cerita bebek yang baik hati
Bagus nak. Kamu itu memang anak yang baik hati." Kata ibunya. "terimakasih bu." Kata Mira. "Sekarang, tolong belikan ibu tepung dan telur untuk membuat kue nastar ya nak. Kalau selai nanasnya sudah ada di dalam rumah. Ini uangnya." Kata ibunya sambil menyerahkan uang kepada Mira. "Baik bu." Jawab Mira sambil berjalan menuju warung.
Perlahan suamiku melangkah keluar dari kamar yang menjadi saksi cinta kami selama sepuluh tahun ini Anak-anak buahnya di pejabat pun tidak berani curi tulang, takut pada Ikwan yang tidak semena-mena bertukar angin Keputusan percubaan SPM dah keluar dan masa Cikgu Milah sendiri terkejut dengan keputusan aku Dia juga mengamati ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini menandakan bahwa
KisahRaja yang Baik Hati. Dahulu kala, ada seorang raja yang bijak sana dan baik hati. Ia sangat suka menolong dan membantu rakyatnya yang hidup miskin. Rakyatnya pun hidup makmur dan bahagia. Semua rakyat mencintainya. Suatu hari, datang seorang buruh miskin ke istana. Sang Raja memperbolehkannya masuk.
Gadisberjubah hijau bunga-bunga merah itu tidak hiraukan sanjungan yang dianggap kampungan itu. Mustikani lanjutkan kata-katanya. Kini kata-katanya lebih cenderung berkesan keluhan hati yang dicekam rasa cemas. "Jika ratu mengutus kami, berarti nyawa kami siap hilang sewaktu-waktu; hilang di tangan musuh, atau hilang di tangan ratu jika kami
Denganhati-hati dipungutnya telur tersebut dan dibawanya ke dalam rumah. Pak P etani menyelimuti telur itu dengan kain lusuh dan meletakkannya di dalam kardus agar tetap hangat. Setelah itu dia pergi ke pasar untuk bekerja. Pak Petani membuat telur itu menjadi hangat setiap hari sampai telur itu menetas.
minh thương dễ tránh yêu thầm khó phòng. Kamu sedang mencari dongeng untuk anak-anak yang mengajarkan tentang kebaikan dan ketulusan hati? Tentu ada banyak, salah satunya adalah dongeng Gajah yang Baik Hati. Bila penasaran dengan kisahnya, langsung saja cek artikel ini! Di dunia ini, ada banyak sekali dongeng anak-anak yang mengandung pesan positif. Tak hanya itu, kisah-kisahnya pun cukup seru dan menarik tuk dibaca anak-anak. Salah satu dongeng terbaik yang cocok kamu sampaikan pada si kecil adalah Gajah yang Baik judulnya, dongeng ini mengisahkan tentang seekor gajah bernama Gaga yang suka menolong hewan lain. Ia membantu para hewan dengan tulus dan suka hati. Oleh karena itu, hewan-hewan sangatlah suka dan permasalahan apakah yang akan Gaga hadapi? Kalau penasaran dengan kelanjutan dongeng Gajah yang Baik Hati, langsung saja simak artikel ini. Informasi seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya juga telah kami paparkan. Selamat membaca! Alkisah, di sebuah hutan nan luas, hiduplah seekor gajah bernama Gaga. Tubuhnya besar dan gemuk. Ia memiliki belalai yang sangat panjang dan kuat. Belalai tersebut ia pakai untuk mengambil daun di pucuk pohon. Gaga sangatlah menyukai daun-daun yang masih muda. Ia juga suka memakan buah-buahan. Tak jarang, ia mencari makanan yang sangat banyak, lalu membagikannya kepada hewan-hewan lain. Karena suka menolong, para hewan sangat menyukai Gaga. Karenanya, hewan bertubuh besar ini memiliki banyak teman, mulai dari semut hingga rusa. Ia memang tak pernah membeda-bedakan teman. Siapa pun yang butuh bantuan, ia dengan senang hati menolong. Pada suatu pagi, Gaga berkeliling hutan untuk mencari makanan. Setiap bertemu dengan hewan lain, ia selalu menyapa mereka dengan ramah. Tiba-tiba, ia mendengar suara meminta tolong. “Tolong! Tolong aku! Siapa saja tolong aku!” teriak suara itu. Gaga lalu mencari sumber suara. Ternyata, yang berteriak meminta tolong adalah Harimau. Tubuhnya tertindih pohon tumbang. Tanpa piki panjang, Gaga langsung mengangkat pohon itu dengan belalainya. Setelah berhasil terselamatkan, Harimau mengucapkan terima kasih pada Gaga. “Terima kasih banyak telah membantuku, Gaga! Kalau kau tak segera menolongku, aku bisa saja telah mati tertimpa pohon ini,” ucap Harimau. “Kembali kasih Harimau. Bersyukurlah karena kamu masih bisa selamat dan hanya mengalami luka ringan. Segera sembuhkan lukamu,” jawab Gaga. “Tentu saja aku sangat bersyukur, Ga. Untung saja kau yang lewat sini. Kalau hewan lain, bisa saja mereka tak kuat mengangkat pohon yang menimpaku tadi. Kamu adalah hewan paling kuat di sini,” ucap Harimau. “Jangan berlebihan. Mari kita hidup saling tolong menolong. Kalau ada yang butuh bantuanmu, tolonglah dia,” kata Gaga. Baca juga Legenda Si Penakluk Rajawali Asal Sulawesi Selatan dan Ulasan Menariknya, Pelajaran Berharga tentang Ketulusan Bertemu dengan Hewan Lainnya Usai membantu si Harimau, Gaga lanjut mengelilingi hutan. Ia lalu berhenti