cerita kucing diancam harimau
HarimauMalaya akan memburu mangsa ketika waktu pemangsanya sudah 'berehat' agar ia dapat menjimatkan tenaga. Ketahuilah, lagi banyak Harimau itu bergerak, lebih lapar dan banyak ia perlu makan! Sayangnya, kebanyakan harimau di seluruh dunia kian terancam.
GambarHaiwan Haiwan Dim Rimba diarihaiwan. Senin, 27 Juli 2020. Facebook Twitter Telegram. Kesibukan mereka banyak dikerjakan di petang hari hingga matahari terbit. 587 73 Rubah Merah Hewan. Pin Di Nama Hewan Ternak Dan Suara Domba Kambing Babi Ayam Kelinci Kucing Anjing Keledai Bebek
ContohCerita Fabel Singkat 3 Paragraf. 1. Kisah Harimau dan Singa. Dulu hidup seekor harimau dan singa. Mereka adalah teman akrab, sampai suatu ketika mereka diuji oleh hewan hutan untuk saling membunuh. Maka singa berkata "mengapa aku harus membunuh temanku?", hewan hutan berkata "karena raja hutan hanya satu".
CeritaLengkap Dongeng Harimau dan Kucing. Dahulu kala, dikatakan bahwa kucing adalah guru bagi harimau. Kucing digambarkan memiliki rambut putih, tubuhnya sedikit gemuk, dan mempunyai ekor yang panjang. Ia sosok yang hebat dan dihormati, serta mendapat julukan sebagai guru besar. Kucing memiliki dua murid yang setia, yaitu singa dan harimau.
Hariini, tanggal 29 Juli 2019, adalah Hari Harimau Sedunia, lo! Hari ini, cari tahu fakta menarik tentang kucing besar yang kulitnya bermotif belang ini, yuk! Hari Harimau Sedunia. Hari Harimau Sedunia diperingati tanggal 29 Juli 2019 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia tentang konservasi atau upaya penyelamatan harimau, teman-teman.
minh thương dễ tránh yêu thầm khó phòng. Pada dongeng-dongeng sebelumnya kakak sudah bercerita tentang Cerita Rakyat Singkat Hikayat Malim Deman yang menceritakan seorang pemuda yang mengambil selendang bidadari di telaga hutan. Kali ini Kakak akan bercerita tentang harimau dan kucing. Cerita ini menjelaskan kenapa kucing tidak tinggal di hutan bersama binatang yang lain seperti singa, harimau, gajah, kancil dan lainnya. Oh iya jika adik-adik suka dengan cerita tentang hewan, Kakak punya banyak loh koleksi fabel, cari saja di blog ini dengan kata kunci fabel, pasti adik-adik menemukan banyak sekali tentang hewan yang menarik dan seru. Sepertinya adik-adik sudah tidak sabar membaca cerita rakyat pendek kali ini. Ini dia kisahnya. Cerita_Rakyat_Singkat_Harimau_Berguru_Pada_Kucing Pada zaman dahulu Kucing dikenal sebagai binatang yang hebat. Kucing binatang yang sangat berwibawa. Sehingga banyak binatang yang hormat padanya, banyak juga yang ingin menjadi muridnya. Akhirnya Kucing mendapat julukan sebagai guru besar. Diantara sekian banyak muridnya, Singa dan Harimau adalah murid yang paling setia, mereka rela mengikuti kamanapun Kucing pergi. ’Sebenarnya ilmu yang kuturunkan kepada kalian berdua sudah cukup banyak. Apalagi yang kalian inginkan dariku,’’ tanya Kucing. ’Kami ingin guru mengajari kami cara memanjat pohon,’’ jawab Harimau. ’Itu adalah ilmu yang sangat langka. Sulit untuk mengajarkannya.’’ ’Tapi kami berdua ingin guru mengajarinya…’’ Kucing mulai berpikir. Ilmu memanjat pohon ingin menjadi miliknya sendiri. Ia tidak mau mengajari Singa dan Harimau bagaimana cara memanjat pohon. Ia berharap kedua muridnya melupakan permintaannya tersebut. Ia mengalihkan perhatian dengan cara mengajari Singa dan Harimau berenang. Pada suatu hari Harimau sudah tidak sabar ingin mempelajari ilmu memanjat pohon. Pagi-pagi Harimau menemui Kucing gurunya. Kucing berusaha menunda dan terus menunda. ’ Akan kau gunakan untuk apa mempelajari ilmu itu?’’ ’Sebagai bekal guru,’’ jawab Harimau. ’ Ilmu itu tidak cukup jika sebagai bekal saja,’’ kata Kucing. ’Akan aku manfaatkan untuk apa saja?’’ ujar sang Harimau. Kucing berusaha menjelaskan bahwa manfaat ada yang baik dan buruk. Panjang lebar Kucing menjelaskan membuat Harimau jenuh dan kesal. ’Guru. Kau mau menurunkan ilmu itu atau tidak?’’ Tanya Harimau yang mulai kesal. ’Sabar-sabar. Tunggu sebentar.’’ ’Cepat ajarkan aku ilmu itu. Jangan menunda-nunda terus!’’ ’Kenapa? Jika aku menunda-nunda mengari kau ilmu itu? ’Membuat saya jadi kesal dan marah.’’ ’Lalu, jika kau marah dan kesal. Kau mau apa?’’ ’Saya bisa bertindak kasar!’’ ’Kau berani mengancam gurumu sendiri?’’ ’Aku sudah tidak peduli.’’ Sekarang juga kau turunkan ilmu itu.’’ ’Saya tidak mau menurunkan ilmu itu padamu Harimau. Karena aku tau kau akan memanfaatkan ilmu itu dengan cara yang tidak baik.’’ Kata Kucing sambil berlari meninggalkan Harimau. Harimau sangat marah karena merasa di bohongi. Ia langsung mengejar Kucing. Dalam waktu singkat Harimau sudah menyusul Kucing. Tapi Kucing lebih pintar dan menggunakan jurus memanjatnya itu. Kucing bergerak lebih gesit dari Harimau . Harimau takjub dengan kelincahan Kucing memanjat pohon dengan gesit. Harimau hanya melihat Kucing dari jauh. Ilmu memanjat pohon itu adalah impian sang Harimau. Setelah Harimau tahu bahwa ilmu itu di miliki oleh Kucing guru besar. Harimau marah pada dirinya sendiri. Perasaan Harimau tidak bisa di tahan lagi. Harimau bersumpah akan membunuh Kucing itu.’’ “Aku bersumpah akan membunuhmu!’’ Mendengar sumpah Harimau, Kucing sangat kaget dan ia tidak berani turun dari pohon. Harimau terus menunggunya. Tapi Harimau mulai merasa lapar. Ia pergi mencarai makanan meninggalkan sang Kucing. Akhirnya Kucing turun dengan hati-hati. Ia mulai pergi berkelana ke tempat yang jauh dari Harimau. Dan ia terus mencari tempat yang aman. Pesan Moral dari Cerita Rakyat Singkat Harimau Berguru Pada Kucing adalah gunakan ilmu dan keterampilan yang kita miliki untuk berbuat kebaikan.
Judul Cerita Fabel Kucing dan Harimau Pada zaman dahulu hiduplah kucing yang bersahabat dengan seekor harimau. Kedua hewan tersebut ke mana pun perginya selalu bersama-sama. Harimau tidak pandai berburu, sehingga kucing yang mencari hewan buruan untuk dimakan mereka berdua. Kucing memiliki tubuh yang kecil, maka ia hanya dapat menangkap beberapa hewan kecil untuk mereka makan. Sehingga harimau tersebut sering merasa lapar karena makanan yang dimakan hanya sedikit. Harimau berpikir jika ia yang berburu tentu mangsa yang akan di dapat lebih besar dan ia bisa makan sampai puas. Suatu hari harimau bertanya kepada kucing “kucing, aku ingin berburu tapi aku tidak tahu caranya. Tolong ajari aku?”. Kucing menjawab “gampang, kok”. Keesokan harinya kucing menunjukkan bagaimana cara menerkam dan menangkap buruannya. Suatu hari kucing sedang tertidur, tiba-tiba harimau mengendap-endap dan menerkamnya. Kucing yang terkejut langsung menghindar dan memanjat sebatang pohon yang tinggi. Kucing teringat jika ia belum mengajarkan cara memanjat pohon kepada harimau. Hal ini membuat harimau merasa dikhianati dan marah besar. Harimau tetap menunggu kucing untuk turun dari pohon, tetapi kucing tetap bertahan. Hingga akhirnya harimau merasa lelah dan lapar, ia pun pergi sambil mengancam kucing. Setelah harimau pergi, kucing turun dan berlari ke perkampungan manusia. Dengan kepandaiannya menangkap tikus membuat manusia suka padanya. Sejak itulah kucing tinggal di perkampungan, walaupun kucing tahu jika harimau tidak dapat mengejarnya ke perkampungan. Ia tetap berhati-hati jika membuang kotoran selalu ditimbunnya dengan tanah, gar tidak ditemukan oleh harimau. Pesan Moral Contoh Cerita Fabel Setiap mahluk memiliki kekurangan masing-masing, jangan melihat sifat makhluk dari kekurangannya saja Originally posted 2020-04-09 222538.
