tangis Venda adalah seorang gadis yang dari masa kecilnya tanpa kasih sayang seorang ayah dan dia dipaksa untuk terus berkarya dan bel... 8EX PROTAGONISoleh GEMWESHN🦋Keysha si cewek protagonis yang telah dijodohkan dengan Baskara Bara. Namun Bara si most wanted sekolah tidak menyukai Keysha. Di mata Bara, Keysha si anak manja, ceng... 9At Seventeenoleh Meirra AviraHari-hari menjadi remaja itu cukup menarik dan menyenangkan. Hari-hari mereka sering dipenuhi tawa dengan teman-teman. Mereka akan menghabiskan waktunya di sekolah dan p... 1017 Years [Terbit E-Book]✓oleh ALIFAL QR[E-Book sudah tersedia dia PlayBooks atau klik link di bio^^] Versi e-Book BERBEDA dengan versi Wattpad. ***** 17 tahun mereka saling menyimpan luka dan rindu yang tak p... 12JUANDARA √oleh diniREVISI KALAU LAGI MOOD, BANYAK TYPO MAAF YAH GUYS! Jangan lupa vote! Gimana perasaan kalian saat orang tua kalian menjodohkan dengan orang yang sama sekali kamu belum ke... 15YOU & ME [TIDAK DILANJUTKAN]oleh AdirraaGadis cantik keturunan Rusia-Indonesia bernama Olivia Raisya Louis. Anak seorang pengusaha, Ayah dan Bunda nya sama-sama seorang pekerja keras. Memiliki 2 Saudara kandun... 18DI BULAN APRIL ON-GOINGoleh dengan seseorang yang di puja sangat menyenangkan. Jangankan bertemu, melihatnya saja sudah bahagia. Ini perjalanan cinta Intan, sang pengagum rahasia yang menca... 19I [No]t Aloneoleh Yulia MalveraSiapa tak kenal dengan frasya geronimo dan charusmita hadara?.mereka adalah cowok cewek terhot di sekolah nya . Sebuah perihal membuat mereka saling bertengkar, nahil...

cerita panas 17 tahun keatas