di bawah pohon apel. Dengan belalainya yang panjang, ia mengambil beberapa buah yang telah matang. “Hmm, rasa apel ini sangatlah manis dan nikmat,” ucapnya sambil mengunyah buah. Tak jauh dari tempatnya memakan apel, ia melihat seekor kancil yang memakan apel mentah atau busuk. Gaga yang penasaran pun datang menghampirinya, “Kancil, kenapa kau memakan buah yang belum matang atau sudah membusuk? Makanlah yang matang saja.” “Oh, hai, Gaga! Aku hanya bisa memakan apel-apel yang berjatuhan. Kadang, aku beruntung karena yang jatuh adalah apel matang. Aku tak bisa menggapai buah-buah yang masih di tangkainya, Ga,” jawab Kancil. “Ah, benar juga, ya. Kalau begitu, aku akan membantumu memetik buah apel yang matang,” ucap Gaga sambil menjulurkan belalainya dan mulai memetik apel-apel matang. “Wah, terima kasih, Ga. Rasa apel yang telah matang sangatlah nikmat. Bersyukur aku bertemu denganmu,” ucap Kancil bahagia. “Sama-sama, Cil. Kelak, kalau kau mau buah apel yang telah matang lagi, mintalah bantuan kepadaku. Tak perlu merasa sungkan,” ucap Gaga. “Terima kasih banyak atas tawaran yang kau berikan, Gaga!” jawab Kancil. Membantu Para Binatang Karena sudah sore, Gaga memutuskan untuk pulang ke rumah. Ia berjalan dengan pelan sembari menikmati keindahan langit. “Langit senja sangat indah. Warnanya sungguh mempesona,” ucapnya dalam hati. Saat melihat langit indah, Gaga mendengar suara meminta tolong. Suara itu terdengar sangat kecil sehingga ia kesulitan mencari sumbernya. Setelah mencari sekian lama, ia akhirnya menemukan siapa yang meminta tolong. Ternyata ada seekor kelinci yang terjebak di dalam lubang. “Gaga! Tolong aku. Aku tak bisa keluar dari lubang ini!” teriaknya. “Kenapa kau bisa masuk ke dalam lubang?” tanya Gaga. “Aku tadi sedang memakan rumput. Lalu, aku melihat ada banyak buah di bawah sini. Saat hendak memanggilnya, aku terpeleset dan jatuh. Sekarang aku tak bisa kembali ke atas. Tolong aku!” teriak Kelinci. “Kalau kau menolongku, aku akan memberikan banyak buah dari sini. Bukankah kau suka buah, Ga?” bujuk Kelinci. “Aku tak peduli dengan buahnya, Ci. Aku akan membantumu, tenangkan hatimu,” ucap hawan itu. Kemudian, Gaga masuk ke dalam lubang itu. Sesampainya di dasar, ia berkata pada Kelinci, “Ci, aku akan mengangkatmu. Tapi, setelah kau sampai atas, tolong tarik belalaiku, ya!”. Setelah Gaga mengangkatnya hingga ke atas, Kelinci langsung berlari begitu saja. Hewan kecil itu meninggalkan gajah yang terjebak di lubang setelah menolongnya. Lalu, si Gaga berteriak meminta tolong. “Tolong, tolong, tolong! Siapa pun tolong aku!” teriaknya. Beruntung, ada Rusa, Kancil, dan Harimau yang sedang lewat lubang itu. Mereka lalu menolong sang gajah. “Terima kasih teman-teman karena telah membantuku. Tanpa kalian, aku tak mungkin bisa selamat,” ucap gajah. “Kami tentu saja akan membantu, Ga. Kamu juga kan sering membantu kami. Tapi, kenapa kau bisa terjebak?” jawab Rusa. Gaga lalu menceritakan kronologinya. Kelinci Terjebak Lagi Keesokan harinya, Gaga kembali mengelilingi hutan. Selain untuk mencari makanan, ia juga memantau para binatang yang mungkin butuh bantuannya. Seperti biasanya, ia membantu para hewan memetik buah, daun, dan mendapatkan air. Sesampainya di sungai, ia mendengar suara minta tolong. Suara itu berasal dari bawah pohon apel. Gaga bergegas menuju pohon itu. Ia lalu mendapati Kelinci yang kemarin menolongnya terjebak lagi di dalam lubang. “Tolong aku, Gaga! Aku tak dapat keluar dari sini,” ucapnya sambil teriak. “Kamu kemarin sudah kutolong, tapi malah meninggalkanku. Sekarang aku tak akan menolongmu lagi!” ucap Gaga. “Maafkan aku, Ga. Kemarin itu aku mencari bantuan hewan lain, tapi tak ada yang mau menolongmu,” tipu Kelinci. “Kau berbohong, aku tak akan menolong hewan yang jahat,” tegas si gajah. Gaga bersikeras tak mau menolong Kelinci. Ia ingin hewan kecil itu menerima pelajaran atas perbuatannya. Sama dengan Gaga, hewan lainnya pun tak ingin membantu menyelamatkan Kelinci. Hari mulai gelap, pertanda malam akan segera datang. Tak ada satu pun hewan yang mau menolong Kelinci. Ia terus berteriak tapi tak ada yang membantu. Lalu, Gaga kembali ke lubang itu. Ia mendengar kelinci menangis karena tak ada satu pun hewan yang menolongnya. Saat melihat Gaga, ia kembali memohon, “Ga, aku berjanji tak akan berbuat jahat lagi. Tolong bantu aku, ya,” ucapnya sambil menangis. “Kamu janji nggak akan mengulangi kesalahanmu lagi?” tanya si gajah. “Iya, aku berjanji tak akan berbuat jahat lagi, maafkan aku, ya,” ucapnya sambil terus menangis. Setelah itu, Gaga menolong Kelinci. Kali ini Kelinci tak lagi meninggalkan Gaga. Ia telah menyesali perbuatannya dan tak mau lagi berbuat jahat. Kini, para hewan di hutan itu hidup rukun. Baca juga Kisah Suri Ikun dan Dua Burung Beserta Ulasan Menariknya, Dongeng Adik Bungsu yang Dibenci oleh Kakak-Kakaknya Unsur Intrinsik Usai membaca dongeng Gajah dan Kelinci, apakah kamu jadi penasaran unsur intrinsik yang terkandung? Kalau iya, simaklah ulasan berikut; 1. Tema Tema atau inti cerita dongeng ini adalah tentang kebaikan dan ketulusan hati seekor gajah. Ia senang membantu hewan lainnya yang mengalami kesusahan. Meksi ada yang berbuat jahat kepadanya, ia tetap memberi maaf dan pertolongan. 