Semarang – Menjadi keeper atau pawang hewan buas tentu bukan perkara mudah. Apalagi yang diopeni adalah jenis kucing besar seperti harimau benggala dan singa. Butuh ketelatenan serta kewaspadaan yang tinggi agar hewan tetap sehat, dan nyawa sang keeper tetap aman dari gigitan ataupun belaian cakar panjang sang raja hutan. Di Semarang Zoo, kebun binatang bonbin milik Pemkot Semarang ada tiga keeper khusus untuk tiga jenis kucing besar. Yakni 11 harimau jenis benggala dan dua singa. Purwohadi MS, salah seorang keeper yang ditemui Jawa Pos Radar Semarang. Bapak tiga anak ini mulai menjadi keeper harimau di Semarang Zoo sejak tahun 2016 lalu. Selama lima tahun ini, banyak pengalaman unik yang ia rasakan. Bahkan ketika koran ini datang, ia sedang asyik memberi makan sepasang harimau berukuran besar dari luar kandang. “Wis rak sah rebutan, siji-siji sudah nggak usah rebutan. Satu-satu, red,” ujarnya. Dua harimau itu tampak tak sabar. Aungannya menggelegar. Namun Purwo -sapaan akrabnya- tak gentar atau kaget ketika dua kucing loreng ini mengaung dan berdiri di dalam kandang. “Yang ini namanya Denok dan Kenang. Usianya sekitar 4 tahun. Keduanya anak dari Manis dan Rangga. Sekarang sudah besar banget. Padahal dulu waktu lahir masih kayak kucing,” kata Purwo setelah memberikan dua daging ayam utuh. Pria 32 tahun itu mengaku tertantang dan ingin menambah pengalaman dalam merawat binatang. Rasa takut tentu ada, apalagi harimau merupakan hewan pemakan daging. Meski sudah kenal sejak kecil dengan Denok-Kenang, sejinak-jinaknya hewan buas tetap memiliki insting yang tinggi untuk berburu. “Takutnya pasti ada. Tapi ya kalau kita waspada dan bekerja dengan hati dan seusai SOP, Insya Allah semua lancar dan aman-aman saja,” tuturnya. Bukan perkara mudah untuk mendekati hewan jenis karnivora ini. Ia butuh enam bulan agar kucing-kucing besar di Semarang Zoo kenal dengan dirinya. Apalagi setiap hari, Purwo selalu memberikan makan mereka. Dari awalnya yang selalu mengaung karena melihat orang asing, kini kucing besar termasuk Denok dan Kenang sudah tenang ketika ia menyiapkan makanan dan memberikan makan mereka. “Karena sudah biasa, mereka cenderung diam ya. Tapi tetap harus waspada, karena tetap buas. Walaupun sudah kenal dan bisa dibilang jinak, tapi kan naluri berburunya tetap ada,” jelasnya. Ia mengaku memiliki trik khusus agar singa ataupun harimau tetap tenang dan iapun aman ketika mendekati binatang. Yakni dengan tidak membelakangi ketika datang memberikan makan. Sebab jika datang dari samping atau belakang, harimau ataupun singa akan menganggapnya sebagai ancaman. “Harus dari depan agar mereka tetap tenang waktu ngasih makan, ya walaupun di dalam kendang,” paparnya. Sama seperti kucing, tak jarang harimau ataupun singa suka mengajak bercanda keeper atau pawangnya saat diberi makan. Denok-Kenang misalnya, sangat manja. Namun Purwo tetap waspada, karena beberapa kali ia tak sengaja terkena cakaran sang harimau. “Ya kadang nggak sengaja nyakar tangan, risiko sih. Tapi kalau sesuai SOP, saya kira aman-aman saja,” ujarnya sambil tersenyum. Sebelum menjadi keeper harimau, lima tahun terakhir, Purwo mengaku sempat menjadi keeper hewan primata yakni orang utan. Cara atau metode yang digunakan untuk mendekati primata tak jauh beda dengan hewan lainnya. Butuh proses yang cukup panjang. Ditanya tentang suka duka menjadi seorang keeper, Purwo mengaku banyak sukanya apalagi banyak hewan yang bisa berkembang biak serta beranak pinak dan dibesarkan layaknya anak sendiri. Bahkan, jika dirinya libur dan hewan tersebut sakit, ia akan merasa sedih dan khawatir. Konsultasi dengan dokter hewan pun dia lakukan agar hewan kembali sehat. “Misal kalau nggak mau makan, ya saya yang sedih. Kalau sakit, saya juga khawatir. Kalau nggak ketemu kangen, ya itu sih. Dukanya, kalau nggak mau makan atau sakit. Tapi saya langsung konsultasi dengan dokter,” pungkasnya. den/ida
