cerita kasih sayang ibu sepanjang masa

Tidaksekedar ungkapan kata cinta dan sayang . Tapi murni dari lubuk hati yang terdalam . Rela berkorban jiwa dan raga Murni dari lubuk hati anaknya tersayang . 2. Kasih Ibu Murni Dan Suci. Cinta yang suci tak bisa diukur dengan materi . Cinta sejati tak bisa dilihat dengan mata telanjang Belum ada Komentar untuk "20+ Contoh Puisi IalahAisyah, pemilik cinta pertama dalam Islam, cinta Rasulullah SAW. Sungguh Aisyah memiliki kedudukan yang agung seperti kisah dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Shafwan: "Ada tujuh hal pada diriku yang tidak dimiliki oleh wanita manapun, kecuali yang diberikan oleh Allah kepada Maryam binti Imran. Sodon't even bother asking if you look okay. (Jadi jangan tanya apa kau tampak menarik) You know I'll say. (Kau tahu aku kan katakan itu) When I see your face. (Saat kulihat wajahmu) There's not a thing that I would change. (Tak satupun yang aku ubah) 'Cause you're amazing. Airport, please." Ujarnya kepada pemandu teksi. Sepanjang perjalanan ke Lapangan Terbang Heathrow, fikiran Hafiz melayang-layang. Teringatkan Hariz. Maafkan Along, Ngah. Along tak ada disisi Angah masa Angah menghembuskan nafas terakhir, Hafiz bergumam. Teringat akan perjanjian lalu. Masih diingat janji yang dibuat sesama mereka. CeritaKasih Sayang Ibu Sepanjang Masa. Contoh Perencanaan Setelah Lulus Kuliah. Biografi Singkat Cut Meutia. Posting pada pengetahuan Ditag judul, perbankan, skripsi Navigasi pos. Pos sebelumnya Contoh Perencanaan Setelah Lulus Kuliah. Pos berikutnya Cerita Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa. minh thương dễ tránh yêu thầm khó phòng. Rutinitas pagiku masih diisi dengan mengantar anak ke sekolah dan menunggunya sampai pulang, tidak lama hanya 2 jam. Duduk di kantin sekolah memberi kesempatan bagiku untuk bertemu banyak orang, masing-masing dengan karakternya dan cerita hidupnya. Seminggu ini 2 kali aku mendengarkan curahan hati seorang ibu tentang aku dipertemukan dengan seorang nenek tua renta yang badannya bungkuk. Rumahnya tidak jauh dari sekolah, dan pagi itu dia ingin membeli sarapan lontong di kantin. Sambil menunggu nenek kantin siapkan lontong, ia bercerita kepada kami yang duduk di kantin tentang gundah gelana hatinya. Di usianya yang hampir menginjak 80 tahun ada satu kekhawatiran yang selama ini beliau pendam. Seorang anak laki-lakinya hampir 50 tahun yang belum/tidak mau menikah, perasaannya seperti dingin terhadap perempuan. Si nenek dengan jelas mengatakan bahwasanya beliau tidak akan bisa pergi meninggalkan dunia ini dengan tenang jika belum melihat anaknya itu menikah. Dan rasa tanggung jawab sebagai orang tua juga belum bisa lepas darinya jika si anak belum menikah, beliau tidak bisa hidup tenang. Dan hari ini nenek kantin yang punya cerita. Di usianya yang 73 tahun memendam rasa rindu yang mendalam terhadap anak lelakinya yang merantau dan sudah berkeluarga. Sudah 4 tahun ini si anak tak pernah pulang, jangankan pulang, menelpon untuk memberi kabar pun tak pernah lagi. No telepon si anak sudah tidak aktif lagi tapi masih selalu beliau simpan. Si nenek gelisah dengan terus berharap si anak akan memberi kabar atau pulang lah walau hanya pertama memang mungkin terlihat agak berlebihan jika si nenek memaksa si anak untuk menikah, apalagi dengan usia si anak yang sudah menua. Keputusan menikah atau tidak berada di tangan si anak, dia sudah dewasa untuk memilih jalan hidupnya. Menikah itu ya harus dengan tulus dan bahagia ya kan. Tapi memang disisi lain kita kembali melihat suatu kenyataan bahwa budaya kita memegang erat prinsip bahwa tanggung jawab orang tua akan lepas dari anaknya pada saat si anak menikah. Dengan ini kedua pihak pasti sama-sama merasa terbebani. Menikah memang sangat dianjurkan tapi kalau mau melajang ya silahkan saja. Cerita kedua cukup membuatku terenyuh. Apapun masalah dibalik cerita itu, si nenek rindu anaknya. Walau anak telah menikah, anak tetaplah anak, yang akan selalu disebutnya nama kita dalam tiap sujudnya. Jadi ingat kata Raisa soal ibu.. "Lindungi hatinya sekalipun didalam amarah". 2 cerita diatas membuat kita yakin inilah memang makna dari peribahasa "Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah." Terlepas dari berbagai pendapat dan komentar yang pasti beragam tentang 2 cerita diatas, terselip satu pesan yang buat kita tersadar bahwa kasih sayang ibu tak akan pernah terbatas oleh waktu. xoxo,

cerita kasih sayang ibu sepanjang masa