2. Tokoh dan Perwatakan Sumber Youtube – English Fairy Tales Tokoh utama dalam dongeng ini tentu saja adalah Gajah bernama Gaga. Ia memiliki sifat yang baik hati, suka menolong, dan mudah memaafkan. Meski ada yang berbuat jahat kepada Gaga, ia tetap memaafkan kelinci itu dan menolongnya. Beberapa tokoh pendukung yang turut mewarnai kisah ini adalah Harimau, Kancil, Rusa, dan Kelinci. Hariamu, Kancil, dan Rusa adalah hewan baik yang tahu berbalas budi. Sedangkan Kelinci adalah tokoh antagonis. Setelah mendapatkan pertolongan dari Gaga, ia malah pergi begitu saja. 3. Latar Dongeng Gajah yang Baik Hati ini menggunakan beberapa latar tempat yang berpusat di sebuah hutan belantara. Lebih tepatnya menggunakan latar tempat bawah pohon apel, tepi sungai, dan sebuah lubang. Sementara itu, kisah ini menggunakan latar waktu pagi, sore, dan senja. 4. Alur Cerita Dongeng Gajah yang Baik Hati Alur cerita dongeng ini adalah maju. Kisahnya bermula dari seekor gajah bernama Gaga yang sedang berjalan-jalan mengelilingi hutan. Sembari mencari makan, ia juga menolong hewan-hewan lain yang sedang kesusahan. Ia menolong Harimau yang terjebak, Kancil yang tak bisa mendapatkan apel manis, dan Kelinci yang masuk ke dalam jurang. Namun, usai mendapat pertolongan, Kelinci malah meninggalkan Gaga. Sehingga, gajah itu tak sanggup naik ke permukaan. Beruntung, hewan-hewan lalu berdatangan dan menolong hewan besar itu. Keesokan harinya, Kelinci kembali terjebak ke dalam sebuah lubang. Awalnya, Gaga tak mau menolong. Begitu pula dengan hewan-hewan lainnya. Gaga tak mau menolong karena ingin memberikan pelajaran pada kelinci. Pada akhirnya, gajah yang baik hati tetap memberi pertolongan dengan syarat Kelinci harus memperbaiki sikapnya. Setelah itu, Kelinci pun tak lagi berbuat jahat. 5. Pesan Moral Dongeng Gajah yang Baik Hati mengandung beberapa pesan moral. Amanat pertama, jadilah orang yang suka menolong tanpa pamrih, seperti halnya si Gajah yang suka menolong binatang lainnya. Dari hewan baik hati ini, kamu juga bisa memetik pelajaran lainnya, yaitu mudah memaafkan kesalahan seseorang. Meski begitu, Gaga tak lupa memberi pelajaran pada sosok yang telah menyakiti hatinya itu. Pesan moral berikutnya dapat kamu petik dari sikap si Kelinci. Janganlah kamu meniru sikap hewan kecil satu ini, yakni tak tahu berbalas budi. Jika ada yang membantumu, maka kamu juga harus membalas kebaikannya. Selain intrinsik, cerita dongeng Gajah yang Baik Hati ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Seperti nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang sesuai dengan lingkungan sekitar. Baca juga Legenda Asal Usul Burung Cendrawasih dan Ulasannya, Kisah Si Burung Surga yang Mengandung Amanat Bermakna Fakta Menarik Usai membaca cerita dongeng Gajah yang Baik Hati dan unsur intrinsiknya, kurang lengkap kalau belum mengulik fakta menariknya. Apakah itu? Berikut ulasan singkatnya; 1. Memiliki Beragam Kisah Cerita dongeng Gajah yang Baik Hati ini ada beragam. Salah satu versi yang cukup populer mengisahkan tentang seekor gajah yang terjebak dalam suatu lubang di hutan. Para manusia yang tinggal di hutan itu bergegas menolong sang Gajah. Karena ingin membalas kebaikan hati para manusia, Gajah itu setiap hari menolong mereka. Ia membantu mengangkat kayu, memetik buah, dan membawa barang-barang berat. Tak lama kemudian, ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ia mengajarkan pada anaknya untuk berbuat baik kepada manusia. Baca juga Legenda Watu Maladong dari Nusa Tenggara Timur, Batu Sakti yang Menyuburkan Sumba, Beserta Ulasan Menariknya Saatnya Membacakan Dongeng Gajah yang Baik Hati Pada Anak-Anak Demikianlah dongeng Gajah yang baik hati beserta ulasan menarik seputar unsur intrinsik dan fakta menariknya. Kamu suka dengan kisahnya? Kalau suka, segera bacakan cerita ini pada anak-anak. Kalau ingin membaca kisah yang lain, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena pada Ada banyak kisah-kisah menarik yang bisa kamu baca, seperti dongeng Semut dan Merpati, Gajah dan Semut, Kancil Mencuri Timun, dan Singa dan Tikus. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya.