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dahulu kala, Kucing adalah guru harimau. Kucing, Sang Guru berwarna Putih, berekor panjang, nampak gemuk dan menggemaskan. Sedangkan Sang Murid, Harimau sebenarnya hampir mirip dengan Kucing, namun berperawakan besar dengan tubuh berwarna orange dan dihiasi garis-garis loreng yang berwarna hitam, Taringnya besar dan tajam dan terlihat seram. Mereka sangat akrab dan saling menyayangi satu sama lain. Kucing dengan sabar mengajari Harimau keahlian untuk berburu makanan di hutan. Harimau dengan suka cita dan penuh semangat menimba ilmu dari Gurunya. Hari ini adalah pelajaran mengintip mangsa, Kucing mengajari Harimau keahlian untuk mengintip mangsa dari balik semak-semak dan mengajarkan kesabaran dan waktu yang tepat untuk mengejar mangsanya. Harimau belum mewarisi ilmu kesabaran yang diajarkan oleh kucing. Harimau dikenal cepat sekali naik darah. Namun Kucing tetap sabar dalam mengajari Harimau agar bisa menjadi sosok yang mandiri. Karena belum menguasai dengan sempurna ilmu ini, untuk sementara Kucinglah yang setiap hari memberi makan harimau dengan berburu tikus di hutan tersebut. Tak terbayang berapa puluh tikus yang harus ditangkap oleh Kucing itu untuk menghidupi Harimau. Namun Kucing tak pernah mengeluh, kucing itu ikhlas melakukannya. Berkat kesabaran Kucing dalam mendidik Harimau, akhirnya Harimau berhasil juga menguasai jurus berburu yang ampuh warisan dari Kucing. Sekarang tak pernah sekalipun Harimau gagal dalam memburu mangsa di hutan tersebut. Setiap hari Ia memamerkan keahliannya kepada Kucing. Pagi hari menjelang, Langit cerah berwarna biru, dan matahari memancarkan sinar kebahagiaan di dalam hutan itu. Kucing masih bertengger di atas pohon menikmati hangatnya sinar matahari yang menerpa wajahnya pagi itu. "Guru!!! Lihatlah aku guru, aku akan menagkap seekor kijang di sana, cepatlah kemari Guru!!!, Lihatlah bagaimana aku akan menangkap Kijang itu" Ujar Harimau pada Gurunya. "Oiya, Kau memang semakin hebat sekarang muridku, aku suka semangatmu..." Ujar Kucing sambil tersenyum. Tak ingin mengecewakan muridnya yang ia sayangi itu, Kucing bergegas turun dan menemani muridnya mengintai sekawanan Kijang yang sedang mencari makan di pagi itu. Harimau itu mengendap-endap dan bersembunyi di antara rimbunnya semak belukar yang tumbuh di sekitar daerah itu. "SSssssssst..... Guru.... lihatlah Guru.... aku akan menangkap kijang yang sedang makan itu, Lihat Aku Guru!!!!" Ujar Harimau kepada Gurunya yang sedang duduk di sampingnya. "Iya muridku, Aku percaya kamu pasti akan berhasil menangkapnya" Jawab Kucing itu. Harimau itu mengintai dengan penuh kecermatan, mengamati setiap gerak-gerik mangsa yang akan diburunya. Ia masih memilih Kijang yang mana yang akan ia kejar untuk dijadikan mangsa. Akhirnya waktu yang tepat telah tiba, ada seekor kijang yang lengah dan tidak mengetahui bahwa ada Harimau yang sedang mengintainya dan... "Slapp!!!, GGGGrrrgggghhhhh....." Harimau melompat dari tempat persembunyiannya dan berusaha menerkam Kijang Itu. Kijang itu tersentak kaget, dan segera melompat untuk menyelamatkan diri. Namun terlambat jarak Harimau itu terlalu dekat baginya, sehingga tanpa perlawanan yang berarti, dalam beberapa langkah larinya, Kijang malang itu tertangkap oleh Sang Harimau yang sedang lapar itu. Ia tak kuasa melawan cengkeraman Harimau itu, akhirnya Kijang itu mati di tangan Harimau itu. Kucing bertepuk tangan merayakan keberhasilan muridnya itu. "Kau benar-benar mumpuni sekarang, gerakanmu lincah, cepat dan tepat" Ujar Kucing membesarkan hati muridnya. "Hua..ha.... inilah aku Guru, aku memang hebat tak terkalahkan... Aku kan menguasai hutan ini!!!" Jawab harimau itu sambil tertawa terbahak-bahak. "Hhhhhmmmh.... Gunakan keahlianmu dengan bijak muridku, kau harus jadi pelindung bagi hutan ini" Kucing mencoba mengingatkan agar Harimau lebih bijaksana dalam menggunakan ilmunya. "Akan aku pikirkan itu Guru!!!" sekarang biarkan aku makan dulu ya... aku Lapar sekali..." "Baiklah, kalau begitu aku akan membersihkan rumah dulu" Jawab kucing itu pergi meninggalkan Harimau. Waktu terus berlalu, semakin lama Harimau menjadi sombong dan takabur, sehingga ia menjadi teror dan penyebar ancaman bagi setiap mahluk yang hidup di dalam hutan itu. Ia jarang menemui gurunya lagi, Harimau semakin lupa diri. Kalau dulu harimau membunuh Kijang dewasa untuk makan, sekarang ia telah berani membunuh anak Kijang atau rusa hanya untuk kesenangan saja, keamanan dan ketentraman hutan menjadi terganggu. Suatu hari Harimau bertandang ke kediaman Kucing Gurunya. "Hai Guru!!!, aku sekarang telah berhasil menguasai hutan ini, namun ada satu hal yang ingin aku minta darimu..... Aku membutuhkannya" Harimau berteriak kencang ke atas pohon jati Hutan tersebut. Kucing yang sedang bersemedi kaget dan bergegas keluar. "Waduh, muridku... lama sekali kau tidak menengokku... bagaimana keadaanmu sekarang???" Jawab Kucing bergegas turun menemui muridnya itu. Kucing itu mencoba menata hatinya yang masih tersentak mendengar ucapan muridnya yang kurang sopan itu. "Ah, tidak usah basa-basi Guru, Ajarkan aku cara memanjat pohon, aku harus menaklukkan bajing, tupai, burung dan binatang lainnya, aku ingin mengalahkan semua penghuni hutan di sini, biar mereka tahu bahwa akulah penguasa hutan ini, Hua...ha.... ha... Grrrrgggghhh!!!, ajarkan ilmu itu kepadaku Guru!!!!" Harimau itu semakin kurang ajar. "Belum saatnya kau mempelajari ilmu itu muridku, suatu saat nanti aku akan memberikannya kepadamu, bersabarlah, kau harus belajar bijak muridku..... hentikanlah ambisimu itu muridku, jadilah kau pengayom bagi penghuni hutan ini Muridku.... " Kucing mencoba tetap bersabar menghadapi tingkah laku muridnya yang semakin kurang ajar itu. "Ah...Kau terlalu lemah rupanya Guru, Cepat kau ajarkan ilmu itu kepadaku, atau aku akan mem....." Harimau semakin hilang kendali. "Kau akan apa????, Jawab!!!" Kucing itu tersentak kaget mendengar ucapan muridnya itu. "Aku Kan membunuhmu!!!!!, aku harus menghancurkan siapapun yang menghalangi langkahku untuk menjadi penguasa hutan ini..... "Grrrrggghhhh!!!!!" Kemarahan Harimau semakain memuncak, ambisi untuk mengusai hutan telah menutup mata hatinya, bahwa di hadapannya adalah Gurunya. "HHHHmmmmhhhh... Kau benar-benar berubah sekarang muridku, sadarlah muridku....." Jawab Kucing itu mencoba meenenangkan muridnya. "Ah, dasar Kucing tak tahu di untung!!!!!!, Aku akan membunuhmu...............!!!!!" Harimau segera memasang kuda-kuda dan menerkam Gurunya. Kucing tak kalah sigap, dengan secepat kilat ia segera menghindar dan melompat ke atas pohon. Air matanya jatuh menetes melihat keberingasan murid yang ia sayangi itu. Ia duduk di dahan pohon Randu Hutan yang selama ini ia jadikan rumahnya. Harimau menunggu di bawah dan mengaum