Kamu mungkin sering membaca dongeng di mana tokoh serigalanya berbuat jahat. Namun, pernahkah kamu membaca cerita fabel dengan tokoh utama serigala yang berpura-pura baik hati? Kalau belum, langsung saja simak ulasan berikut mungkin sering membaca kisah dongeng di mana tokoh antagonis atau penjahatnya adalah serigala yang jahat dan suka memangsa tokoh lain. Namun, tahukah kamu kalau rupanya ada cerita fabel yang tokoh utamanya merupakan serigala yang baik hati? Namun tetap saja, kebaikannya pun ada tujuan lain, lho!Kisahnya tak hanya menarik, tapi juga mengandung pesan moral yang baik. Oleh karena itu, ketika membacakannya untuk buah hati atau keponakan tersayang, jangan lupa sampaikan juga amanatnya agar mereka tumbuh menjadi orang yang baik dan tulus dalam melakukan segala banyak berbasa-basi lagi, langsung saja simak cerita fabel tentang Serigala yang baik hati di bawah yuk! Selain kisahnya, jalan lupa baca juga ulasan seputar unsur instrinsik dan sedikit fakta menariknya. Selamat membaca! Alkisah pada suatu masa, di sebuah hutan hiduplah sepasang sahabat kelinci bernama Kiki dan Koko. Mereka suka berjalan-jalan berdua berkeliling hutan. Suatu hari, saat tengah berjalan-jalan, tanpa sadar mereka tersesat di tengah hutan. “Bagaimana ini, Ki? Aku tidak tahu kita sedang berada di mana. Sepertinya kita tersesat, deh,” ucap Koko penuh kekhawatiran. “Iya, Ko. Aku juga tidak tahu ini di mana,” jawab Kiki sama-sama khawatir. Ketika dua kelinci itu tengah berpegangan tangan karena takut dan khawatir, mendadak muncul seekor serigala yang kelaparan karena tidak makan apa-apa selama tiga hari. Tentu saja hewan buas tersebut merasa senang melihat ada dua mangsa yang sempurna. Namun, saat itu si hewan pemangsa terlalu lapar sehingga tubuhnya sangat lemah. Ia tak yakin bisa memangsa salah satu atau bahkan kedua kelinci yang menggiurkan itu. Agar bisa menjalankan rencananya, ia pun berusaha memperdaya Kiki dan Koko dengan kelicikannya. “Halo, teman-teman kelinci,” ucap Serigala berusaha terlihat sebaik mungkin. “Apa yang sedang kalian lakukan di sini? Apakah kalian tersesat?” Mendengar pertanyaannya, kedua kelinci itu tidak langsung menjawab. Mereka terlalu curiga dan takut kalau menjadi mangsa sang hewan buas. “Kalian tidak perlu takut padaku,” lanjut Serigala, “kalau mau, aku bisa mengantar kalian pulang.” Akankah Kiki dan Koko Terpedaya? Sekali lagi, Kiki dan Koko hanya bisa saling memandang. Mereka terlalu ragu-ragu untuk menerima tawaran sang hewan buas. Meskipun terlihat baik hati dan santun, tapi tetap saja yang menawari mereka adalah seekor hewan buas pemangsa daging. “Sebentar lagi matahari akan terbenam. Bagaimana kalau kalian menginap dahulu di rumahku. Besok pagi setelah matahari terbit, aku akan mengantarkan kalian pulang ke rumah,” masih dengan sopan santun, sang hewan buas berusaha menjebak kedua kelinci tersebut. “Benarkah?” tanya Kiki yang mulai tergoda untuk mengiyakan ajakan Serigala. Sang hewan karnivora langsung bersemangat dan menyeringai menunjukkan gigi tajamnya. “Tunggu!” Koko mendadak menghentikan niatan Kiki untuk mengikuti langkah Serigala. “Kita tidak boleh mengikuti orang lain begitu saja, Ki!” Dengan tegas dan berhati-hati, Koko kemudian menolak ajakan sang hewan buas. “Maaf, kawan. Aku sudah tahu kelicikanmu selama ini. Kamu pasti sengaja mengundang kami ke rumahmu karena di sana kamu akan lebih mudah memangsa kami. Sementara di sini, kamu nggak bisa berbuat apa-apa karena sedang lemah, kan?” Betapa terkejutnya Serigala karena salah satu kelinci incarannya mengetahui dengan pasti rencananya. Ia pun akhirnya hanya bisa menanggapi dengan geraman. Bagaimanapun juga, ia tak bisa menyerang kedua kelinci itu. “Sudah, ya! Kami pergi dahulu,” ucap Koko seraya menarik tangan Kiki agar menjauhi hewan buas itu. Meskipun mereka masih tersesat, tapi setidaknya Koko tak akan membiarkan dirinya dan sahabatnya dimangsa oleh hewan pemakan daging. Baca juga Kisah Ayam dan Elang beserta Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Tidak Mengingkari Janji Unsur Intrinsik Cerita Fabel Serigala yang Baik Hati Setelah mengetahui cerita fabel serigala yang berpura-pura baik hati di atas, jangan lupa baca juga ulasan seputar unsur intrinsiknya. Berikut di antaranya 1. Tema Gagasan utama atau tema dari cerita fabel Serigala yang baik hati ini adalah tentang kelicikan. Sama seperti yang dilakukan oleh sang Serigala yang berpura-pura baik hati demi bisa melahap dua kelinci yang baru saja ia temui. 2. Tokoh dan Perwatakan Hanya ada beberapa tokoh di dalam cerita fabel ini, yaitu Serigala yang berpura-pura baik hati demi memenuhi rasa laparnya. Kemudian ada juga Kiki dan Koko, dua kelinci polos yang tengah tersesat di hutan. Secara umum, sifat Koko dan Kiki hampir sama, hanya saja Koko lebih berhati-hati dalam membuat keputusan dan tidak mudah percaya pada sang Serigala. 3. Latar Latar lokasi yang digunakan dalam cerita fabel Serigala yang baik hati ini adalah di dalam sebuah hutan antah berantah. Sebuah tempat di mana dua ekor kelinci tersesat dan bertemu dengan seekor serigala yang lemah karena kelaparan. 4. Alur Alur yang digunakan dalam cerita fabel Serigala yang baik hati ini adalah maju atau progresif. Kisahnya dimulai ketika dua ekor kelinci bernama Kiki dan Koko tersesat saat berjalan-jalan di hutan. Mendadak, muncul seekor serigala yang terlihat lemah tak berdaya. Sang Serigala berusaha berbaik hati menolong kedua kelinci tersebut. Namun, rupanya di balik kebaikan hatinya, Serigala tengah mencari cara untuk bisa memangsa dua kelinci itu di rumahnya. Untungnya, salah satu dari kelinci yang bernama Koko tidak langsung percaya dan mengajak temannya pergi menjauh, meninggalkan Serigala yang masih kelaparan. 5. Pesan Moral Cerita fabel serigala yang baik hati ini memiliki pesan moral yang baik dan cocok sekali diajarkan untuk buah hati tersayang. Pelajaran pertama adalah ketika melakukan sesuatu, lakukanlah dengan penuh ketulusan. Jangan berpura-pura hanya demi mendapatkan keuntungan pribadi. Selain itu, kamu juga harus belajar dari Koko sang kelinci cerdas untuk lebih berhati-hati dengan tawaran dari orang lain yang tidak kamu kenal. Apalagi, jika orang tersebut sudah jelas kelicikannya, seperti sang Serigala. Selain unsur intrinsik, dalam cerita fabel Serigala yang baik hati ini kamu juga bisa menemukan unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah hal-hal dari luar cerita yang melengkapi kisahnya, seperti nilai sosial, budaya, dan moral. Baca juga Cerita Legenda Kali Gajah Wong dari Yogyakarta yang Menarik Tuk Dibaca Beserta Ulasan Lengkapnya Fakta Menarik tentang Cerita Fabel Serigala yang Baik Hati Setelah mengetahui kisah dan ulasan seputar unsur intrinsiknya, di artikel ini kamu juga bisa mendapatkan sedikit ulasan fakta menarik tentang cerita fabel Serigala yang baik hati ini. Berikut adalah ulasannya 1. Ada Versi Lain yang Berbeda Jika dalam kisah di atas diceritakan Serigala memiliki sifat yang pura-pura baik demi keuntungannya sendiri, rupanya ada juga kisah dongeng lain yang menceritakan tentang kebaikan hati sang hewan buas. Bedanya, dalam cerita fabel yang lain, sang Serigala menjadi baik hati karena merasa kesepian. Semua hewan yang ada di hutan menakutinya dan selalu berlari menjauh darinya. Padahal, ia selalu menyapa teman-temannya itu dan tersenyum ramah. Namun, tetap saja semua binatang akan berlari kocar-kacir menjauh. Sang Serigala pun kemudian menolong seekor ayam yang baru saja ditangkap pemburu. Sang hewan buas berhasil mengusir pemburu dengan menunjukkan taringnya yang tajam dan geraman yang menakutkan. Ayam pun akhirnya bisa terselamatkan. Sejak saat itu, hewan buas itu berteman dengan Ayam dan beberapa hewan lain di hutan. Baca juga Cerita Putri Serindang Bulan dan Ulasan Menariknya, Pelajaran tentang Menjaga Persaudaraan Cerita Fabel Serigala yang Baik Hati sebagai Dongeng Sebelum Tidur Demikianlah cerita fabel Serigala yang pura-pura baik hati dan cocok dibacakan untuk buah hati tersayang. Setelah membacakannya, jangan lupa ajarkan juga pesan moral yang bisa kamu dapatkan dari kisahnya. Harapannya, si kecil bisa tumbuh menjadi anak yang tulus dan tak mudah diperdaya orang lain. Kalau masih ingin mencari dongeng percakapan hewan lain yang tak kalah indah dan mengandung pesan moral baik, cek artikel-artikel di kanal Ruang Pena di PosKata. Di sini kamu bisa mendapatkan cerita fabel pendek tentang si Kancil, dongeng Sigung yang baik hati, juga kisah Monyet dan Buaya. PenulisRizki AdindaRizki Adinda, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang.