keras, menahan segala rasa marahnya. Akhirnya setelah sekian lama menunggu, Harimau itu lelah juga. "hai Kucing tak tahu diuntung, kali ini aku akan membiarkanmu pergi, aku tak ingin melihat wajahmu lagi di sini... pergilah kau jauh-jauh, jangan sampai aku mencium bau kotoranmu, karena kalau sampai aku mencium aroma kotoranmu akau tak segan-segan akan membunuhmu dan seluruh keturunanmu" Harimau itu bergegas pergi meninggalkan pohon randu Hutan itu. Dengan penuh kesedihan dan luka hati yang dalam Kucing itu pergi meninggalkan hutan itu menuju perkampungan di pinggir hutan. Kucing itu selalu mengingat ucapan Harimau itu. Setiap kali membuang hajat ia akan menutupinya dengan tanah dan memastikan bahwa tidak ada bau yang tercium keluar. Ia wariskan pengetahuan itu kepada seluruh anak dan cucu-cucunya agar setiap kali membuang kotoran, kotoran itu harus ditimbun dengan tanah dan memastikan bahwa tidak ada bau yang keluar agar Harimau tidak datang untuk membunuhnya. _Selamat Mendongeng_ Sumber Gambar Lihat Dongeng Selengkapnya
JAKARTA, - Harimau dan macan adalah hewan liar dan buas yang hidup di alam liar atau hutan. Tak heran, harimau dan macan tidak cocok atau direkomendasikan sebagai hewan peliharaan. Namun, ada beberapa orang berharap bisa memiliki kucing besar yang "liar", seperti harimau atau macan tutul, sebagai hewan peliharaan. Baca juga Mengapa Kucing Sphynx Tidak Memiliki Bulu?Untungnya, ada beberapa ras kucing domestik yang memiliki tampilan bulu dan motif seperti harimau atau macan. Ras kucing ini mewarisi ciri-ciri keagungan dari sepupu liar mereka, membuatnya terlihat seperti versi miniatur dari harimau dan macan yang eksotis. Meski begitu, ras kucing ini tetap aman dipelihara di rumah, mudah dilatih, dan paling penting memilki kepribadian lucu serta menyenangkan Dilansir dari Reader's Digest dan AZ Animals, Selasa 21/3/2023, berikut ras kucing yang mirip harimau dan macan tutul. Baca juga Kucing Persia Vs Himalaya, Ini Perbedaannya Bengal Kucing bengal dikembangbiakkan pada 1960-an sebagai persilangan antara kucing macan tutul liar dan berbagai ras kucing domestik. Kucing bengal berukuran sedang dengan ekor tebal, tubuh panjang, dan kaki belakang yang kuat yang memungkinkannya melompat tinggi. Kucing Bengal memilliki bulu dengan motif garis-garis yang menyerupai kucing hutan atau pola melingkar yang terlihat seperti macan kucing bengal tidak hipoalergenik atau membuat alergi sehingga cocok untuk mereka yang rentan terhadap alergi. Baca juga Stop Memberikan Aspirin untuk Kucing, Ini Bahayanya Toyger Toyger sebenarnya dikenal sebagai "kucing harimau", jadi jelas Anda tidak bisa lebih dekat dengan kucing ini. Toyger sebenarnya dikembangbiakkan agar terlihat seperti harimau dengan cara mengawinkan seekor kucing Bengal dan kucing liar yang berkeliaran di jalanan India. Toyger memiliki banyak garis-garis pada tubuhnya dengan warna oranye, emas, dan merah. Kucing toyger membutuhkan banyak aktivitas fisik sehingga penting mengevaluasi apakah Anda dapat memenuhi kebutuhan mereka sebelum mengadopsi. Namun, ras kucing yang mirip harimau ini cukup manis, membuatnya sempurna sebagai kucing keluarga. Baca juga 4 Cara Mencegah Kucing Liar Naik ke Atap Rumah Savannah Shutterstock/Eric Isselee Ilustrasi kucing Savannah adalah ras hibrida yang dikembangkan dengan menyilangkan antara kucing serval Afrika dan kucing domestik. Ras kucing yang mirip macan ini adalah spesies terbesar dari semua ras kucing domestik, dengan beberapa spesies memiliki berat lebih dari 30 kilogram.
cerita kucing diancam harimau