Jakarta - Membacakan dongeng bisa jadi aktivitas menyenangkan untuk mendekatkan diri dengan si Kecil. Salah satu dongeng yang cocok untuk anak adalah cerita Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, fabel berarti cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh hewan. Cerita fabel berisi pendidikan moral dan budi pekerti, fabel melibatkan lebih dari satu hewan yang dapat berbicara di dalam cerita. Karakter-karakter ini biasanya terlibat dalam sebuah petualangan yang bisa mengaktifkan kreativitas anak. Pada akhirnya, fabel dapat menjadi cara untuk mengajari si Kecil nilai-nilai positif kehidupan. Selain itu, mereka juga bisa menjadi imajinatif dalam memahami cerita melalui kalimat dan dapat membantu anak memahami cerita dengan mendongeng ya. Menurut psikolog klinis, Ibrahim, mendongeng bisa menjadi metode efektif untuk menstimulasi perkembangan bahasa, kognitif, motorik halus, dan ekspresi emosi anak."Mendongeng adalah cara super efektif untuk mengajar dan menstimulasi semua tingkat kecerdasan anak dan tanpa disadarinya, anak senang," kata Ratih beberapa waktu pilihan cerita fabel yang bisa Bunda bacakan ya. Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, cerita fabel untuk dongeng anak yang penuh pesan moral dan nilai kehidupan1. Kisah gajah dan semutGajah dikenal sebagai binatang yang besar. Suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke hutan untuk mencari gajah ini mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana. Banyak rumah semut hancur karena diinjak gajah yang mencari makan."Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal," kata salah satu ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah binatang kecil yang tidak semut merasa kesal dan berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan tempat mereka tinggal. Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada kawanan gajah dan meminta mereka meninggalkan menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan semut semakin marah. Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga hingga gajah-gajah gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan. Mereka sadar bahwa semut-semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki badan kisah gajah dan semut ini, tersimpan pesan moral yang bisa diajarkan pada anak-anak. Bunda bisa menjelaskan bahwa kita tidak boleh meremehkan orang lain dan merasa kuat karena memiliki tubuh Kancil cerdik dan buayaKancil dan buaya/ Foto Dwi Rachmi/ HaiBundaDongeng ini menceritakan kisah kancil kelaparan yang bertemu buaya di tepi sungai. Kancil berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya."Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," kata salah satu mengatakan bahwa dia datang ke tepi sungai untuk menyampaikan pesan dari raja hutan. Ia mengatakan bahwa raja hutan ingin memberikan hadiah pada lalu meminta buaya-buaya di sungai berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai lalu kabur. Berkat kecerdikannya, dia berhasil lolos dari buaya-buaya yang kancil dan buaya ini mengajarkan kita tentang kecerdikan yang disalahgunakan. Bunda bisa mengajarkan si kecil untuk tidak berbohong dan menyalahgunakan kecerdikan yang bisa merugikan orang Bebek buruk rupaDikisahkan seorang petani memiliki seekor bebek. Bebek ini melahirkan sepuluh telur dan semuanya dari sepuluh bebek, ada satu yang wajahnya berbeda dari sang induk. Bentuknya lebih besar dan warnanya hari, bebek abu-abu ini harus hidup menderita karena diolok-olok bebek-bebek lain. Karena sedih, bebek ini pun meninggalkan peternakan dan lari ke sungai dan bertemu dengan angsa putih yang sangat ini berusaha tidak menghiraukan angsa itu karena terlalu sedih diejek bebek lain. Saat berlari menyeberangi sungai, dia tanpa sengaja melihat bayangannya sendiri di air terkejutnya bebek ini, ternyata wajahnya kini berubah menjadi angsa yang cantik. Ia baru menyadari kalau selama ini dirinya bukanlah itik jelek, tapi angsa yang cerita ini, si Kecil dapat belajar percaya diri. Penampilan bukanlah segalanya, yang penting kita saling menghargai perbedaan Fabel/ Foto iStock4. Semut dan belalangDongeng fabel ini menceritakan kisah belalang yang malas. Suatu hari, belalang yang sedang bersantai melihat semut lewat sambil membawa biji jagung ke lalu meminta semut bergabung bersamanya untuk bersenang-senang. Semut menolak dan memberi tahu belalang bahwa dia sedang bersiap mencari makanan untuk cadangan musim dingin. Di musim dingin, makanan akan langka dan sulit mengabaikan cerita semut karena dia tak mau repot. Akhirnya musim dingin pun tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan kesusahan bertahan hidup di musim dingin. Hal ini berbanding terbalik dengan semut. Di musim dingin, semut justru sedang menikmati jagung dalam kehangatan di kisah semut dan belalang ini kita dapat belajar bahwa bekerja keras dapat membuahkan hasil yang baik. Jangan menjadi anak malas dan dengarkan nasihat positif dari teman dan orang sekitar Dongen fabel kelinci sombong dan kura-kuraDongeng fabel ini menceritakan Kelinci yang sombong. Ia selalu membanggakan dirinya yang bisa berlari hari, kelinci bertemu dengan kura-kura. Ia kaget karena kura-kura begitu lambat dalam berjalan. Ia pun mulai menyombongkan diri dan mengolok-olok berusaha tidak memedulikan ucapan kelinci. "Setiap hewan bergerak dengan langkahnya sendiri. Saya mungkin lambat, tetapi saya bisa pergi kemana saka yang saya mau. Saya bahkan bisa mencapai tujuan lebih cepat dari pada kamu," kata si tidak percaya dengan perkataan kura-kura. Dia pun menantang kura-kura lomba lari. Keduanya pun setuju untuk lomba lomba, kelinci berlari kencang, memimpin, dan meninggalkan kura-kura jauh di belakang. Ia yakin bisa menang, sehingga berhenti lari dan beristirahat sejenak. Tanpa disadari, kelinci justru tertidur lelap dan tak mengetahui bahwa kura-kura sudah dia bangun, kelinci begitu kaget karena kura-kura sudah sampai di garis finish. Si kelinci menghela napas, sementara kura-kura tersenyum ke kura-kura dan kelinci ini memiliki pesan moral agar anak tak menganggap remeh orang lain. Kita juga bisa mengajarkan mereka untuk tidak sombong dan selalu rendah Kisah persahabatan singa dan tikusDongeng Singa dan Tikus/ Foto Getty Images/iStockphoto/colemattSinga merupakan raja hutan yang dikenal menakutkan. Tidak ada binatang di hutan yang berani mendekati singa atau berada di hari, si tikus penasaran dengan sarang singa. Ia pun diam-diam datang ke sarang singa untuk melihat rumah raja hutan singa mengetahui keberadaan tikus dan menangkapnya. Tikus merasa ketakutan dan meminta maaf kepada singa akhirnya melepaskan tikus dan membiarkannya bebas. Tikus sangat berterima kasih pada singa dan berjanji untuk membalas kebaikannya pada suatu hari, giliran singa yang terjebak masalah. Singa ditangkap oleh jaring pemburu di hutan. Ia meraung tidak berdaya hingga tikus berlari dengan cepat dan membantu singa lolos dari jaring pemburu. Ia menggigit tali jaring hingga singa begitu terkejut dengan aksi tikus. Ia sangat berterima kasih bisa diselamatkan tikus. Sejak peristiwa itu, singa dan tikus mulai menjalin moral kisah persahabatan singa dan tikus ini bisa diajarkan ke anak ya, Bunda. Menolong teman yang kesusahan adalah perbuatan baik dan akan mendapatkan balasan suatu hari Kisah dua kambingSuatu hari yang menyenangkan, dua ekor kambing terlihat mencoba menyeberangi jembatan yang sudah rapuh dan sempit. Kedua kambing ini ingin menyeberangi jembatan, namun tak ada yang mau tidak ada yang mau memberi jalan untuk yang lain dan terus bertengkar. Tanpa disadari mereka sudah berjalan sampai ke tengah mereka bertengkar dan mencoba untuk menyerobot satu sama lain, jembatan itu goyah dan ambruk. Kedua kambing itu pun jatuh ke sungai kisah dua kambing ini, anak bisa mengambil pesan moral yang positif. Mereka dapat belajar bahwa lebih baik mengalah daripada mengalami kemalangan karena sikap keras Cerita fabel si kancil mencuri ketimunSuatu hari, hutan sedang dilanda musim kemarau panjang yang membuat semua makanan habis. Kancil pun kebingungan mendapatkan makanan dan terpaksa keluar hutan untuk mencari makan karena tak ingin mati berjalan keluar hutan, Kancil tiba-tiba menemukan ladang timun yang besar. Seketika muncul keinginannya untuk melahap semua timun-timun di ladang itu. Ide untuk mencuri pun Kancil memakan timun-timun di ladang tanpa sepengetahuan Pak Petani. Ia pun menjadi terbiasa dan sering diam-diam mencuri timun untuk dimakan di hari-hari ulah nakal Kancil ini akhirnya diketahui Pak Petani. Ia marah dan berusaha menjebak Kancil agar tak mencuri lagi timun-timun di ladang. Pak Petani membuat orang-orangan sawah dari kayu dan batok kelapa untuk menakut-nakuti saja, keesokan harinya Kancil yang kelaparan datang ke ladang timun. Ia lalu kaget dan takut melihat ada orang yang menjaga ladang Pak Petani. Kancil tidak tahu bahwa itu adalah orang-orangan pun bersembunyi dan menunggu sampai orang itu pergi untuk mencuri timun. Tapi, meski sudah lama menunggu, orang sawah itu tak kunjung pergi. Kancil akhirnya menyerah dan kembali pulang tanpa membawa cerita dongeng ini, kita bisa mengajarkan anak untuk tidak menirukan sifat Kancil. Jelaskan pada si kecil bahwa mencuri seperti Kancil adalah perbuatan yang buruk dan dibenci banyak Kura-kura dan sepasang itikCerita Fabel Kura-kura dan Sepasang Itik/ Foto HaiBunda/Dwi RachmiDikisahkan ada seekor kura-kura yang telah dihukum oleh dewa Jupiter. Kura-kura tersebut dihukum karena malas, sehingga lebih senang di rumah dan tidak menghadiri pesta pernikahan dewa Jupiter. Padahal, kura-kurang telah diundang secara khusus oleh dewa setelah bertahun-tahun, ia mulai ada keinginan untuk bisa datang ke pesta pernikahan. Apa daya, ia hanyalah kura-kurang yang berjalan lambat dan selalu membawa beban di suatu ketika, kura-kura bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan keluh kesahnya. Kemudian itik tersebut berkata, "Kami dapat menolongmu untuk melihat dunia. Berpeganglah pada kayu ini dengan gigimu dan kami akan membawamu jauh ke atas langit di mana kamu bisa melihat seluruh daratan di bawahmu. Tetapi kamu harus diam dan tidak berbicara atau kamu akan sangat menyesal."Tanpa berpikir panjang, kura-kura pun langsung mengiyakan hal tersebut. Dengan cepat ia memegang kayu tersebut erat-erat dengan giginya. Sepasang itik itu pun turut menahan kedua ujung kayu itu dengan mulutnya, lalu terbang naik ke atas seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum dengan apa yang dilihatnya dan berkata"Kamu pastilah Raja dari kura-kura!""Pasti saja......" kura-kura mulai kura-kura, ia lupa dengan pesan itik sebelum terbang. Ia membuka mulutnya hingga akhirnya terlepas dari gagang kayu dan cerita kura-kura dan sepasang itik ini kita diajarkan untuk tidak bermalas-malasan. Selain itu, kita juga tidak boleh sombong. Kesombongan pada akhirnya akan membuat Tupai yang sombongDi suatu hutan, hiduplah seekor tupai yang sombong. Ia sering sekali mengejek binatang lainnya di hutan, salah satunya kura-kura dan kura-kura dan kancil sedang asik bermain menangkap bola, tanpa sengaja bola yang ia lemparkan tersangkut ke pohon di samping mereka. Namun, mereka berdua kebingungan bagaimana mengambil bola tupai keluar dari balik pohon sambil meloncat kesana kemari dan berkata '' Haha, kasihan sekali kalian!'' ujarnya. Tupai kemudian mengambil bola yang tersangkut. Namun, ketika kura-kura meminta bola tersebut, tupai malah mengejeknya dan menyombongkan akhirnya kancil dan kura-kura pun memilih pulang karena bosan melihat tingkah tupai yang sombong. Kancil pun berteriak bahwa bola tersebut direlakannya untuk itu terkejut mendengar teriakkan kancil dan kehilangan konsentrasinya. Sehingga, ia tergelincir ke batang pohon dan terjatuh ke kubangan sisa air hujan. Akhirnya, tupai terjatuh ke dalam bola yang dipegangnya di ambil oleh kura-kura dan kancil. Sementara, kura-kura dan kancil tidak bisa menahan diri untuk tertawa melihat tubuh tupai dipenuhi dengan kisah ini kita dapat belajar bahwa janganlah menjadi anak yang sombong. Kita semua tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kesombongan hanya akan membuat kita dijauhi banyak Rubah dan gagakPada suatu hari, hiduplah seekor rubah yang sedang kelaparan karena belum makan. Kemudian, rubah tersebut melihat seekor gagak yang terbang melintas membawa sepotong daging di paruhnya. Gagak tersebut pun hinggap di dahan pun akhirnya menghampiri ke bawah pohon tempat gagak hinggap. Ia memuji gagak hingga gagak tersebut pun senang dan tersipu reaksi gagak, rubah melanjutkan rencananya. Ia kembali memuji gagak."Melihat penampilanmu yang luar biasa, aku yakin suaramu pasti melebihi suara burung lain di hutan ini. Biarkanlah aku mendengar satu lagu darimu, Nyonya Gagak. Tentu akan terdengar sangat merdu!" kata yang merasa tersanjung pun mulai bernyanyi. Potongan daging yang tadi ada di paruhnya pun terjatuh ke tanah dan dengan cepat dibawa pergi oleh rubah. Gagak pun menyesali peristiwa tersebut. Ia menyesal karena lengah telah cerita ini kita perlu belajar untuk menjadi anak yang tetap waspada. Jangan sampai pujian membuat diri kita celaka atau dimanfaatkan oleh orang Cerita fabel beruang dan lebahBerkisah tentang seekor beruang yang tengah menjelajahi hutan untuk mencari makan. Di tengah pencarian, dia menemukan pohon tumbang, di mana terdapat sarang tempat lebah menyimpan itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tersebut untuk mencari tahu apakah lebah-lebah sedang berada dalam sarang tersebut. Bertepatan dengan itu, sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan membawa banyak sarangnya diusik, para lebah mendekati beruang dan menyengatnya dengan tajam lalu lari bersembunyi ke dalam lubang batang pohon. Seketika Beruang tersebut menjadi sangat marah, loncat ke atas batang yang tumbang tersebut dan dengan cakarnya menghancurkan sarang hal itu malah membuat seluruh kawanan lebah yang berada di dalam sarang keluar dan menyerang beruang. Beruang pun akhirnya lari terbirit-birit dan hanya dapat menyelamatkan dirinya dengan cara menyelam ke dalam air moral dari kisah beruang dan lebah ini adalah lebih bijaksana untuk menahan diri ketika ada masalah, ketimbang menambah masalah dengan melampiaskan emosi, Dongeng fabel monyet dan buayaSeekor monyet berteman dengan seekor buaya. Monyet tersebut biasa memberi buaya sebuah apel setiap hari dari pohon tempat tinggalnya. Istri buaya tersebut lama-kelamaan menjadi serakah dan meminta jantung monyet tersebut kemudian menggendong monyet di punggungnya dan hendak menyerahkan pada istrinya. Begitu monyet menyadari apa yang terjadi, dia memberi tahu buaya bahwa jantungnya ada di pohon dan mereka harus kembali untuk mengambilnya. Begitu mereka kembali, monyet itu melarikan moral dari cerita fabel ini adalah agar tetap tenang dan berpikir jernih bahkan dalam situasi stres dapat membantumu menemukan jalan keluar saat ada Lumba-lumba dan MonyetSeekor lumba-lumba menyelamatkan monyet dalam badai dan mereka berenang ke sebuah pulau. Lumba-lumba lalu bertanya kepada monyet, apakah dia tahu pulau itu. Monyet mengatakan bahwa dia tahu dan bahwa dia sebenarnya adalah pangeran pulau yang tak percaya begitu saja lalu pergi meninggalkan monyet tersebut di pulau dan berenang menjauh. Monyet pun kini sendirian di pulau moral dari dongeng fabel ini adalah hindari berbohong dan berhati-hatilah dengan apa yang kamu sampaikan pada orang Gajah dan teman-temannyaAda seekor gajah kesepian yang mencoba berteman dengan hewan lain di hutan. Tapi, hewan lain menolak bermain dengan gajah tersebut karena ukuran tubuhnya. Suatu hari, semua hewan melarikan diri dari seekor harimau besar yang kala si Gajah pun dengan berani melindungi hewan-hewan yang ketakutan tersebut dan bahkan menendang si Harimau. Kini, gajah memiliki banyak teman di moral Keberanian dan ketulusan bisa membawa Tiga babi kecilCerita Fabel Tiga Babi Kecil/ Foto HaiBunda/Dwi RachmiCerita ini mengisahkan tentang babi-babi yang tidak mendengarkan nasihat induknya. Mereka juga ceroboh dan membangun rumah yang tidak stabil. Sikap tidak mau mendengarkan nasihat induk pun membuat nyawa ketiganya berada di ujung tanduk karena dikejar moral dari cerita fabel Tiga Babi Kecil ini adalah melakukan pekerjaan harus konsisten dan perlu motivasi tinggi. Bagaimana Bunda, ada cerita fabel di atas yang menarik untuk diceritakan ke Si Kecil? Share yuk di kolom yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 juga yuk kumpulan dongeng lain dalam video di bawah ini[GambasVideo Haibunda] rap/rap
cerita bebek yang baik hati